Begini Cara Menghitung Biaya Tetap

04 May 2022 by kreditpintar, Last edit: 12 Jul 2023

Saat Anda mengelola bisnis, Anda juga perlu mengetahui cara menghitung biaya tetap. Menghitung biaya tetap membantu Anda untuk mengontrol keuangan usaha.

Perusahaan yang berjalan dengan baik pasti memiliki pengeluaran yang diacak dengan baik. Karena itu, Anda perlu menghitung setiap biaya dalam bisnis Anda.
Secara garis besar, pencatatan biaya merupakan selisih dari pendapatan dan pengeluaran. Umumnya, perusahaan memiliki dua jenis biaya, yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Kedua jenis biaya tersebut menghasilkan total biaya.

Apa itu biaya tetap?

Sebelum mempelajari cara menghitung biaya tetap, Anda harus memahami terlebih dahulu makna dari biaya tetap itu sendiri. Biaya tetap adalah pengeluaran yang tidak terpengaruh oleh penjualan atau produksi dari perusahaan. 
Dengan kata lain,  biaya tetap tidak tergantung pada aktivitas bisnis. Biaya tetap juga dikenal dengan istilah overhead atau biaya tidak langsung.
Meski jumlah barang atau jasa yang diproduksi berubah, biaya tetap selalu memiliki nilai yang sama. Biaya tetap bersifat periodik dan umumnya terkait dengan jadwal atau kontrak. Biaya tetap tidak permanen tetapi setiap perubahannya tidak langsung berhubungan dengan output.
Jadi, biaya tetap harus dihitung berdasarkan jangka waktu tertentu, bisa bulanan atau tahunan. Perusahaan memiliki berbagai jenis biaya yang terkait dengan bisnis mereka. 
Biaya-biaya ini dikeluarkan dalam bentuk biaya langsung, biaya tak langsung, biaya modal pada laporan laba rugi. Semua biaya tersebut dinotasikan sebagai kewajiban jangka panjang dan jangka pendek pada neraca.
Biaya tetap juga menjadi salah satu pembentuk struktur biaya total perusahaan. Nantinya, analis biaya yang bertanggung jawab untuk menganalisa semua biaya, termasuk biaya tetap melalui berbagai jenis struktur.
Secara umum, biaya adalah faktor kunci yang mempengaruhi total profitabilitas perusahaan. Perusahaan memiliki fleksibilitas dalam memecah biaya dalam laporan keuangan mereka. Oleh karena itu, biaya tetap dapat dialokasikan di seluruh laporan laba rugi.
Proporsi biaya tetap tergantung pada industri tempat mereka berada. Biaya tetap biasanya bisa dinegosiasikan untuk periode waktu tertentu dan tidak berubah dengan tingkat produksi.
Baca juga: Yuk, Mengenal Lebih Dalam soal Utang Jangka Pendek

Jenis-jenis biaya tetap

Perusahaan yang memulai sebuah bisnis baru kemungkinan akan mulai dengan biaya tetap untuk sewa dan gaji manajemen. Semua jenis biaya memiliki perjanjian biaya tetap yang dipantau secara teratur.
Meski bisa berubah dari waktu ke waktu, perubahan biaya tetap tidak terkait dengan biaya produksi. Perubahan biaya tetap terkait dengan kontrak atau perjanjian baru.
Biaya tetap juga terdiri dari beberapa jenis. Ada dua jenis utama dari biaya tetap, yakni:

  1. Discretionary fixed cost

Discretionary fixed cost adalah biaya tetap yang rutin dikeluarkan perusahaan terlepas dari frekuensi kegiatan usaha yang dijalankannya. Contoh discretionary fixed cost antara lain riset, biaya promosi, biaya riset, biaya pelatihan karyawan.

  1. Committed fixed cost

Committed fixed cost adalah biaya tetap yang nominalnya tidak mengalami perubahan atau tetap sama untuk jangka pendek. Contoh committed fixed cost antara lain biaya sewa tempat dan asuransi.
Baca juga: Panduan Lengkap Pinjaman Online

Menghitung Biaya Tetap Produksi

Cara menghitung biaya tetap sebuah produksi memerlukan beberapa tahapan. Tahapan tersebut diperlukan agar hasil perhitungan akurat. Jika hasil perhitungan akurat, Anda bisa menyiapkan dana yang sesuai dengan kebutuhan.
Biasanya, penyusunan anggaran biaya tetap dilakukan untuk jengka pendek, yakni sekitar 6 hingga 12 bulan, karena biaya tetap bisa berubah seiring waktu. Berikut tahapan menghitung biaya tetap:

1. Catat semua biaya dalam periode tertentu

Daripada mencari-cari kuitansi atau membuat pembukuan terperinci, sebaiknya Anda mulai mencatat semua biaya dalam periode tertentu. Lalu simpan semua nota pembelian dan kuitansi dalam buku tersebut.

