Bitcoin merupakan mata uang digital atau disebut juga cryptocurrency yang memiliki nilai tinggi ketika disimpan dalam waktu yang cukup lama karena sifatnya yang langka. Bitcoin mulai banyak dimanfaatkan oleh masyarakat global sebagai instrumen investasi.
Bitcoin sering diibaratkan sebagai emas digital karena kuantitasnya terbatas, yaitu berjumlah 21 juta. Hal tersebut membuatnya bersifat terbatas dan nilainya berpotensi meningkat seiring bertambahnya waktu.
Banyak orang yang membeli bitcoin dan menyimpannya dalam waktu yang cukup lama, dengan harapan valuasinya akan meningkat seperti emas atau perak. Perbedaannya adalah bitcoin tidak dapat digenggam seperti emas karena sifatnya yang digital. Bitcoin disimpan dalam sebuah teknologi yang dikenal dengan sebutan “blockchain”.
Semangat utama diciptakannya bitcoin adalah agar masyarakat global memiliki sebuah mata uang yang bisa dikirim langsung kapan pun dan di mana pun melalui internet, tanpa harus mengandalkan bank atau pihak ketiga lainnya.
Baca juga: Prediksi Bitcoin pada 2025
Pengertian Bitcoin
Penjelasan tentang apa itu Bitcoin sudah disinggung sebelumnya, yaitu salah satu jenis mata uang digital kripto digital. Bitcoin telah diciptakan sejak tahun 2009, yakni ketika jatuhnya pasar perumahan. Mata uang digital tersebut diciptakan oleh Satoshi Nakamoto yang merupakan nama samaran yang hingga kini belum diketahui identitas asli orangnya.
Bitcoin termasuk dalam jenis mata uang kripto karena menggunakan kriptografi demi menjaganya supaya tetap aman. Janji yang ditawarkan Bitcoin sendiri ialah biaya transaksi yang rendah daripada transaksi online yang masih tradisional. Tidak mengherankan jika Bitcoin menjadi mata uang kripto terpopuler dibandingkan 5 ribu lebih mata uang kripto yang lain.
Walaupun disebut sebagai mata uang, tetapi Bitcoin tidak mempunyai bentuk fisik. Bentuk Bitcoin hanyalah berupa saldo yang disimpan pada buku besar publik yang dapat diakses semua orang dengan transparan.
Ketika digunakan untuk bertransaksi, Bitcoin hanya memerlukan internet tanpa adanya perantara, seperti jasa bank. Sistem yang digunakan Bitcoin sendiri ialah peer to peer (P2P). Dengan sistem tersebut, mata uang digital ini bekerja tanpa memerlukan penyimpanan dan administrator tunggal.
Pembahasan apa itu Bitcoin tidak lengkap rasanya jika tidak menyinggung soal perbedaannya dengan mata uang negara pada umumnya. Bitcoin memiliki perbedaan dengan mata uang negara, yakni suplainya yang terbatas. Hal itu berbeda dengan mata uang negara yang dapat dikeluarkan secara terus-menerus oleh bank sentral negara.
Suplai total Bitcoin saat ini hanyalah 21 juta yang dikendalikan oleh algoritma yang mendasarinya. Selain itu, transaksi Bitcoin dan mata uang kripto yang lain juga tidak bisa dibatalkan. Hal itu tentunya berbeda dengan mekanisme transaksi mata uang negara.
Perbedaan lain antara Bitcoin dengan mata uang negara adalah sistemnya yang tidak terdapat validator sentral. Hal itu menjadikan penggunanya sebagai semi-anonim. Dengan demikian, sistem hanya akan memeriksa apakah penggunanya memiliki Bitcoin untuk dikirim tanpa mengecek identitas saat melakukan transfer.
Pengertian Blockchain
Blockchain adalah sebuah catatan besar digital yang mencatat transaksi yang terjadi di dalam internet. Blockchain dikelola dalam beberapa komputer yang terhubung dalam jaringan peer-to-peer.
Setiap blok dalam rantai tersebut berisi sejumlah transaksi, dan ketika transaksi baru terjadi, transaksi tersebut ditambahkan ke dalam buku besar tiap pengguna.
Proses verifikasi yang terdesentralisasi dan bersifat terbuka ke publik tersebut, membuat catatan transaksi tidak mungkin untuk diubah, sehingga dapat meningkatkan keamanan.
Blockchain adalah teknologi yang mendasari bitcoin, yang membuatnya dapat diaplikasikan secara independen dari otoritas pusat sehingga mengurangi risiko penipuan.
Cara Kerja Bitcoin
Setelah mengulas tentang apa itu Bitcoin, Anda juga perlu mengetahui cara kerja mata uang digital ini. Sistem yang diterapkan oleh Bitcoin ialah peer to peer (P2P). Bitcoin menggunakan kriptografi guna menyediakan keamanan dasar, seperti pemakaiannya yang hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang memilikinya.
Bagi Anda yang ingin memiliki aset kripto jenis Bitcoin, Anda harus menginstal wallet Bitcoin di ponsel atau perangkat komputer. Setelah itu, sistem akan secara otomatis membuat alamat Bitcoin pertama.
Aset Bitcoin yang Anda miliki akan disimpan dalam komputer pribadi dengan file wallet atau wallet yang disediakan oleh pihak ketiga. Kepemilikan Bitcoin tersebut tidak memerlukan identitas Anda. Hal itu berarti Anda dapat memiliki Bitcoin dengan identitas anonim.
