Ada yang sering tiba-tiba merasa kebas, disertai dengan sensasi seperti tersengat, tertusuk-tusuk, atau bahkan sampai terbakar pada beberapa bagian tubuh? Seperti jari tangan, kaki, atau lengan? Jika itu yang Sobat Pintar rasakan, kemungkinan besar Sobat Pintar menderita kesemutan atau Paresthesia. Cari tahu tentang pemicu dan cara mencegah gejala tersebut di bawah ini
Apa Itu Kesemutan?
Dalam istilah kedokteran, kondisi ini disebut sebagai Paresthesia merupakan suatu gejala abnormal yang sering dirasakan seseorang. Keluhan ini biasanya memang dirasakan pada bagian tubuh mana saja. Namun, paling sering adalah tangan, kaki, jari, maupun lengan.
Gejala yang dirasakan penderita adalah rasa seperti terbakar, tergelitik, hingga mati rasa. Kesemutan ini seringnya timbul secara tiba-tiba dan sebetulnya wajar terjadi pada siapa saja. Selain itu, gejala Paresthesia ini juga sifatnya sementara dan kebanyakan bisa sembuh dengan sendirinya.
Namun, di beberapa kasus juga pernah mencatat, Paresthesia pada bagian tubuh tertentu bisa terjadi secara berkelanjutan. Hal seperti ini bisa disebabkan oleh kerusakan saraf. Selain itu dapat juga disebabkan karena ada masalah pada sistem saraf pusat.
Apa Saja Penyebab dari Kesemutan?
1. Saraf Terjepit
Banyak orang merasakan keluhan Paresthesia ini disebabkan karena duduk bersila terlalu lama. Bisa juga dikarenakan kesalahan posisi tidur yang kurang tepat yaitu terlalu lama meletakkan tangan di bawah kepala. Hal ini akan memicu terjadinya tekanan pada saraf.
Pada umumnya, saat tekanan dilepaskan, maka keluhan akan membaik dengan sendirinya. Tidak perlu penanganan khusus. Kondisi semacam ini biasa disebut dengan Paresthesia temporer.
2. Adanya Racun Yang Masuk Dalam Tubuh
Paresthesia juga mungkin bisa diakibatkan oleh masuknya racun dalam tubuh. Kebanyakan akan diderita pada bagian kaki. Zat beracun yang kemungkinan besar menimbulkan gejala Paresthesia adalah antifreeze, kalium, merkuri, hingga arsenic.
3. Konsumsi Alkohol
Terlalu sering mengkonsumsi alkohol juga bisa menyebabkan terjadinya Paresthesia pada beberapa bagian tubuh. Alkohol ini dapat memicu kerusakan saraf tepi yang biasa disebut dengan istilah alcoholic neuropathy. Berdasarkan penelitian, sekitar 25 hingga 65% alkoholik jangka panjang akan menderita penyakit tersebut.
4. Kecemasan
Mungkin sebagian orang tidak tahu jika kecemasan juga termasuk salah satu penyebab Paresthesia. Terutama pada bagian kaki, yang biasanya diakibatkan oleh hiperventilasi. Pada umumnya, orang yang sedang dilanda kecemasan, cenderung akan bernafas secara cepat.
Terlalu cepat dalam melakukan pernafasan ini bisa memicu terjadinya ketidakseimbangan antara karbondioksida dan oksigen dalam tubuh. Kondisi ini diduga kuat menjadi alasan orang merasakan gejala Paresthesia.
5. RSI (Repetitive Strain Injury)
Mungkin masih banyak orang yang tidak terlalu paham tentang gejala RSI. Dalam istilah kedokteran, RSI atau Repetitive Strain Injury ini sering ditimbulkan karena seseorang yang melakukan suatu gerakan yang sama berulang-ulang tanpa jeda waktu.
Jika dilakukan dalam jangka waktu lama dan tanpa istirahat, maka akan memicu seseorang mengalami Paresthesia juga. Biasanya Paresthesia yang dialami penderita akan dirasakan pada bagian tubuh seperti tangan, siku, leher, bahu, maupun lengan.
6. Kekurangan Nutrisi
Sebagai informasi, ada beberapa vitamin yang diperlukan bagi perkembangan syaraf tubuh. Diantaranya seperti vitamin B1, B6, B12, serta asam folat. Jika salah satu zat tersebut tidak terpenuhi mungkin saja, syaraf tidak akan bisa berkembang dengan baik, dan memicu kerusakan.
Syaraf yang rusak tadi bisa menimbulkan sensasi mati rasa atau biasa disebut gejala Paresthesia. Selain Paresthesia juga sering dihubungkan dengan seseorang yang kurang asupan kalsium, kalium, serta natrium dalam tubuhnya.
