Bagi generasi Z dan millennial, reksadana syariah maupun konvensional terpilih sebagai investasi yang paling disukai karena harganya yang terjangkau, mudah likuid, dan mampu memberikan risiko serta keuntungan yang lebih stabil dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya. Selain itu, stabilitas risiko dan return yang diberikan oleh instrumen investasi ini juga menjadi pemicu pelaku investasi dari generasi lainnya untuk memilih reksadana sebagai instrumen investasi di tengah badai pandemi yang belum kunjung reda. Lantas, apakah fenomena ini akan terus berlanjut di tahun 2022?
Dalam artikel ini, Kredit Pintar akan mengajak Sobat Pintar untuk menilik produk reksadana yang prospektif untuk tahun 2022. Namun, sebelumnya, kenali dulu berbagai jenis reksadana berikut ini.
Jenis-jenis Reksadana
Inilah beberapa jenis reksadana yang bisa jadi pilihan investasi sesuai dengan profil risiko.
1. RDPU
RDPU atau reksadana pasar uang merupakan pilihan investasi yang memiliki tingkat risiko rendah. Selain itu, pengelolaan dana investor akan dilakukan secara penuh oleh Manajer Investasi di pasar uang, seperti; obligasi, tabungan, deposito, giro, surat utang, dan lain-lain.
Produk ini cocok bagi Sobat Pintar yang ingin belajar cara investasi karena cocok dipilih untuk mendapatkan return dalam waktu singkat, kurang lebih 1 tahun.
2. RDPT
RDPT atau reksadana pendapatan tetap kerap kali dipilih oleh pelaku investasi yang memiliki tujuan investasi jangka pendek menengah, misal selama 1-3 tahun ke depan.
Jika Sobat Pintar memilih RDPT maka dana yang dikelola oleh Manajer Investasi akan ditempatkan untuk pembelian obligasi dengan keuntungan berupa kupon yang pembayarannya tetap.
3. RDPS
RDPS atau Reksadana Pendapatan Saham adalah pilihan investasi yang cocok bagi pelaku investasi yang memiliki tujuan investasi jangka panjang, misal di atas 5 tahun untuk dana pendidikan anak.
Baca juga: Apa Itu Reksadana: Pengertian, Jenis, dan Contoh Perhitungan Keuntungan
Keuntungan yang ditawarkan oleh RDPS dinilai cukup tinggi dibandingkan dengan jenis lainnya. Namun, perlu diingat bahwa tingginya keuntungan tersebut dibarengi dengan besarnya risiko yang dimiliki oleh RDPS.
4. Reksadana Campuran
Sesuai dengan namanya, jika Sobat Pintar memilih jenisini, Manajer Investasi akan mengelola dana yang Sobat Pintar miliki pada reksadana campuran yaitu saham dan obligasi.
Dengan kombinasi alokasi dana tersebut, pelaku investasi bisa mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu dan risiko yang menengah.
Produk Reksadana Prospektif Untuk Tahun 2022
Menjelang pergantian tahun, telah muncul cukup banyak spekulasi mengenai pilihan yang dinilai akan memberi banyak keuntungan, disampaikan oleh berbagai sumber.
1. RDPU
RDPU diperkirakan masih menjadi pilihan yang disukai karena trennya yang stabil meskipun pandemi belum juga usai. Nampaknya, stabilitas yang hadir dalam RDPU merupakan suatu daya pikat bagi investor yang tetap ingin berinvestasi selama pandemi dengan keadaan serba tak menentu.
Per bulan Oktober, tercatat sudah ada sekitar 3 juta pelaku investasi yang memilih RDPU.
2. RDPS
Di tahun ini, tren RDPS menunjukkan adanya peningkatan. Pada periode 15-19 November 2021 tercatat terdapat peningkatan indeks reksadana ini sebesar 1.28%, yang mana jumlah tersebut lebih besar dibandingkan kenaikan IHSG sebesar 1,04% dalam pekan yang sama. Jika pemerintah tidak melanjutkan PPKM di tahun depan, bisa diperkirakan bahwa indeks RDPS akan terus meningkat seiring meningkatnya IHSG.
3. RDPT
Selama pandemi, terdapat banyak faktor global yang mendorong peningkatan kinerja obligasi yang juga berpengaruh pada peningkatan kinerja RDPT. Dengan adanya program vaksinasi yang terus berlangsung di berbagai belahan dunia sebagai upaya pengendalian pandemi, dapat diperkirakan bahwa di 2022 pertumbuhan ekonomi akan kembali terlihat.
Baca juga: Reksadana Mandiri: Cara Beli dan Keuntungannya
Namun, pertumbuhan ekonomi tersebut bisa jadi dibarengi dengan adanya inflasi akibat tingginya permintaan yang disambut oleh lambatnya penawaran. Sementara itu, adanya kebijakan tapering yang dicanangkan oleh Amerika Serikat dinilai tidak akan memberikan banyak pengaruh terhadap harga obligasi. Ditambah, saat ini nilai imbal hasil dari obligasi di Indonesia masih memberikan nilai yang cukup menarik, bahkan setelah dikurangi oleh inflasi.
Dengan kata lain, RDPT kemungkinan bisa menjadi kandidat produk reksadana yang prospektif di 2022.
Itulah berbagai pilihan reksadana yang prospektif untuk dimiliki di 2022. Sebagai pertimbangan, pastikan Sobat Pintar merencanakan metode investasi dengan baik, bahkan jika memilih investasi dengan risiko terendah sekalipun.
Baca juga: Investasi Reksadana Adalah Terbaik, Ini Jenisnya
Tentukan dana yang akan digunakan untuk investasi dan rencanakan jangka waktu investasi agar bisa fokus demi menikmati tujuan investasi yang telah dibuat. Ada tools menarik yang bisa Sobat Pintar gunakan untuk membuat simulasinya di situs reksadana BCA. Semoga membantu!