Ketahui, Inilah 4 Cara Menghindari Dehidrasi Saat Berpuasa!

25 May 2021 by kreditpintar, Last edit: 25 Aug 2022

Dalam menjalankan puasa, sudah tentu tubuh akan kehilangan asupan cairan dalam jangka waktu berjam-jam. Risiko terkena dehidrasi akibat kurang cairan di dalam tubuh memang menjadi risiko utama ketika menjalankan aktivitas puasa. Lalu, bagaimana sih cara menghindari dehidrasi saat berpuasa? Padahal kita harus terus menahan rasa haus sampai waktu berbuka puasa tiba.

Sebelum membahas lebih lanjut terkait cara anti dehidrasi ketika berpuasa, akan lebih runtut apabila kita mengenali terlebih dahulu apa saja sih tanda dehidrasi yang biasanya menyerang ketika tubuh kekurangan cairan. Tanda-tanda tubuh terserang dehidrasi akan memudahkan Sobat Pintar untuk mengidentifikasi apakah tubuh mengalami dehidrasi ataukah tidak.

Kenali Terlebih Dahulu Tanda Dehidrasi Saat Berpuasa

Ada berbagai gejala yang menandakan kondisi tubuh mengalami dehidrasi. Gejala-gejala tersebut dapat berupa gejala kecil yang kadang tidak disadari, hingga gejala besar yang bisa mengganggu aktivitas Sobat Pintar sepanjang hari berpuasa. Tanda dehidrasi yang pada umumnya terjadi adalah kondisi dalam mulut yang terasa kering. 

Mulut kering

Mulut yang terasa kering ini tidak hanya pada rongga mulut saja, bahkan kerongkongan Sobat Pintar pun juga terasa sangat kering. Seringkali orang yang mengalami kerongkongan kering ini terserang batuk tanpa dahak. Sobat Pintar juga akan kesulitan untuk menelan saliva atau air liur ke kerongkongan ketika sedang dehidrasi. Kemudian, rasa haus yang muncul ketika berpuasa juga bisa memperparah kondisi rongga mulut yang kering.

Kepala terasa pusing

Tanda tubuh mengalami dehidrasi yang selanjutnya adalah kepala mulai terasa pusing. Tubuh yang kekurangan cairan akan berdampak pada titik fokus mata yang berkurang. Ketika titik fokus mata berkurang maka kerja otak dalam menyampaikan bayangan yang ditangkap pun akan semakin berat. Oksigen yang tersalurkan ke otak juga akan terganggu karena metabolisme tubuh yang sedang dalam kondisi tidak stabil.

Kondisi metabolisme tersebut akan menyebabkan tubuh mengalami pengaturan hemat cairan. Tidak heran apabila kepala pun akan mudah pusing ketika tubuh kekurangan cairan. Ketika kepala pusing, pada umumnya tubuh juga akan terasa lemas. Dehidrasi akan membuat sistem metabolisme menurun. Akibatnya, proses pembakaran lemak dan pembentukan energy di dalam tubuh pun akan menurun kualitasnya.

Air seni

Hal tersebut kemudian memicu tubuh menjadi terasa lemas. Gejala kekurangan cairan tubuh yang paling bisa dilihat atau tampak adalah warna air seni. Ketika tubuh kekurangan cairan, maka produksi air seni di dalam tubuh akan menjadi berkurang, bahkan sangat jarang. Air seni yang dihasilkan oleh tubuh yang tercukupi cairan akan memiliki warna yang terang. 

Dan sebaliknya, tubuh yang dehidrasi akan menghasilkan air seni dengan warna yang cenderung lebih pekat atau gelap serta bau yang lebih pesing. Tidak hanya cairan air seni saja. Hasil ekskresi tubuh dari aktivitas metabolisme tubuh juga dihasilkan melalui keringat. Ketika kondisi tubuh sedang kekurangan cairan, maka produksi keringat pun akan berkurang sehingga tubuh cenderung terasa dingin dan sulit mengeluarkan keringat.

Denyut nadi

Pada tanda dehidrasi yang cukup parah, biasanya akan timbul tanda-tanda yang lebih parah. Gejala parah tersebut dimulai dari denyut nadi yang menjadi lebih berdebar-debar atau frekuensi denyutan menjadi lebih sering atau meningkat. Tekanan darah orang yang mengalami dehidrasi juga akan menurun. Hal ini berkaitan dengan kadar oksigen yang disalurkan ke seluruh tubuh mengalami penurunan ketika situasi dehidrasi terjadi. 

