Ada banyak instrumen investasi yang cukup populer dan paling sering digunakan, salah satunya adalah investasi obligasi konversi. Namun ternyata, masih banyak para pemula yang belum paham tentang apa itu obligasi dan bagaimana cara kerjanya. Artikel ini akan membahas tentang apa yang dimaksud dengan obligasi, jenis-jenisnya, dan bagaimana cara kerjanya.
Apa yang dimaksud dengan Obligasi Konversi
Sebelumnya, apakah Anda tahu apa yang dimaksud dengan instrumen investasi obligasi? Obligasi merupakan surat utang yang biasanya dikeluarkan oleh suatu perusahaan atau organisasi, seperti pemerintah, atau perusahaan swasta.
Lantas, apa yang dimaksud dengan obligasi ?
Obligasi konversi atau yang kerap disebut dengan convertible bonds merupakan salah satu jenis surat utang yang memungkinkan individu untuk menukarkan surat utang yang mereka miliki dengan saham di suatu perusahaan penerbit.
Baca juga: Apa itu Obligasi: Jenis dan Manfaatnya
Tentu saja, konversi atau penukaran tersebut harus berdasarkan rasio penukaran yang telah disepakati antara kedua belah pihak.
Walau memiliki suku bunga yang rendah, namun kemudahannya dalam mengkonversi menjadi bukti kepemilikan saham membuat para investor berlomba-lomba untuk memilikinya.
Sedikit berbeda dengan investasi saham yang memiliki sistem kepemilikan, obligasi tidak memiliki sistem yang demikian. Hal ini juga yang menjadi pembeda antara instrumen investasi saham dengan obligasi.
Obligasi konversi memiliki beberapa jenis yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kepentingan investornya. Apa saja jenis-jenis investasi obligasi konversi tersebut?
Jenis-jenis Obligasi Konversi
Ada 6 jenis obligasi konversi yang dapat dipilih oleh para investor, berikut jenis-jenis obligasi konversi yang cukup populer digunakan oleh para investor.
- Obligasi Wajib Konversi
Obligasi wajib konversi merupakan jenis obligasi yang mengharuskan para investornya untuk mengkonversikan obligasi yang dimiliki ke dalam bentuk saham saat jatuh tempo. - Obligasi Konversi Bersyarat
Selanjutnya adalah jenis obligasi konversi bersyarat. Sesuai dengan namanya, obligasi ini memiliki sejumlah syarat untuk para investor yang ingin mengkonversi obligasi ke dalam bentuk saham.
Pada obligasi konversi bersyarat, investor hanya boleh melakukan konversi obligasi menjadi saham saat mencapai persentase tertentu di atas harga konversi yang telah disepakati bersama dari awal. - Obligasi Tukar
Obligasi tukar atau yang kerap disebut dengan exchangeable convertible merupakan investasi obligasi dimana aset saham yang digunakan merupakan aset saham dari perusahaan yang berbeda (bukan aset dari penerbit obligasi).
Dalam jenis yang satu ini, ada beberapa persyaratan opsi konversi, syaratnya yaitu tujuan konversi piutang, dimana menukar obligasi yang dimiliki dengan saham milik para pemegang dari debitur. - Reverse Convertible
Jenis obligasi konversi berikutnya adalah reverse convertible, dimana jenis obligasi ini memberikan sejumlah pilihan kepada penerbit obligasi, sehingga penerbit dapat membeli kembali obligasi atau melakukan konversi surat utang ke dalam bentuk saham. Adapun biasanya harga konversi telah ditetapkan sebelumnya.
Baca juga: Surat Perjanjian Hutang Piutang Cegah Hal Berbahaya - Vanilla Convertible
Obligasi konversi selanjutnya adalah vanilla convertible. Jenis ini memungkinkan Anda untuk mendapatkan opsi dalam mengkonversi obligasi yang dimiliki ke sejumlah saham. Nantinya, pemegang akan tetap mendapatkan bunga selama masa berlaku obligasi. - Convertible Preferred Stock
Adapun jenis terakhir dari obligasi konversi adalah convertible preferred stock. Jenis obligasi konversi ini memiliki kemiripan dengan obligasi pada umumnya, namun yang membedakannya hanyalah struktur modalnya.
