Kredit konsumtif adalah kredit yang digunakan nasabah untuk keperluan pribadi. Pada pembahasan kali ini akan menjelaskan mengenai pengertian dan fungsi dari kredit konsumtif.
Baca juga: Cara Daftar Kredit Pintar, Pasti Berhasil
Pengertian Kredit Konsumtif
Definisi kredit konsumtif adalah kredit yang diberikan kepada masyarakat baik perorangan, pengusaha, pedagang, profesi, atau karyawan untuk membiayai kebutuhan yang bersifat konsumtif atau pribadi. Secara umum tujuan dari kredit konsumtif yaitu untuk membantu memenuhi kebutuhan konsumtif Nasabah. Misalnya, jika kamu ingin membeli mobil dengan cara mencicil, maka kamu bisa mengajukan pinjaman kredit konsumtif kepada perbankan yang menyediakan fasilitas tersebut.
Kredit konsumtif dapat diberikan kepada siapapun yang memenuhi kualifikasi yang ditentukan pihak peminjam. Baik berupa barang atau dana yang digunakan untuk kebutuhan pribadi.
Seperti, untuk pendidikan, perkawinan, kesehatan atau kebutuhan konsumtif lainnya. Pihak peminjam akan meninjau sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan.
Kemudian, jika telah memenuhi persyaratan maka kedua belah pihak akan menandatangani kontrak persetujuan.
Kontrak pengajuan kredit tersebut harus ditandatangani oleh kedua belah pihak sebagai bukti persetujuan atas ketentuan pinjaman. Isi kontrak tersebut membahas secara keseluruhan mulai dari persyaratan peminjam, hak dan kewajiban peminjam dan pemberi pinjamanan, pelanggaran, sanksi, dan masih banyak hal-hal lainnya.
Baca juga : Baca Syarat Mudah Pengajuan Pinjaman Online Kredit Pintar
Fungsi Kredit Konsumtif
Secara tidak langsung dengan adanya kredit dapat membantu meningkatkan perekonomian negara. Pasalnya, kredit yang disediakan oleh perbankan maupun pihak peminjam dapat membantu masyarakat dalam banyak hal termasuk bertransaksi. Selain itu, ada beberapa fungsi kredit konsumtif yang harus kamu ketahui, yaitu sebagai berikut:
1. Membantu Meningkatkan Taraf Hidup Masyarakat
Meskipun banyak masyarakat yang memandang kredit sebagai salah satu hal yang merugikan. Nyatanya kredit dapat menjadi salah satu solusi permasalahan finansial masyarakat.
Dengan adanya kredit konsumtif kamu bisa menggunakan dana tersebut untuk kebutuhan pribadi jangka panjang. Misalnya dana dari kredit konsumtif digunakan untuk membeli motor atau mobil yang digunakan sebagai alat usaha ojek online.
Maka fungsinya menjadi bernilai positif karena digunakan untuk menjalankan usaha. Nasabah yang tadinya tidak memiliki pekerjaan akhirnya dapat bekerja setelah melakukan melakukan kredit.
2. Menjadi Alternatif Untuk Memenuhi Kebutuhan Mendesak
Fungsi kredit konsumtif yang kedua yaitu membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan mendesak. Kredit ini bisa menjadi alternatif jika kamu benar-benar tidak mempunyai tabungan ataupun dana darurat.
Misalkan kamu membutuhkan dana untuk biaya pengobatan karena kecelakaan, kamu bisa mengajukan dana konsumtif tersebut dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.
3. Meningkatkan Daya Guna dari Uang
Penyaluran kredit menjadi salah satu pengalihan status uang yang tidak aktif menjadi uang bergerak atau aktif. Maksudnya adalah uang yang tadinya tidak digunakan dapat disalurkan melalui pinjaman atau kredit.
Ketika tersalurkan. maka uang akan menghasilkan barang atau jasa melalui transaksi tersebut. Sehingga uang akan bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya.
4. Hal-hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Mengajukan Kredit Konsumtif
Tak bisa dipungkiri bahwa saat ini kebutuhan primer, sekunder maupun tersier semakin meningkat. Namun hal tersebut tidak berbanding lurus dengan penghasilan masyarakat terutama masyarakat menengah kebawah.
Oleh karena itu, pengajuan pinjaman ataupun kredit menjadi solusi yang bisa diambil untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup.
Nah, bagi kamu yang hendak mengajukan kredit untuk kebutuhan konsumtif, ada baiknya kamu memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Pastikan Kebutuhannya Untuk Apa?
Hal pertama yang harus kamu lakukan sebelum mengajukan kredit adalah menentukan kebutuhannya untuk apa? Misalnya kamu membutuhkan dana untuk biaya pendidikan atau ingin membeli kendaraan.
Pastikan kebutuhan tersebut memang kebutuhan yang mendesak bukan karena keinginan semata.
2. Cari Tahu Persyaratan dan Ketentuannya
Kedua, cari tahu persyaratan dan ketentuan yang harus kamu persiapkan untuk mengajukan kredit. Biasa salah satu persyaratan yang harus disiapkan adalah KTP, Kartu Keluarga, Slip Gaji, NPWP dan masih banyak persyaratan lainnya.
Cari tahu juga mengenai ketentuan dari jasa penyedia kredit tersebut apakah sesuai dengan kemampuan kamu atau tidak.
3. Pilih Perbankan atau Jasa Pinjaman yang Menjamin Keamanan
Saat ini sudah banyak perbankan yang memberikan layanan kredit termasuk kredit konsumtif. Selain itu, kamu juga bisa mengajukan pinjaman atau kredit melalui jasa pinjaman baik secara langsung maupun online.
Namun, sebelum mengajukan kredit, pastikan penyedia jasa tersebut telah terdaftar dan diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) maupun AFPI (Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia) agar terjamin keamanannya.
4. Pertimbangkan Kemampuan Finansial
Hal terakhir hal yang harus kamu perhatikan sebelum mengajukan kredit adalah mempertimbangkan kemampuan finansial. Maksudnya adalah kamu harus memastikan apakah kamu mampu membayar cicilan kredit setiap bulannya atau tidak.
Apakah kamu juga mempunya pemasukan bulanan atau tidak? Jika tidak, maka sebaiknya kamu jangan memberanikan mengajukan pinjaman atau kredit karena akan kesulitan saat pembayaran cicilan.
Perbedaan Kredit Konsumtif dan Kredit Produktif
Sekilas sudah dibahas di atas mengenai kredit konsumtif dan kredit produktif. Berdasarkan tujuannya, kredit konsumtif dan produktif memiliki tujuan yang sama yaitu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Namun,jika dilihat dari fungsinya kedua jenis kredit tersebut memiliki perbedaan, yaitu:
- Kredit konsumtif adalah kredit yang biasa diajukan nasabah untuk memenuhi kebutuhan pribadi nasabah. Contohnya: untuk mencicil motor, mobil, biaya pendidikan dan pernikahan. Sedangkan,
- Kredit produktif adalah kredit yang biasa diajukan nasabah untuk menjalankan suatu usaha sehingga akan menghasilkan pemasukan. Contohnya kredit KUR untuk usaha peternakan.
Setelah membaca pembahasan mengenai kredit konsumtif tersebut. Kamu harus bisa menggunakan barang atau dana yang didapatkan dengan sebaik mungkin.
Sebisa mungkin kamu mengajukan kredit untuk kebutuhan yang memang sangat diperlukan dan mendesak. Pastikan juga kamu dapat membayar cicilan sesuai dengan perjanjian di awal.
Baca juga : Inilah Berbagai Risiko Tidak Membayar Pinjaman Online
Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.