Operasional sebuah perusahaan tentunya sangat membutuhkan data-data penting berkaitan dengan anggaran dan informasi lain terkait usaha. Untuk menjaga keberlangsungan usaha yang dijalankan, pebisnis perlu mempelajari pengertian akuntansi biaya beserta pembahasan lain terkait operasional perusahaan. Dengan demikian, pebisnis dapat menjalankan perusahaan sebaik mungkin.
Untuk mengambil kebijakan dalam menjalankan sebuah usaha, pebisnis tentunya memerlukan bahan pertimbangan. Supaya bisa membuat kebijakan yang tepat, adanya akuntansi biaya akan sangat diperlukan bagi keberlangsungan perusahaan. Pemahaman lebih lanjut mengenai definisi akuntansi biaya, jenis-jenis, dan fungsinya disampaikan pada ulasan di bawah ini:
Mengenal Akuntansi Biaya
Segala aktivitas yang dilakukan seperti mencatat, memproses, meringkas, hingga menyajikan data berupa biaya perusahaan dikenal sebagai akuntansi biaya. Aktivitas ini diperuntukkan untuk menganalisis biaya berkaitan dengan usaha yang dijalankan. Setelah pembaca memahami pengertian akuntansi biaya, maka akan lebih mudah untuk mempelajari pokok bahasan selanjutnya.
Akuntansi biaya juga dapat didefinisikan sebagai prosedur untuk mencatat hingga melaporkan hasil penjumlahan biaya untuk barang dan jasa. Adanya akuntansi biaya sangat diperlukan untuk menilai persediaan produk hingga menentukan pendapatan. Sehingga, hal-hal yang berkaitan dengan proses produksi diharapkan dapat terselenggara dengan lancar.
Jenis-jenis Akuntansi Biaya yang Patut Dipahami
Dalam upaya memahami akuntansi biaya, pembaca juga bisa menggali informasi mengenai definisi dari jenis-jenisnya. Sehingga pemilihan jenis akuntansi biaya yang akan diterapkan pada perusahaan juga tidak akan sama persis. Untuk memperluas pemahaman, berikut penjelasan mengenai jenis-jenis akuntansi biaya yang dapat disimak:
1. Cost Volume Profit
Jenis akuntansi biaya ini mengarah pada pendataan biaya produksi yang dibandingkan dengan volume. Untuk mendapat keuntungan lebih besar, pebisnis tidak akan mengubah biaya produksi. Melainkan mengatur strategi dengan mengubah volume agar mendapat posisi yang tepat untuk menerima keuntungan lebih besar.
2. Activity Based Accounting
Jenis perhitungan ini lebih mengarah pada biaya produksi dan bea, yang mana perlu diselaraskan. Activity Based Accounting berfokus dalam mencari keuntungan dari sebuah usaha. Sehingga aktivitas yang dikerjakan pada jenis akuntansi biaya ini yaitu mencatat kegiatan pengeluaran beserta biaya operasional yang diperlukan.
3. Contribution Margin
Upaya memperoleh keuntungan yang meningkat bisa dilakukan dengan menjalankan akuntansi bisnis Contribution Margin. Jenis akuntansi ini mengarah pada pencatatan break even point serta analisisnya. Dengan pendataan yang rinci, pebisnis bisa melihat sejauh mana keuntungan yang diperoleh dari penjualan produk serta strategi yang tepat untuk kedepannya.
4. Standard Cost Accounting
Sesuai dengan namanya, jenis akuntansi ini diperuntukkan untuk mengukur kebutuhan produksi. Mulai dari SDM, bahan baku dan perlengkapan yang diperlukan selama menjalankan usaha. Pencatatan tersebut tentu sangat dibutuhkan untuk memberikan gambaran tentang kebutuhan dasar perusahaan agar produksi bisa berjalan sesuai target.
Penerapan Akuntansi Biaya di Berbagai Perusahaan
Perlu ditekankan bahwa tidak semua perusahaan berfokus pada konsentrasi kegiatan yang sama. Sehingga, akuntansi biaya yang diterapkan juga akan berbeda alurnya. Termasuk data-data yang disertakan dalam menyusun laporan. Hal tersebut juga akan mempengaruhi hasil dari perhitungan bea produksi. Sebagai gambaran, berikut penerapan akuntansi biaya di perusahaan yang berbeda:
1. Perusahaan Manufaktur
Untuk perusahaan manufaktur, ada banyak hal-hal yang mempengaruhi laporan akuntansi biaya. Sebab, perusahaan ini beroperasi mulai dari pembuatan barang hingga mendistribusikannya pada konsumen. Sehingga, data yang dianalisis meliputi bea tenaga kerja sampai produksi bahan baku. Tentunya diperlukan pendataan yang lebih rinci untuk mengelola keseluruhan data tersebut.
