Pernah tidak mendengar tentang saham CPO? Kalau Anda berkecimpung dengan dunia investasi pasti sangat mengenal saham yang satu ini. CPO adalah Crude Palm Oil atau biasa kita kenal sebagai minyak kelapa sawit. Komoditas yang satu ini satu ini sendiri pun sekarang sedang banyak dicari sehingga sahamnya meningkat tajam.
Baca juga: Yuk Kenali Perbedaan Reksadana dan Saham! | Kredit Pintar
Alasan Saham CPO Naik Drastis
Kalau membicarakan CPO, maka jelas Indonesia dan Malaysia adalah negara penghasil minyak kelapa sawit yang paling besar di dunia. Maka tidak heran jika banyak sekali yang menjegal ekspor minyak kelapa sawit mentah ini, termasuk Uni Eropa.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa Uni Eropa sepertinya ingin menekan laju ekspor Indonesia dan Malaysia dalam komoditas minyak sawit ini. Mereka bahkan tidak segan mengutarakan alasan bahwa perusahaan sawit berperan besar akan peningkatan emisi karbon dan deforestasi hutan.
Tentu saja tuduhan yang mereka layangkan hanya dianggap sebagai taktik dari Uni Eropa dalam melindungi kepentingan di pasar domestik. Dimana mereka tertekan dengan adanya serbuan dari penjualan minyak nabati yang sudah dikenal dengan harga yang sangat murah.
Kebijakan yang telah dikeluarkan Uni Eropa dalam ekspor minyak kelapa sawit dengan memberikan tarif bea yang tinggi. Tapi, sepertinya hal ini tidak begitu berhasil. Kenapa? Karena harga saham CPO makin naik.
Terhitung di awal bulan Mei 2021 lalu, price CPO yang ada di Malaysia berhasil tembus 4.200 ringgit/ton. Dimana angka tersebut adalah yang tertinggi selama 10 tahun terakhir. Adapun faktor yang membuat nilai CPO semakin naik, yaitu pulihnya sektor industri pengolahan yang ada di dunia.
Hanya saja, pasokan minyak kelapa sawit dari Indonesia dan Malaysia masih belum cukup. Sehingga tidak heran jika CPO sekarang semakin mahal. Adanya kenaikan inilah yang membuat saham minyak kelapa sawit juga ikut melonjak.
Baca juga: Sudah Tahu Apa Peran Broker Bagi Investor? | Kredit Pintar
Manfaat Minyak Kelapa Sawit dalam Kehidupan
Dari penjelasan di atas, maka Anda pasti bingung, kenapa sebenarnya apa manfaat dari CPO untuk kehidupan? Berikut ini adalah penjelasannya:
- Pembuatan minyak goreng
CPO sangatlah dibutuhkan sebagai pembuatan minyak goreng. Hasil dari pengolahan minyak kelapa sawit bisa menjadi minyak nabati serta minyak non nabati. Minyak nabati sendiri digunakan untuk pembuatan minyak goreng serta margarin. Sedangkan minyak non nabati biasanya akan dipakai dalam produksi sabun dan biodiesel.
Kita sudah tahu bahwa minyak goreng digunakan tidak hanya untuk keperluan rumah tangga saja. Industri dan bisnis makanan pun pasti membutuhkan minyak goreng. Maka, tidak heran kebutuhan minyak kelapa sawit untuk dunia sangatlah besar.
- Pengolahan produk makanan
Tidak hanya berhenti sampai menjadi minyak goreng serta margarin saja. Minyak kelapa sawit pun dapat diolah kembali menjadi beberapa produk makanan, mulai dari es krim, coklat, krimer, selai kacang dan lain sebagainya. Perannya yang sangat besar inilah yang membuat CPO semakin dibutuhkan.
- Biodiesel
Seperti yang sudah disebutkan tadi bahwa pengolahan CPO bisa menghasilkan minyak nabati. Dimana semenjak tahun 2015, Indonesia pun bekerja keras dalam memanfaatkan minyak nabati untuk menjadi bahan bakar. Konsep inilah yang dinamakan dengan biodiesel.
Minyak kelapa sawit sendiri bisa dicampurkan di solar dengan perbandingan yang sudah tentukan. Bahkan bisa jadi 100% minyak kelapa sawit bisa dijadikan bahan bakar yang mampu mengganti energi fosil.
Hal ini terbukti pada tahun 2020, dimana PT Pertamina telah berhasil membuat bahan bakar dengan menggunakan 100% dari minyak nabati. Pertamina menyebut bahan bakar ini dengan nama D-100. Hanya saja, pengaplikasian biodiesel ini di lapangan baru berjalan sekitar 30% saja.
