Virus Corona di tahun ini masih belum usai. Meskipun begitu pada tahun 2022 ini pemerintah terus berusaha untuk dapat mengentaskan penyakit virus Corona yang masih ada sejak tahun 2020. Awal adanya virus ini sendiri berasal dari China yang membuat semua orang diseluruh dunia terkena imbasnya. Dari imbas tersebut membuat semua orang didunia sendiri merasa khawatir terhadap kondisinya. Karena itu para ilmuwan berupaya untuk meminimalisir terjadinya virus Corona dengan menggunakan berbagai cara. Seperti halnya dengan melakukan jaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker. Ini semua tentang Zivifax Vaksin.
Namun, dengan menerapkan ketiga cara tersebut rasanya kurang begitu ampuh untuk melawan virus Corona. Maka dari itu perlu adanya tindakan dan pengobatan untuk menangkal masuknya virus Corona. Salah satunya dengan menggunakan vaksin sebagai upaya dalam memberantas namanya virus Corona. Dengan menggunakan vaksin tentu saja akan lebih mempersempit adanya penularan pada virus ini. Seperti kita tahu bahwa virus Corona menyebar lewat hewan yang menjadi asal terjadinya virus ini. Dengan begitu banyaknya kasus diketahui berasal dari virus Corona tersebut yang mengakibatkan terjadinya penularan besar-besaran pada tahun 2020.
Vaksin Dapat Menghambat Virus
Berbagai vaksin telah dikeluarkan oleh pemerintah untuk dapat menekan terjadinya penularan virus Corona. Pemerintah sendiri telah mengimpor beberapa vaksin dari negara berkembang seperti vaksin sinovac, astrazeneca, moderna dan yang terbaru adalah vaksin Pfizer. Selain beberapa vaksin tersebut pemerintah juga kembali mengimpor vaksin lagi yaitu vaksin Zivifax. BPOM sendiri telah mengeluarkan emergency use authorization (EUA) bagi penggunaan vaksin zivifax ini. Izin ini dikeluarkan pada tanggal 7 Oktober 2021 yang membolehkan vaksin ini digunakan dalam keadaan darurat bagi penderita penyakit bawaan atau penyakit serius. Vaksin ini berasal dari negara China sebagai salah satu vaksin setelah sinovac yang pertama kali diambil oleh pemerintah.
Secara efikasi vaksin ini sudah melalui tahapan uji validitas untuk memastikan bahwa vaksin ini aman untuk digunakan dalam dunia medis. Selain itu, vaksin zivifax sudah mendapatkan persetujuan dari MUI sebagai produk yang halal digunakan untuk mengobati virus. Vaksin diberikan pada anak berusia 18 tahun keatas dengan rentang waktu pemberian dosis sebanyak tiga kali. Dalam jarak antara pemberian vaksin pertama hingga ketiga selama satu bulan. Dosis yang diberikan oleh pengguna vaksin hanya 0,5 ml sebagai syarat vaksin ini.
Uji Klinis Melalui Tiga Tahap
Dalam penyempurnaan obat-obatan sebelum masuk ke tubuh manusia maka perlu dilakukan uji klinis. Uji klinis dari vaksin ini sudah mencapai hampir 80 persen. Dimana tingkat pemberian vaksin diuji cobakan kepada orang yang berusia rentang antara 18 sampai 50 tahun. Dalam hasilnya sendiri menghasilkan beberapa efikasi yang sama dalam beberapa vaksin seperti virus yang mencapai efikasi sebanyak 100 % untuk gama, virus Beta 100%, delta 92,3%. Dari beberapa varian virus tersebut bisa dilihat bahwa uji klinis dari vaksin Zivifax mempunyai keunggulan dalam pengobatan dalam mencegah terjadinya covid 19. Efikasi dari vaksin Zivifax mencapai 81%. Persentase ini dihitung dari 14 hari pasca vaksin dan dapat dilihat hasilnya.
Aturan Pemberian Vaksin Zivifax
Aturan dari vaksin zivifax berbeda dengan aturan pemberian vaksin lainnya. Seperti halnya vaksin sinovac dan astrazeneca yang hanya boleh memberikan dosis vaksin hanya dua saja. Berbeda dengan vaksin zivifax sendiri yang mengharuskan pemberian vaksin sebanyak 3 dosis yang pemberiannya dilakukan secara berkala. Vaksin ini diberikan oleh orang yang berusia diatas 18 tahun dan dalam kondisi sehat.
