Berinvestasi saham menjadi cara yang cukup banyak dipilih oleh masyarakat sebagai bagian dari cara mengelola keuangan. Salah satu jenis saham yang cukup banyak diminati oleh masyarakat akhir-akhir ini, terutama para milenial adalah saham IPO. Hal ini membuat tak sedikit para milenial dan masyarakat luas yang mulai belajar cara beli saham IPO.
Nah, sudah tahukah Sobat Pintar tentang saham IPO ini? Jika Sobat Pintar tertarik untuk terjun ke dunia saham, maka pengetahuan tentang saham IPO ini tak boleh dilewatkan. Dan di bawah ini sudah ada rangkaian penjelasan yang akan mengulas cara beli saham IPO hingga tips-tips dalam membelinya.
Apa itu Saham IPO?
IPO sebenarnya bukan istilah baru di dunia saham. Istilah satu ini merupakan singkatan dari Initial Public Offering yang didefinisikan sebagai perusahaan yang menjual sebagian sahamnya ke masyarakat umum. Tujuan pembukaan saham IPO oleh perusahaan dilakukan untuk mendapat dana demi melancarkan operasional perusahaan.
Jadi, lewat IPO ini, masyarakat bisa secara terbuka membeli saham perusahaan. Saham perusahaan pun bukan lagi dimiliki oleh perorangan, namun dimiliki oleh publik. Jika dilihat dari kelihatannya, pengajuan IPO tampak sederhana, namun sebenarnya membutuhkan mekanisme yang tidak mudah.
Baca juga: Rekomendasi Saham Terbaik untuk Investasi
Pengajuan IPO membutuhkan waktu mulai dari 3-12 bulan. Belum lagi ada banyak tahapan yang harus dilalui oleh perusahaan tersebut. Tahapan atau mekanisme yang harus dilakukan diantaranya due diligence meeting, public expose, book building, dan menentukan harga jual.
Cara Beli Saham IPO
Cara beli saham IPO bisa dilakukan oleh Sobat Pintar dengan cukup mudah. Apalagi saat ini sudah hadir layanan online yang membuat pembelian saham IPO bisa dilakukan via situs website dari IPO. Selain itu, pembelian saham IPO juga telah didukung dengan platform digital yang semakin membuat kegiatan beli saham lebih praktis.
Untuk mengetahui secara lebih lanjut tahap-tahap cara beli saham IPO, Sobat Pintar dapat menyimak lewat penjelasan di bawah ini.
- Proses Registrasi
Langkah pertama dalam cara beli saham IPO bisa dilakukan dengan membuka situs website IPO yaitu https://www.e-ipo.co.id/id/register. Di halaman registrasi tersebut, Sobat Pintar akan diminta mengisi beberapa informasi mulai dari alamat email, tipe investor (individual atau institution), dan klik captcha, lalu kirim.
Setelah itu, silahkan lakukan verifikasi dengan membuka email dari IPO. Masukkan kode OTP yang dilampirkan dalam email. Sobat Pintar juga akan diminta untuk memasukkan password untuk keamanan akun.
- Verifikasi Broker
Setelah proses verifikasi email dilakukan, langkah kedua dari cara beli saham IPO adalah memilih broker atau pialang sekuritas yang diinginkan. Untuk yang belum memiliki SID atau Single Investor Identification, maka bisa memilih registrasi Single Investor Identification (SID).
Sedangkan, bagi yang belum memiliki SID, dapat memilih Sub Rekening Efek (SRE). Jika verifikasi ini sudah selesai dilakukan, Sobat Pintar bisa langsung melakukan login dan memesan saham IPO di sistem yang ada.
Baca juga: https://www.kreditpintar.com/education/broker-saham-terbaik
- Submit Pesanan
Setelah proses login dilakukan, akan ada informasi terkait perusahaan mana saja yang sedang membuka IPO. Di tahapan ini, Sobat Pintar dapat melihat informasi dari tiap saham IPO yang ada sekaligus memilih mana saham yang sekiranya cocok.
Jika sudah menentukan saham yang diinginkan, pilih menu “Place Order.” Selanjutnya, Sobat Pintar akan di arahkan ke formulir pemesanan, isi formulir tersebut dengan informasi yang sesuai. Klik “Send,” kemudian masukkan kode OTP.
- Isi dana di RDN
Saat melakukan pemesanan, usahakan dalam Rekening Dana Nasabah (RDN) sudah terdapat dana saham. Dengan begitu, pihak perusahaan bisa langsung memproses pembelian saham tersebut. Pihak perusahaan biasanya akan menerima notifikasi atau pemberitahuan email apabila ada pesanan masuk.