Gencarnya produksi bahan bakar dari minyak kelapa sawit ini memiliki tujuan agar Indonesia tidak lagi ketergantungan untuk selalu mengimpor bahan minyak mentah. Terlebih secara garis besar minyak nabati ini bisa didapatkan negara kita dengan mudah karena jumlahnya sangatlah besar.
- Pembuatan kosmetik
Perlu Anda tahu, bahwa 70% dari produk make up atau kosmetik yang ada di dunia menggunakan minyak kelapa sawit. Bahkan mungkin produk kosmetik yang Anda gunakan ada campuran minyak kelapa sawit yang diproduksi oleh Indonesia.
Minyak kelapa sawit telah terbukti sebagai bahan yang sangat aman karena diproduksi secara alami dan mampu menghasilkan produk kosmetik yang berkualitas. CPO memiliki fungsi untuk melembabkan serta memberikan tekstur yang tepat dalam kosmetik.
- Melapisi Baja
Manfaat dari CPO yang terakhir adalah digunakan untuk melapisi baja agar tidak berkarat atau korosi. Sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa kebutuhan CPO semakin hari semakin tinggi. Mengingat manfaat yang satu ini sangatlah penting untuk memenuhi kebutuhan di berbagai industri.
Daftar Emiten CPO yang Ada di BEI
Bursa Efek Indonesia juga telah mencatat beberapa perusahaan CPO yang membuka sahamnya untuk diperjual belikan. Berikut ini adalah nama perusahaannya:
- TAPG (PT. Triputra Agro Persada Tbk)
Perusahaan pertama yang memang bergerak dalam bidang kelapa sawit adalah TAPG atau PT. Triputra Agro Persada Tbk. Perusahaan yang satu ini memiliki 24 perkebunan sawit di berbagai lokasi, perkebunan karet serta 16 pabrik dalam bidang pengolahan CPO.
Jika di total, maka TAPG telah mengelola sekitar 158.000 hektar perkebunan sawit serta 1.400 hektar perkebunan karet. Meski baru-baru saja masuk ke BEI, tapi nyatanya saham dari perusahaan ini selalu diincar.
- PNGO (PT. Pinago Utama)
Sama seperti TAPG, PNGO atau PT. Pinago Utama juga baru masuk BEI sekitar tahun lalu. Perusahaan yang satu ini sudah berdiri semenjak tahun 1979. Tidak hanya bergerak di CPO saja, perusahaan ini juga mengolah karet serta pupuk organik. Kebun kelapa sawit yang dimiliki oleh PNGO adalah sekitar 8.899 hektar.
- FAPA (PT. FAP Agri Tbk)
FAPA atau sering disebut FAP Agri merupakan perusahaan swasta skala nasional. Dimana mereka masih berkembang dan mengelola serta memproduksi CPO. Pertama kali perusahaan ini berdiri sekitar 1994 dan memiliki kebun kelapa sawit sekitar 110 ribu hektar lebih.
Cangkupan dari FAP Agri adalah sekitar Kalimantan Timur, Kalimantan Utara hingga Riau. FAPA mempunyai total 9 perusahaan, 5 pabrik pengolahan kelapa sawit dan pabrik yang bergerak dalam pengolahan kernel. Perusahaan ini sendiri baru masuk ke Bursa Efek Indonesia sekitar tahun 2020.
- LSIP (PT. London Sumatra Indonesia Tbk)
Sering disebut dengan nama Lonsum, perusahaan yang satu ini sendiri berdiri sejak tahun 1906. Termasuk perusahaan kelapa sawit paling tua di Indonesia. Seperti namanya, perusahaan ini sendiri berbasis di kota London, Inggris. Kebun kelapa sawit pertama yang mereka olah adalah di sekitaran Medan, Sumatra Utara.
LSIP sendiri sudah masuk ke BEI semenjak tahun 1996. Dimana di tahun 2007, IndoAgri mengakuisisi Lonsum dan memegang saham utama. Dari akuisisi inilah Lonsum masuk sebagai salah satu perusahaan Indofood group.
Demikianlah penjelasan tentang alasan kenapa saham CPO bisa melejit naik. Terlebih dengan kebutuhan minyak kelapa sawit yang semakin tinggi setiap tahunnya. Jadi, apakah Anda tertarik membeli saham di bidang CPO?
Baca juga: 3 Produk Reksadana Prospektif untuk tahun 2022 | Kredit Pintar
Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.