6 Cara Mengatur Keuangan dengan Fintech

28 Mar 2023 by kreditpintar, Last edit: 27 Mar 2023

Mengatur keuangan dengan fintech merupakan salah satu cara agar bisa menyisihkan dana lebih praktis dan efektif. Namun, bagaimana cara mengatur keuangan masih banyak yang mengalami tantangan. 

Mengatur Keuangan dengan Fintech

Baca juga: Tips Cara Mengatur Keuangan Pribadi Untuk Kamu Generasi Milenial!

Mengatur keuangan dengan baik bisa meningkatkan kualitas hidup. Sebab, jika sudah mengatur keuangan sejak dini, akan terhindar risiko keuangan yang tidak diinginkan. Alokasi penghasilan bulanan yang tidak tepat bisa jadi faktor penentu kemampuan keuangan di masa depan.

Pakai Metode 50/30/20 Untuk Mengatur Keuangan

Metode 50/30/20 adalah salah satu metode populer yang banyak digunakan dalam mengatur keuangan. Dengan metode ini, kebutuhan masa kini dan masa depan bisa terpenuhi. Selain itu, Sobat Pintar juga akan terhindar dari kondisi defisit keuangan 

Bagaimana cara menggunakan metode 50/30/20 untuk mengatur keuangan? Simak caranya berikut ini.

50 Persen Untuk Kebutuhan

Pertama, alokasi gaji bulanan harus dikeluarkan terlebih dahulu 50 persen untuk kebutuhan sehari-hari. Alokasi dana ini digunakan untuk membeli kebutuhan utama seperti bahan makanan, biaya listrik, biaya transportasi, internet, obat-obatan, kebutuhan rumah tangga, dan sebagainya.

Cara menyisihkannya dengan menghitung 50 persen dari penghasilan bersih tiap bulannya. Sobat Pintar juga bisa membuat daftar pengeluaran setiap bulan terlebih dahulu, agar tidak mengalami pengeluaran berlebihan.

Contohnya, jika penghasilan bersih bulanan sebesar 5 juta rupiah, maka Sobat Pintar bisa mengalokasikan biaya kebutuhan pokok senilai 2,5 juta rupiah. Pastikan juga Sobat Pintar bisa mengetahui prioritas pengeluaran bulanan dan mampu mengetahui perbedaan antara keinginan dan kebutuhan.

30 Persen Untuk Keinginan

Selanjutnya, hitung 30 persen dari penghasilan bersih untuk kebutuhan yang diinginkan Contohnya, hiburan streaming film, traveling, belanja, staycation, dan sebagainya. Meskipun kategori ini pengeluaran sekunder diluar kebutuhan pokok, tidak ada salahnya memenuhi keinginan sebagai bentuk self reward.

Perlu diketahui dalam mengatur keuangan dengan fintech, pengeluaran sekunder jangan sampai lebih besar dari kebutuhan pokok bulanan.

20 Persen Untuk Investasi dan Tabungan

Mengatur Keuangan dengan Fintech

Alokasi penghasilan bulanan juga perlu dikeluarkan untuk investasi dan menabung. Gunakan 20 persen dari penghasilan bersih untuk menyimpan dana darurat, investasi dan menabung. 

Dana darurat perlu dipersiapkan untuk situasi tak terduga, sedangkan menabung dan berinvestasi untuk mengoptimalkan gaji yang didapatkan sehingga tujuan keuangan di masa depan akan tercapai. 

Contohnya, alokasi gaji untuk tujuan investasi dana pensiun untuk 30 tahun kedepan. Beberapa orang memiliki jenis instrumen berisiko rendah seperti reksadana. Memilih jenis investasi memang sebaiknya sesuai dengan profil risiko, tujuan finansial, dan jangka waktu investasi. Tujuannya agar mendapatkan keuntungan lebih optimal.

Contoh lainnya, jika tujuan berinvestasi untuk dana pendidikan anak, Sobat Pintar bisa memiliki instrumen saham. Namun, Sobat Pintar perlu menganalisa dan mempelajari emiten saham yang akan dibeli dan sekiranya bisa menjadi sumber investasi jangka panjang.

Untungnya, kehidupan saat ini sudah serba digital sehingga keperluan untuk berinvestasi semakin mudah menggunakan aplikasi Fintech. Ya, salah satu cara mengatur keuangan dengan berinvestasi bisa memanfaatkan teknologi Fintech.

6 Cara Mengatur Keuangan dengan Fintech

Disiplin dalam mengatur keuangan memang tidak mudah. Baik yang baru mulai bekerja atau yang memiliki penghasilan tinggi dan berpengalaman terkadang mengalami kesulitan dalam mengatur keuangan.

Mengatur keuangan bisa dilakukan dengan cara konvensional seperti mencatat berbagai kebutuhan dan alokasi dana yang dibutuhkan tiap bulannya. Namun, cara konvensional tersebut terkadang belum optimal dalam mengatur keuangan. Sebab, masing-masing bagian alokasi keuangan harus dilakukan pengecekan secara rutin.

Itulah sebabnya, lebih baik menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi digital. Tentunya mengatur keuangan dengan fintech akan lebih mudah dan praktis. 

Hanya dalam genggaman saja, Sobat Pintar bisa mengelola penghasilan bulanan. Berikut ini fitur-fitur yang bisa dimanfaatkan untuk mengatur keuangan dengan Fintech.