7. Konsumsi Obat-obatan Tertentu
Tidak sedikit juga gejala Paresthesia disebabkan karena konsumsi obat-obatan tertentu. Misalnya obat untuk pengobatan penyakit tertentu, seperti penderita HIV, obat antibiotik, pengobatan kanker, juga menyebabkan kerusakan syarat. Gejala paling ringan adalah perasaan kebas di tangan.
Biasanya mungkin akan terjadi sementara, tapi tidak menutup kemungkinan juga dapat permanen. Inilah mengapa Sobat Pintar selalu dianjurkan untuk konsultasi dulu pada dokter tentang efek samping obat yang akan dikonsumsi.
8. Carpal Tunnel Syndrome
Dalam istilah kedokteran, Carpal Tunnel Syndrom merupakan penyakit yang disebabkan oleh masalah pada saraf median. Syaraf media ini punya fungsi sebagai pengatur pergerakan tangan. Ketika seseorang mengalami Carpal Tunnel Syndrome ini biasanya akan merasakan sensasi kebas, nyeri, dan lemah pada bagian tangan dan lengan.
Gejala Carpal Tunnel Syndrome ini banyak dipicu karena gerakan tangan yang berulang-ulang, fraktur atau patah pada pergelangan tangan, hingga terjadinya radang sendi.
9. Multiple Sclerosis
Ada lagi penyakit Multiple Sclerosis yang juga menjadi pemicu timbulnya Paresthesia, terutama pada muka, badan, lengan, hingga tungkai kaki. Penyakit ini akan menimbulkan rasa mati rasa dengan gejala ringan hingga parah sampai mengganggu aktivitas.
Bahkan di beberapa kasus, ada penderita yang kesulitan berjalan atau menulis. Pada kondisi parah, penderita sensasi kebas dan mati rasa disertai nyeri dan tidak bisa merasakan apapun. Termasuk sentuhan, beberapa suhu, baik panas maupun dingin.
10. Stroke
Penyebab Peresthesia juga bisa karena penyakit store. Stroke terjadi karena gangguan aliran darah ke otak diakibatkan oleh gumpalan darah atau pembuluh darah yang pecah. Stroke ini akan menimbulkan sensasi kebas di bagian lengan atau kaki. Bahkan, di beberapa kasus juga terjadi pada salah satu sisi tubuh, kepala, wajah, dan muka.
Cara Mengatasi Kesemutan yang Paling Tepat
1. Ubah Posisi Tubuh
Paresthesia banyak disebabkan karena tertekannya saraf sehingga postur tubuh jadi kurang baik. Kebiasaan duduk dan berdiri dengan posisi salah juga meningkatkan tekanan pada tubuh sehingga memicu rasa kebas.
Cara mengatasi gejala Paresthesia ini, Sobat Pintar bisa menggunakan bantal sebagai alas ketika duduk. Selain itu, Sobat Pintar bisa pilih kursi yang nyaman untuk duduk dengan sandaran leher.
2. Istirahat Cukup
Paresthesia banyak terjadi karena kerusakan syaraf. Istirahat yang cukup bisa membantu penyembuhan syaraf. Hal tersebut disebabkan karena saat istirahat atau tidur, tubuh akan melakukan proses perbaikan secara alami.
Banyak kasus yang menyebutkan jika tangan dan kaki sejenak diistirahatkan begitu merasakan kebas, akan membantu meredakan gejalanya. Sangat disarankan juga bagi yang sering merasakan Paresthesia untuk menambah jam tidurnya.
3. Menggunakan Alat Khusus
Pada kasus terutama bagi penderita sindrom carpal tunnel, untuk menghilangkan rasa kebas yang dirasakan memang perlu bantuan alat khusus. Dengan alat tersebut akan membatasi pergerakan tangan. Biasanya alat khusus tersebut berupa sarung tangan.
4. Terapi Fisik
Cara mengatasi gejala Paresthesia lainnya adalah dengan jalan terapi fisik. Dengan melakukannya, penderita bisa menambah kekuatan ototnya yang berada di sekeliling syaraf yang rusak. Jika otot sudah cukup kuat, maka tekanan pada saraf bisa makin berkurang, dan gejala Paresthesia bisa reda dan jarang muncul kembali
5. Mengompres
Sobat Pintar juga bisa meredakan gejala Paresthesia dengan mengompres bagian tubuh yang terasa kebas. Paresthesia juga dapat diakibatkan oleh peradangan. Peradangan tersebut bisa sedikit dikurangi dengan mengompres menggunakan air dingin atau hangat secara bergantian.
Itu dia tadi informasi tentang kesemutan atau Paresthesia. Penyakit ini memang bisa sembuh sendiri, tapi jika dirasa membutuhkan waktu lama untuk reda, Sobat Pintar bisa langsung konsultasikan pada dokter. Dengan begitu, bisa segera dilakukan prosedur yang tepat.
Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.