Return on Equity adalah salah satu bagian dari investasi, bersamaan dengan Return of Investment dan Return of Assets. Dimana para trader yang ingin menilai saham dari perusahaan akan menghitungnya dengan menggunakan rumus ROE, dimana baik Return of Assets dan Return of Investment pun juga memiliki rumus yang perlu Anda ketahui.
Ketiganya memang terlihat sama, tapi ternyata ketiganya sangatlah berbeda. Dari rumus hingga pengertiannya tentu saja perlu Anda ketahui agar nantinya bisa berinvestasi di perusahaan yang tepat.
Baca juga: Keuntungan, Resiko, Cara Membeli dan Arti Saham | Kredit Pintar
Pengertian dan Rumus ROE
Return on Equity adalah perhitungan yang akan membantu investor untuk bisa melakukan penilaian perusahaan mana yang memiliki potensi keuntungan lebih banyak. Ketika Anda ingin mendapatkan perusahaan mana yang sekiranya memang memiliki potensial tinggi,biasanya akan menggunakan rata-rata Return on Equity dalam jangka waktu 5 tahun lamanya.
Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa matriks yang satu ini memberikan gambaran bagaimana sebuah perusahaan berjalan, terutama dalam urusan keuangannya. Hal ini sangatlah penting sekali agar bisa menanam investasi di perusahaan yang tepat. Untuk menghitungnya sendiri berikut ini adalah rumusnya:
Return on Equity = Laba bersih / nilai ekuitas pemegang saham
Agar Anda akan bisa dengan mudah memahami cara hitungnya, maka Anda bisa melihat contoh kasusnya di bawah ini:
Ada dua perusahaan D dan E yang memiliki jumlah aset yang sama, yaitu 1 juta rupiah dan mendapatkan laba bersih yang juga sama, yaitu 120 ribu rupiah. Namun, untuk nilai utang dari kedua perusahaan berbeda. Sehingga bisa dikatakan nilai ekuitas tersebut tidaklah sama. Perusahaan D memiliki hutang 500 ribu dan perusahaan E memiliki utang 200 ribu.
Maka nilai Return on Equity kedua perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:
Pertama, Anda harus menghitung terlebih dahulu nilai ekuitas dari perusahaan tersebut, dimana sebagai berikut:
Ekuitas dari perusahaan D = 1 juta – 500 ribu = 500 ribu
Maka Return on Equity dari perusahaan D adalah 120 ribu / 500 ribu = 24%
Kemudian ekuitas dari perusahaan E = 1 juta – 200 ribu = 800 ribu
Maka Return on Equity dari perusahaan E = 200 ribu / 800 ribu = 15%
Dari hasil di atas maka Anda sudah bisa mendapatkan nilai dari Return on Equity kedua perusahaan. Perlu Anda ketahui jika Return on Equity berhubungan dengan kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan tanpa harus menambahkan modal ekuitas di dalam bisnis.
Nilai ROE yang lebih tinggi memberikan gambaran bahwa manajemen mampu memaksimalkan modal yang diberikan oleh para investor. Sehingga dari kedua perusahaan tersebut, perusahaan D mempunyai nilai Return on Equity yang sangat baik.
Baca juga: Saham: Pengertian, Jenis dan Cara Membelinya | Kredit Pintar
Pengertian Return on Assets dan Rumusnya
Kemudian ada Return on Assets atau disingkat ROA yang memiliki arti pengembalian aset. Dalam hal ini Return on Assets dijadikan indikator profit yang diperoleh pada sebuah perusahaan berdasarkan nilai total asetnya.
Return on Assets akan memberikan gambaran untuk para investor dalam menilai efisiensi terhadap manajemen perusahaan dalam memakai aset untuk memperoleh laba atau keuntungan. Return on Assets biasanya akan digambarkan dalam bentuk persen, dimana semakin tinggi nilainya, maka efisiensinya pun termasuk tinggi.