2. Pisahkan biaya tetap dari biaya variabel

Biaya variabel adalah biaya yang berubah-ubah, tergantung pada barang atau jasa yang dihasilkan bisnis. Dengan kata lain, biaya variabel tergantung pada aktivitas bisnis.
Jangan mencampurkan biaya tetap dengan biaya variabel. Sebab, biaya variabel nominalnya selalu sama kecuali ada perubahan perjanjian atau kontrak. Jika biaya variabel tercampur dengan biaya tetap, maka Anda sendiri akan kebingungan dalam menyusun laporan keuangan.
Baca juga:  Cara Mengisi Form Pengajuan JHT! Simak Segera!

3. Identifikasi biaya yang terabaikan

Langkah berikutnya adalah mengidentifikasi biaya yang terabaikan. Hal ini bisa dilakukan dengan membuka catatan keuangan untuk mengidentifikasi biaya apa saja yang harus dibayar setiap bulan atau setiap tahunnya.

4. Bagi biaya tetap dengan unit produksi

Untuk menentukan harga jual dan cara mengembangkan usaha, Anda harus membagi biaya tetap dengan unit produksi. Penghitungan tersebut akan membantu Anda untuk menemukan biaya tetap per unit.
Setelah melakukan empat langkah tersebut, Anda akan mengetahui biaya tetap apa saja yang menjadi beban bisnis Anda. Setelah itu, Anda harus mempelajari cara menghitung biaya tetap kemudian Anda bisa menyiapkan dana sesuai hasil penghitungan.
Contoh soal:Sebuah perusahaan kertas melakukan produksi massal dengan biaya tetap Rp 500 juta. Pembuatan selembar kertas memerlukan biaya Rp 500 untuk membayar tenaga kerja dan bahan kimia yang dibutuhkan. Jika perusahaan memproduksi 500 ribu kertas, maka biaya tetap per lembar adalah Rp 1000. Jadi, total biaya untuk pembuatan selembar kertas adalah Rp 1500.

5. Biaya penyusutan

Dalam menghitung biaya tetap, terkadang Anda juga perlu menghitung biaya penyusutan. Hal ini diperlukan sebagai cara menghitung biaya tetap sebuah aset atau aktiva.
Penyusutan atau depresiasi menunjukkan berapa banyak nilai aset yang telah digunakan. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk memperoleh pendapatan dari aset yang mereka miliki dengan membayarnya selama periode waktu tertentu. 
Karena perusahaan tidak harus memperhitungkannya sepenuhnya pada tahun aset dibeli, biaya kepemilikan langsung berkurang secara signifikan. Penyusutan sangat mempengaruhi laba perusahaan. Karena itu, Anda perlu menghitung biaya penyusutan setiap aset yang Anda miliki.Perusahaan juga dapat mendepresiasi aset jangka panjang untuk tujuan pajak dan akuntansi.
Contoh perhitungan biaya tetapPerusahaan XYZ membeli sebuah unit mesin seharga Rp 150 juta dan perusahaan menggunakan metode garis lurus untuk menghitung penyusutan. Perusahaan tersebut memperkirakan bahwa unit tersebut bisa digunakan selama 10 tahun tanpa nilai residu. Maka biaya tetap untuk pembelian mesin tersebut adalah:Biaya penyusutan per tahun:  Rp 150 juta: 10 = Rp 15 jutaBiaya penyusutan per bulan: Rp 150 juta : 12 = Rp 12,5 juta.Jadi, biaya penyusutan mesin senilai Rp 12,5 juta akan selalu ditambahkan pada berapapun jumlah produksi yang dihasilkan perusahaan. 
Cara menghitung biaya tetap tergolong mudah. Anda hanya perlu mengklasifikasi biaya apa saja yang masuk dalam kategori biaya tetap. Untuk menghitung biaya tetap suatu aset, Anda juga perlu memperhitungkan depresiasi atau biaya penyusutannya.

Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.

Kredit Pintar - pinjaman online yang terdaftar di ojk
12 Jul 2023
mobile-close
Pinjam kilat 50 juta!Download