Manajemen produksi merupakan proses perencanaan dan pengendalian semua kegiatan yang dilakukan untuk memproduksi suatu produk. Pengelolaan dan perencanaan produksi juga dapat dikatakan sebagai pengelolaan proses konversi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan modal menjadi output barang yang diinginkan.
Pengelolaan dan perencanaan produksi berbeda dengan manajemen operasional. Manajemen operasional berkaitan dengan jasa, sementara Pengelolaan dan perencanaan produksi berhubungan dengan kegiatan manufaktur atau pembuatan barang.
Konsep Pengelolaan dan perencanaan produksi
- Kekuatan untuk menciptakan
Produksi merupakan proses mengubah bahan atau sumber daya, melalui proses manufaktur menjadi produk akhir dengan manfaat dan efektivitas. Misalkan dari biji kapas yang tidak ada gunanya bagi manusia, melalui proses dapat menjadi pakaian yang dikenakan manusia. Proses pembuatan barang atau produksi ini berasal dari kebutuhan pengguna atau masyarakat.
- Meningkatkan efektivitas
Produksi tidak hanya tentang membuat barang, melainkan juga harus memikirkan bagaimana dapat mengembangkan produk yang ketinggalan jaman menjadi lebih bermanfaat. Produksi harus dapat memikirkan modifikasi produk sesuai kebutuhan dan ketentuan sehingga dapat lebih melayani pengguna. Contohnya dalam beberapa tahun terakhir gerakan peduli lingkungan makin disuarakan dan banyak perusahaan yang memodifikasi produknya menjadi biodegradable atau eco-friendly.
- Inovasi dan Percobaan
Seperti kata sang penemu lampu, Thomas Alfa Edison, “Saya tidak gagal. Saya hanya menemukan 10.000 cara yang tidak berhasil.” Maksudnya adalah saat Anda gagal, itu bukanlah akhir dari percobaan Anda. Coba dan cobalah terus sampai Anda menemukan cara yang berhasil. Ide baru dan proses percobaan berkali-kali sampai berhasil merupakan salah satu konsep Pengelolaan dan perencanaan produksi.
Fungsi Pengelolaan dan perencanaan produksi
- Perencanaan produksi
Fungsi perancangan memberi gambaran umum kegiatan produksi, mulai dari hubungan antar kegiatan produksi serta waktu yang dibutuhkan untuk melakukannya. Perencanaan harus dilakukan dengan baik supaya menekan biaya produksi sebesar mungkin, mengakibatkan perusahaan dapat memperoleh keuntungan lebih tinggi.
- Penelitian metode
Fungsi penelitian metode mengacu pada analisis dan pemilihan metode yang digunakan untuk mengonversi SDA, SDM, dan modal menjadi output produk.
- Pengendalian produksi
Tentunya fungsi Pengelolaan dan perencanaan produksi termasuk proses dan kontrol produksi. Dalam pengendalian produksi dipastikan bahwa proses yang dilakukan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Produk akhir dibandingkan dengan rencana dan menganalisis dimana penyimpangan terjadi. Kemudian perlu diambil langkah-langkah untuk memperbaiki penyimpangan.
- Pengendalian kualitas
Fungsi pengendalian kualitas memastikan kualitas dan kuantitas produk yang diinginkan tercapai dengan efisien. Fungsi ini sangat penting karena semua perusahaan berlomba-lomba memberikan produk kualitas terbaik dengan harga termurah.
- Pengendalian inventaris
Jumlah persediaan, baik bahan baku maupun produk jadi harus dicatat dengan baik. Persediaan tidak boleh kekurangan maupun kelebihan. Kekurangan menuju pada keterlambatan produksi sehingga ada buang-buang waktu, sementara kelebihan mengakibatkan biaya terbuang sia-sia bahkan rugi.
- Jasa Pendukung
Maksud dari jasa pendukung di sini adalah sarana-prasarana yang diperlukan dalam seluruh proses produksi. Diperlukan pendukung yang tepat untuk dapat menjalankan metode dan agar proses berjalan seefektif dan efisien mungkin. Fungsi ini membantu perusahaan meningkatkan kualitas.
Ruang Lingkup Manajemen Produksi
Kita sudah memahami bahwa Pengelolaan dan perencanaan produksi tidak hanya mengenai proses produksi, melainkan semua hal yang mengelilinya mulai dari ide sampai penjualan. Ruang lingkup Pengelolaan dan perencanaan produksi sangat luas, antara lain:
- Desain
Keputusan ini tidak hanya berarti desain produk yang ingin dihasilkan. Keputusan desain juga meliputi lokasi dan perancangan pabrik, desain pengadaan masukan yang diperlukan, desain metode pengolahan, desain organisasi, dan desain job description bagi seluruh pegawai.
