Kalau sudah mendengar istilah turun mesin, pasti setiap pengendara motor akan langsung terpikir biaya yang sangat besar. Hal ini tidak sepenuhnya salah, sebab turun mesin memanglah prosedur yang cukup rumit. Dan biasanya, kalau motor sudah divonis harus turun mesin, berarti “penyakitnya” sudah banyak. Memangnya seberapa mahal biaya turun mesin motor? Simak selengkapnya dalam artikel berikut.
Baca Juga : Biaya Mutasi Motor yang Harus Kamu Tahu
Turun Mesin Itu Apa Artinya?
Di kalangan teknisi, turun mesin juga biasanya disebut dengan overhaul. Ini adalah tindakan di mana mesin harus diturunkan atau dilepas dari sasis, untuk nantinya mendapatkan perbaikan. Jika kondisinya masih cukup baik dan bisa digunakan, biasanya mesin cukup dibersihkan dan diperbaiki pada beberapa bagian yang rusak. Namun, apabila kondisi mesin sudah sangat parah, bukan tidak mungkin mesin harus diganti. Penggantian bisa menyeluruh, atau hanya pada beberapa part saja. Semakin banyak yang harus diganti, biasanya juga berbanding lurus dengan uang perawatan yang harus dikeluarkan.
Baca Juga : 7 Rekomendasi Charger Aki Motor, Harga Mulai 100 Ribuan!
Penyebab Motor Turun Mesin
Ada banyak faktor yang bisa membuat mesin motor rewel dan akhirnya harus turun mesin. Mulai dari faktor usia sampai faktor si pengendara itu sendiri. Berikut beberapa faktor penyebab yang biasanya bisa membuat motor kamu harus turun mesin:
1. Faktor usia
Semakin tua usia motor, maka semakin menurun juga performa dan kualitas mesin. Apalagi jika tidak dibarengi dengan perawan yang kurang. Mesin bisa kewalahan dan lama-lama akan semakin banyak masalah yang timbul.
2. Tidak melakukan perawatan rutin
Semakin sering dipakai, maka performa mesin motor juga akan semakin turun. Maka dari itu kamu sangat disarankan untuk melakukan service rutin setidaknya sebulan sekali. Pemeriksaan rutin ini bisa melihat ada tidaknya part mesin yang rusak atau mulai muncul gejala bermasalah. Saat gejala masalah ditemukan di awal, maka bisa segera diatasi. Sehingga tidak perlu sampai turun mesin.
3. Telat ganti oli
Tak sedikit pemilik motor yang lupa untuk ganti oli, sampai kering. Hal ini biasanya baru disadari ketika motor mulai bermasalah seperti suara mesin kasar, cepat panas, dan lain-lain.
4. Kerusakan parah
Kerusakan parah ini bisa terjadi karena hal-hal tak terduga seperti kebanjiran maupun kecelakaan. Saat mengalami hal seperti ini, siap-siap saja kamu harus turun mesin dan mengeluarkan uang yang cukup banyak.
Apa Ciri-ciri Motor Turun Mesin?
Saat mesin motor sudah sampai tahap harus turun mesin, biasanya akan menimbulkan berbagai penyakit atau masalah. Berikut beberapa tanda yang muncul apabila mesin mulai bermasalah dan harus turun mesin:
Baca Juga : Membuat dan Memperpanjang SIM 2024 Bisa Online
1. Suara mesin
Saat motor kamu mulai bersuara kasar, ini bisa jadi salah satu tanda kalau ada masalah di mesin. Suara kasar ini bisa karena oli mesin mengering, atau problem lain.
2. Asap putih
Selain suara yang kasar, tanda mesin mulai bermasalah dan harus turun mesin adalah keluarnya asap berwarna putih dari knalpot. Penyebab munculnya asap putih bisa karena berbagai faktor. Mulai dari oli yang merembes ke ruang bakar, terjadinya kebocoran di mesin, atau juga oli yang sudah mengering.
3. Susah menyala dan kerap “rewel”
Kalau motor kamu mulai susah nyala, lalu setiap nyala mulai muncul masalah seperti mati, tarikan gas mulai berat, dan performa turun, ini bisa jadi tanda kalau mesin kamu sudah sangat kewalahan. Jika sudah menemukan banyak gejala ini, ada baiknya kamu harus segera membawa motor kamu ke bengkel untuk cek kondisi mesin. Jika terlalu dibiarkan, maka kerusakan bisa semakin besar, dan tarif turun mesin motor kamu bisa semakin membengkak.
Berapa Biaya Turun Mesin Motor?
Biaya turun mesin motor baik di bengkel biasa maupun di bengkel resmi seperti Ahass mulai dari Rp 150.000 sampai jutaan. Kok bisa turun mesin 100 ribuan? Ya kembali lagi pada kondisi mesin, jika tidak ditemukan banyak kerusakan, ya bisa saja biayanya lebih murah. Begitupun sebaliknya, semakin besar kerusakan maka biayanya juga semakin tinggi. Berikut beberapa faktor yang bisa membuat tarif turun mesin baik motor matic atau manual mahal:
1. Tergantung jenis motor
Motor dengan cc 125 dengan cc 250 pastinya menggunakan komponen mesin dan part yang berbeda-beda pula. Oleh karenanya, tarif yang dipatok untuk turun mesin juga akan berbeda pula. Semakin besar kapasitas motor biasanya semakin besar juga biayanya. Contohnya biaya turun mesin motor matic Vario dengan kapasitas 150cc, membutuhkan biaya mulai dari Rp. 300.000. Itu baru jasa turun mesinnya, belum lagi kalau ada part-part yang harus diganti. Maka bisa membutuhkan biaya yang lebih besar.
2. Banyaknya part yang harus diganti
Untuk kerusakan ringan dan tanpa perlu penggantian part, pastinya tidak terlalu memakan biaya. Berbeda dengan turun mesin yang mengharuskan penggantian part. Semakin banyak part mesin yang rusak dan harus diganti, maka akan semakin tinggi juga biaya yang harus kamu keluarkan.
3. Spesifikasi sparepart
Saat harus mengganti part mesin yang rusak, biasanya kamu akan diberikan beberapa pilihan. Mulai dari part ori, part non-ori dengan kualitas sama dengan pabrikan, hingga part non-ori standar. Semakin bagus kualitas part yang kamu pilih, pastinya akan semakin mahal juga. Jangan malu untuk tanya dan konsultasi ke montir yang kamu percaya dalam pemilihan part ini ya.
4. Lokasi service
Tak bisa dipungkiri, tempat kamu turun mesin juga bisa menentukan seberapa mahal tarifnya. Biaya turun mesin motor di Ahass bisa saja lebih mahal daripada bengkel biasa. Namun, bisa juga sebaliknya. Sebelum memilih bengkel mana yang akan kamu jadikan tempat turun mesin, banyak-banyaklah riset atau tanya-tanya. Agar kamu bisa menemukan bengkel terbaik yang sesuai dengan budget service kamu.
Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech berizin dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.