Vaksin Tidak Aktif
Contoh vaksin yang digunakan saat ini adalah vaksin seperti sinovac, coronavac, covicac dan minhal. Vaksin ini merupakan bentuk virus yang dinonaktifkan oleh sebuah zat sehingga menghasilkan vaksin yang dapat membuat pengurangan infeksi pada manusia dapat berkurang. Vaksin ini dapat memicu terjadinya respon imunogenik. Patogen yang ada pada tubuh kita tidak dapat menginfeksi sel pada tubuh. Sehingga sangat aman digunakan oleh masyarakat yang ingin vaksin dan mempunyai efek samping yang tidak keras dibandingkan dengan vaksin lainnya. Dalam vaksin ini terdapat dua bentuk yaitu virus hidup yang dilemahkan dan bereplikasi namun tidak membuat penyakit. Selain itu, ada virus yang tidak aktif yang tidak dapat direplikasi kan karena materi genetiknya dihancurkan oleh virus. Teknologi ini sendiri tidaklah asing bagi sebagian orang. Karena teknologi ini sudah dipakai di beberapa vaksin seperti polio, campak, Hepatitis A dan Hepatitis B.
Vaksin Yang Menggunakan mRNA dan RNA
Beberapa penelitian membuktikan bahwa vaksin yang terkandung dalam virus ini mengandung RNA yang begitu aktif. Minat adanya perkembangan vaksin ini dikembangkan oleh laboratorium terkemuka di dunia. Sehingga dalam proses pembuatannya sangatlah aman dan tidak terdapat unsur yang dapat merugikan pasien selaku pemberian vaksin. Vaksin Zivifax mengandung senyawa yang berguna terutama dalam bahan genetik seperti RNA dan DNA. Begitu masuk ke dalam tubuh kita maka akan membuat tubuh lebih mudahnya mengubah menjadi protein kepada antigen. Hal ini bisa diketahui jika tubuh mengalami adanya gejala pada sebagian tubuh seperti pegal, nyeri otot dan sakit kepala. Adanya reaksi tersebut menjadi respon tubuh terhadap zat yang masuk dalam tubuh.
Efek Samping Vaksin Zivifax
Dari beberapa uji coba klinis membuktikan bahwa vaksin ini mempunyai efek samping yang begitu kecil bagi para penggunanya. Efek samping pada vaksin ini terkenal sangatlah ringan dan tidak membuat pasien merasa sakit yang begitu luar biasa. Efek samping pada vaksin zivifax ini terbilang cukup rendah yaitu hanya dapat memicu terjadinya sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi dan demam. Efek samping yang ditimbulkan sendiri tidaklah membahayakan. Sehingga dalam pemakaian vaksin sangatlah aman dan tentu halal.
Apakah vaksin Zivifax Sudah Booster
Seperti diketahui bahwa keputusan dari BPOM telah memutuskan bahwa vaksin zivifax belum bisa dipakai sebagai booster. Hal ini dikarenakan vaksin ini mempunyai tingkat efikasi tinggi sehingga tidak bisa langsung digunakan sebagai vaksin booster. Penggunaan vaksin booster hanya diberikan oleh vaksin jenis moderna yang saat ini masih dipakai sebagai program vaksin.
Hal Yang Diperhatikan setelah Vaksin Zivifax
Setelah di vaksin tentu saja perlu memperhatikan beberapa hal. Terutama vaksin yang berkaitan dengan kondisi tubuh. Bila sudah vaksin zivifax ada baiknya anda harus menunggu terlebih dahulu selama 30 menit untuk observasi. Hal ini dipakai untuk menghindari dan mengantisipasi adanya reaksi alergi pada tubuh manusia. Jika hasil observasi telah sesuai dan tidak ada keluhan pada tubuh anda. Maka petugas bisa mempersilahkan anda untuk pulang dan beristirahat. Jika mengalami efek samping pada tubuh bila sudah ada dirumah maka yang perlu ditangani yaitu dengan minum air putih yang banyak. Bila belum sembuh maka anda harus minum obat penurun panas seperti Paracetamol. Sebaiknya minum obat Paracetamol dalam keadaan tidak minum obat lainnya.Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.