Membuka usaha nasi goreng bisa menjadi peluang bisnis yang menarik. Bagaimana tidak, umumnya seorang penjual nasi goreng mengeluarkan modal yang terhitung terjangkau, tetapi untung yang didapat sangatlah menggiurkan.
Modal yang diperlukan dibedakan menjadi dua. Ada modal peralatan serta modal operasional. Untuk tahu bagaimana pembagian dari kedua modal ini, yuk simak rinciannya di penjelasan berikut.
Baca juga: Tips Menjadi Wirausaha Sukses, Kegigihan dan Inovasi Jadi Kunci
Modal Peralatan Usaha Nasi Goreng
Sebelum membuka usaha berjualan nasi goreng, Anda perlu mengetahui modal-modal apa saja yang harus disiapkan. Pertama, ada modal peralatan yang berkaitan dengan alat memasak maupun tempat penyajian nasi goreng itu sendiri.
Untuk mengetahui apakah benar seorang penjual nasi goreng mengeluarkan modal yang cukup terjangkau, langsung saja simak rincian pembagian modalnya di bawah ini.
Nama Peralatan | Kuantitas | Harga |
Gerobak | 1 | Rp3.000.000 |
Kompor | 1 | Rp500.000 |
Gas elpiji 12 kg (Tabung + Isi) | 1 | Rp450.000 |
Wajan nasi goreng | 1 | Rp300.000 |
Spatula | 1 | Rp30.000 |
Kursi | 10 @Rp30.000 | Rp300.000 |
Meja | 5 @150.000 | Rp750.000 |
Piring | 20 @Rp10.000 | Rp200.000 |
Sendok | 20 @2.000 | Rp40.000 |
Garpu | 20 @Rp2.000 | Rp40.000 |
Pembungkus Nasi | 1 pak (100 pcs) | Rp20.000 |
Karet (Untuk pembungkus nasi) | ½ kg | Rp30.000 |
Jumlah | Rp5.620.000 |
Dari perhitungan tersebut, didapati jika seorang penjual nasi goreng mengeluarkan modal peralatan hanya Rp5.000.000 saja. Namun, perlu digarisbawahi jika biaya yang dijelaskan di atas lebih diperuntukkan bagi usaha nasi goreng berskala kecil.
Jumlah modal yang dicantumkan di atas juga bersifat asumsi atau perkiraan. Sehingga jumlahnya bisa saja berbeda bergantung dengan lokasi Anda tinggal serta banyaknya macam peralatan yang Anda perlukan.
Baca juga: Resep Nasi Goreng Sederhana Bikin Nagih!
Modal Operasional Usaha Nasi Goreng
Selain modal peralatan, bagi Anda yang ingin membuka usaha nasi goreng juga patut menghitung modal operasional. Modal ini juga tidak kalah penting untuk dihitung. Sebab modal ini berlaku untuk operasional tiap harinya. Misalnya, nasi, daging ayam, sayur, dan lain sebagainya.
Kira-kira berapa kisaran seorang penjual nasi goreng mengeluarkan modal untuk operasionalnya? Ini dia rinciannya.
Nama Bahan Operasional | Kuantitas | Harga |
Beras | 5 kg | Rp80.000 |
Daging ayam | 1 kg | Rp40.000 |
Minyak goreng | 2 liter | Rp35.000 |
Sawi | 1 kg | Rp10.000 |
Kol | 1 | Rp10.000 |
Bawang putih | ½ kg | Rp20.000 |
Bawang merah | ½ kg | Rp15.000 |
Penyedap rasa | 100 gram | Rp10.000 |
Kecap | 1 botol | Rp20.000 |
Sambal | 1 botol | Rp20.000 |
Bawang goreng | 250 gram | Rp25.000 |
Kerupuk | 1 kg | Rp50.000 |
Jumlah | Rp335.000 |
Setelah dihitung secara kisaran kasarnya, modal operasional yang dikeluarkan oleh seorang penjual nasi goreng masih di bawah kisaran 500 ribu. Modal ini termasuk terjangkau untuk usaha kecil. Apalagi bila dibandingkan dengan untung yang didapatkan, tentunya nominal ini juga sangat ramah di kantong.
Tips Membuka Usaha Nasi Goreng
Nasi goreng menjadi menu makanan yang diidolakan hampir seluruh masyarakat Indonesia. Mudah sekali untuk menemukan penjual nasi goreng di sekitar kita. Popularitas dari nasi goreng ini membuatnya menjadi potensi bisnis yang menggiurkan. Namun, sama seperti usaha pada umumnya, berjualan nasi goreng juga harus dilakukan dengan persiapan yang matang.
