Website e-commerce sekarang ini memang sudah marak di Indonesia. Yang mungkin kamu kenal diantaranya adalah Shopee dan Tokopedia. Apabila Kamu berminat mempelajari tips membuat website e-commerce, setidaknya ada hal-hal yang perlu kamu ketahui terlebih dahulu. Berikut tips membuat website e-commerce bagi kamu yang masih pemula:
1. Membuat Website Membutuhkan Pengetahuan Coding
Cara paling mudah dalam membuat website e-commerce adalah dengan menguasai Bahasa pemograman atau yang biasa disebut dengan coding. Bahasa ini dapat membantu kamu membuat website e-commerce menjadi lebih mudah untuk dibuat.
Walaupun sebenarnya kamu bisa saja tidak menguasai Bahasa pemrograman dan merekrut seseorang untuk mengerjakan website e-commerce tersebut. Tentunya apabila kamu tidak ingin beresiko karena modal, kamu bisa memanfaatkan Kredit Pintar sebagai salah satu pinjaman online dengan mudah dan mendapatkan bunga kecil.
2. Memastikan kapasitas server mumpuni
Selanjutnya, apabila kamu sudah memastikan siapa yang akan mengerjakan website e-commerce tersebut. Maka kamu harus memperhatikan kapasitas server yang akan kamu gunakan. Pastikan server tersebut cepat sehingga website e-commerce kamu memiliki waktu loading yang cepat.
Website e-commerce dengan waktu loading yang cepat kemungkinan besar akan disukai oleh para penjual maupun pembeli nantinya, karena traffic atau lalu lintas koneksi mereka tergolong cepat. Waktu loading adalah komponen yang cukup krusial dalam menentukan kesuksesan sebuah website e-commerce.
3. Sewa Seorang Desainer UI / UX
Tips membuat website e-commerce selanjutnya adalah pastikan kamu memiliki seorang desainer UI/UX (User Interface / User Experience). Mengapa? Karena website yang dibuat dengan desain simpel oleh desainer UI/UX terbukti lebih lancar dan lebih disukai oleh banyak orang dibandingkan dengan website yang dibuat oleh individu yang kurang mumpuni dan akhirnya tidak memiliki elemen-elemen yang mendukung pengguna.
Fungsi desainer di sini adalah sebagai pembaca gerak-gerik pengguna, apakah suatu tombol tertentu ketika ditempatkan di suatu tempat tertentu efektif untuk pengguna nya, atau tidak?
Bahkan desainer UI/UX pun dapat membuat sebuah desain simpel dipadukan dengan kemampuan website mobile responsive sehingga ketika pengguna membukanya dari perangkat ponsel, mereka tetap akan mendapatkan performa dan pengalaman membuka website selayaknya dalam perangkat PC. Desain simpel umumnya sangat memudahkan pengguna saat berselancar dalam suatu situs.
Harga sewa seorang desainer UI/UX tidak terlalu mahal, malahan apabila kamu bersedia kamu dapat memanfaatkan Kredit Pintar untuk membayar jasa mereka. Bunga yang kecil cocok untuk usaha jenis baru, termasuk rancangan desain website untuk e-commerce.
4. Pastikan Mobile View Diutamakan
Mobile view atau melihat website dari tampilan ponsel sangatlah penting. Kendati itu adalah website bukan sebuah aplikasi, namun kemungkinan 80% dari pengunjung website mu pasti dipenuhi oleh pengguna ponsel.
Nah, pastikan bahwa website e-commerce tersebut sudah mobile responsive karena kalau tidak, bisa dipastikan pengunjung akan menilai bahwa website mu belum siap untuk tampil bersaing dengan website e-commerce lainnya. Mobile responsive digambarkan dalam cepatnya loading suatu dalaman di dalam mobile web.
5. Pilih Pembayaran Tengah
Pembayaran tengah di sini adalah metode ketika seorang pembeli membeli suatu barang dari penjual di e-commerce mu, pembayaran tersebut tidak langsung masuk ke rekening penjual. Tetapi masuk dahulu ke rekening tengah.
Ada banyak rekening tengah yang menghadirkan fitur seperti payment gateway dan virtual akun selayaknya Xendit maupun Midtrans.
Kedua perusahaan pembayaran tengah tersebut dapat kamu manfaatkan dan integrasikan dengan website e-commerce mu.
Nah itu dia tadi tips membuat website e-commerce versi kami. Bagaimana menurut kamu? Apakah kamu siap untuk membuat website e-commerce mu sendiri sekarang?