Bayi merupakan subjek yang masih sangat rentan terpapar virus dan bakteri dari lingkungan. Organ-organ serta sistem kekebalan tubuhnya yang belum sempurna membuat bayi membutuhkan sistem kekebalan tubuh tambahan untuk mencegahnya terjangkit penyakit. Pemberian imunisasi bisa dilakukan baik di instansi kesehatan pemerintah maupun swasta. Artikel ini akan membahas mengenai jadwal imunisasi bayi di puskesmas yang terlengkap dan terbaru sesuai dengan anjuran yang dikeluarkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Baca juga: Pengertian, Jenis, Manfaat dan Waktu Imunisasi Yang Wajib Diketahui
Pentingnya Imunisasi bagi Bayi Usia 0-24 Bulan
Imunisasi merupakan program pemerintah yang terus digalakkan secara masif untuk dilaksanakan terutama bagi bayi usia 0 sampai 24 bulan (2 tahun). IDAI menyatakan bahwa imunisasi terbukti efektif untuk mencegah kematian pada 2 – 3 juta anak setiap tahun.
Penting bagi orang tua untuk melengkapi imunisasi pada bayi serta anak-anaknya. Imunisasi yang dilakukan dengan benar dan lengkap akan memberikan manfaat sebagai berikut :
- Menurunkan jumlah bayi yang terinfeksi virus atau bakteri
- Menurunkan jumlah kematian bayi akibat infeksi penyakit
- Menurunkan jumlah bayi yang mengalami cacat akibat infeksi penyakit
- Eradikasi (memberantas atau mengeliminasi) penyakit di suatu daerah atau negara
Imunisasi terbukti mampu membawa lebih banyak kebermanfaatan bagi bayi dan anak-anak untuk mendukung tumbuh kembangnya secara optimal di kemudian hari. Adapun efek samping yang disebabkan dari imunisasi biasanya merupakan reaksi tubuh alami yang terjadi sementara.
Oleh sebabnya, para orang tua dihimbau untuk jangan ragu dan melengkapi imunisasi bayi dan anak-anaknya di fasilitas kesehatan yang terdekat. Pemerintah pun mendukung program imunisasi dengan menyediakan imunisasi gratis di fasilitas kesehatan milik pemerintah seperti puskesmas.
Jadwal Imunisasi Bayi di Puskesmas
Di tahun 2020 lalu, IDAI memperbaharui jadwal imunisasi wajib dan jadwal imunisasi booster. Dengan adanya jadwal ini diharapkan orang tua lebih mudah mengetahui kapan waktu yang tepat untuk membawa bayi dan anak-anaknya untuk imunisasi.
Bagi Anda yang memilih untuk melakukan imunisasi di puskesmas, simak jadwal imunisasi bayi di puskesmas berikut ini :
- Hepatitis B (HB-1) : Sesaat setelah lahir atau usia bayi kurang dari 24 jam
- Polio 0 dan BCG : Usia bayi 0 sampai 1 bulan
- DPT-HB-HiB 1, Polio 1, Hepatitis 2, Rotavirus dan PCV : Usia bayi 2 bulan
- DPT-HB-HiB 2, Polio 2, Hepatitis 3 : Usia bayi 3 bulan
- DPT-HB-HiB 2, Polio 3, Hepatitis 4 dan Rotavirus 2 : Usia bayi 4 bulan
- PCV 3, Influenza 1, Rotavirus 3 : Bayi usia 6 bulan
- Campak, MR : Usia bayi 9 bulan
- Hepatitis A : Usia anak 12 bulan
- Varisela : Usia bayi 18 bulan
- Tifoid : Usia bayi 24 bulan
Macam-macam Imunisasi untuk Bayi
Setelah mengetahui jadwal imunisasi bayi di puskesmas di atas, akan lebih baik lagi jika Anda mengetahui imunisasi apa saja yang wajib diberikan untuk bayi serta manfaat yang akan didapatkan setelah menerima imunisasi tersebut.
Berikut adalah rangkuman macam-macam imunisasi yang termasuk imunisasi dasar wajib berdasarkan anjuran dari IDAI :
1. Hepatitis B
Imunisasi atau vaksin hepatitis B merupakan vaksin yang wajib diberikan pada bayi baru lahir atau orang dewasa yang belum pernah menerima imunisasi hepatitis B. Pemberian imunisasi ini sangat penting untuk mencegah terjangkitnya seseorang dari penyakit hepatitis B.
Vaksin hepatitis B sendiri berisi virus Hepatitis B (HBsAg) yang sudah nonaktif. Adapun virus hepatitis B ini menular dan sangat berbahaya karena dapat menyebabkan penyakit serius seperti kerusakan hati (sirosis, kanker hati).
