Terdapat lebih dari 600 otot pada tubuh manusia, semua otot ini membantu kita dalam menggerakkan tubuh. Tapi apakah Sobat Pintar pernah bertanya-tanya bagaimana cara kerja otot? Bacalah artikel ini sampai akhir untuk mengetahuinya!
Apa itu dan bagaimana cara kerja otot?
Sebelum mengetahui cara kerja otot, tentunya kita harus mengetahui terlebih dahulu definisi otot. Saat mendengar kata otot, kebanyakan dari kita pasti membayangkan badan yang kekar seperti Ade Rai, dengan lengan yang besar. Padahal otot tidak hanya yang terlihat pada bagian luar tubuh dan membesar jika kita rajin berolahraga.
Baca juga: Ciri-Ciri Sakit Jantung dan Berbagai Jenisnya
Otot adalah jaringan pada tubuh yang bisa berkontraksi dan menghasilkan gerakan. Otot merupakan alat gerak (penggerak) aktif pada tubuh, berbeda dengan tulang yang merupakan alat gerak pasif. Semua pergerakan pada tubuh kita bergantung pada kontraksi otot.
Fungsi otot
- Alat gerak aktif
Otot menarik tulang menyebabkan gerakan pada persendian. Otot juga menggerakkan organ dalam untuk bergerak dan melakukan fungsinya seperti bernapas dan mengolah makanan. Ini artinya otot juga memiliki peran besar dalam pernapasan, peredaran darah, pencernaan, dan semua fungsi tubuh manusia.
- Menyokong tubuh dan menjaga keseimbangan tubuh
Otot-otot dinding tubuh menopang organ-organ internal. Jika otot-otot ini kehilangan kelenturannya, organ-organ internal rongga perut-panggul dapat menonjol keluar, ini bisa terjadi seiring bertambahnya usia. Otot juga menjaga keseimbangan tubuh agar tubuh stabil.
- Melindungi organ dalam dan tulang
Otot rangka, terutama otot dinding tubuh, melindungi organ-organ internal tubuh bila ada tekanan pada bagian luar tubuh. Otot juga merupakan jaringan yang lunak dan lentur, sehingga memberi bantalan pada tulang untuk mengurangi risiko retak atau patah.
Tiga jenis otot
Terdapat tiga jenis otot pada tubuh manusia. Otot-otot ini dibedakan berdasarkan bentuk dan fungsinya. Cara kerja otot akan sedikit berbeda sesuai dengan jenisnya.
- Otot polos (Smooth muscles)
Otot polos merupakan otot berbentuk gelendong yang memiliki satu inti sel. Otot ini disebut polos karena tidak memiliki lurik. Otot polos biasa ditemukan pada organ dalam seperti paru-paru, usus, ginjal, dsb.
Otot polos bekerja tanpa disadari atau tidak dikendalikan oleh pemilik tubuh. Bayangkan saja bila kita perlu menyuruh paru-paru kita untuk bernapas, kita tidak akan bisa melakukan hal lain!
- Otot lurik (Skeletal muscles)
Otot lurik merupakan otot berbentuk panjang berlurik (beruas-ruas) dan memiliki banyak inti sel. Otot ini juga sering disebut sebagai otot rangka karena berada pada rangka tubuh untuk menggerakkan rangka.
Berkebalikan dengan otot polos, otot lurik bekerja dalam kendali kita atau perlu mendapatkan perintah dari pemilik tubuh untuk bergerak. Contohnya saja kaki kita hanya berjalan apabila kita menghendakinya.
- Otot jantung (Cardiac muscle)
Otot yang terdapat pada jantung memiliki kategorinya sendiri karena merupakan otot yang unik. Bentuknya seperti otot lurik tetapi cara kerjanya seperti otot polos, supaya otot jantung bisa terus bekerja memompa darah untuk menjaga tubuh kita tetap hidup.
Baca juga: Untuk Memompa Darah, Ini Ciri-Ciri Otot Jantung
Cara kerja otot
Cara kerja otot polos, lurik, dan jantung memang agak berbeda dalam hal kapan otot bekerja dan sinyal yang diberikan otak. Akan tetapi, secara umum, cara kerja otot adalah sebagai berikut.
- Sinyal dari otak
Otot membutuhkan sinyal dari otak kita dan energi dari makanan kita untuk berkontraksi dan bergerak. Setelah otak mengirimkan sinyal kepada otot, otot akan berkontraksi dengan mengubah susunan molekul (di antaranya adalah aktin dan miosin).