  1. Install Aplikasi Beberapa Jenis Fintech

Fintech merupakan salah satu bidang usaha sophisticated yang mengintegrasikan penyimpanan, distribusi uang, pengelolaan keuangan dan teknologi. Produk fintech di Indonesia terus berkembang tiap tahunnya.

Akibatnya semakin banyak inovasi yang ditawarkan untuk membantu aktivitas keuangan. Salah satunya, beberapa jenis fintech bisa digunakan untuk membantu mengatur keuangan.

Beberapa jenis fintech di Indonesia yang dapat diandalkan untuk mengatur keuangan adalah digital payment, investasi, bank digital, e-wallet, dan aggregator. Jenis fintech manakah yang sudah Sobat Pintar manfaatkan dengan baik?

  1. Gunakan Bank Digital

Adaptasi dengan teknologi digital tidak hanya dilakukan oleh masyarakat saja, tapi juga perusahaan Bank konvensional turut beradaptasi. Kini semakin banyak bermunculan bank digital dari layanan perbankan.

Melalui  aplikasi bank digital, nasabah bisa mendapatkan berbagai layanan perbankan tanpa harus datang ke kantor cabang. Beberapa fitur dari bank digital bahkan memberikan banyak kemudahan dalam menabung dan membuka rekening baru.

Umumnya, bank digital memberikan penawaran promo bebas biaya transfer, harga admin bulanan murah, pembayaran tagihan otomatis. Tentunya, keamanan dalam bertransaksi menggunakan bank digital sudah terjamin.

Baca juga: Begini Cara Menabung Untuk Beli Rumah

  1. Gunakan Fitur Pengatur Keuangan

Tidak perlu mencatat pengeluaran dan pemasukan di buku, kini sudah tersedia aplikasi pengatur keuangan. Beberapa aplikasi bahkan memiliki fitur menarik mulai dari melacak pengeluaran hingga perencanaan pensiun.

Beberapa contoh aplikasi pengatur keuangan adalah DompetKu, FinKu, Wallet, Money Manager, dan sebagainya. Sobat Pintar bisa membuat batasan anggaran pengeluaran sesuai keinginan melalui aplikasi tersebut.

  1. Gunakan Fitur Otomatis Menabung Rutin

Fitur menabung secara rutin melalui penarikan dana otomatis atau autodebet juga bisa dilakukan melalui aplikasi fintech. Beberapa bank digital menyediakan layanan fitur autosave atau menabung otomatis.

Fitur ini juga ada yang dilengkapi dengan menerapkan sistem tenor untuk menabung. Biasanya dikenal dengan tabungan berjangka dengan dilengkapi fitur yang mengunci dana tabungan. Dana tersebut hanya bisa diambil ketika jatuh tempo saja, cocok untuk mengatur keuangan tiap bulannya.

Menariknya, suku bunga dari fitur tabungan berjangka biasanya lebih tinggi dari tabungan biasa. Sehingga, hasil tabungan akan lebih untung dan bisa digunakan untuk kebutuhan lain di masa depan.

  1. Manfaatkan Sistem Pembayaran Digital dengan Bijak
Mengatur Keuangan dengan Fintech

Salah satu kemudahan mengatur keuangan dengan fintech adalah memanfaatkan fitur e-wallet untuk transaksi pembayaran. Sayangnya, jika tidak digunakan dengan bijak bisa menjadi bumerang bagi penggunanya.

Sebaiknya, gunakan fitur e-wallet selayaknya uang tunai. Cara ini bisa mengontrol diri dalam memberikan batasan khusus saat menggunakan uang digital.

  1. Rutin Berinvestasi Lewat Aplikasi

Era serba digital juga memudahkan para investor untuk melakukan transaksi jual beli produk investasi. Bahkan, keberadaan aplikasi investasi saat ini mempermudah bagi pemula untuk mulai berinvestasi.

Beberapa orang menjadikan investasi sebagai prioritas alokasi penghasilan bulanan diluar kebutuhan pokok. Ya, tujuan investasi masing-masing memang berbeda. Namun, mengatur keuangan dengan berinvestasi adalah cara yang tepat.

Keuntungan berinvestasi melalui aplikasi adalah grafik investasi selalu update setiap harinya. Investor bisa langsung menganalisa dan mengambil keputusan melalui informasi tersebut dari aplikasi investasi.

Selain itu, investor lebih nyaman dalam bertransaksi karena tidak perlu pergi ke kantor penyedia jasa. Tentunya, memilih aplikasi investasi harus lebih hati-hati dan pilih lah yang sudah terdaftar resmi oleh keamanan OJK.

Baca juga: Tiga Aplikasi Investasi Terbaik untuk Kamu

Dengan hadirnya aplikasi investasi, memulai berinvestasi juga lebih mudah. Dengan modal Rp10.000 pun kini bisa membeli salah satu produk investasi.

Bahkan, jika membutuhkan modal tambahan bisa memanfaatkan jenis fintech seperti P2P Lending. Contohnya, Sobat Pintar bisa mengajukan pinjaman tunai dengan cepat, aman, dan mudah melalui aplikasi Kredit Pintar.

Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech berizin dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.

Kredit Pintar - pinjaman online yang terdaftar di ojk
27 Mar 2023
mobile-close
Pinjam kilat 50 juta!Download