Badan kesehatan dunia yakni WHO juga merekomendasikan pemberian dosis pertama imunisasi hepatitis B ini dalam tempo maksimal 24 jam setelah bayi dilahirkan. Pemberian imunisasi hepatitis B diulang sebanyak 4 kali dalam kurun waktu maksimal usia bayi 6 bulan.
Baca juga: Musim Hujan Tiba, Waspadai 6 Penyakit Ini
2. Polio
Imunisasi polio diberikan pada bayi baru lahir hingga maksimal usia 1 bulan untuk dosis pertama. Imunisasi ini kemudian diulang hingga 4 kali untuk membentuk kekebalan tubuh optimal dan satu kali booster.
Penyakit polio ini merupakan penyakit yang sangat serius karena dapat menyerang sistem saraf pusat pada otak dan menyebabkan penderitanya mengalami lumpuh layu. Oleh karenanya, imunisasi yang dapat dilakukan secara per oral maupun injeksi ini termasuk dalam imunisasi wajib.
3. BCG
Penyakit tuberculosis (TB) adalah penyakit yang sering menyerang anak-anak tanpa menyebabkan gejala yang tampak secara nyata (silent disease). Penyakit ini dapat dicegah dan diminimalisir efeknya dengan pemberian imunisasi BCG.
Imunisasi ini cukup diberikan sebanyak satu kali pada usia bayi 1 sampai 3 bulan.
4. DPT
Imunisasi ini bermanfaat untuk mencegah tiga penyakit serius sekaligus yakni Difteri, Pertusis dan Tetanus. Ketiga penyakit ini dapat menyebabkan kematian apabila sampai menjangkiti anak-anak. WHO kemudian mengembangkan imunisasi kombinasi, pentavalen dan pentabio.
Imunisasi pentavalen adalah gabungan dari vaksin DPT, HiB, HB. Imunisasi biovalen adalah kombinasi dari vaksin DPT, HB dan Polio. HiB adalah imunisasi yang melindungi tubuh dari bakteri haemophilus influenza B yang dapat menyebabkan penyakit radang paru dan selaput otak.
5. Influenza
Mulanya pemberian imunisasi influenza dimulai setelah bayi berusia 12 bulan atau satu tahun. Namun, anjuran yang berlaku saat ini pemberian imunisasi influenza sudah dapat diberikan sejak bayi berusia 6 bulan.
Imunisasi ini bisa diberikan kapan saja tidak harus sesuai jadwal dan dilakukan pengulangan setiap setahun sekali untuk mencegah penyakit flu pada anak-anak.
6. PCV
PCV adalah imunisasi yang diberikan pada bayi usia 2 bulan dan diulang sebanyak 3 kali di usia bayi 2, 3 dan 4 bulan. Pneumococcus merupakan bakteri penyebab penyakit radang paru dan radang selaput otak yang akan sangat berbahaya jika menyerang bayi.
7. Rotavirus
Rotavirus dapat menyebabkan bayi menderita diare berat yang akan berbahaya jika tidak cepat tertangani karena kemungkinan tinggi terjadinya dehidrasi. Infeksi rotavirus menyerang saluran pencernaan dan rentan menyerang bayi serta anak-anak.
Pemberian imunisasi rotavirus pada bayi usia 2 bulan dengan sekali pengulangan ini dapat mencegah penyakit yang disebabkan oleh rotavirus.
8. Campak, MR
Di usia 9 bulan, bayi sudah dapat diberikan imunisasi campak, mumps (gondongan) dan rubella (campak Jerman). Pemberian imunisasi ini kemudian diulang saat bayi berusia 18 bulan. Efek samping dari imunisasi ini tergolong ringan dan bahkan tidak menyebabkan efek samping berlebih.
9. Hepatitis A
Anak berusia satu tahun rentan tertular virus hepatitis A yang didapat terutama dari makanan, oleh karenanya pemberian imunisasi hepatitis A dianggap paling efektif saat usia anak menginjak satu tahun.
10. Varisela
Saat ini, penyakit cacar air bisa dicegah dengan pemberian imunisasi varisela saat usia bayi mencapai 12 bulan. Imunisasi cacar air atau varicella juga dapat diberikan pada orang dewasa yang belum pernah menerima imunisasi ini.
11. Tifoid
Salmonella typhi adalah bakteri penyebab penyakit tifus yang dapat dicegah melalui pemberian imunisasi tifoid pada bayi usia 2 tahun dengan pengulangan setiap 3 tahun sekali.
Baca juga: 7 Bahaya Mandi Malam Hari Bagi Kesehatan
Jadwal imunisasi bayi di puskesmas ini dibuat berdasarkan waktu paling efektif dan optimal untuk pemberian imunisasi. Bagi Anda yang ingin melakukan imunisasi di puskesmas, jangan lupa untuk membawa kartu BPJS dan kartu keluarga saat melakukan pendaftaran.
Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.