Pernahkah sebagai bagian dari instansi terkadang menerima SPK dari pihak atasan atau adakah yang menyuruh untuk membuatkannya demi kelangsungan tugas di sebuah perusahaan? Jika belum, maka sekarang waktu yang tepat untuk mempelajari contoh surat perintah kerja.
Setiap perusahaan memiliki peraturan yang berbeda-beda untuk urusan memerintah atau memberi utusan dalam bekerja. Ada beberapa perusahaan konvensional yang masih memerlukan surat perintah kerja atas jalan keluar dari mengutus karyawan untuk bekerja.
Selain itu kebutuhan surat perintah kerja juga diperlukan dalam urusan memerintah urusan eksternal kerja, tidak hanya internalnya saja. Apabila ingin mempelajari cara membuat surat perintah kerja karena lebih formal digunakan, simak artikel ini untuk informasi selanjutnya.
Baca juga: 5 Contoh Surat Izin Orang Tua untuk Bekerja
Fungsi dari Pembuatan Surat Perintah Kerja
Walau hanya dokumen pada selembar kertas namun SPK memuat banyak informasi penting untuk menjalankan kegiatan operasional kerja. Meskipun era sudah beralih pada penggunaan teknologi seperti penggunaan instruction tools namun ada beberapa fungsi dari pembuatan surat perintah kerja yang dapat diaplikasikan pada perusahaan mana saja.
1. Memuat Perintah dari Pihak Berwenang
Dalam pengaplikasiannya SPK menjadi sarana yang menghubungkan antar karyawan dengan atasan. Pembuatan surat resmi ini berisikan perintah agar suatu proyek bisa selesai dikerjakan. Namun begitu surat ini tidak hanya menyangkut urusan menjalankan pekerjaan secara umum melainkan juga terkait perintah lainnya.
Ada beberapa contoh surat perintah kerja yang isinya untuk para karyawan dalam penanganan akomodasi peralatan kerja, perintah untuk menjalankan tugas lembur kerja sampai perintah urusan administrasi hingga pelatihan dan lain-lainnya.
2. Melancarkan dan Mengarahkan Urusan Pekerjaan
Saat sebuah perusahaan memiliki formasi direksi yang besar sehingga tidak memudahkan mobilisasi urusan pekerjaan satu dengan yang lainnya, maka surat perintah kerja ini sangat membantu. Ini terjadi pada beberapa contoh perusahaan seperti perusahaan perbankan, BUMN, perusahaan stasiun televisi, perusahaan besar yang tidak sharing gedung dan lainnya.
Pada dasarnya surat perintah kerja terasa lebih resmi dan memuat rincian dari tugas secara jelas ke pihak yang ditujukan. Jadi, dengan adanya SPK sebuah urusan pekerjaan mulai dari sistematis hingga operasional dan menyangkut urusan eksternal dapat lancar juga terarah.
3. Menertibkan Kegiatan Internal Perusahaan
Mobilitas perusahaan skala besar sangat dianjurkan memakai surat perintah kerja. Karena surat ini didistribusikan langsung pada setiap pihak yang berwenang atas tugas yang tertera, maka keberadaannya juga akan menertibkan perusahaan tersebut.
Secara umum SPK dibuat pada suatu periode tertentu dari sebuah perintah menyangkut urusan kerjaan yang sistematis. Sehingga setiap jajaran direksi, karyawan, hingga pengawas saling tertib dalam menjalankan urusan kerjaannya.
4. Mengatur Transparansi dan Akurasi Pekerjaan
Karena isi informasi dan perintah dari SPK bisa diatur secara lebih spesifik dan fleksibel atau berlaku untuk segala urusan kerjaan, akurasi dalam menjalankan kerja juga dapat sejalan dengan tujuan sebuah perusahaan.
Selain itu dengan adanya SPK maka tranparansi dalam bekerja juga berjalan dengan baik. Transparansi sendiri adalah kunci dari ketertiban dalam jalannya bisnis dan kerja. Dengan jalur mengaplikasikan SPK pada suatu perusahaan jelas interdependensi setiap karyawan sedang dilatih.
Baca juga: Perusahaan Start-Up Indonesia, Berikut Daftarnya!
