Pemerintah negara melalui kementerian kesehatan sejak pertengahan gelombang covid-19 telah gencar melakukan vaksinasi bagi warga negara. Harapannya agar tingkat penyebaran covid-19 dapat ditekan hingga ke level akar rumput. Salah satu cara yang digunakan ialah dengan memberi mekanisme vaksinasi mandiri dan menetapkan harga vaksin bagi tiap jenis vaksin yang ada.
Tiap perbedaan jenis vaksin tersebut dikarenakan tingkat efikasi dan metode pembuatannya yang berbeda. Harga vaksin pun beragam dan ditentukan oleh tingkat efikasi dan proses pembuatannya. Berdasarkan itu tiap warga negara yang ingin melakukan vaksinasi secara mandiri dapat menyesuaikan tiap harga vaksin sesuai dengan kemampuannya.
Terlepas dari beragam kontroversi yang muncul perihal tak pantasnya negara melakukan komersialisasi di bidang kesehatan terutama di saat pandemi seperti ini. Penetapan harga vaksin adalah salah satu cara dalam mengefisiensikan proses vaksinasi di seluruh negeri. Mengingat pentingnya vaksinasi dalam membentuk kekebalan komunitas/herd immunity.
Baca juga : Apa Itu Obat Harga Covid-19 Favipiravir dan Harganya
Cara Kerja Vaksin Covid-19
Cara kerja vaksin hampir mirip dengan sebuah anti virus di dalam perangkat komputer. Beberapa jenis vaksin diproduksi dengan teknik khusus sehingga tiap jenis vaksin yang dihasilkan akan memiliki karakteristik dan tingkat efikasi sesuai dengan cara produksi vaksin tersebut.
Ada jenis vaksin yang dibuat dari virus yang masih hidup. Tetapi virus tersebut dilemahkan dengan cara bagian isinya diambil sehingga virus tersebut nampak hanya sebagai cangkang virus tak bernyawa. Ketika virus yang telah dilemahkan itu disuntikkan ke dalam tubuh, maka antibodi di dalam tubuh akan segera bereaksi dan melumpuhkan virus tersebut.
Karena virus tersebut lemah, maka antibodi tak perlu bersusah payah dalam mengalahkannya. Dari proses itu, antibodi tubuh akan merekam jenis virus itu dan mengingatnya. Sehingga suatu saat jika virus yang asli benar-benar masuk ke dalam tubuh, antibodi telah terlatih dan mampu berhadapan melawannya.
Ada pula vaksin yang diproduksi dengan cara membuat virus buatan yang hampir mirip dengan virus asli. Proses ini dikenal dengan istilah rekayasa genetik. Virus hasil rekayasa genetik ini cenderung lebih lemah dibanding virus aslinya. Tujuannya sama, yakni melatih antibodi dalam menghadapi virus yang asli.
Ketika virus hasil rekayasa genetik ini disuntikkan ke dalam tubuh, maka antibodi tentu akan segera merespon dan melawannya. Perbedaannya dengan jenis vaksin pertama yang hanya berupa cangkang, vaksin yang berasal dari virus rekayasa genetik ini cenderung menimbulkan gejala yang cukup kuat. Biasanya, pasca penyuntikan vaksin ini, tubuh akan mengalami keletihan, demam hingga nyeri.
Hal yang sering disalahpahami oleh kebanyakan orang adalah bahwa vaksin akan membuat seseorang terhindar dari covid-19. Sekali lagi, vaksin bukanlah obat melainkan pemicu bagi tubuh untuk membentuk kekebalan tubuh yang lebih kuat dari sebelumnya. Pasca vaksinasi seseorang akan tetap berpotensi terinfeksi covid-19 tetapi gejala yang mereka alami akan berbeda dengan orang yang sama sekali belum divaksin.
Baca juga : Vaksin Anak Untuk Mencegah Virus Covid-19
Maka dari itu, kesadaran akan pentingnya vaksinasi perlu dibangun di antara sesama warga negara. Agar penurunan angka penyebaran dan kematian bisa segera tercapai. Perihal harga vaksin yang saat ini ditetapkan oleh pemerintah cukup memberatkan bagi sebagian warga negara, maka tentunya warga negara yang tak mampu membeli agar segera mendaftarkan diri dan mencari fasilitas kesehatan terdekat untuk dilakukan vaksinasi secara gratis.
Jenis Dan Harga Vaksin Covid-19
Harga vaksin di bawah ini tentunya dapat berubah seiring waktu. Daftar di bawah ini hanya menjadi patokan dan rujukan bagi warga negara yang hendak melakukan vaksinasi secara mandiri.