Seperti yang sudah dibahas di atas, otot polos dan otot jantung bekerja terus-menerus tanpa kita sadari. Ini berarti otak selalu mengirimkan sinyal ke kedua jenis otot tersebut agar mereka terus bekerja menjaga ritme fungsi tubuh kita.
- Kontraksi dan relaksasi
Saat otot berkontraksi, ia akan memendek, mengeras, dan menggelembung pada bagian tengahnya. Dalam posisi ini, tulang di mana otot tersebut menempel akan tertarik dan terangkat. Kemudian saat otot berelaksasi, otot akan kembali ke posisi semula.
Ada beberapa otot yang kerjanya berpasangan, jadi otot A berkontraksi saat otot B relaksasi, dan sebaliknya. Contohnya adalah otot bisep dan trisep pada lengan atas.
Sementara itu, otot jantung terus-menerus melakukan kontraksi dan relaksasi. Saat otot jantung berkontraksi, jantung mendorong darah keluar menuju pembuluh darah untuk dikirimkan ke seluruh tubuh. Sebaliknya, saat otot jantung berelaksasi, bilik-bilik jantung terisi dengan darah.
Bagaimana otot bisa membesar dengan berolahraga?
Banyak orang mengalami nyeri otot setelah berolahraga. Biasanya, nyeri otot terjadi dalam satu atau dua hari setelah olahraga berat.
Rasa sakit disebabkan oleh robekan kecil (micro tear) yang terjadi saat Anda melakukan kontraksi dan memberikan tekanan pada otot. Tapi ternyata kemampuan otot untuk memperbaiki diri sendiri saat rusak lah yang kita manfaatkan untuk membangun otot saat olahraga.
Saat otot memperbaiki diri dan micro tear sembuh, jaringan otot meradang. Dalam beberapa hari, otot akan pulih dan peradangannya hilang. Dengan terus berolahraga, jaringan otot terus-menerus robek dan terbentuk kembali. Proses ini menyebabkan otot menjadi lebih besar.
Baca juga: 5 Cara untuk Membentuk Otot Lengan dengan Olahraga
Penyakit otot
Walaupun sangat kuat, sayangnya otot juga bisa mengalami penyakit atau abnormalitas. Berikut adalah beberapa contoh penyakit atau gangguan pada otot.
- Kram
Setelah membaca cara kerja otot, kita bisa memahami bahwa otot bekerja dengan melakukan kontraksi dan relaksasi. Akan tetapi bila otot berkontraksi secara berlebihan, otot bisa menjadi kram atau terus-menerus menegang. Sobat Pintar bisa menyembuhkannya sendiri dengan memberikan kompres air hangat dan meminum banyak air hangat.
- Terkilir/keseleo
Sama seperti kram, terkilir atau keseleo adalah kelainan pada otot yang cukup sering terjadi. Otot terkilir bila terjadi cedera pada ligamen (jaringan yang menghubungkan tulang pada sendi). Keseleo terjadi saat otot digerakkan ke arah yang salah.
Keseleo bisa menimbulkan rasa sakit dan memar atau pembengkakan. Berkebalikan dengan kram, gunakanlah kompres es pada bagian yang membengkak. Beristirahatlah dan kurangi penggunaan otot yang terkilir.
- Atrofi
Atrofi secara langsung didefinisikan sebagai penurunan massa otot. Ini terjadi bila otot tersebut tidak digunakan dalam jangka waktu yang lama, misalnya saat seseorang menggunakan kursi roda dan tidak pernah menggunakan otot kakinya. Otot yang tidak digunakan lama-kelamaan akan mengecil.
Atrofi bisa disembuhkan dengan melatih/menggerakkan bagian tubuh tersebut.
- Fibromyalgia
Fibromyalgia adalah penyakit di mana otot seluruh tubuh terasa sakit. Penyakit ini sering disertai keluhan sulit tidur, letih, sulit berkonsentrasi, sakit kepala, dan bahkan gangguan pencernaan. Penyakit ini diperkirakan disebabkan oleh infeksi, genetik, atau stres karena trauma.
- Miositis
Miositis merupakan kondisi di mana otot melemah karena otot mengalami peradangan. Seseorang yang terkena miositis biasanya menunjukkan gejala mudah lelah saat berdiri dan berjalan, mudah jatuh, sulit bernapas, dan muncul ruam pada kulit. Miositis dapat disebabkan oleh infeksi, cedera, atau penyakit autoimun.
Baca juga: 10 Daftar Makanan Penambah Massa Otot
Itulah penjelasan mengenai cara kerja otot. Semoga informasi ini bermanfaat ya bagi Sobat Pintar! Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.