Suatu perusahaan pastinya tidak akan lepas dari peran akuntan, terutama untuk pengelolaan keuangan. Seorang akuntan biasanya dituntut untuk memahami rumus persamaan dasar akuntansi yang benar. Rumus persamaan dasar akuntansi ini dinilai jadi hal esensial bagi keuangan perusahaan untuk menjaga terjadinya penyalahgunaan.
Di samping itu, pengetahuan mengenai rumus dasar akuntansi bukan hanya perlu diketahui oleh para akuntan saja, melainkan juga para pemilik usaha. Melihat pentingnya rumus dasar satu ini, berikut sudah ada penjelasan lengkap mengenai rumus persamaan dasar akuntansi yang benar.
Baca juga: Yuk, Mengenal Lebih Dalam soal Utang Jangka Pendek
Rumus Persamaan Dasar Akuntansi Adalah?
Akuntansi adalah bidang ilmu yang bertujuan untuk memberikan informasi tentang situasi keuangan perusahaan. Informasi tersebut digunakan sebagai pertimbangan oleh pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengambil keputusan bisnis.
Kemudian, dasar akuntansi merupakan hal-hal mendasar yang berhubungan dengan penerapan ilmu akuntansi tersebut. Dasar akuntansi umumnya terdiri dari penjurnalan, pembuatan neraca, hingga persamaan dan penyajian laporan.
Nah, persamaan dasar akuntansi ini digunakan sebagai perhitungan untuk memproyeksikan kekayaan, utang, serta modal yang dimiliki perusahaan. Dalam dasar akuntansi, keseimbangan di antara pemasukan dan pengeluaran sangat diperlukan sebagai analisa apakah perusahaan mampu mengelola keuangan perusahaan dengan baik dan benar.
Oleh karenanya, hal ini menjadi alasan mengapa akuntan perlu memahami konsep dasar akuntansi tersebut. Namun, bukan hanya para akuntan, pemilik usaha pun diharuskan untuk memahami konsep dasar tersebut karena pemilik usaha juga turut bertanggungjawab dalam keberlanjutan aktivitas bisnis.
Baca juga: Ide Bisnis Online Untuk Pelajar
Fungsi Rumus Persamaan Dasar Akuntansi
Seperti yang kamu ketahui, rumus persamaan dasar ini sangat penting bagi perusahaan. Hal ini dikarenakan ada banyak manfaat atau fungsi yang bisa digunakan dari rumus tersebut. Nah, beberapa fungsi penting dari rumus persamaan dasar ini adalah:
1. Sumber Catatan
Transaksi keuangan di perusahaan harus dicatat untuk mengetahui arus keuangan di perusahaan tersebut. Nah, rumus persamaan dasar ini bisa dipakai sebagai sumber catatan yang bisa mempermudah pencatatan transaksi keuangan tersebut. Hal ini karena dalam persamaan itu memuat informasi uang masuk dan uang keluar dari rekening perusahaan.
2. Referensi untuk Memeriksa dan Mengoreksi Saldo
Fungsi selanjutnya, rumus persamaan dasar akuntansi bisa digunakan sebagai referensi untuk memeriksa besaran saldo. Berbeda dari laporan keuangan yang begitu detail, rumus persamaan ini lebih ringkas sehingga bisa memuat transaksi keuangan secara garis besar. Sehingga, rumus persamaan lebih mudah untuk digunakan.
Disamping itu, rumus persamaan dasar akuntansi juga bisa dipakai untuk mengoreksi saldo dalam sisi debit dan kredit. Perhitungan saldo di dua sisi ini bisa menunjukkan angka yang seimbang di tabel persamaan dasar akuntansi.
Selain memiliki 3 fungsi di atas, rumus persamaan dasar akuntansi diketahui juga memiliki beberapa fungsi lainnya, diantaranya:
- Sebagai pencatatan transaksi sistematis berdasarkan dengan kondisi riil yang bisa memudahkan penyiapan laporan keuangan
- Sebagai informasi kondisi keuangan perusahaan kepada pemegang saham
- Menunjukkan perhitungan untung rugi penjualan untuk membantu perusahaan mengatur strategi pemasaran
- Melacak aset dan kewajiban perusahaan apa saja yang dimiliki dan menjadi tanggungan, sehingga posisi keuangan perusahaan bisa diketahui dengan jelas.
Baca juga: Cara Menabung 1 Juta Per Bulan Untuk Anak Sekolah
Komponen Rumus Persamaan Dasar Akuntansi
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai rumus persamaan dasar ini yang tepat, kamu juga perlu memahami komponen apa saja yang ada dalam persamaan satu ini. Setidaknya ada 3 komponen penting dalam rumus ini yaitu aset, liabilitas, dan ekuitas. Ketiganya bisa kamu pahami lebih lanjut berikut ini.
