Cari Tahu Prediksi Bitcoin 2025 dan Harga Bitcoin Sekarang, Sebelum Investasi

03 Dec 2024 by Kredit Pintar., Last edit: 03 Dec 2024

Bitcoin merupakan mata uang digital atau cryptocurrency yang diciptakan oleh Satoshi Nakamoto pada tahun 2009. Perkembangan harga Bitcoin dari tahun ke tahun menjadi perbincangan hangat hampir di seluruh jagat raya. Salah satu topik perbincangan yang hangat mengenai harga bitcoin pada 2009 yang masih di bawah Rp14.000 kemudian meningkat pada Oktober 2021 yaitu pada kisaran Rp782 jutaan! Melihat perubahan harganya, tentunya banyak orang yang berpikir bahwa bitcoin dapat menjadi pilihan instrumen investasi. Agar tak salah jalan, cari tahu selengkapnya tentang prediksi bitcoin 2025 dalam artikel berikut. 

Baca juga: Bagaimana Cara Kredit di Shopee?

Bagaimana Bitcoin Dimulai?

Dari buku yang berjudul “The Bitcoin Genesis,” Bitcoin pertama kali dimulai pada November 2008. Dalam buku tersebut menyebutkan kalau Satoshi Nakamoto merupakan seorang pendiri dari cryptocurrency yang populer ini.

Kemudian, Satoshi Nakamoto merilis sebuah makalah yang diberi judul “Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System.” Namun, dari makalahnya tersebut justru membuat orang-orang semakin bingung dengan apa itu Bitcoin dan bagaimana cara menggunakannya.

Akhirnya, setelah masa percobaan, Satoshi merilis Bitcoin di komunitas internet dengan mengklaim dapat digunakan untuk pembayaran secara anonim pada 2009. Karena pengguna dapat melakukan pembayaran secara anonim, maka popularitas Bitcoin semakin meningkat dan hingga pada akhirnya sukses seperti sekarang ini.

Pada tahun 2009, Bitcoin belum memiliki nilai tukar seperti yang terjadi saat ini. Saat itu, sistem yang ada pada Bitcoin hanya berupa catatan pada Blockchain. Kemudian di awal tahun 2010 akhirnya ada bursa yang pertama kali membuka perdagangan Bitcoin secara terstruktur.

Bagaimana Sistem Bitcoin Bekerja?

Setiap orang dapat mengirim Bitcoin ke dompet digital ke Anda atau bahkan mengirimkan Bitcoin kepada orang lain dan tiap transaksi jual belinya tercatat dalam daftar publik di Blockchain. Blockchain memungkinkan untuk melacak setiap transaksi dan sejarah Bitcoin untuk menghentikan orang-orang dari membelanjakan koin yang tidak mereka miliki, membuat salinan, atau membatalkan transaksi. Pada dasarnya, setiap Bitcoin adalah file komputer yang disimpan dalam aplikasi “dompet digital” yang ada pada smartphone atau komputer.

Mengapa Orang Menyukai Bitcoin?

Banyak orang yang menyukai Bitcoin karena nilai mata uang digital ini tidak dikendalikan oleh pemerintah setempat maupun bank. Selain itu, pengguna dapat menggunakan Bitcoin mereka secara anonim dan setiap transaksi yang mereka lakukan akan tetap tercatat pada blockchain. Tidak akan ada yang tahu nomor rekening Bitcoin pemilik asalkan mereka memberitahukannya kepada calon penerima.

Baca juga: Mengenal Apa itu Reksadana Indeks

Perkembangan Harga Bitcoin

Salah satu influencer ternama, Elon Musk, merupakan penggemar dan pendukung besar Bitcoin. Bahkan, dia juga mengubah bio Twitter-nya menjadi #bitcoin. Beberapa kali dalam 2 tahun ini, Elon Musk sering sekali menunjukkan dukungannya kepada mata uang online itu. Bahkan, entah apakah ini benar atau tidak, ia dapat membuat pergerakan besar dalam nilai Bitcoin. 

Dukungan yang diberikan Elon Musk kepada Bitcoin ini pun menyebabkan nilai Bitcoin meningkat secara signifikan. Tidak heran jika Sobat Pintar melihat teman-teman di sekitar yang mengikuti Elon Musk dan langsung membeli Bitcoin dalam jumlah banyak ketika ia berkata sesuatu tentang Bitcoin.