Apa Saja Jenis SPK?
Sesuai dengan tujuannya untuk memberikan perintah terkait prosedur kerja yang menyangkut urusan sistematis dan operasional, tentunya ada banyak macam jenis dari contoh surat perintah kerja. Masing-masingnya memiliki tujuan perintah yang berbeda dan formatnya pun mengikuti dari instruksi yang ada. Berikut adalah jenis dari SPK.
1. SPK Proyek
Contoh surat perintah kerja jenis proyek lebih umum digunakan untuk pekerjaan kontraktor urusan pembangunan. Secara garis besar memuat informasi terkait durasi pengerjaan, akumulasi biaya, penggunaan alat berat dan lokasi pembangunan.
2. SPK Pembelian (Purchase)
Ada juga jenis SPK untuk urusan purchase atau pembelian yang meliputi urusan administrasi kantor dengan pihak supplier ataupun vendor. Terdapat informasi mengenai daftar barang yang dibeli untuk ke pihak supplier dan vendor. Adapun tambahan informasi ada pada syarat pembayaran kedua belah pihak.
3. SPK Lembur
Selain itu contoh surat perintah kerja juga berlaku untuk urusan lembur kerja. Seperti halnya perusahaan besar yang mobilitas antar karyawan dan atasan minim, maka SPK lembur kadang kalanya diperlukan. Informasi terkait nama karyawan, durasi lembur dan tugas yang perlu untuk dituntaskan.
4. SPK Pemeliharaan dan Perbaikan
Dalam urusan pemeliharaan peralatan kantor seperti akomodasi penggunaan devices sampai dengan peralatan pendukung layaknya mesin Fax, mesin foto copy hingga peralatan presentasi semuanya perlu penanganan khusus. Oleh karenanya pihak perusahaan juga berkah mengutus karyawannya dengan memberikan SPK jenis ini.
5. SPK Penugasan Khusus
Untuk jenis SPK penugasan khusus pada dasarnya akan diberikan ke karyawan tertentu untuk urusan eksternal perusahaan, namun tidak menutup kemungkinan jatuh pada urusan administrasi tambahan, investigasi khusus, atau melakukan penelitian tertentu.
6. SPK Subkontraktor
Pada dasarnya dalam menjalankan proyek pembangunan para kontraktor sebagai manajer membutuhkan sub kontraktor atau ahli yang akan mengerjakan bangunan. SPK jenis ini dikeluarkan biasanya oleh kontraktor ke sub kontraktor berisikan lingkup pekerjaan, durasi dan biaya.
7. SPK Pengembangan dan Pelatihan
Jenis SPK ini biasa diberikan oleh atasan ke karyawan untuk mengikuti suatu pelatihan kerja atau pengembangan kompetensi dan skill. SPK ini sudah jadi hak setiap karyawan yang bekerja di perusahaan dengan informasi seputar jenis pelatihan, durasi dan tempat serta waktu pelaksanaannya.
8. SPK Konsultasi
Terakhir adalah SPK konsultasi yang biasanya dikeluarkan oleh atasan ke pihak ketiga sebagai penyedia jasa konsultasi di bidang penyelenggaraan hukum, IT dan keuangan. Informasi yang disediakan adalah ruang lingkup penyelenggaraannya dan durasi waktu.
Baca juga: 8 Tips Mencari IT Consultant Terbaik untuk Start-Up
Format SPK Secara Umum
SPK dalam suatu perusahaan biasanya dibuat oleh pihak sekretaris, jika masih belum tau mengenai formatnya secara benar maka dibawah ini adalah tatanan dalam contoh surat perintah kerja bagi beberapa yang ingin membuatnya.
- Kop Surat dan Nama Instansi Perusahaan
- Nomor dan Tanggal SPK
- Judul dan Nama Pekerjaan
- Identitas Pihak yang Diberi Tugas
- Deskripsi Tugas
- Waktu Pelaksanaan
- Biaya dan Pembayaran
- Syarat dan Ketentuan
- Tanda Tangan Pemberi Tugas
Contoh Surat Perintah Kerja
- Contoh SKB Proyek
- Contoh SKB Pembelian (Purchasing)
- Contoh SKB Lembur
Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech berizin dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman daring bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.