Dikutip dari Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/12758/2020 tentang penetapan jenis vaksin untuk pelaksanaan vaksinasi covid-19, pemerintah menetapkan enam jenis vaksin covid-19 yaitu Sinovac, Moderna, Pfizer, AstraZeneca, Novavax dan Sinopharm. Vaksin tersebut ditawarkan dengan beragam harga. Berikut uraiannya :
- Vaksin AstraZeneca
Vaksin yang diproduksi di Inggris ini memiliki harga yang ditetapkan oleh negara sebesar Rp110.000 dengan dosis 0,5 ml dengan rengtang usia penerima mulai dari 18-84 tahun. Selain itu jangka waktu vaksinasi pertama dan kedua mencapai delapan hingga 12 minggu dengan tingkat efikasi 63,9%
Bagi orang yang telah disuntik vaksin ini akan merasakan efek samping berupa nyeri, lelah, tubuh menggigil, demam, mual, muntah hingga bengkak kemerahan di area bekas suntikan.
- Vaksin Novavax
Harga vaksin yang diproduksi Amerika Serikat ini memiliki harga sebesar Rp150.000, sedangkan rentang usia penerima vaksin ini mulai dari 18-84 tahun dengan dosis mencapai 0,5 ml dengan jarak vaksinasi kedua selama 21 hari atau tiga minggu. Setelah melalui uji klinis, tingkat efikasi dari vaksin ini mencapai 90%. Bagi orang yang telah disuntik vaksin ini akan merasakan efek samping berupa nyeri, lelah, nyeri otot, sakit kepala mual, muntah dan bengkak kemerahan di area bekas suntikan.
- Vaksin Sinovac
Vaksin kebanggaan China ini adalah salah satu vaksin pertama yang masuk ke Indonesia dan negara juga sudah menetapkan harga vaksin covid ini sebesar Rp240.000 dimana diberikan kepada warga Indonesia dengan rentang umur 18-59 tahun dengan dosis mencapai 0,5 ml dan jarak vaksinasi pertama dan ke kedua yaitu selama 14 hari. Sinovac sendiri memiliki tingkat efikasi sebesar 65,3%.
Bagi orang yang telah disuntik vaksin ini akan merasakan efek samping berupa nyeri, lelah, demam, sakit kepala, nyeri otot, mual, muntah hingga bengkak kemerahan di area bekas suntikan.
- Vaksin Pfizer
Vaksin yang satu ini juga diproduksi di Amerika Serikat. Negara telah menetapkan harga vaksin ini sebesar Rp350.000 dengan dosis sebanyak 0,3 ml dan diperuntukkan untuk warga Indonesia dengan rentang usia 18-59 tahun dengan jarak vaksinasi pertama dan kedua mulai dari tiga hingga empat minggu.
Baca juga : Seputar Vaksin Covid-19 : Fungsi dan Manfaatnya
Berdasarkan uji klinis, tingkat efikasi dari Pfizer yaitu 95%. Sedangkan bagi orang yang telah disuntik vaksin ini akan merasakan efek samping berupa nyeri, sakit kepala, tubuh menggigil, lelah dan bengkak kemerahan di area bekas suntikan.
- Vaksin Moderna
Vaksin yang satu ini pun diproduksi oleh Amerika Serikat. Harga vaksin ini ditetapkan sebesar Rp505.000 dan diperuntukkan untuk warga Indonesia yang berusia 18 hingga 55 tahun dengan dua kali injeksi masing-masing sebesar 0,5 ml dari jarak 28 hari atau empat minggu.
Berdasarkan uji klinis, tingkat efikasi dari Moderna adalah 94,1%. Dan bagi orang yang telah disuntik vaksin ini akan merasakan efek samping yang hampir sama dengan efek vaksin Pfizer di atas.
- Vaksin Sinopharm
Vaksin yang terakhir ini diproduksi oleh China dan memiliki harga tertinggi di antara vaksin lainnya. Harga vaksin ini ditetapkan sebesar Rp880.000. Rentang usia dari penerima vaksin ini yaitu 12 hingga 59 tahun dengan dosis 0,5 ml dan dilakukan dua kali injeksi dengan jarak 21 hingga 28 hari.
Berdasarkan uji klinis, tingkat efikasi dari Sinopharm sebesar 79%. Selain itu, beberapa testimoni dari para pengguna vaksin jenis ini, efek samping dari vaksin ini cenderung lebih ringan dibandingkan dengan jenis vaksin lainnya.
Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.
Silakan membaca 
