Investasi menjadi cara yang dilakukan generasi muda untuk mendatangkan penghasilan tambahan. Bagi kamu yang ingin belajar memulai investasi bisa menyimak tips memulai investasi untuk pemula berikut sampai habis ya!
Menurut data dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), investor kalangan anak muda di pasar modal Indonesia mencapai 70% dari keseluruhan investor yang menanamkan modalnya. Ini menjadi bukti besarnya antusiasme anak muda Indonesia untuk terjun menjadi investor.
Banyak yang bilang kalau investasi itu ribet, banyak penipuan, rugi terus-terusan dan masih banyak lagi. Isu atau persepsi negatif tersebut tidak selamanya benar lho! Sebelum kamu terjun menjadi investor alangkah baiknya perlu mengetahui cara berinvestasi untuk pemula agar tidak terjebak dengan stigma yang ada.
Baca juga: 6 Jenis Investasi yang Cocok Untuk Anak Muda!
Keuntungan Investasi
Banyak yang berpendapat jika investasi itu ribet. Faktanya, investasi justru akan memudahkan dalam menyusun perencanaan keuangan yang sehat.
Investasi berguna dalam menyusun perencanaan keuangan yang mapan di masa depan. Untuk itu, akan lebih bagus jika kamu memulai investasi saat masih muda mengingat keuntungan dari investasi juga ditentukan dari lama waktunya.
Dalam hal tujuan perencanaan keuangan, menabung dan investasi memiliki kemiripan. Akan tetapi, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.
Jika selama ini kamu rutin menabung, mungkin merasakan sendiri bahwa bunga yang didapatkan tidak terlalu besar. Ini karena uang yang kamu simpan tidak dimanfaatkan untuk mencari keuntungan oleh suatu perusahaan secara langsung.
Berbeda dengan investasi, baik di pasar modal maupun pasar uang, uang yang kamu investasikan akan “diputar” untuk menghasilkan laba perusahaan yang kamu beli surat berharganya. Dengan begitu, keuntungan akan kamu dapat seiring dengan laba yang diperoleh perusahaan. Keuntungan akan didapat saat perusahaan membagikan dividen.
Perlu diingat juga tips memulai investasi, bahwa keuntungan yang besar juga diiringi dengan risiko yang besar pula. Untuk itu, jangan pernah percaya dengan tawaran investasi yang menjanjikan keuntungan besar tetapi resiko kecil. Kamu perlu waspada dengan hal ini.
Perbedaan antara menabung dan investasi bisa juga dilihat dari jangka waktunya. Kamu dapat mengambil kapan saja uang yang kamu tabung. Sedangkan, pada investasi ada jangka waktu yang membuat kamu tidak bisa mengambil uang semaumu.
Baca juga: Jangan Buang Waktu, Investasi Mulai Sekarang Tanpa Ragu!
Cara Berinvestasi Untuk Pemula
Sudah dijelaskan sebelumnya, bagaimana keuntungan investasi untuk jangka panjang. Berikut beberapa cara dan tips memulai investasi:
1. Tentukan Tujuan Investasi
Segala sesuatu dilakukan dengan tujuan yang ingin dicapai. Ini berlaku pula dalam investasi. Kamu perlu menentukan untuk apa kamu berinvestasi. Kebanyakan orang berinvestasi untuk tujuan antara lain:
Passive Income
Passive income menjadi tujuan utama mayoritas anak muda. Rata-rata dari mereka berinvestasi untuk mendatangkan uang tambahan untuk memenuhi kebutuhan.
Hambatan besar dalam merencanakan keuangan bagi generasi muda adalah tuntutan gaya hidup. Mereka harus pintar-pintar agar keuntungan investasi tidak dihabiskan untuk perilaku yang konsumtif.
Sebagai Persiapan Hari Tua
Sesudah pensiun nanti, kamu pasti tidak mau kekurangan uang lantaran tidak bisa lagi bekerja. Investasi dapat menjadi solusi untuk permasalahan satu ini.
Kamu dapat menjadikan investasi sebagai sumber pendapatan. Pasalnya, saat usia kamu sudah tidak muda lagi berarti uang yang diinvestasikan saat masih muda sudah bertambah nilainya.
Sebagai Modal Usaha
Investasi menjadi salah satu cara buat kamu yang berjiwa pengusaha tetapi sulit mewujudkan karena keterbatasan modal.
Dengan perencanaan yang matang dan mengetahui di usia berapa kamu memerlukan modal, besaran modal, dan instrumen apa yang harus dipilih, niscaya kamu akan mudah untuk mendapatkan modal bisnis.
