Rasio likuiditas merupakan rumus yang umum digunakan dalam manajemen keuangan di suatu perusahaan. Rasio likuiditas bertujuan untuk mengukur apakah suatu perusahaan mampu untuk membayar hutang yang dimilikinya serta kewajibannya dalam jangka pendek.
Suatu perusahaan akan dikatakan memiliki rasio likuiditas yang tinggi, jika memiliki rasio dengan angka di atas 1.0. Namun sebaliknya, jika nominal rasio likuiditasnya berada di bawah angka 1.0, maka perusahaan dinyatakan tengah mengalami likuiditas.
Lantas, apa sebenarnya rasio likuiditas tersebut dan bagaimana cara menghitungnya? Berikut informasi seputar tentang rasio likuiditas yang dapat Anda pelajari di bawah.
Apa yang Dimaksud dengan Rasio Likuiditas
Suatu perusahaan pasti memiliki kewajiban-kewajiban jangka pendek yang harus dibayarkan, contohnya seperti hutang ke supplier atau hutang yang harus dilunasi ke suatu bank atau lembaga keuangan lainnya.
Untuk mengetahui suatu perusahaan mampu membayar kewajiban-kewajiban di atas, maka biasanya akan ada tolak ukur dari rumus tertentu yang menyatakan dalam bentuk angka, sanggup atau tidaknya suatu perusahaan untuk membayar hutang.
Adapun rumus tersebut bernama rasio likuiditas. Rasio likuiditas merupakan rasio yang mampu menunjukkan apakah suatu perusahaan dapat membayar hutang-hutang jangka pendek yang dimilikinya.
Jika setelah dianalisis perusahaan tersebut mampu ternyata mampu untuk membayar hutang-hutang jangka pendeknya, maka perusahaan dinyatakan likuid. Sebaliknya, jika perusahaan tidak sanggup membayar hutangnya, maka perusahaan dinyatakan ilikuid.
Apakah pengukuran ini dilakukan cukup satu kali saja? Jawabannya tidak. Rasio likuiditas haruslah dilakukan berkali-kali dalam jangka waktu tertentu, sehingga likuiditas perusahaan dapat terlihat dari waktu ke waktu.
Fungsi dari rasio likuiditas ini tidaklah sebatas hanya untuk mengetahui suatu perusahaan dapat membayar hutang jangka pendek atau tidak, melainkan juga sebagai laporan untuk para stakeholder dan pemegang saham.
Nantinya, para stakeholder dan pemegang saham akan memberikan pandangan mereka mengenai perusahaan tersebut, serta mempertimbangkan kembali kerjasama antar dua belah pihak dalam jangka panjang.
Sebagai contoh, seorang pemegang saham dapat menarik dana investasi di suatu perusahaan jika diketahui bahwa perusahaan akan atau tengah mengalami ilikuiditas dengan tujuan untuk menghindari kerugian.
Apa Manfaat Analisis Rasio Likuiditas Perusahaan?
Secara tidak langsung, rasio likuiditas perusahaan akan mempengaruhi kredibilitasnya serta peringkat kredit perusahaan. Bagi perusahaan yang sedang mengalami likuiditas, maka kecil kemungkinan perusahaan dapat mendapatkan bantuan pinjaman dari lembaga keuangan.
Sebaliknya, jika perusahaan dinyatakan likuiditas, maka besar kemungkinan perusahaan untuk mendapatkan pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya.
Setidaknya ada lima manfaat lain yang didapat dengan menganalisis rasio likuiditas perusahaan,
- Perusahaan akan mendapatkan gambaran besar tentang posisi likuiditasnya
- Menampilkan berapa banyak hutang yang dapat dilunasi dengan uang yang ada
- Rasio likuiditas efektif dalam menunjukkan serta memahami kekuatan dari perusahaan
- Menunjukkan berapa banyak uang yang dimiliki perusahaan
- Menjadi poin penting perusahaan untuk mendapatkan suatu persetujuan investasi atau bisnis lainnya yang terbilang menguntungkan.
Pentingnya Analisis Rasio Likuiditas Perusahaan
Sampai sekarang Anda sudah mengetahui manfaat dari likuiditas perusahaan dan menganggap likuiditas sangatlah penting. Namun, mengapa likuiditas itu penting? Apa yang menyebabkan rasio ini sangat krusial untuk selalu dianalisis secara rutin?
- Sebagai Penentuan dalam Melunasi Kewajiban
Jika Anda ingin mengajukan pinjaman atau modal untuk melebarkan sayap perusahaan, maka langkah pertama yang perlu dan wajib untuk Anda lakukan adalah menganalisis rasio likuiditas perusahaan.