Kondisi tersebut kemudian menyebabkan tekanan darah menjadi rendah. Orang yang bertekanan darah rendah akan sering menderita sakit kepala atau pusing, Untuk beberapa kondisi bahkan bisa menyebabkan kehilangan keseimbangan, bahkan bisa jadi pula kehilangan kesadaran atau pingsan. Tubuh yang dehidrasi juga akan mengalami ketidakseimbangan elektrolit atau ion di dalam tubuh. Akibatnya, tubuh dapat menjadi kejang-kejang baik itu ringan ataupun berat akibat kekurangan ion.

Setelah mengetahui apa saja tanda-tanda yang mengindikasikan kondisi tubuh yang dehidrasi, sekarang perlu diketahui bagaimana sih cara menghindari dehidrasi saat berpuasa. Supaya tubuh bisa tetap sehat dan mampu menyelesaikan puasa hingga waktu berbuka puasa tiba, maka Sobat Pintar perlu menyimak cara-cara menghindari terjadinya dehidrasi di dalam tubuh yang sedang berpuasa.

Tips Menghindari Dehidrasi Saat Berpuasa

Minum air

Cara menghindari yang pertama adalah dengan mencukupkan kebutuhan cairan minimal setiap hari. Dalam sehari, tubuh manusia tentu saja memerlukan cairan setidaknya sebanyak 2 liter. Penuhi ukuran 2 liter tersebut ketika waktu-waktu diperkenankannya makan dan minum tiba. Sobat Pintar bisa mengelola jadwal dan ukuran cairan yang diasup setiap sahur, berbuka puasa, dan di malam hari atau menjelang tidur. Dengan memenuhi kebutuhan cairan tubuh secara harian, maka risiko terjadinya dehidrasi dapat dihindari. 

Makan buah

Kemudian, Sobat Pintar juga perlu menghindari minuman apapun yang memiliki rasa manis atau kadar gula dan pemanis yang tinggi. Rasa yang manis tersebut justru akan membuat tubuh lebih cepat haus kembali. Lebih baik Sobat Pintar memperbanyak minum air putih saja.

Untuk mengganti keinginan minum yang manis, Sobat Pintar bisa makan buah sebagai bentuk pemenuhan mineral dan vitamin dalam tubuh. Terdapat beberapa jenis buah yang tinggi akan cairan, seperti: anggur, tomat, semangka, timun, dan lain sebagainya. Buah yang memiliki kandungan air ini akan berperan baik dalam mengandung cairan di dalam tubuh. Sumber cairan yang berasal dari konsumsi buah pada umumnya akan awet tersimpan pula di dalam tubuh.

Menghindari makanan asin

Kemudian, selain makan buah, cara lain untuk menghindari rasa haus yang berlebihan sepanjang puasa adalah dengan membatasi makanan asin yang masuk ke dalam tubuh. Makanan asin dapat membuat kerongkongan dan rongga mulut menjadi merasa haus lebih cepat. Oleh karena itu, ketika makan sahur tiba, Sobat Pintar perlu untuk membatasi asupan makanan jenis ini yang masuk ke dalam tubuh supaya risiko terjadinya kehausan berlebihan pun bisa dihindari dengan efisien.

Minum minuman yang mengandung ion

Selain menghindari makanan dengan kadar garam yang tinggi, Sobat Pintar juga perlu mengganti minuman-minuman yang berkafein seperti cokelat, teh, maupun kopi dengan minuman yang mengandung ion, atau vitamin. Minuman-minuman dengan kandungan kafein akan bersifat diuretic sehingga akan memicu penghasilan air seni yang lebih tinggi. Kalau tubuh sering mengeluarkan air seni, maka otomatis tubuh membutuhkan asupan cairan baru.

Kurangi aktivitas fisik

Kemudian, Sobat Pintar juga bisa mengurangi aktivitas fisik di luar ruangan atau outdoor ketika siang hari. Sinar matahari yang panas akan membuat tubuh memproduksi keringat lebih cepat dan banyak. Otomatis hal tersebut akan memicu tubuh mengalami dehidrasi lebih cepat karena cairan dalam tubuh telah habis terekskresi sebagai keringat. 

Demikianlah beberapa cara menghindari dehidrasi saat berpuasa. Sobat Pintar bisa mulai menerapkan tips-tips jitu di atas supaya aktivitas puasa Sobat Pintar bisa berjalan lebih lancar dan berhasil sampai waktu berbuka puasa tiba. Jangan lupa ketika waktu berbuka puasa tiba, segera penuhi kebutuhan cairan secara prioritas. Namun tetap penuhi prosentase buka puasa, berapa persen untuk makan, minum, dan bernafas agar kesehatan tubuh tetap seimbang.

25 Aug 2022
mobile-close
Pinjam kilat 50 juta!Download