Segala informasi tentang transaksi akan tercatat di sebuah sistem yang disebut blockchain. Blockchain merupakan catatan digital yang berisi kumpulan data tentang transaksi, mulai dari pembeli, penjual, tanggal dan waktu, nilai total, hingga kode pengenal unik setiap terjadinya transaksi. Setiap transaksi yang terjadi akan diurutkan secara kronologis sehingga tercipta rantai blok digital.
Blockchain tersebut bersifat desentralisasi sehingga tidak dikendalikan oleh satu organisasi mana pun. Buchi Okoro, CEO dan salah satu founder pertukaran mata uang kripto Afrika Quidax mengibaratkan blockchain seperti Google Doc yang dapat diakses dan diedit oleh siapa saja selama orang tersebut memiliki tautannya.
Blockchain yang terdesentralisasi tidak menjadikannya berisiko. Justru hal itulah yang membuat Bitcoin aman dan dapat dipercaya. Setiap pengguna harus diverifikasi oleh mayoritas semua pemegang Bitcoin supaya blok transaksi dapat dientri ke blockchain.
Selain itu, kode pengenal unik yang dipakai untuk mengenali wallet dan transaksi pengguna harus sesuai dengan pola enkripsi yang tepat. Kode tersebut sangatlah panjang dengan angka acak. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi adanya kecurangan.
Baca juga: Rekomendasi Crypto Wallet yang bisa jadi Andalan
Kelebihan dan Kekurangan Bitcoin
Selain memahami apa itu Bitcoin dan cara kerjanya, perlu juga mengetahui kelebihan dan kekurangan Bitcoin. Terlebih bagi Anda yang tertarik berinvestasi Bitcoin tentu hal ini menjadi penting untuk dipahami. Beberapa kelebihan Bitcoin adalah sebagai berikut.
- Transaksi Aman dengan Biaya Kecil
Transaksi Bitcoin terbilang aman karena Anda dapat melakukannya secara anonim atau tanpa menyertakan identitas asli, seperti nomor kredit dan sebagainya. Hal itu dapat mengantisipasi adanya penyalahgunaan untuk kejahatan.
Selain aman, transaksi Bitcoin juga tidak membutuhkan biaya yang besar. Hal itu memang menjadi janji yang ditawarkan oleh Bitcoin. Tidak hanya itu, Anda juga dapat melakukan transaksi di mana saja dan kapan saja.
- Memiliki Potensi yang Menjanjikan
Bitcoin memang menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Terlebih jika pemilik aset Bitcoin makin meningkat ke depannya yang akan berpengaruh terhadap pertumbuhan nilai Bitcoin. Makin banyak pemilik atau penggunanya, nilai mata uang ini memiliki potensi untuk terus bertumbuh.
- Terhindar dari Pengaruh Sistem Perbankan
Keunggulan Bitcoin yang terakhir ialah terhindar dari pengaruh sistem perbankan. Hal tersebut karena mata uang ini tidak dikendalikan oleh bank mana pun. Dengan demikian, cryptocurrency Bitcoin tidak terdampak apabila terjadi krisis keuangan ataupun resesi.
Di balik tiga kelebihan tersebut, Bitcoin juga tidak terlepas dari kekurangan. Berikut empat kekurangan mata uang Bitcoin.
- Merusak Lingkungan
Proses penambangan Bitcoin dan listrik yang digunakan saat validasi transaksi berdampak buruk pada lingkungan. Bahkan, Elon Musk, CEO Tesla mengatakan bahwa perusahaan mobil listriknya tidak lagi menerima transaksi dengan Bitcoin karena masalah lingkungan. Seluruh proses dalam pembuatan Bitcoin memerlukan banyak energi dan dapat menghabiskan lebih banyak daya sehingga tidak baik untuk lingkungan.
- Tidak Terdapat Asetnya
Kepemilikan Bitcoin memang tidak ada asetnya. Hal itu berbeda dengan investasi saham yang terdapat asetnya karena berasal dari sebuah perusahaan nyata. Bagi Anda yang ingin berinvestasi Bitcoin, Anda hanya bisa melihat asumsi dari analisis teknikal saja.
- Berisiko Diserang Hacker
Seperti yang sudah diketahui, Bitcoin merupakan mata uang digital yang tidak berbentuk fisik. Hal itu berisiko diretas oleh hacker yang bisa jadi akan menyedot habis Bitcoin penggunanya. Oleh sebab itu, Anda perlu melindungi perangkat yang digunakan dengan firewall yang tidak gampang diretas.
- Tidak Adanya Perlindungan Negara
Bitcoin bukan merupakan mata uang nasional. Hal itu menjadikan Bitcoin tidak memperoleh perlindungan negara. Oleh karena itu, Anda perlu memilih platform tepercaya jika ingin berinvestasi Bitcoin.
Setelah mengetahui apa itu Bitcoin dan ulasan lengkapnya, mata uang digital ini memang terlihat menjanjikan. Namun, Bitcoin juga memiliki risiko yang sangat tinggi sehingga perlu berhati-hati dalam berinvestasi. Bagi Anda yang sudah yakin berinvestasi Bitcoin, Anda dapat menambah modal investasi dengan melakukan pinjaman online tanpa ribet di aplikasi Kredit Pintar.
Baca juga: Keuntungan dan Risiko Investasi Crypto
Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech berizin dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman daring bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.