1. Aset atau Aktiva
Aset atau disebut juga dengan aktiva adalah sumber daya perusahaan yang berguna untuk kegiatan produksi dan keberlangsungan perusahaan. Wujud dari aset bisa berupa benda tidak berwujud dan uang. Contoh dari benda tak berwujud atau intangible adalah hak cipta dan hak paten.
Selain uang dan benda tak berwujud, piutang diketahui juga jadi salah satu aset yang dimiliki oleh perusahaan. Piutang didefinisikan sebagai aset umum yang memuat janji pembayaran dari pihak penerima produk atau layanan kepada perusahaan produsen.
Untuk lebih memperjelas, berikut adalah contoh-contoh dari aset atau aktiva:
- Aset tetap, contohnya tanah, kendaraan, bangunan, dan mesin produksi
- Aset lancar, contohnya piutang, kas, dan biaya dibayar di muka
- Aset tidak berwujud, contohnya hak cipta, hak paten, dan goodwill atau kelebihan pembayaran dibandingkan dengan nilai pasar.
2. Liabilitas atau Kewajiban
Liabilitas atau kewajiban adalah bagian dari komponen rumus persamaan dasar yang berupa dana pinjaman dari kreditur yang harus dibayarkan oleh perusahaan sesuai dengan kesepakatan. Dalam kata lain, liabilitas adalah kebalikan dari piutang dan harus dicatat di laporan keuangan pula. Contoh dari liabilitas ini adalah:
- Utang jangka panjang, contohnya obligasi
- Utang jangka pendek, contohnya gaji yang belum dibayar, kredit bank, utang dagang, dan kewajiban pajak.
3. Ekuitas
Komponen terakhir dari rumus persamaan dasar adalah ekuitas. Ekuitas merupakan bagian dari aset perusahaan yang dimiliki pihak ketiga. Kepemilikan ekuitas juga bisa berubah sesuai dengan kondisi. Contoh dari ekuitas diantaranya modal, modal yang disetorkan, laba biasa, penarikan dana, saham biasa, dan lain-lain.
Baca juga: Cara Buka Rekening Online Tanpa ke Bank
Contoh dan Rumus Persamaan Dasar Akuntansi yang Benar
Nah, setelah berbagai penjelasan mengenai fungsi hingga komponen persamaan dasar akuntansi tersebut, berikutnya ada penjelasan mengenai rumus persamaan dasar akuntansi tersebut. Rumus persamaan dasar yang benar ini bisa kamu lihat berikut.
Harta (Aktiva) = Hutang + Modal (Pasiva)
Untuk lebih memperjelas mengenai penggunaan rumus tersebut, kamu bisa menyimak contoh lengkapnya berikut.
Misalnya, seorang pengusaha bernama Inda ingin membuka perusahaan kosmetik. Mula-mulanya Inda mengumpulkan modal dan berhasil menginvestasikan modal senilai Rp200.000.000 untuk perusahaan kosmetik tersebut.
Kemudian, setelah berhasil membentuk perusahaan Inda perlu membeli peralatan perusahaan dengan nilai Rp300.000.000. Mengingat perusahaan Inda belum memiliki aset dengan nilai tersebut, maka pembelian tersebut dilakukan dengan mengurangi kas senilai Rp50.000.000 dan meminjam pada bank senilai Rp250.000.000.
Disamping itu, perusahaan Inda juga melakukan pembelian bahan baku dengan uang kas senilai Rp70.000.000. Hal ini menunjukkan uang kas mengalami penurunan, sedangkan persediaan dan pembelian mesin bertambah.
Sehingga, dalam transaksi tersebut, meningkatkan aset sebesar Rp300.000.000, mengurangi kas sehingga tersisa sebesar Rp80.000.000, dan memunculkan kewajiban senilai Rp250.000.000. Dari contoh tersebut, maka rumus persamaan dasar akuntansinya bisa dilihat sebagai berikut.
Aset | Kewajiban | Ekuitas | ||
Kas | Peralatan | Persediaan | Pinjaman Bank | Modal Pemilik |
Rp80.000.000 | Rp300.000.000 | Rp.70.000.000 | Rp250.000.000 | Rp300.000.000 |
Aset = Kewajiban + Ekuitas |
Nah, demikian seluruh penjelasan mengenai rumus persamaan dasar akuntansi mulai dari pengertian hingga contoh penerapannya. Dengan mengetahui rumus persamaan dasar akuntansi seperti di atas, akuntan maupun pemilik perusahaan akan lebih mudah dalam mengelola keuangan perusahaan. Apalagi hal ini termasuk dalam fundamental perusahaan yang perlu untuk dipahami lebih lanjut.
Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.