Harga Bitcoin Tahun 2009

Pada saat pertama kali Bitcoin rilis secara publik di tahun 2009, harga Bitcoin saat adalah 0 dolar AS. Harga ini merupakan harga perkenalan di awal oleh Satoshi karena masih belum banyak yang tertarik dengan Bitcoin.

Harga Bitcoin Tahun 2010-2012

Setelah 1 tahun rilis, akhirnya sudah mulai banyak investor-investor yang tertarik dengan Bitcoin dan mulai melakukan aktivitas jual beli Bitcoin dengan harga di bawah 1 sen.

Meskipun begitu, pergerakan harga Bitcoin terlihat fluktuatif, hingga pada tahun 2011, Bitcoin berhasil mendapatkan harga 1 dolar AS.

Selama tahun 2011, perkembangan harga Bitcoin terbilang baik. Bahkan, pada Juni 2011, nilai Bitcoin meroket hingga 3.200%.

Sayangnya, peningkatan harga Bitcoin tidak berlangsung lama dan mengalami penurunan setelah dua bulan tren. Sehingga harga Bitcoin pada bulan November 2011 kembali di angka 2 dolar AS.

Perkembangan harga Bitcoin saat ini berjalan lambat, namun pada bulan Mei hingga Agustus 2012, harga Bitcoin meningkat dari awalnya 4.8 dolar AS menjadi 13.20 dolar AS.

Perkembangan Harga Bitcoin 2013-2016

Di tahun berikutnya, Bitcoin mengalami dua kali bubble prices. Dari laman Wikipedia, istilah ini bisa disebut sebagai gelembung ekonomi atau gelembung keuangan yang berarti perdagangan dalam volume besar dengan harga yang berbeda dengan nilai intrinsiknya.

Pertama kali Bitcoin mengalami gelembung ekonomi pada bulan April, ketika Bitcoin memiliki nilai sebesar 220 dolar AS dan kemudian turun hingga 70 dolar AS dalam dua pekan.

Gelembung ekonomi kedua terjadi saat akhir tahun 2013. Saat itu, harga Bitcoin sedang meroket hingga mencapai 1.156 dolar AS, tetapi tiga hari setelahnya nilai Bitcoin turun hingga 760 dolar AS.

Setelah kejadian dua bubble prices ini, perkembangan harga Bitcoin semakin menurun dan bahkan menyentuh harga terendah mereka, 315 dolar AS pada awal tahun 2015.

Perkembangan Harga Bitcoin 2017-2019

Setelah melewati reli panjang penurunan harga di tahun 2016, akhirnya nilai harga Bitcoin kembali meningkat ke harga 20.089 dolar AS pada Desember 2017.

Sayangnya, menurut Profesor Keuangan Universitas Texas yang bernama John Griffin mengungkapkan, peristiwa ini dapat terjadi karena adanya manipulasi harga lewat perdagangan volume besar.

Bahkan, ia bersama asisten Profesor Negara Bagian Ohio juga memeriksa jutaan transaksi jual beli cryptocurrency di bursa Bitfinex. Dalam makalah yang memiliki 66 halaman tersebut, ia mengungkapkan bagaimana Bitcoin kembali stabil berkat manipulasi harga cryptocurrency.

Perkembangan Harga Bitcoin 2020-2021

Memasuki era 2020 hingga 2021 di saat banyak sektor ekonomi dan bisnis global lesu karena pandemi COVID-19.

Kita semua pasti tahu bahwa perekonomian global pada saat ini terbilang sangat kacau. Bahkan karena pandemi ini banyak sekali perusahaan-perusahaan yang melakukan PHK massal dan bahkan gulung tikar.

Namun, di lain sisi ternyata cryptocurrency mengalami kejayaan dan sangat aktif. Meskipun industri ini telah melewati pemeriksaan, crypto akhirnya mengalami rebound dan mendapat banjiran transaksi jual-beli crypto oleh para investor dan trader di seluruh dunia.

Dari sini, perkembangan harga bitcoin dari tahun 2020 hingga 2021 menjadi lebih baik. Pada akhir tahun 2020 hingga awal tahun 2021, peningkatan harga Bitcoin berhasil mencapai 224%. Kemudian dalam 2 bulan berikutnya, Bitcoin berhasil mencapai harga tertinggi, yaitu 60.000 dolar AS. Hebatnya, di saat industri lain sedang lesu-lesunya, Bitcoin berhasil mencapai harga tertinggi di 64.804 dolar AS atau dalam kurs Rupiah adalah Rp939.993.000 pada April, 14 2021.

