Pandemi Covid-19 menghadirkan metode pembelajaran jarak jauh yang dirasa tidak terlalu efektif untuk perkembangan pendidikan anak. Banyak kendala teknis yang terjadi, mulai dari problem akses internet hingga rasa jenuh akibat tidak ada aktivitas tatap muka. Maka dari itu, orang tua murid mulai mempertimbangkan metode belajar mengajar yang dilakukan di rumah atau dikenal dengan nama homeschooling.
Metode ini merupakan sistem pendidikan yang legal di Indonesia karena sudah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 129 Tahun 2014. Di sisi lain, para orang tua yang memberikan metode ini untuk anaknya wajib melapor ke dinas pendidikan tingkat kabupaten/kota.
Kelebihan Metode Homeschooling Untuk Anak
1. Satu guru satu murid
Ini merupakan satu kekuatan yang sulit dipenuhi oleh sekolah konvensional dimana anak Sobat Pintar mendapat 100% perhatian dari satu guru. Guru menjadi paham karakter muridnya secara menyeluruh. Sehingga, mereka bisa memilihkan metode pembelajaran yang paling sesuai. Ketersediaan waktu untuk melakukan dialog dua arah juga bisa memupuk rasa percaya diri anak untuk mengungkapkan pendapat.
2. Durasi dan waktu belajar fleksibel
Setiap anak memiliki minat pada topik pelajaran tertentu. Ada anak yang senang mendalami lika-liku bahasa, ada juga yang lebih tertarik pada sebab-akibat hukum fisika. Dengan metode ini, guru jadi bisa menyesuaikan durasi belajar agar muridnya punya lebih banyak waktu untuk belajar materi yang dia suka.
Orang tua juga leluasa menentukan kapan sekolah akan dimulai, bisa pagi atau siang hari. Anak juga mendapatkan waktu istirahat yang sesuai dengan kebutuhan.
3. Orang tua sepenuhnya memantau perkembangan anak
Salah satu kelebihan yang didapatkan oleh orang tua adalah bisa menjadi orang pertama yang memantau tumbuh kembang anaknya. Ikatan yang kuat dengan orang tua merupakan sebuah kunci kesuksesan anak di masa depan. Sobat Pintar tidak hanya bisa menyaksikan pertumbuhan pendidikan buah hati, tetapi juga perkembangan emosinya.
4. Belajar tidak untuk mengejar nilai rapor
Banyak ahli pendidikan yang mengkritik sistem sekolah konvensional karena terlalu mengutamakan nilai di atas pemahaman materi. Hal ini tentu tidak akan terjadi pada sistem pendidikan di rumah. Anak belajar karena dilandasi rasa ingin tahu, bukan mengejar nilai rapor.
Kekurangan Metode Homeschooling Untuk Anak
1. Fasilitas pembelajaran terbatas
Murid tidak bisa mendapatkan fasilitas pembelajaran layaknya sekolah konvensional seperti laboratorium, perpustakaan, dan peralatan olahraga. Anak Sobat Pintar juga tidak bisa melakukan praktik olahraga kelompok seperti kasti, sepakbola, dan basket. Orang tua bisa saja menyediakan fasilitas tersebut, tetapi perlu menyiapkan dana lebih.
2. Anak tidak kompetitif
Kekurangan yang mungkin tampak jelas adalah anak memiliki daya juang lemah karena tidak biasa berkompetisi. Anak melakukan kegiatan belajar seorang diri, sehingga tidak menerima peer pressure untuk mendapatkan nilai tinggi. Iklim kompetisi yang minim sejak dini bisa memberi efek jangka panjang yang buruk. Anak juga bisa memiliki ketergantungan kepada gurunya karena tidak mengenal sosok pembimbing lain.
3. Butuh komitmen dan rencana matang
Keberhasilan proses pembelajaran kepada anak sepenuhnya bergantung pada komitmen dan perencanaan yang matang dari orang tua. Meski terkesan hanya seperti belajar privat di rumah, guru anak Sobat Pintar sebaiknya tidak menjalankan pekerjaan tersebut secara part-time. Rencanakan metode belajar terbaik bersama guru. Jadwalkan juga kunjungan keluar rumah, seperti ke museum, kebun binatang, dan pasar.
Sobat Pintar harus benar-benar memahami apa saja kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran homeschooling untuk memastikan anak mendapatkan fasilitas terbaik. Bila diperlukan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan guru dan psikolog agar Sobat Pintar memiliki sudut pandang yang beragam. Kelancaran proses belajar mengajar menjadi faktor kunci dalam kesuksesan anak di masa depan.