3 Metode Manajemen Pinjaman Untuk Hidup Bebas Hutang

10 Aug 2021 by pujisukarryadi, Last edit: 26 Jan 2022

Sobat Pintar!

Utang memang menjadi hal yang banyak dihindari oleh orang-orang. Namun keadaan terkadang memaksa untuk berhutang demi bisa mencukupi kebutuhan. Namun ketika sudah terjebak dalam utang, tidak sedikit orang yang merasa kesulitan untuk melunasinya. Beberapa strategi sebenarnya bisa diterapkan untuk membebaskan diri dari lilitan hutang, salah satunya dengan metode debt stacking, atau manajemen pinjaman berdasarkan tingkat bunganya.

Debt stacking merupakan suatu metode untuk membayar utang dengan terlebih dahulu melihat tingkatan bunganya. Cara menerapkannya adalah dengan menempatkan utang dengan bunga yang paling tinggi pada posisi pertama untuk segera dilunasi. Dilanjutkan dengan utang yang memiliki bunga tertinggi kedua, begitu seterusnya.

Metode yang satu ini dapat menghemat pembayaran bunga utang. Karena jika utang dengan bunga tinggi memakan waktu lama untuk dilunasi, maka beban yang ditanggung pun akan semakin besar. Ketika utang dengan bunga terbesar telah dilunasi, maka tanggungan berikutnya akan terasa relatif lebih ringan.

Kelebihan dan kekurangan debt stacking

Seperti jenis metode lainnya, metode manajemen pinjaman berdasarkan tingkat bunganya juga memiliki sisi positif dan negatif. Dengan berfokus pada tingkatan bunga utang terbesar untuk dibayarkan, maka prioritas pelunasan utang bisa lebih jelas. Apabila dilakukan secara konsisten dan teratur, maka hal ini akan sangat membantu untuk membebaskan diri dari utang. Namun, apabila tidak dilakukan sesuai aturan, justru akan menambah beban utang, terutama karena bunga yang tinggi.

Dengan berfokus pada bunga, maka akan timbul risiko, di mana utang yang bunganya paling tinggi, juga merupakan utang dengan nominal tertinggi pula. Kombinasi ini dapat menyebabkan waktu pelunasannya menjadi lebih lama. Sehingga berpengaruh juga pada pelunasan utang-utang lainnya. 

Maka sebaiknya, perlu dipertimbangkan kembali, kapan waktu yang tepat menggunakan metode metode manajemen pinjaman berdasarkan tingkat bunganya. Pertimbangkan pula dengan jumlah penghasilan bulanan. Agar nantinya praktik menggunakan metode ini bisa lebih efektif dan efisien.

Berikut adalah langkah dalam menggunakan metode metode manajemen pinjaman berdasarkan tingkat bunganya untuk melunasi utang-utang yang masih ditanggung.

1. Meninjau anggaran

Ketika akan mulai menerapkan metode metode manajemen pinjaman berdasarkan tingkat bunganya, maka hal pertama yang perlu dilakukan adalah meninjau anggaran yang tersedia. Peninjauan ini berfungsi untuk melihat seberapa banyak uang yang bisa digunakan untuk membayar utang-utang tersebut.

2. Buat daftar utang beserta bunganya

Langkah berikutnya adalah dengan menuliskan utang-utang yang perlu dilunasi lengkap dengan bunga dari setiap utang tersebut. Kemudian urutkan mulai dari pinjaman dengan tingkat bunga paling tinggi hingga paling rendah. Beri keterangan tambahan mengenai besaran minimum yang harus dibayarkan untuk setiap utang.

3. Lakukan pembayaran minimum

Setelah utang-utang yang dimiliki telah diurutkan, maka segera lakukan pembayaran minimum pada setiap pinjaman. Dimulai dari utang dengan bunga tertinggi. Apabila terdapat sisa anggaran, maka dapat digunakan untuk membayar pinjaman dengan bunga tertinggi selanjutnya. 

Berikut adalah simulasi sederhana cara menerapkan metode metode manajemen pinjaman berdasarkan tingkat bunganya. 

Utang A senilai Rp80.000.000 dengan cicilan minimum Rp4.800.000 per bulan, bunga 2,5% dan sisa utang Rp70.000.000

Utang B senilai Rp75.000.000 dengan cicilan minimum Rp2.100.000 per bulan, bunga 2,8% dan sisa utang Rp27.000.000

Utang C senilai Rp23.000.000 dengan cicilan minimum Rp1.800.000 per bulan, bunga 3,8% dan sisa utang Rp15.500.000

Utang D senilai Rp9.000.000 dengan cicilan minimum Rp400.000 per bulan, bunga 2% dan sisa utang Rp4.000.000

Dari rincian utang tersebut, jika Sobat Pintar menggunakan metode manajemen pinjaman berdasarkan tingkat bunganya, maka urutan yang harus dibayar terlebih dulu adalah sebagai berikut:

Utang C senilai Rp23.000.000 dengan cicilan minimum Rp1.800.000 per bulan, bunga 3,8% dan sisa utang Rp15.500.000

Utang B senilai Rp75.000.000 dengan cicilan minimum Rp2.100.000 per bulan, bunga 2,8% dan sisa utang Rp27.000.000

Utang A senilai Rp80.000.000 dengan cicilan minimum Rp4.800.000 per bulan, bunga 2,5% dan sisa utang Rp70.000.000

Utang D senilai Rp9.000.000 dengan cicilan minimum Rp400.000 per bulan, bunga 2% dan sisa utang Rp4.000.000

Melihat daftar tersebut, utang C memiliki persentase bunga paling tinggi, maka utang yang satu ini menjadi prioritas untuk dilunasi terlebih dahulu berdasarkan metode manajemen pinjaman berdasarkan tingkat bunganya. Setelah itu barulah kemudian utang B, A, dan D.    

Debt stacking dapat membantu memberikan prioritas terhadap utang-utang sesuai dengan tingkat bunganya. Cara menerapkan metode yang satu ini pun tidak sulit. Apabila dilakukan dengan serius dan tertib, utang pun bisa segera terlunasi dan tidak menjadi beban lagi.

Berikan komentarmu ya.

26 Jan 2022
mobile-close
Pinjam kilat 50 juta!Download