Brand Experience adalah salah satu kunci yang harus dipelajari oleh pebisnis jaman sekarang. Semua orang bisa menjalankan bisnis sendiri, namun tidak semua bisa menjalankan bisnis yang sukses. Ada banyak kunci menjalankan bisnis yang sukses. Diantara banyak faktor, salah satu yang paling penting adalah brand experience.
Apa itu Brand Experience?
Hal inie bisa diartikan sebagai pengalaman konsumen dalam menggunakan suatu merek atau bisnis. Interaction Design Foundation mendefinisikannya sebagai perasaan konsumen ketika berinteraksi atau menggunakan sebuah merek.
Seperti yang sudah diketahui, ketika konsumen menggunakan produk dari bisnis mereka akan memiliki penilaian dan sentimen tersendiri. Bisnis yang mencoba untuk menunjukkan yang terbaik bagi konsumennya akan mendapatkan poin pengalaman konsumen dalam menggunakan suatu merek yang positif dari konsumen.
Lebih dari baik atau buruk, pengalaman konsumen dalam menggunakan suatu merek memberikan karisma atau sifat kepada sebuah bisnis. Ada bisnis yang inovatif, tradisional, aktif, dapat dipercaya, dan banyak lagi.
Selain asosiasi sifat atau karisma, pengalaman konsumen dalam menggunakan suatu merek amatlah penting. Menurut profesor Harvard Gerald Zaltman 95 persen pembelian terjadi dalam benak pikiran. Dengan kata lain, pengalaman konsumen dalam menggunakan suatu merek yang baik akan memberikan dorongan bagi konsumen untuk berbisnis dengan Sobat Pintar.
Lantas, apa saja sih komposisi pengalaman konsumen dalam menggunakan suatu merek ? Yuk, kita cermati lebih dalam!
Komponen Brand Experience
Menurut Brakus et al (2009), ada empat komponen, yaitu:
1. Sensory
Salah satu komponennya adalah sensory. Sensory disini berarti segala hal yang berhubungan dengan panca indera. Salah satu contoh dari sensory experience adalah hal-hal yang dirasakan oleh panca indera konsumen ketika pertama kali masuk ke toko, bisa dalam bentuk ruangan yang wangi atau sapaan karyawan yang sopan.
Dalam dunia internet, apa yang dilihat oleh konsumen ketika memasuki situs toko online juga termasuk dalam sensory experience.
2. Affective
Dibandingkan sensory yang fokus kepada panca indera, affective lebih menuju ke perasaan atau feeling seorang konsumen tentang sebuah perusahaan atau bisnis.
Misalnya, bagaimana perasaan konsumen terhadap simbol dari sebuah perusahaan atau toko serta asosiasi dan karakter yang diberikan oleh konsumen.
3. Intellectual
Jika Affective tentang perasaan, intellectual tentang pikiran. Khususnya, bagaimana cara menarik pikiran konsumen agar tertarik dengan produk yang dijual.
4. Behavioural
Terakhir adalah behavioural. Behavioural fokus pada reaksi dan tindakan konsumen setelah menggunakan sebuah produk. Ini bisa dalam bentuk memberikan bintang lima setelah servis yang baik, contohnya.
Lantas, kapankah Sobat Pintar bisa melihat hasil dari pengalaman konsumen dalam menggunakan suatu merek ? Menurut Ambler et al (2002) hal tersebut bisa dilihat ketika seorang konsumen mengidentifikasikan diri atau mengasosiasikan diri dengan produk tersebut.
Misalnya, seorang pembeli toko baju lokal A selalu memakai pakaian hasil produksi toko tersebut, dan merasa Ia adalah bagian dari komunitas penggemar toko baju A.
Selain dari identifikasi, Ambler et al (2002) juga menyatakan bahwa saat konsumen mencari hal-hal promosional mengenai perusahaan tersebutlah dimana pengalaman konsumen dalam menggunakan suatu merek yang diaplikasikan bekerja.
Baca juga: Latte Factor, Salah Satu Penyebab Susah Menabung
Manfaat Yang Dirasakan
<img src=”https://www.pexels.com/photo/content-young-ethnic-female-shopaholics-choosing-garments-in-boutique-5710142/” alt=”shopping.jpg”
Manfaat yang bisa diperoleh ketika menggunakan pengalaman konsumen dalam menggunakan suatu merek di bisnis adalah bertambahnya loyalitas konsumen. Dengan menggunakan pengalaman konsumen dalam menggunakan suatu merek Sobat Pintar dapat meninggalkan kesan yang positif kepada konsumen, dan konsumen akan lebih mempercayai Sobat Pintar dibanding brand lain.