Buatlah rasio likuiditas perusahaan dalam bentuk laporan keuangan yang mudah dipahami oleh para investor atau pihak-pihak lain yang secara konsisten memonitoring rasio likuiditas perusahaan Anda.
Dengan cara seperti ini, Anda memiliki bukti bahwa perusahaan Anda mampu untuk membayar kewajiban jangka pendeknya, sehingga semakin meyakinkan investor untuk meletakkan sejumlah dana di perusahaan Anda. - Sebagai Penentu Kelayakan Kredit
Anda ingin mengajukan pinjaman ke lembaga keuangan? Maka Anda perlu menyiapkan laporan rasio likuiditas perusahaan. Mungkin Anda bertanya-tanya mengapa Anda repot-repot untuk menyiapkan laporan likuiditas perusahaan ke lembaga peminjam?
Hal ini dilakukan untuk menentukan kelayakan kredit perusahaan. Jika dirasa Anda mampu untuk membayar hutang-hutang jangka pendek, maka lembaga peminjam akan dengan senang hati memberikan pinjaman ke perusahaan Anda.
Sebaliknya, jika perusahaan Anda mengalami ilikuiditas, maka akan sulit untuk meyakinkan lembaga peminjam modal untuk memberikan pinjaman. - Pengukur Kelayakan Investasi
Jika Anda berharap mendatangi seorang investor dengan tangan kosong dan berharap mereka akan memberikan suntikan dana, pemikiran Anda kurang tepat. Seorang investor yang berpengalaman pasti akan meminta sejumlah data-data perusahaan.
Dan, salah satu data perusahaan tersebut adalah laporan rasio likuiditas perusahaan dalam jangka waktu tertentu.
Adanya laporan ini sebagai pertimbangan, apakah perusahaan yang Anda kelola layak atau tidaknya untuk diberikan suntikan dana. Biasanya, investor ulung tidak hanya akan berpatokan pada data di tangannya.
Investor cakap pastinya akan melakukan sesi tanya jawab santai mengenai latar belakang perusahaan, visi misi perusahaan kedepannya, dan langkah-langkah apa saja yang telah dan atau akan diambil oleh Anda sebagai owner perusahaan.
Akan menjadi nilai tambah bagi perusahaan Anda jika rasio likuiditas di atas rata-rata. Namun, ini bukan berarti perusahaan yang memiliki nilai likuiditas rendah atau tengah mengalami likuiditas tidak akan dilihat oleh investor.
Para investor akan mempertanyakan mengapa rasio likuiditas perusahaan Anda tinggi, apa yang telah Anda lakukan bersama tim, dan pertanyaan sejenis lainnya. Begitu Pula dengan Anda yang memiliki rasio likuiditas perusahaan rendah.
Jenis-Jenis Rumus dan Perhitungan Rasio Likuiditas
Ini adalah hadiah untuk Anda yang telah membaca sampai akhir. Bagian ini akan menerangkan jenis-jenis rumus rasio dan bagaimana cara menghitungnya. Simak informasi di bawah.
- Rasio Lancar
Sesuai dengan namanya, perhitungan rasio likuiditas jenis ini terbilang mudah. Rasio lancar atau current ratio sangat sederhana jika Anda bandingkan dengan jenis rasio likuiditas lainnya. Lantas, bagaimana rumus rasio lancar tersebut?
Rumus-> Current ratio= aktiva lancar : hutang x 100%
Maka, rasio likuiditas dengan jenis rasio lancar PT. Cahaya Gemilang adalah 4.0 yang artinya kondisi keuangan secara keseluruhan perusahaan dalam kondisi yang stabil. - Rasio Cepat
Lebih dikenal dengan sebutan quick ratio, rasio cepat merupakan penjelasan lanjutan dari rasio lancar, dimana rasio cepat hanya menggunakan aktiva lancar yang kemudian dibandingkan dengan kewajiban lancar.
Hal yang perlu diperhatikan adalah, inventaris perusahaan tidak dimasukkan dalam rumus rasio likuiditas jenis ini, mengingat inventaris sukar jika ditukar dengan kas.
Rumus-> Quick Ratio = (aktiva lancar – persediaan) : hutang lancar x 100% - Rasio Kas
Perhitungan rasio kas atau cash ratio bertujuan untuk mengetahui kemampuan suatu perusahaan untuk melunasi hutang-hutang jangka pendeknya dengan merujuk pada kas perusahaan. Apa rumusnya?
Rumus-> (kas + surat berharga) / hutang lancar x 100%
Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.