Selain emas, properti merupakan salah satu bentuk investasi jangka panjang yang digemari oleh banyak masyarakat di Indonesia. Sobat Pintar mungkin sudah sering mendengar tentang bisnis properti atau real estate, sehingga membuat Sobat Pintar mencoba peruntungan di sana. Namun sebelum Sobat Pintar memutuskan berinvestasi di bidang properti, coba baca dulu ulasan berikut.
Jenis-jenis Bisnis Properti
Bisnis real estate bisa menjadi salah satu bentuk investasi properti yang merupakan kegiatan menempatkan dana dan kemampuan di sektor pengembangan properti dalam waktu tertentu. Bisnis ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, semakin strategis, maka harga jual juga akan semakin mahal. Beberapa jenis bisnis real estate adalah sebagai berikut.
1. Bisnis Lahan
Jenis ini biasanya berkaitan dengan kegiatan jual beli tanah kosong, tanah dengan bangunan diatasnya, dan tanah kavling bersama berbagai sarana dan prasarananya. Bisnis lahan memiliki capital gain cukup tinggi, bisa mencapai 20 sampai 25 persen, tergantung lokasinya.
2. Bisnis Hunian
Jenis ini identik biasanya dijalankan dengan jual beli rumah atau residensial yang menjadi tempat tinggal. Bisnis jenis ini terbilang memiliki prospek yang cerah, terlebih lahan perumahan semakin terbatas. Bisnis hunian juga bisa berbentuk guest house, kontrakan, atau kos.
3. Bisnis Bangunan Perkantoran
Bandingkan ketiga jenis bisnis sebelumnya, bangunan perkantoran terbilang menghasilkan keuntungan paling besar. Belum lagi dengan lokasinya yang strategis, maka akan menarik banyak investor untuk menanamkan modal. Namun bangunan perkantoran ini harganya sensitif terhadap laju ekonomi.
4. Bisnis Bangunan Komersial
Bangunan yang termasuk dalam bangunan komersial, seperti pusat perbelanjaan, ruko, hotel, dan apartemen. Jika lokasinya bagus, maka bisnis ini memiliki prospek yang bagus. Sobat Pintar bisa memperoleh keuntungan lumayan dari penyewaan bangunannya.
Kelebihan Bisnis Properti
Menjalankan bisnis real estate memiliki berbagai kelebihan sebagai berikut.
1. Harganya Cenderung Terus Naik
Harga properti biasanya cenderung terus naik dari waktu ke waktu. Hal ini dikarenakan kebutuhan masyarakat akan hunian dan lahan terus meningkat. Jadi kalaupun Sobat Pintar memperoleh modal dari pinjaman uang, modal itu bisa cepat kembali.
2. Tidak Terlalu Terpengaruh Inflasi
Biasanya inflasi tidak terlalu berpengaruh terhadap harga properti, karena kenaikan harga properti lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi di setiap tahunnya.
3. Bisa Menjadi Sumber Pendapatan Pasif
Sambil menunggu kenaikan harga properti, Sobat Pintar bisa menyewakannya, sehingga penghasilan Sobat Pintar bisa bertambah dari kepemilikan properti itu.
4. Bisa Menjadi Jaminan
Sobat Pintar membutuhkan jaminan untuk pinjam uang sebagai modal usaha yang lain? Status kepemilikan properti bisa menjadi jaminan saat Sobat Pintar mengajukan pinjaman ke bank sebagai modal usaha.
5. Memiliki Kontrol Penuh terhadap Properti
Sobat Pintar memiliki kontrol penuh terhadap properti yang dimiliki, apakah ingin langsung memasarkannya atau menahannya terlebih dahulu.
Kekurangan Bisnis Properti
Ada kelebihan, pasti ada juga kekurangan. Berikut beberapa kekurangan dari bisnis real estate.
1. Bersifat Lokal
Biasanya kisaran harga properti di setiap wilayah berbeda-beda, jadi Sobat Pintar perlu rutin mencari update kisaran harga dan cermat memperhitungkannya.
2. Mengeluarkan Modal untuk Perawatan Properti
Sebagai benda yang dimiliki secara fisik, properti tentu perlu perawatan. Beban perawatan ini biasanya tidaklah sedikit. Namun tidak perlu khawatir, karena uang untuk perawatan bisa Sobat Pintar peroleh dengan meminjam dari Kredit Pintar.
3. Modal Besar dan Tingginya Biaya Transaksi
Bisnis real estate membutuhkan modal besar, semakin besar modalnya, hasil yang didapatkan juga semakin besar. Jika Sobat Pintar tidak memiliki modal yang terlalu besar, Sobat Pintar sebenarnya bisa mengajukan pinjaman uang dari Kredit Pintar. Selain itu, biaya transaksinya cukup tinggi, misalnya biaya untuk Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).
4. Tidak Likuid
Membeli properti biasanya membutuhkan waktu lama, begitu juga saat Sobat Pintar akan menjualnya. Biasanya diperlukan waktu berminggu-minggu, bahkan bisa bertahun-tahun untuk melakukan transaksi jual beli properti ini.
5. Risiko Hancur Karena Bencana
Berbagai bencana alam seperti gempa bumi dan letusan gunung bisa sangat merusak properti. Kalau Sobat Pintar mau membuka bisnis real estate, maka Sobat Pintar harus memperhitungkan juga risiko ini.
Setelah membaca ulasan ini, apakah Sobat Pintar tetap tertarik untuk menjalankan bisnis real estate? Kalau Sobat Pintar belum memiliki cukup modal, Sobat Pintar bisa melakukan pinjaman uang melalui Kredit Pintar.