Perkembangan Harga Bitcoin 2021-2022

Setelah menunjukkan performa yang positif pada 2021, dengan mencatatkan rekor tertinggi pada November 2021 dengan nilai mencapai 69.044 dolar AS, Bitcoin mengalami penurunan pada Desember 2021 hingga akhir Januari 2022. Saat itu, nilai Bitcoin menjadi 22.184 dolas AS pada Januari 2022.

Harga Bitcoin sempat kembali menunjukkan peningkatan pada Februari 2022, namun pecahnya perang Rusia dan Ukraina membuat performa positif tersebut tidak bertahan lama.

Tahun 2022 bisa dibilang sebagai tahun yang kurang baik untuk Bitcoin karena terus berfluktuasi karena terjadinya berbagai peristiwa di dunia Cryptocurrency, di antaranya adalah kebangkrutan Celcius Network, keputusan Elon Musk yang melikuidasi 75% Bitcoin yang dimilikinya.

Peristiwa lain yang terjadi adalah kebangkrutan FTX, yang merupakan exchange crypto terbesar. Pada Desember 2022, harga Bitcoin turun menjadi sekitar 16.985 dolar AS dengan kapitalisasi pasar sekitar 326 miliar dolar AS. Secara persentase, Bitcoin mengalami penurunan sebesar 60% sepanjang 2022.

Perkembangan Harga Bitcoin 2022-2023

Sentimen negatif Bitcoin pada akhir 2022 berlanjut pada awal 2023. Bitcoin mengawal 2023 dengan nilai 16.615 dolar AS per koin. Namun, semakin stabilnya pasar kripto membuat Bitcoin perlahan meningkat kembali.

Pada 10 April 2023, Bitcoin mencapai nilai 30.000 dolas AS untuk kali pertama sejak Juni tahun lalu. Pencapaian tersebut membuat nilai Bitcoin diprediksi akan kembali mengalami peningkatan meskipun masih sulit untuk mencapai nilai tertingginya, yaitu 69.044 dolar AS pada November 2021.

Harga Bitcoin 2024

Pada 2024, Bitcoin menunjukkan tren positif dengan harga melonjak lebih dari USD 45.000 atau sekitar Rp698 juta untuk kali pertama sejak April 2022. Namun, harganya turun tajam pada 3 Januari 2024 karena spekulasi penolakan aplikasi ETF Bitcoin oleh Securities and Exchange Commission (SEC). Bitcoin dinilai berada di titik krusial, karena berada di antara dua pasokan penting.

Bitcoin dinilai berada di titik krusial, karena berada di antara dua pasokan penting. Hingga saat ini, ETF Bitcoin Spot masih dinantikan industrik kripto. ETF Bitcoin Spot diharapkan bisa menjadi katalis untuk harga Bitcoin. Persetujuan ETF akan membuka akses bagi investor institusional yang ingin berinvestasi di Bitcoin, sehingga bisa meningkatkan permintaan dan mendorong harga. Jika ETF disetujui, diproyeksi akan ada kenaikan harga BTC di kisaran USD 48.000 (sekitar Rp744 juta) hingga USD 51.000 (sekitar Rp791 juta). Nantinya, diproyeksikan juga akan ada resistensi kuat terhadap pasar Bitcoin.

Prediksi Bitcoin 2025

Para ahli meyakini, Pada 2025, Bitcoin diprediksi akan mengalami lonjakan atau penurunan harga yang signifikan. Durasi stabilitas yang tidak biasa selama sembilan bulan terakhir, dengan harga yang stagnan di sekitar US$60.000, menjadi faktor utama spekulasi ini. Meskipun stabilitas ini memberikan ketenangan bagi investor, para analis memperkirakan kondisi ini tidak akan bertahan lama. Selain itu, faktor eksternal seperti kebijakan moneter AS dan perubahan imbal hasil obligasi AS diperkirakan akan mempengaruhi pergerakan harga Bitcoin di masa depan.

Baca juga: Memahami jenis-jenis investasi

Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.

Kredit Pintar - pinjaman online yang terdaftar di ojk
03 Dec 2024
mobile-close
Pinjam kilat 50 juta!Download