Kemudian, saat verifikasi selesai, pembelian saham akan langsung disetujui. Dalam tahapan ini, investor sebaiknya membaca prospektus, serta menyetujui prospektus tersebut saat masa bookbuilding.
- Saham IPO diterima
Tahapan terakhir dalam cara beli saham IPO adalah dengan melihat pada menu history. Dalam menu tersebut, tersedia informasi penjatahan terhadap pembelian saham IPO. Jika statusnya ‘Allotted,’ maka saham yang diterima adalah saham sesuai pesanan.
Tetapi, jika statusnya adalah ‘Allotted with Scale,’ berarti penjatahan saham akan disesuaikan. Untuk status ‘Not Allotted’ berarti investor tidak mendapatkan jatah saham. Lalu, status ‘Not Carried Over’ menandakan jika pesanan tidak diteruskan dalam proses penjatahan saham.
Baca juga: 4 Aset Investasi Terbaik di Tahun 2022. Cek Sekarang!
Tips Beli Saham IPO
Cara beli saham IPO memang tidaklah sulit, tetapi Sobat Pintar juga perlu memperhatikan beberapa aspek sebelum membelinya. Ada beberapa tips yang bisa digunakan oleh Sobat Pintar supaya tidak sampai salah dalam membeli saham. Berikut keseluruhan tipsnya.
Analisa Fundamental Perusahaan
Menganalisa faktor fundamental dari perusahaan dirasa sangat penting. Hal ini dikarenakan perusahaan-perusahaan yang akan menawarkan saham di bursa, menawarkan harga saham yang jauh lebih murah. Tujuannya tentu saja supaya lebih menarik banyak investor.
Apabila saham dijual dengan harga yang sangat murah, ada indikasi jika fundamental perusahaan tersebut tidak terlalu bagus. Untuk itu, dalam analisa fundamental ini, Sobat Pintar dapat menggunakan rasio sederhana. Contohnya, price earnings ratio (PER) serta price to book value (PBV).
Kedua rasio itu berguna untuk melihat valuasi saham yang didasarkan pada laba yang tercatat di perusahaan. Selain itu, juga berfungsi untuk melihat nilai ekuitas yang ada dalam laporan keuangan perusahaan di setiap kuartal.
Memperhatikan Prospektus Perusahaan
Seperti yang sempat disinggung dalam cara beli saham IPO di atas, prospektus perusahaan juga tidak kalah penting diperhatikan saat akan membeli saham. Prospektus ini biasanya diterbitkan oleh perusahaan sebelum perusahaan melakukan go public.
Adapun isi dari prospektus tersebut diantaranya sejarah usaha, sektor usaha perusahaan, prospek bisnis, dan laporan keuangan yang disajikan mendetail. Informasi-informasi seperti ini tentu sangat bernilai bagi para investor untuk mengamati pertumbuhan laba hingga arus kas perusahaan.
Baca juga: Yuk Kenali Perbedaan Reksadana dan Saham!
Ketahui Tujuan dari Perusahaan Membuka IPO
Setiap perusahaan yang akan membuka saham IPO pastinya memiliki tujuan tertentu. Tujuan perusahaan bisa saja ingin mengembangkan bisnis untuk lebih besar. Tetapi, ada pula perusahaan yang menggunakan saham untuk membayar hutang.
Jadi, lebih baik investor harus berhati-hati dan mengetahui dengan jelas alasan perusahaan membuka saham IPO kepada masyarakat luas. Apabila tujuannya memang untuk pengembangan bisnis, maka saham IPO tersebut memiliki peluang yang baik dan bisa saja berkembang besar.
Mencari Tahu Saham Favorit Investor
Dalam memilih saham IPO, terkadang tidak ada salahnya untuk mencari tahu saham favorit dari para investor. Perusahaan dalam bidang digital dan di bidang pangan umumnya memiliki cukup banyak tingkat peminat.
Saham-saham di perusahaan seperti ini memiliki permintaan yang tinggi, sehingga bisa dikatakan memiliki prospek yang cukup bagus. Para investor pun bisa menjadikan saham-saham favorit ini sebagai acuan di saat memilih jenis saham yang diinginkan.
Itulah rangkaian cara beli saham IPO yang sebenarnya cukup mudah dilakukan. Jangan lupa untuk mengaplikasikan tips-tips dalam membeli saham, supaya tidak sampai salah pilih.
Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.