Menghadapi Inflasi
Seperti yang kita ketahui bahwa inflasi menjadi hal yang normal terjadi seiring berjalannya waktu. Inflasi akan membuat harga barang dan jasa semakin tinggi. Di sisi lain, uang yang kita miliki akan turun nilainya.
Dengan berinvestasi, uang yang kamu miliki tidak akan berkurang nilainya. Justru kamu akan mendapatkan keuntungan melalui bunga dan dividen.
Mewujudkan Goals Tertentu
Kamu yang berencana untuk membeli rumah di usia tertentu, dapat menjadikan investasi sebagai batu loncatan.
Tidak hanya membeli rumah, keinginan lain pun dapat dicapai. Misalnya ingin berangkat haji dan umroh, menikah, membeli mobil baru, dan lain-lain. Kamu akan dimudahkan dengan memulai investasi sedini mungkin dengan pengetahuan yang cukup pastinya.
2. Pakai “Uang Dingin”
Perlu diingat bahwa uang yang diinvestasikan tidak bisa diambil kapan saja semaumu. Ada jangka waktu tertentu yang harus dipenuhi. Untuk itu, pastikan modal investasi bukan berasal dari uang kebutuhan sehari-hari ataupun dana darurat.
Dengan begitu, saat ada kebutuhan atau kejadian yang tidak terduga dan mengharuskan kamu mengeluarkan sejumlah uang, kamu tidak kesusahan.
3. Cari tahu besaran risiko berbagai instrumen investasi
Kamu harus mengetahui seberapa besar kemampuanmu dalam memikul risiko yang harus ditanggung saat berinvestasi pada suatu instrumen. Ini dinamakan profil risiko. Cari tahu apakah kamu termasuk dalam tipe investor konservatif, moderat, atau agresif.
Untuk pemula, disarankan untuk memilih instrumen yang minim risiko seperti deposito berjangka dan reksa dana pasar uang.
4. Melakukan diversifikasi
Maksud dari diversifikasi di sini adalah investasikan uangmu tidak dalam instrumen yang sama. Artinya, pilih beberapa instrumen untuk dikombinasikan.
Saat suatu instrumen berpotensi mengalami kerugian, kamu masih memiliki cadangan investasi pada instrumen lain. Ini bisa dilakukan secara bertahap seiring dengan pengetahuan, pengalaman, dan penghasilan yang bertambah.
5. Pilih perusahaan efek yang terdaftar di OJK
Pastikan bahwa perusahaan efek atau sekuritas yang kamu pilih sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Maraknya investasi bodong bisa saja terjadi jika investor tidak mengecek legalitas sekuritas tempat berinvestasi.
Instrumen Investasi
1. Reksa Dana
Salah satu cara dan tips memulai investasi dapat dimulai dengan reksa dana, terutama reksa dana pasar uang. Alasannya adalah dapat dilakukan dengan modal yang kecil dan jangka waktu yang tidak terlalu lama.
Cara investasi reksadana cukup mudah. Saat ini banyak aplikasi yang menyediakan kemudahan berinvestasi reksa dana. Kamu juga akan dibantu dengan manajer investasi untuk menentukan pilihan instrumen, besarnya modal, dan kapan waktu yang tepat untuk membelinya dengan melihat tren ekonomi yang ada.
Selain reksa dana pasar uang, ada beberapa reksa dana lain dengan tingkat risiko yang relatif lebih besar yaitu reksa dana saham, campuran, dan reksa dana pendapatan tetap.
2. Deposito berjangka
Konsep deposito berjangka mirip dengan menabung di bank pada umumnya. Perbedaannya adalah ada jangka waktu yang harus dipenuhi. Sebelum waktu yang ditentukan selesai, kamu tidak boleh untuk menarik uang yang diinvestasikan.
Bunga yang didapatkan dari deposito berjangka lebih besar daripada bunga tabungan di bank seperti biasanya.
3. Investasi emas
Emas menjadi salah satu objek investasi yang kecil risiko. Cara investasi emas sudah banyak pilihannya. Bahkan, di beberapa aplikasi mobile banking, sudah disediakan layanan investasi emas dengan modal yang kecil.
Baca juga: Investasi Emas: Pilih Yang Batangan, Atau Perhiasan?
4. Investasi properti
Properti adalah objek investasi yang menggiurkan. Pasalnya, harga properti seperti tanah dan bangunan mengalami kenaikan yang signifikan tiap tahunnya. Akan tetapi, modal untuk investasi satu ini sangat besar. Apalagi, kamu harus menyiapkan dana untuk perawatan dan pemeliharaan.
Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.