Sayangnya saat ini masih banyak orang yang belum paham betul apa sebenarnya penyebab sembelit yang diderita sehingga hal yang sama kembali terulang. Dalam dunia medis disebut konstipasi, sembelit atau lebih umum dikenal dengan kondisi susah buang air besar bisa jadi persoalan serius kalau gejala tak kunjung sembuh dan bisa mengganggu aktivitas penderitanya. Apa seseorang yang jarang buang air besar bisa dikatakan sembelit? Sebenarnya belum tentu, tergantung dari frekuensi normal buang air besar yang berbeda dari masing-masing orang. Tapi normalnya, bagi mereka yang tidak buang air besar selama lebih dari 3 hari atau kurang dari tiga kali dalam satu minggu termasuk tanda dan kategori orang yang mengalami sembelit.
Kondisi sembelit ditandai dengan kesulitan saat ingin buang air besar karena kondisi feses (tinja) yang keras, kerasnya feses sendiri bisa disebabkan karena kurangnya cairan selama proses metabolisme dalam tubuh.
Untuk lebih jelas, berikut beberapa faktor lain pemicu konstipasi yang bisa dicatat untuk meminimalisir hal serupa kedepannya.
1. Kurangnya cairan dalam tubuh
Sebelumnya sudah dijelaskan, kalau cairan dalam tubuh punya peran penting dalam proses metabolisme dan pembentukan feses. Sayangnya, sekarang ini masih banyak segelintir orang yang belum memiliki kesadaran akan pentingnya memenuhi kebutuhan cairan sehari-hari. Padahal, cairan tubuh yang tidak mencukupi bisa jadi faktor dasar nan utama yang membuat sembelit kerap kali diderita berulang kali.
2. Pola hidup yang kurang baik
Pola hidup yang kurang baik juga bisa jadi pemicu konstipasi yang banyak diderita sebagian besar orang, bentuknya bisa disebabkan karena pola makan yang kurang sehat dengan mengonsumsi makanan minim nutrisi yang padahal sangat dibutuhkan oleh tubuh.
Selain itu, kurangnya kesadaran akan aktif bergerak atau malas berolahraga juga jadi penyumbang lain yang menyebabkan sembelit muncul dan dialami banyak orang, padahal olahraga jadi salah satu kegiatan yang bisa memperlancar metabolisme dalam tubuh.
3. Sering menunda buang air besar
Yang satu ini mungkin terdengar sepele, tapi faktanya masih banyak orang yang sering menunda panggilan alam karena berbagai kondisi tertentu, di antaranya tidak adanya toilet yang dianggap layak ketika berada di lingkungan luar, atau bahkan alasan ringan seperti malas bergerak yang seringkali dikeluhkan anak muda masa kini.
Padahal, menunda hal satu ini bisa membuat dorongan untuk buang air besar menghilang sehingga feses akan tertimbun dan menjadi semakin keras.
4. Pengaruh obat-obatan
Walau obat ditujukan untuk pengobatan penyakit tertentu, tapi sudah jadi pengetahuan umum kalau berbagai jenis obat selalu memiliki efek samping lain yang bisa berdampak bagi tubuh orang yang mengkonsumsinya, sembelit jadi salah satu efek samping yang dimaksud.
Berdasarkan keterangan dari Associate Professor of Medicine di University of Southern California, ada beberapa jenis obat-obatan yang diwaspadai bisa memberikan efek sembelit, adapun jenis obat tersebut di antaranya:
- Obat NSAID seperti Ibuprofen, Motrin, Aleve, naproxen, yang biasanya dikonsumsi untuk meredakan nyeri.
- Obat Antikolinergik yang biasa terdiri dari beberapa obat alergi (Benadryl, Zyrtec, Allegra, Claritin), dan obat-obatan antidepresan.
- Antihistamin jenis obat lain yang biasa dikonsumsi untuk mengatasi alergi, seperti Claritin, Zyrtec and Allegra.
- Beberapa jenis obat tekanan darah tinggi seperti diltiazem, verapamil, serta golongan obat beta bloker (obat yang diakhiri dengan -ol seperti atenolol).
5. Kondisi kehamilan
Walau tidak semuanya, tapi sebagian ibu hamil terutama pada saat periode awal kehamilan seringkali mengalami keluhan sembelit, hal ini disebabkan karena saat hamil tubuh memproduksi lebih banyak hormon progesteron yang efeknya dapat mengendurkan otot dan memperbesar ukuran rahim, sehingga menekan saluran pencernaan dan menyulitkan otot usus untuk berkontraksi dalam proses metabolisme. Akibatnya, ibu hamil kesulitan untuk buang air besar.
6. Kondisi psikologis
Siapa sangka, kalau penyebab sembelit juga bisa datang karena penderitanya memiliki masalah psikis. Beberapa yang dimaksud di antaranya seperti stres, kecemasan, depresi, dan masalah psikologis lain. Pada dasarnya, seseorang yang mengalami stress atau depresi cenderung mengkonsumsi makanan yang tidak sehat, kurang berolahraga dan tidur, serta lupa untuk minum air yang cukup. Hal-hal tersebut seperti yang sudah disebutkan di atas jadi penyebab utama dari kondisi sembelit yang dialami.Itu dia beberapa faktor penyebab sembelit yang sampai saat ini masih belum disadari oleh kebanyakan orang. Coba teliti lagi, faktor mana yang kira-kira jadi penyebab sembelit yang sering dialami?