Tahukah kamu apa itu rasio solvabilitas atau tahukah kamu apa itu solvabilitas? Rasio solvabilitas adalah hal penting yang harus dipahami oleh para pemilik perusahaan karena solvabilitas akan menentukan reputasi perusahaan kamu.
Baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil biasanya pasti memiliki utang, entah itu dalam nominal yang kecil atau yang besar. Baik dalam jangka waktu yang singkat maupun utang jangka panjang. Solvabilitas sendiri adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seberapa kemampuan sebuah perusahaan dalam melunasi utang-utang yang dimilikinya.
Baca juga: Jenis dan Tujuan Laporan Keuangan
Oleh karena itu perhitungan solvabilitas ini dilakukan secara berkala dalam periode waktu tertentu misalnya 3, 4 , 6 atau 12 bulan. Perhitungan solvabilitas pun harus dilakukan dengan tepat agar tidak menimbulkan kekacauan dan mengancam reputasi perusahaan.
rasio solvabilitas adalah
Rasio solvabilitas adalah suatu rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan dan kapasitas perusahaan dalam menyelesaikan seluruh utang-utang termasuk kewajibannya dengan menggunakan jaminan modal ataupun aset kekayaan lain yang dimilikinya baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.
Secara sederhana, rasio solvabilitas bisa dikatakan sebagai tolak ukur mampu atau tidaknya perusahaan untuk membayar utang di masa depan.
Tujuan menghitung rasio solvabilitas
Setelah memahami apa yang dimaksud dengan rasio solvabilitas, selanjutnya mari kita bahas tentang tujuan dilakukannya perhitungan rasio solvabilitas. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
Merangkum kondisi keuangan perusahaan
Adapun perhitungan rasio solvabilitas adalah aktivitas yang sangat penting bagi perusahaan untuk dilakukan secara rutin karena akan menentukan kredibilitas dan reputasi perusahaan dimata kreditur. Adapun kreditur yang dimaksud disini tidak hanya terbatas pada peminjam modal saja, tetapi juga lembaga lain seperti perusahaan anjak piutang, perusahaan asuransi, dan investor. Apabila perhitungan rasio solvabilitas suatu perusahaan rendah, maka dapat membuat para kreditur menjadi ragu untuk memberikan layanan finansial kepada perusahaan tersebut bahkan perusahaan kamu bisa masuk ke dalam daftar blacklist mereka.
Menilai kemampuan perusahaan dalam membayar bunga utang
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa resiko dari pengajuan kredit adalah timbulnya bunga dan tentunya ini juga berlaku untuk pelaku bisnis dengan perusahaan kreditur. Nah, rasio solvabilitas adalah alat yang digunakan oleh kreditur untuk menilai seberapa besar kemampuan perusahaan tersebut dalam membayar bunga kredit yang timbul atas pinjaman yang diajukannya.
Sebagai informasi kesehatan neraca
Seperti apakah neraca keuangan yang sehat? Yaitu ketika modal dan aktiva memiliki nilai yang seimbang. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengetahuinya adalah dengan melakukan perhitungan rasio solvabilitas.
Untuk mengestimasi jumlah pinjaman saat jatuh tempo
Tujuan terakhir dari perhitungan rasio solvabilitas adalah untuk mengetahui jumlah uang yang bisa didapatkan dari pembayaran kredit yang dilakukan oleh perusahaan saat pembayaran jatuh tempo.
Baca juga: Cara Membuat Laporan Posisi Keuangan yang Baik
Jenis-jenis rasio solvabilitas
Bagian selanjutnya adalah tentang jenis-jenis dari rasio solvabilitas. Selengkapnya mengenai rasio solvabilitas adalah seperti ulasan di bawah ini:
Debt to asset ratio
Jenis pertama dari perhitungan rasio solvabilitas adalah debt to asset ratio atau yang biasanya ditulis dalam bentuk D/A ratio. Ini merupakan perbandingan antara jumlah kewajiban yang belum dibayar dengan total aset yang dimiliki perusahaan saat ini. Adapun aset yang dimaksud adalah aset yang terdiri dari aset tidak lancar seperti mesin dan bangunan serta aset lancar seperti kas, uang tunai dan tabungan bank non-deposito.
Debt to equity ratio
Jenis berikutnya dari perhitungan rasio solvabilitas adalah debt to equity ratio atau yang biasanya ditulis dengan bentuk D/E ratio. Ini merupakan istilah yang digunakan untuk membandingkan jumlah kewajiban dengan total modal operasional yang dimiliki perusahan atau ekuitas. Apabila didapatkan rasio utang perusahaan lebih besar dari nilai modal operasionalnya bisa dikatakan bahwa solvabilitas perusahaan tersebut sedang bermasalah.