Dalam convertible preferred stock, struktur modalnya memiliki peringkat senioritas lebih rendah.
Manfaat Obligasi Konversi
Obligasi konversi memiliki sejumlah keuntungan yang ditawarkan untuk para investornya. Tidak hanya investor, perusahaan yang menerbitkan obligasi konversi pun juga akan mendapatkan sejumlah keuntungan dari penerbitan obligasi.
Salah satu keuntungan yang didapat perusahaan penerbit adalah pembayaran bunga yang lebih rendah jika dibandingkan dengan obligasi pada umumnya. Sedangkan dari pihak investor, obligasi konversi termasuk obligasi yang fleksibel antara pengembalian pokok dan bunga.
Selain dua keuntungan di atas, ada sejumlah manfaat lainnya yang dirasakan oleh pihak investor dan perusahaan dalam obligasi konversi.
- Adanya perasaan aman dari investor jika terjadi gagal bayar.
- Investor mendapatkan keuntungan apabila memilih konversi saham berupa apresiasi harga saham.
- Pada investor tertentu, mereka memiliki opsi pembayaran utang dengan metode tukar menjadi saham atau tunai.
- Perusahaan penerbit obligasi konversi akan mendapatkan bunga rendah.
- Penerbitan obligasi konversi akan mengurangi sentimen negatif, khususnya pada keraguan investor mengenai pembayaran pokok serta bunga.
Baca juga: Enam Keuntungan Berinvestasi Obligasi
Kerugian Obligasi Konversi
Tidak ada instrumen investasi yang sempurna. Setiap instrumen investasi, pastilah memiliki resiko atau kerugian yang kemungkinan besar akan dihadapi oleh para investornya, tak terkecuali investasi obligasi konversi.
Bagi Anda yang ingin berinvestasi di obligasi konversi, ada sejumlah risiko yang harus Anda pertimbangkan sebelum memutuskan untuk meletakkan sejumlah telur di obligasi konversi. Apa saja?
- Saat jatuh tempo, harga yang didapatkan dari hasil konversi biasanya akan lebih murah dari nilai obligasi.
- Resiko bunga lebih rendah jika dibandingkan dengan jenis obligasi lainnya.
- Tidak ada jaminan harga saham akan naik saat obligasi konversi ditukar ke dalam bentuk saham.
- Penerbit obligasi konversi memiliki resiko gagal bayar bunga obligasi, sehingga mau tak mau investor dibayar dalam bentuk saham.
3 Alasan Utama Perusahaan Menerbitkan Convertible Bond
Anda bertanya-tanya, mengapa suatu perusahaan atau organisasi menerbitkan obligasi konversi (convertible bond)? Setidaknya ada 3 alasan yang mendasari kenapa suatu perusahaan mengeluarkan obligasi konversi.
- Jika dibandingkan dengan tingkat suku bunga yang diberikan oleh emiten untuk utang non konversi, obligasi konversi memiliki tingkat bunga yang cukup rendah.
- Penerbit dapat memperoleh pembiayaan saham biasa dengan harga yang cukup terjangkau.
- Adanya keinginan untuk meningkatkan modal ekuitas, tanpa harus melepaskan kontrol kepemilikan.
Bagaimana Cara Kerja Obligasi Konversi Berlangsung?
Para investor yang memiliki investasi obligasi konversi memiliki pilihan untuk mengkonversikannya ke dalam bentuk saham. Hal tersebut akan menguntungkan perusahaan penerbit, mengingat bunga konversi pada obligasi konversi cenderung lebih rendah.
Walau demikian, ini akan memberikan efek dilusi saham akibat penurunan kepemilikan saham saat investor melakukan konversi.
Tidak hanya investor yang memiliki pilihan, pihak penerbit pun juga memiliki pilihan untuk tidak mengembalikan hutang atau mengkonversikannya menjadi saham berdasarkan kesepakatan yang telah disepakati di awal.
Contoh, ada sebuah perusahaan yang memerlukan modal cukup besar sebesar Rp500 Miliar yang nantinya akan dialokasikan untuk membiayai pembuatan bangunan baru.
Perusahaan tersebut dapat memenuhi utang tersebut dengan mengeluarkan surat utang obligasi dengan memberikan bunga sebesar 11% dengan jatuh tempo 10 tahun. Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.