Siapapun yang ingin terjun di pasar modal dan bermain saham wajib mempelajari dan memahami cara menghitung dividen. Apa sebenarnya dividen itu? Dividen merupakan sistem pembagian keuntungan yang diberikan oleh emiten atau perusahaan kepada para pemegang saham.
Investasi saham memang menyenangkan karena keuntungan yang diperoleh bisa berlipat ganda. Ada capital gain yang akan didapatkan ketika pemegang saham membeli saham. Dan ada dividen yang akan diterima dari emiten atau perusahaan tempat saham dibeli.
Berbagai Jenis Dividen dalam Dunia Saham
Sebelum mencari tahu cara menghitung dividen dengan benar dan tepat, Anda perlu memahami dulu berbagai jenis dividen yang ada dalam dunia saham. Setidaknya ada lima jenis dividen yang sebaiknya Anda pahami sebelum terjun langsung ke pasar saham. Kelima dividen tersebut adalah:
- Dividen tunai atau cash dividend
Jenis dividen yang pertama ini merupakan yang paling populer dan umum. Sistem pembayaran yang satu ini terjadi saat suatu perusahaan akan membayarkan dividen dalam wujud uang tunai. Pemegang saham akan memperoleh uang tunai dengan jumlah sesuai dengan saham yang dimiliki.
- Dividen saham atau stock dividend
Jenis dividen lain yang perlu dipahami sebelum mempelajari cara menghitung dividen adalah dividen saham. Dividen saham merupakan sistem yang diterapkan oleh suatu perusahaan yang akan membayar profit atau keuntungan dengan menggunakan saham baru.
Jadi nantinya pemegang saham akan menikmati keuntungan yang berbentuk saham dan bukan berbentuk uang tunai. Nominal pembayaran dividen saham ini disesuaikan dengan besarnya jumlah saham yang saat itu dimiliki oleh setiap investor dan pemegang saham.
- Dividen properti atau property dividend
Selanjutnya ada jenis dividen lain yang perlu Anda pahami sebelum mempelajari cara menghitung dividen. Perusahaan akan membayarkan jenis dividen yang satu ini dalam wujud properti dan bukan berbentuk uang tunai.
Baca juga: Cara Menghilangkan Bisul Secara Alami, Dijamin Ampuh
Biasanya, hal ini terjadi saat perusahaan mempunyai uang kas operasi dalam jumlah terbatas tapi harus membayarkan dividen pada para investor. Properti yang digunakan dalam pembayaran dividen bisa berupa real estate, kendaraan, atau jenis lainnya.
- Dividen skrip atau scrip dividend
Jenis yang berikutnya tidak terlalu jauh berbeda dari jenis dividen sebelumnya. Perusahaan akan membayarkan dividen dalam wujud surat perjanjian hutang yang akan membayar para pemegang saham ketika waktu yang disepakati sudah tiba.
- Dividen likuidasi atau liquidating dividend
Perusahaan mengembalikan modal awal para investor sebagai ekuitas perusahaan. Biasanya, sistem ini diterapkan ketika suatu perusahaan mengalami kebangkrutan atau berencana untuk menutup bisnis yang dijalankannya.
Cara Menghitung Dividen dengan Mudah dan Tepat
Setelah mengerti semua informasi mengenai jenis dividen yang sering dibagikan oleh para perusahaan, Anda perlu mempelajari caranya menghitung dividen. Untuk memudahkan Anda memahami caranya, pelajari dulu beberapa singkatan yang akan digunakan dalam proses penghitungan dividen ini:
Singkatan | Keterangan |
DPS | Dividen Per Saham |
DT | Dividen Total |
JS | Jumlah Saham perusahaan yang beredar |
LB | Laba Bersih yang didapatkan oleh perusahaan |
DPR | Kebijakan pembagian dividen di setiap perusahaan |
DPPS | Dividen per pemegang saham |
Pahami dulu semua singkatan yang ada dalam tabel tersebut. Setelah memahami semuanya, Anda bisa memperhatikan contoh cara menghitung dividen di bawah ini.
Perusahaan A mempunyai kebijakan pembagian dividen atau DPR sebanyak 40% dari laba bersih untuk dibagikan kepada para pemegang saham. Jumlah saham Perusahaan A yang beredar adalah 10.000.000 dan keuntungan bersih yang berhasil diperoleh adalah 2.400.000.000.
Berapakah dividen yang akan diterima oleh masing-masing pemegang saham? Pelajari semua langkah perhitungan dividen berikut ini.
- Menghitung dividen total untuk dibagikan
Rumus untuk menghitung dividen total atau DT adalah DPR x LB. Karena DPR Perusahaan A adalah 40% dan laba bersihnya mencapai 2.400.000.000, cara untuk menghitung DT Perusahaan A adalah:
DT = 40% x 2.400.000.000 = 960.000.000 rupiah.
Dividen total masing-masing perusahaan bisa berbeda karena kebijakan persentase pembagian dividen di setiap perusahaan tidak sama. Kalau kebijakan perusahaan adalah 30% dari laba bersih, maka tinggal ubah saja DPR dalam rumus di atas menjadi 30%.
Angka di atas adalah dividen yang belum dibagikan ke setiap pemegang saham. Untuk mencari tahu jumlah dividen yang akan dibagikan ke setiap pemegang saham, Anda perlu terlebih dahulu menemukan dividen per lembar saham atau DPS.
- Cara menghitung dividen per lembar saham
Dividen per lembar saham atau DPS merupakan dividen total yang kemudian dibagi dengan jumlah saham perusahaan yang beredar. Jadi rumus untuk menghitung DPS adalah DT ÷ JS.
DPS perusahaan A = 960.000.000 ÷ 10.000.000 = 96 rupiah per lembar saham.
Angka 96 yang didapatkan dari perhitungan ini merupakan dividen untuk satu lembar saham. Padahal setiap investor bisa jadi memegang ribuan lembar saham. Jadi, berapa dividen yang akan didapatkan oleh setiap pemegang saham Perusahaan A?
Baca juga: 5 Rekomendasi Produk Skincare untuk Pemula Terbaik
Perlu diingat, jumlah lembar saham yang dimiliki oleh setiap pemegang saham tidak sama dengan lot yang dimilikinya. Pahami perbedaan lot dan jumlah saham yang dipegang oleh setiap investor dan cara menghitung dividen yang akan diterima oleh masing-masing pemegang saham di bawah ini.
- Menghitung dividen per pemegang saham
Cara menghitung dividen yang terakhir adalah menghitung dividen yang akan diterima oleh masing-masing pemegang saham atau DPPS, bergantung pada jumlah saham yang dimilikinya. Rumus dividen per pemegang saham adalah DPS x lembar saham dikurangi pajak penghasilan.
Seandainya salah seorang pemegang saham mempunyai 75 lot, maka saham yang dimilikinya adalah 7.500 lembar karena satu lot bernilai 100 lembar saham. Dividen yang akan diterima adalah:
DPPS Perusahaan A sebelum terkena pajak penghasilan = 96 x 7.500 = 720.000 rupiah.
Dividen per pemegang saham setelah terkena pajak penghasilan = 720.000 – (10% x 720.000) = 720.000 – 72.000 = 648.000 rupiah.
Jumlah tersebut tentu saja berbeda-beda untuk setiap pemegang saham. Tapi cara menghitung dividen atau rumusnya tetap sama. Pastikan Anda memahami semua rumus yang ada sehingga bisa menghitung setiap dividen yang ada, yaitu dividen total, per lembar saham, dan per pemegang saham.
Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.