Leverage ratio/debt to capital ratio
Yang terakhir dari jenis perhitungan rasio solvabilitas adalah leverage ratio atau yang sering disebut sebagai debt to capital ratio atau D/C ratio. Ini merupakan perhitungan rasio dengan membandingkan jumlah utang dengan total kekayaan perusahaan, baik yang masih dalam bentuk aset maupun dalam bentuk valuasi saham.
Cara menghitung rasio solvabilitas
Agar kamu lebih memahami apa itu rasio solvabilitas ada baiknya kamu belajar untuk mempraktekkannya secara langsung melalui perhitungan. Adapun rumus dan contoh perhitungan secara lengkap akan dibahas di bawah ini:
Perhitungan dengan debt to asset ratio
Rumus perhitungan solvabilitas dengan menggunakan debt to asset ratio adalah total hutang dibagi dengan total aset atau debt dibagi dengan assets. Apabila diperoleh nilai D/A lebih dari 1,0 maka dapat disimpulkan bahwa solvabilitas perusahaan tersebut sedang dalam masalah.
Contoh: PT. B memiliki total utang yang belum dibayar sebesar Rp 414 milyar dan total aset yang dimiliki perusahaan tersebut adalah Rp 200 milyar. Sehingga, didapatkan perhitungan rasio solvabilitas menjadi:
Rumus rasio solvabilitas D/A = debt/assets
Solvabilitas D/A PT. B = Rp 414 milyar/Rp400 miliar = 1.035
Dari perhitungan didapatkan bahwa solvabilitas PT.B adalah 1.035 yang artinya kemampuan perusahaan tersebut dalam menyelesaikan utang-utangnya sedang bermasalah walaupun masih dalam tingkatan yang rendah.
Perhitungan dengan debt to equity ratio
Adapun rumus perhitungan rasio solvabilitas dengan menggunakan debt to equito ratio hampir sama dengan D/A ratio. Sedangkan nilai optimal untuk rasio D/E adalah 2.0.
Contoh:
PT. B memiliki total ekuitas sebesar Rp 200 milyar dari total aset Rp 500 milyar (yang artinya 300 milyar aset diperoleh dari utang). Sementara, kewajiban lain yang dimiliki oleh PT.B jika ditotal adalah Rp 50 milyar. Sehingga, didapatkan perhitungan rasio solvabilitas menjadi:
Rumus rasio solvabilitas D/E = debt/equity
Solvabilitas D/E PT. B = (Rp300 milyar + Rp50 miliar)/Rp200 miliar
= Rp350 miliar/Rp200 milyar
= 1.75
Dari perhitungan didapatkan bahwa solvabilitas PT.B adalah 1.75 yang artinya kemampuan perusahaan tersebut dalam menyelesaikan utang-utangnya masih bisa diperhitungkan karena rasio solvabilitasnya masih di bawah ambang batas maksimal.
Perhitungan dengan leverage ratio atau debt to capital ratio
Berbeda dengan kedua perhitungan sebelumnya, rumus perhitungan solvabilitas rasio dengan menggunakan debt to capital rasio dilakukan dengan membagi total utang perusahaan dengan total kekayaan (baik yang didanai melalui utang maupun ekuitas). Adapun nilai rasio dari perhitungan ini tidak ditentukan, semakin rendah nilainya maka akan semakin baik.
Contoh:
PT. B memiliki total utang yang belum dibayar sebesar Rp 200 milyar dan total ekuitas yang dimiliki perusahaan tersebut adalah Rp 300 milyar. Sehingga, didapatkan perhitungan rasio solvabilitas menjadi:
Rumus rasio solvabilitas D/C = debt/(debt + equity)
Solvabilitas D/C PT. C = Rp200 miliar/(Rp 200 miliar + Rp300 miliar)
= Rp200 miliar/Rp500 milyar
= 0.4
Dari perhitungan didapatkan bahwa solvabilitas PT.B adalah 0,4 dari total kapital perusahaan yang artinya kemampuan perusahaan tersebut dalam menyelesaikan utang-utangnya masih bisa diperhitungkan.
Demikian pembahasan kredit pintar mengenai solvabilitas, tujuan hingga perhitungannya. Sekali lagi, rasio solvabilitas adalah komponen wajib yang perlu kamu perhatikan jika kamu ingin melakukan pinjaman.
Baca juga: 3 Alasan Laporan Keuangan Penting Dalam Bisnis
Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.