Sedangkan untuk rumus dari Return on Assets ini sendiri adalah sebagai berikut ini:
Return on Assets = laba bersih / total assets
Untuk memahami bagaimana cara menghitungnya, maka berikut ini adalah contoh kasusnya:
Misalnya ada Pak A dan B yang memiliki bisnis yang sama dan menjual makanan. Pak A telah menghabiskan setidaknya 1,5 juta rupiah untuk membuat gerobak serta membeli berbagai bahan makan yang dibutuhkan.
Sedangkan Pak B telah menghabiskan 15 juta rupiah untuk menjalankan promosi mulai dari media sosial dan lain sebagainya. Serta membeli bahan makanan yang berkualitas. Bisa kita ambil kesimpulan bahwa jumlah tersebut adalah total aset yang kedua perusahaan miliki.
Dalam satu periode, Pak A mendapatkan laba bersih 150 ribu rupiah, sedangkan Pak A mendapatkan laba bersih 1,2 juta rupiah. Lalu, dari kedua bisnis tersebut mana yang lebih efisien?
Return on Assets Pak A = 150 ribu / 1,5 juta = 10%
Return on Assets Pak B = 1,2 juta / 15 juta = 8%.
Dari nilai Return on Assets yang telah didapatkan, maka bisnis yang dibangun oleh Pak A lebih efisien dalam pengelolaan semua asetnya karena memiliki nilai Return on Assets yang lebih tinggi dibandingkan dengan Pak B.
Pengertian Return on Investment dan Rumusnya
Sedangkan ROI atau Return on Investment merupakan ukuran dari kinerja yang akan dipakai dalam mengevaluasi efisiensi dari investasi. Tapi, bisa juga dijadikan evaluasi untuk membandingkan investasi satu dengan yang lainnya.
Kemudian untuk rumus dari Return on Investment ini adalah sebagai berikut:
Return on Investment = (nilai investasi sekarang – biaya investasi) / biaya investasi
Untuk bisa memahami rumus yang ada, maka Anda bisa melihat contoh kasusnya sebagai berikut:
Pak Budi telah menginvestasikan 1 juta rupiah pada perusahaan B di tahun 2019. Kemudian ia menjual 1,2 juta di tahun 2020. Pak Budi juga menanamkan investasi di perusahaan C dengan total 2 juta rupiah pada tahun 2016 dan menjualnya 2,8 juta rupiah di tahun 2019. Lalu, bagaimana nilai dari Return on Investment keduanya?
Return on Investment Pak Budi di perusahaan B adalah sebagai berikut:
Return on Investment = (1,2 juta – 1 juta) / 1 juta = 20%
Sedangkan Return on Investment Pak Budi di perusahaan adalah sebagai berikut:
Return on Investment = ( 2,8 juta – 2 juta) / 2 juta = 40%
Dari perhitungan di atas, maka sudah dapat dilihat bahwa Return on Investment yang dimiliki Pak Budi paling bagus ada di perusahaan C. Karena nilai Return on Investment lebih tinggi daripada yang ia tanam di perusahaan B.
Dari semua penjelasan di atas, maka sudah dapat dilihat bahwa baik Return on Investment, Return on Asset dan Return on Equity tetap berhubungan dengan pendapatan dan pengelolaan perusahaan. Dimana ini bisa jadi pertimbangan bagi para investor yang ingin menanamkan modal pada sebuah perusahaan.
Anda pun diharapkan bisa menerapkan ketiga matriks ini agar bisa mendapatkan investasi yang tepat. Karena sangat penting sekali untuk mengetahui performa dari perusahaan supaya Anda tidak mendapatkan kerugian akan keputusan investasi yang ingin Anda lakukan.
Demikianlah penjelasan akan rumus ROE, Return on Investment dan Return on Asset yang harus Anda ketahui. Dengan memahami rumus di atas, setidaknya Anda bisa mendapatkan gambaran akan perkembangan dan pendapatan dari perusahaan. Sehingga kedepannya Anda bisa selalu menjadi investor sukses.
Baca juga: Review 4 Aplikasi Saham Pilihan yang Mudah Digunakan | Kredit Pintar
Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.