- Marketing (Pemasaran)
Anda mungkin berpikir bahwa pemasaran merupakan langkah akhir dari suatu Pengelolaan dan perencanaan produksi, karena untuk melakukan pemasaran produk yang dipasarkan harus sudah jadi, kan? Kenyataannya, hal-hal yang berhubungan dengan marketing sudah harus dilakukan sejak awal Pengelolaan dan perencanaan produksi. Dari saat tahap perencanaan, harus memikirkan target pasar yang akan dituju oleh produk. Keputusan lain yang harus diambil dalam ruang lingkup pemasaran antara lain penentuan target pasar, kebutuhan target pasar, identifikasi competitor, rencana pemasaran, pelangsungan pemasaran, dsb.
- Manufaktur
Ruang lingkup manufaktur berhubungan dengan proses pengolahan barang mulai dari pelaksanaan metode sampai ke hal-hal operasional terkecil. Yang dimaksud seperti jadwal produksi, gilir kerja (shift), anggaran produksi, jadwal penyerahan masukan ke sub-sistem pengolahan, dan jadwal penyerahan keluaran ke pelanggan atau penyelesaian produksi.
- Keuangan
Dalam setiap langkah Pengelolaan dan perencanaan produksi, keuangan mengambil andil. Mulai dari penentuan bahan yang terbaik namun dengan biaya serendah mungkin, pemetaan tujuan finansial, dan tentunya untung-rugi.
- Legal/Hukum
Ruang lingkup Pengelolaan dan perencanaan produksi juga mencakup hukum. Diperlukan tim yang memastikan seluruh proses produksi tidak melanggar Undang-Undang, mengurus surat-surat legal seperti pembelian lahan dan bangunan serta kontrak dengan penyedia bahan, serta pengurusan hak paten.
Aspek Manajemen Produksi
Dalam Pengelolaan dan perencanaan produksi, terdapat langkah-langkah yang harus dilaksanakan. Berikut adalah aspek-aspek dalam Pengelolaan dan perencanaan produksi sesuai urutan pelaksanaannya.
- Perencanaan Produksi
Tentunya dalam Pengelolaan dan perencanaan produksi hal pertama yang harus dilakukan adalah merencanakan produksi yang akan dilakukan. Keputusan-keputusan yang dilakukan dalam perencanaan produksi antara lain:
- Barang yang akan diproduksi
- Bahan yang diperlukan
- Kualitas produk
- Kuantitas produk
- Pengendalian produksi
- Pengendalian Produksi
Pengendalian atau kontrol produksi berguna untuk memastikan proses produksi berjalan sesuai perencanaan yang sudah dibuat dan dengan seefisien mungkin. Kegiatan yang termasuk pengendalian produksi:
- Membuat perencanaan
- Menyusun jadwal kerja
- Menentukan target market produk
- Pengawasan Produksi
Pengawasan produksi memastikan hasil produksi sesuai dengan harapan, dengan waktu dan biaya yang optimal. Kegiatan pengawasan produksi antara lain:
- Menetapkan kualitas barang
- Membuat standar barang
- Pelaksanaan produksi sesuai jadwal
Parameter Keberhasilan Manajemen Produksi: Analisis Break-Even Point (BEP)
Produksi memang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, tapi karena suatu perusahaan memerlukan keuntungan untuk melanjutkan usahanya, tentunya keberhasilan Pengelolaan dan perencanaan produksi diukur dari keuntungan. Kita tahu bahwa keuntungan dicapai saat pemasukan melebihi pengeluaran. Anda perlu mengetahui berapa produk yang harus Anda jual untuk mencapai keuntungan, ini ditentukan menggunakan break-even analysis.
Break-Even Point atau titik impas merupakan titik di mana modal dan pendapatan sama, sehingga tidak ada kerugian maupun keuntungan. Bisa dibilang artinya seperti “balik modal.” Perhitungan BEP dilakukan untuk mengetahui berapa banyak unit produk yang harus dijual untuk mencapai balik modal.
Analisis BEP didasarkan atas pengelompokan biaya produksi menjadi:
- Biaya tetap: tidak berhubungan secara langsung dengan volume produksi, contoh: sewa dan tarif, depresiasi, penelitian dan pengembangan, pemasaran, administrasi.
- Biaya variabel: biaya berubah bila hasil produksi berubah, contoh: bahan baku, tenaga kerja langsung, bahan bakar, komisi.
Rumus menghitung BEP adalah:
BEP=Biaya Tetap / (Harga Jual per Unit-Biaya Variabel)
Maka keberhasilan Pengelolaan dan perencanaan produksi tercapai bila produk yang terjual melebihi BEP.