Agen dan distributor sama-sama memiliki peran dalam dunia perdagangan, khususnya dalam penyaluran barang hingga sampai ke tangan konsumen. Namun, ada perbedaan sifat kepemilikan barang antara agen dan distributor.
Agen dan distributor memiliki peran yang sama, seperti yang sudah disinggung, kalau keduanya sama-sama menyalurkan produk ke konsumen. Hal mendasar yang membedakannya adalah kepelimikan terhadap barang dagangan dan hubungannya dengan produsen.
Baca juga: Pengertian Investasi Komoditas
Pengertian Agen
Agen adalah individu atau entitas yang berperan sebagai perantara produsen atau supplier dengan konsumen. Selain itu, agen juga bisa bertindak atas nama atau untuk kepentingan produsen. Agen tidak memiliki produk yang diperdagangkan, namun hanya sebagai perantara dalam perdagangan barang hingga ke konsumen tingkat akhir.
Hal tersebut sudah sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 29 tahun 2021, di mana agen didefinisikan sebagai pelaku usaha distribusi yang bertindak menjadi perantara untuk dan atas nama pihak yang menunjuknya sesuai perjanjian yang dilakukan dengan imbalan komisi atas kegiatan pemasaran barang tanpa memiliki dan/atau menguasai barang yang dipasarkan.
Pengertian Distributor
Distributor merupakan pedagang perantara yang bertindak atas nama sendiri dan untuk kepentingannya sendiri. Distributor memiliki kepemilikan atas barang yang diperdagangkan. Secara skema perdagangan, distributor harus membeli barang dari produsen dan kemudian menjualnya kembali hingga sampai ke konsumen tingkat akhir.
Distributor memiliki kegiatan usaha dengan cara melakukan pemasaran dan penjualan barang-barang prinsipal di suatu wilayah dengan jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan bersama produsen.
Perbedaan Mendasar
Berdasarkan pengertian di atas, ada perbedaan mendasar antara agen dan distributor. Perbedaannya tersebut adalah sebagai berikut ini:
Kepemilikan Barang
Agen tidak memiliki barang yang diperdagangkan dan hanya bertindak sebagai perantara produsen dan konsumen. Sementara itu, distributor bisa memiliki barang yang diperdagangkan dengan cara membeli terlebih dahulu dari produsen, untuk kemudian dijual kembali ke konsumen tingkat akhir.
Hubungan dengan Produsen
Saat melakukan aktivitas perdagangan, agen bertindak atas nama produsen dan untuk kepentingan produsen. Sementara itu, distributor bertindak untuk nama dan kepentingannya sendiri, karena distributor berstatus sebagai pemilik barang/ produk.
Peran dalam Perdagangan
Agen yang berperan untuk mewakili produsen memiliki beberapa lingkup pekerjaan, termasuk marketing atau pemasaran. Pada tahap tersebut, agen melakukan promosi agar mempercepat proses penjualan oleh produsen. Sementara itu, distributor tidak hanya melakukan marketing, tetapi juga melakukan distribusi dari produk yang mereka jual.
Cara Menetapkan Harga
Agen tidak memiliki kewenangan dalam menetapkan harga produk, karena status produk adalah masih milik produsen. Jadi, agen hanya bersifat sebagai perwakilan dari produsen. Sementara itu, distributor memiliki keleluasaan dalam menetapkan harga jual produk yang mereka miliki.
Sumber Pendapatan
Agen memperoleh pendapatan berupa komisi dari penjualan yang dilakukan. Biasanya, komisinya berkaitan dengan kuantitas barang yang berhasil dipasarkan dan dibeli oleh konsumen. Sementara itu, distributor memperoleh keuntungan dari margin harga beli dari produsen dan harga jual ke konsumen.
Baca juga: Ide Usaha yang Memiliki Potensi Tinggi
Kelebihan dan Kekurangan Agen
Dalam bisnis pasti akan ada kelebihan dan kekurangan yang dapat mempengaruhi bisnis tersebut, termasuk juga peran agen dalam pendistribusian dan aktivitas perdagangan.
Kelebihan Agen
Agen memiliki kelebihan untuk memasarkan dan menjualkan produk atau jasa tanpa harus melakukan produksi atau menciptakan merek sendiri. Tentunya, hal ini tidak mengharuskan mereka untuk menyiapkan modal produksi yang sangat besar, mereka hanya perlu menyimpan barang dan menjualnya kembali ke pengecer.
Kekurangan Agen
Modal memulai bisnis agen ini terbilang cukup besar karena mengharuskan mereka untuk membeli dan menyimpan barang dalam jumlah yang banyak. Tentunya, hal ini mengharuskan mereka memiliki gudang untuk menyimpang barang-barang tersebut.
Kelebihan dan Kekurangan Distributor
Kelebihan Distributor
- Distributor tidak harus memproduksi barangnya sendiri, jadi distributor tidak perlu modal produksi memiliki keuntungan yang cukup besar.
- Kerugian penjualan distributor terbilang minim karena mereka tidak memproduksi barang sendiri.
- Tidak khawatir dengan masalah kadaluarsa karena itu adalah tanggung jawab dari produsen.
- Dapat menentukan keuntungan penjualan sendiri.
- Mendapatkan keuntungan dalam jumlah besar karena memasarkan produk kepada pengecer dalam jumlah yang banyak.
Kekurangan Distributor
- Harus memiliki modal besar.
- Tidak memiliki kontrol terhadap barang yang diperjualkan.
- Harga beli barang yang tidak stabil karena bergantung pada produksi produsen.
- Harga jual barang yang mereka pakai cenderung lebih besar karena biasanya distributor akan mematok harga sesuai dengan target keuntungan mereka.
Nah, itu tadi informasi dan pengertian mengenai agen dan distributor. Semoga bisa menambah pengetahuan kamu yang tertarik di dunia perdagangan ya, Sobat Pintar!
Baca juga: Langkah yang Tepat untuk Memulai Bisnis
Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech berizin dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.