Jika Sobat Pintar bisa meningkatkan seluruh empat komponen dari pengalaman konsumen dalam menggunakan suatu merek , maka kemungkinan konsumen menjadi lebih loyal kepada brand semakin tinggi.
Setelah kita mengetahui manfaatnya, mari kita lihat tips untuk meningkatkan pengalaman konsumen dalam menggunakan suatu merek agar konsumen bisnis Sobat Pintar menjadi lebih loyal dan percaya dengan Sobat Pintar.
Cara Meningkatkannya
1.Beranilah mencoba untuk menjadi lebih
Memang, membuat pengalaman konsumen dalam menggunakan suatu merek yang lengkap tidaklah mudah. Namun, Jika Sobat Pintar ingin konsumen merasakan pelayanan dan kepuasan yang lebih, maka tidak ada salahnya untuk berinvestasi lebih. Percayalah bahwa usaha Sobat Pintar untuk memberikan yang lebih bagi konsumen pasti akan berbuah jika dilakukan dengan benar.
Jika Sobat Pintar membutuhkan dana lebih untuk memaksimalkan pengalaman konsumen dalam menggunakan suatu merek bisnis, Sobat Pintar bisa menggunakan layanan pinjaman modal dari Kredit Pintar yang telah terdaftar dan diawasi oleh OJK. Dengan bantuan kecil dari pinjaman modal Kredit Pintar, Sobat Pintar dapat memberikan dorongan berarti bagi usaha Sobat Pintar dan membuat pengalaman konsumen dalam menggunakan suatu merek yang pasti memberikan kesan baik ke konsumen.
Selain membuat usaha menjadi sesuatu yang lebih berkesan, Sobat Pintar harus memikirkan satu hal penting dalam pengalaman konsumen dalam menggunakan suatu merek : pengalaman sang konsumen.
2. Pengalaman konsumen harus diutamakan
Jika Sobat Pintar ingin meningkatkan pengalaman konsumen dalam menggunakan suatu merek , yang harus dipikirkan pertama kali adalah ‘bagaimana saya bisa memberikan kesan baik di mata konsumen’. Sobat Pintar bisa melakukan dua hal yang dapat membantu memberikan pengalaman yang baik bagi konsumen.
Hal pertama Ialah untuk melihat hal-hal sederhana apa yang bisa meningkatkan pengalaman konsumen dalam menggunakan suatu merek bagi konsumen. Jika Sobat Pintar memiliki sebuah restoran, mungkin dengan menyapa setiap kali konsumen datang membeli atau dengan memberikan welcome drink dan snack gratis pengalaman konsumen dalam menggunakan suatu merek konsumen kepada Sobat Pintar akan meningkat.
Selain dari menemukan hal-hal sederhana tersebut, Sobat Pintar juga harus mendefinisikan secara keras segmentasi pasar.
3. Temukan Jati Diri Usaha
Untuk menunjukkan bisnis yang baik bagi konsumen, Sobat Pintar sendiri harus tahu apa jati diri atau identitas bisnis yang dijalankan. Nama proses ini adalah brand identity. Brand identity bisa dimulai dari hal yang tampaknya ringan, seperti warna dan logo. Selain hal-hal tersebut, aksi bisnis dalam hal promosional juga bisa menambah brand identity.
Misalkan saja perusahaan A yang melakukan aksi galang dana membantu korban musibah, atau perusahaan B yang berkolaborasi bersama seorang artis terkemuka. Hal-hal ini pula bisa menambah brand identity.
4. Buatlah sebuah naratif
Di dalam promosi tersebut, Sobat Pintar bisa menceritakan cerita dimulainya bisnis atau mungkin bagaimana usaha telah menolong konsumen. Apapun itu, pastikan sang konsumen bisa merasa lebih dekat dan mengenal bisnis Sobat Pintar.
5. Konsisten namun adaptif
Pernahkan Sobat Pintar melihat sebuah perusahaan yang berganti logo? Itu adalah salah satu contoh dari peningkatan pengalaman konsumen dalam menggunakan suatu merek melalui brand identity.
Sebagai bisnis, Sobat Pintar harus bisa menunjukkan konsistensi identitas kepada konsumen agar konsumen masih percaya dengan bisnis . Namun, jangan takut untuk mengambil langkah berani dan merubah brand identity . Ini karena ada waktu dimana konsumen sudah mulai merasa bosan dengan bisnis Sobat Pintar.
Baca juga: 5 Pekerjaan Yang Akan Bertahan di Masa Depan