Setelah mengetahui kisaran seorang penjual nasi goreng mengeluarkan modal berapa tiap harinya, Anda juga harus mengetahui strategi berjualan nasi goreng yang tepat. Lalu, apa saja strategi terbaik untuk membuka usaha nasi goreng? Ini dia seluruh tipsnya.
Baca juga: 3 Resep Nasi Goreng Paling Mudah, Dijamin Ketagihan
Menentukan Lokasi Berjualan yang Strategis
Siapa pun yang membuka usaha pastinya menginginkan supaya usahanya laris manis. Dan salah satu faktor yang bisa menentukan tingginya penjualan adalah dengan memilih lokasi berjualan yang strategis. Termasuk lokasi berjualan nasi goreng.
Dalam hal ini, Anda bisa memilih lokasi yang sering dilewati orang. Selain itu, Anda juga bisa berjualan di tempat atau kawasan khusus yang disediakan bagi penjual makanan. Misalnya saja, di area alun-alun.
Menggunakan Bahan Masakan yang Berkualitas
Bahan masakan yang berkualitas tentunya akan menghasilkan makanan yang berkualitas pula. Pasalnya, konsumen pasti juga akan menghindari membeli makanan di tempat yang menggunakan bahan yang tidak higienis. Mereka tidak hanya mengutamakan lezatnya makanan semata, melainkan juga keamanan makanan tersebut untuk dikonsumsi.
Jadi, jika Anda ingin serius berjualan nasi goreng, sangatlah disarankan untuk memperhatikan hal ini. Dengan begitu konsumen Anda akan merasa aman tiap kali membeli makan di tempat Anda.
Memastikan Kualitas Masakan Tidak Mengecewakan
Banyaknya jumlah penjual nasi goreng yang ada sekarang, tidak dipungkiri bisa menyebabkan persaingan bisnis yang ketat. Karena alasan ini, setiap penjual nasi goreng harus berusaha menjual nasi goreng yang lezat supaya bisa bersaing dengan penjual lainnya.
Faktor ini juga bisa menentukan tingginya penjualan Anda. Untuk itu, sebelum mulai berjualan, Anda mungkin perlu untuk memastikan apakah masakan nasi goreng yang akan dijual memiliki cita rasa yang bisa bersaing atau tidak.
Memberikan Harga Jual yang Kompetitif
Selain faktor kualitas bahan masakan dan hasil masakan yang lezat, harga jual juga bisa memengaruhi tingkat penjualan Anda. Cobalah untuk membandingkan kisaran harga yang banyak ditawarkan oleh penjual lainnya.
Disamping itu, hitung pula berapa jumlah modal yang Anda keluarkan untuk menghindari terjadinya kerugian atau tidak balik modal. Setelahnya, Anda baru bisa merumuskan harga yang kompetitif untuk usaha nasi goreng Anda.
Memberikan Pelayanan yang Ramah untuk Konsumen
Pernah tidak Anda membeli makanan di tempat yang pelayanannya kurang ramah? Jika pernah, pasti Anda merasa kesal bukan? Pelayanan yang kurang ramah atau tidak memuaskan ini juga bisa menimbulkan banyak pelanggan Anda enggan untuk kembali.
Oleh karenanya, usahakan untuk memberikan pelayanan maksimal dengan mengedepankan kepuasan pelanggan Anda. Ini pasti akan membuat pelanggan Anda terkesan dan kemungkinan besar akan kembali untuk membeli nasi goreng di tempat Anda lagi.
Memasarkan Usaha Nasi Goreng
Untuk menjangkau lebih banyak pelanggan nasi goreng, ada baiknya Anda melakukan pemasaran. Baik itu secara online atau pemasaran dari mulut ke mulut.
Pemasaran online dapat dilakukan lewat sosial media. Misalnya, lewat WhatsApp, Facebook, Instagram, dan sosial media yang lain. Jika memungkinkan, Anda juga bisa berikan promo di awal pembukaan usaha nasi goreng Anda. Upaya ini setidaknya bisa menarik perhatian pelanggan baru.
Baca juga: Cara Mulai Bisnis Rice Bowl Rumahan
Nah, dari seluruh penjelasan yang ada, Anda jadi tahu bukan seorang penjual nasi goreng mengeluarkan modal berapa? Jika dikalkulasikan ternyata biaya modalnya tidak terlalu besar. Bahkan, biaya operasionalnya juga terhitung ramah di kantong dengan nominal di bawah 500 ribu. Jadi, apakah Anda tertarik untuk memulai usaha ini?
Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech berizin dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman daring bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.