2. Perusahaan Dagang
Pada perusahaan dagang, proses produksi pada dasarnya meliputi persediaan barang dan penjualannya pada konsumen. Sehingga biaya akuntansi yang dibutuhkan juga tidak terlalu banyak, sebab barang-barang atau produk yang tersedia tidak dibuat sendiri. Perusahaan hanyalah sebagai perantara untuk menjualkannya saja pada konsumen.
Berbeda cerita pada perusahaan yang membuat produknya sendiri, untuk perusahaan dagang ruang lingkupnya sangat kecil. Unsur-unsur yang dianalisis lebih berfokus pada bidang pemasaran saja. Seperti promosi atau diskon untuk menarik minat beli konsumen. Sehingga pencatatan akuntansi biaya tidak terlalu banyak.
Fungsi Membuat Laporan Akuntansi Biaya
Bila meninjau dari pengertian akuntansi biaya beserta jenis-jenisnya pada informasi di atas. Pembaca akan memahami bahwa pendataan ini sangat diperlukan dan berdampak besar untuk keberlangsungan bisnis. Agar semakin termotivasi untuk mempelajari akuntansi biaya, berikut penjelasan mengenai fungsi-fungsinya yang bisa disimak:
1. Menentukan Harga Pokok Suatu Produk
Setiap usaha yang dijalankan tentu berharap mendapatkan hasil maksimal. Keuntungan tersebut dapat dicapai dengan menentukan harga pokok suatu produk terlebih dahulu. Barang atau jasa yang disediakan perusahaan perlu didata terlebih dahulu dan dikelompokkan dengan tepat. Dilanjutkan dengan meringkas biaya produksi yang dibutuhkan.
Penentuan harga pokok sangatlah penting, tujuannya tidak lain agar bisa menghadirkan produk dengan harga yang sesuai. Tidak mahal maupun terlalu murah untuk dijual di pasaran, sehingga tetap bersaing. Perhitungan harga pokok barang dan jasa bisa diawali dengan menjumlah seluruh pengeluaran biaya produksi, sehingga bisa dihitung cost dari produk.
Melalui adanya akuntansi biaya, perhitungan harga pokok barang dan jasa bisa dirinci. Pebisnis dapat mendata seluruh barang sesuai dengan urutan masing-masing harga, mulai dari yang terendah hingga tinggi. Hal ini ditujukan untuk menghindari adanya kesalahan dalam menetapkan harga produk untuk konsumen.
2. Mengendalikan Biaya Produksi dengan Melihat Selisih
Selama membangun sebuah perusahaan tentunya diperlukan kejujuran dalam mengelola keuangan sesuai dengan kebutuhan produksi. Sebab, hal ini juga erat kaitannya dengan keberlangsungan perusahaan di masa mendatang. Adanya kecurangan yang terjadi pada biaya produksi juga akan berpengaruh besar. Sehingga, perusahaan dapat mengalami kerugian yang signifikan.
Akuntansi biaya memungkinkan pebisnis untuk mengecek biaya produksi yang dibutuhkan. Utamanya dalam mengetahui adanya selisih pada laporan bea produksi. Terjadinya penyimpangan bea produksi pada dasarnya bisa ditandai dengan munculnya selisih pada laporan keuangan. Sehingga, bila hal tersebut terjadi, pebisnis bisa segera mengambil tindakan untuk menghindari adanya kerugian.
3. Sebagai Dasar Perencanaan Bea dan Beban
Selama menyusun anggaran produk tentunya pebisnis harus berpedoman pada pasal atau hukum tertentu. Sehingga, laporan tersebut nantinya lebih mudah untuk dipertanggungjawabkan. Setelah semua data tertulis dengan rinci dan benar, hal ini akan mempermudah perencanaan bea dan tanggungan beban perusahaan.
4. Membantu Penyusunan Anggaran Lebih Rinci
Dalam memproduksi sebuah barang atau jasa, tentunya diperlukan berbagai bahan serta peralatan tertentu. Adanya akuntansi biaya mempermudah dalam menyusun anggaran tersebut. Tanpa anggaran yang jelas, produksi tidak bisa dimulai. Itulah mengapa, semua anggaran harus ditulis dengan rapi dan rinci.
Demikian pembahasan tentang pengertian akuntansi biaya, jenis-jenis, beserta fungsinya yang bisa dipahami bagi pebisnis. Agar lebih mudah dalam menjalankan usaha yang dimiliki, pebisnis juga bisa mencari referensi dengan membaca buku tentang akuntansi biaya. Pemahaman yang tinggi mengenai akuntansi biaya memungkinkan pebisnis untuk mengelola perusahaan dengan baik.
Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi dan tips lain yang bermanfaat.