Apa Itu Gaslighting, Ciri-Ciri, dan Cara Mengatasinya

29 Sep 2021 by Laruan, Last edit: 24 Jun 2022

Apakah Anda pernah mendengar istilah gaslighting? Secara umum, gaslighting adalah bentuk manipulasi yang terjadi dalam sebuah hubungan yang tidak sehat. Bentuk manipulasi ini juga bisa disebut sebagai kekerasan emosional yang berbahaya.

Dalam banyak kasus, gaslighting seringkali cukup terselubung sehingga target tidak akan menyadari bahwa dirinya sedang dimanipulasi. Justru target akan mempertanyakan penilaian dan kenyataan dirinya. Sehingga, kepercayaan dirinya akan hilang dan menggantungkan penilaian kepada pelaku gaslight.

Apakah Anda cukup familiar dengan kondisi ini? Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai gaslighting, Anda bisa membaca artikel ini sampai habis.

Apa Itu Gaslighting, Ciri-Ciri, dan Cara Mengatasinya

Ciri-Ciri Gaslighting

Ada beberapa ciri khusus yang umum dilakukan oleh pelaku gaslighting kepada korbannya. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri seorang gaslighter yang perlu Anda ketahui:

1. Pelaku Hampir Selalu Berbohong

Umumnya, seorang gaslighter menganggap kebohongan sebagai sesuatu yang biasa. Karena itu, dia bisa dengan mudah melakukan kebohongan demi kebohongan. Bahkan, pelaku berani melakukan kebohongan secara terang-terangan.

Dalam beberapa kondisi, kebohongan ini bisa saja diketahui bahkan ada cukup bukti untuk mengungkap kebohongan mereka. Meski begitu, pelaku tidak akan mengubah cerita mereka atau mundur dari kebohongan yang telah. Sebaliknya, dia akan berbohong dengan sangat meyakinkan.

Kebohongan yang sangat terang-terangan ini justru membuat korban menjadi bingung. Akhirnya, korban justru akan mempertanyakan memorinya dan juga kebenaran yang sesungguhnya. Semakin sering hal ini terjadi, korban akan semakin bingung dan merasa bahwa justru dirinya yang salah.

2. Pelaku Sering Mendiskreditkan Orang Lain

Ciri-ciri gaslighting lain yang umum diketahui dari pelaku adalah kebiasaannya mendiskreditkan orang lain. Pelaku biasanya sering menyebarkan rumor atau gosip tentang seseorang kepada orang lainnya. Akan tetapi, orang yang mendengar belum tentu merasa kalau pelaku sedang bergosip.

Biasanya, pelaku akan menceritakan gosip tersebut dengan tambahan kebohongan di sana sini. Dengan begitu, orang lain akan mengira bahwa orang yang pelaku bicarakan memiliki kondisi emosional yang tidak stabil.

Dengan cara ini, orang lain akan berpihak pada pelaku tanpa mencari tahu cerita yang sebenarnya.

3. Pelaku Sering Mengesampingkan Pikiran dan Perasaan Korban

Umumnya, seorang gaslighter sering meremehkan pikiran dan perasaan korban. Cara ini dilakukan agar korban merasa bahwa tindakannya salah. Sehingga, pelaku bisa lebih mudah menguasai korban.

4. Pelaku Sering Mengalihkan Kesalahan

Hubungan yang sehat membutuhkan kerja sama dua belah pihak. Setiap orang pasti melakukan kesalahan dan tidak apa untuk mendiskusikannya bersama. Dengan cara itu, hubungan yang sehat dapat terus bertumbuh dengan baik.

Akan tetapi, seorang gaslighter tidak suka menjadi pihak yang salah. Jika pasangannya mengajak diskusi, pelaku akan selalu memelintir cerita dan mengalihkan kesalahan tersebut kepada pasangannya. Lambat laun, pasangannya merasa bahwa pelaku selalu benar. Dan jika pelaku berbuat kesalahan, hal tersebut adalah dampak dari kesalahan yang korban lakukan pada pelaku.

5. Pelaku Sering Menghindari Tanggung Jawab

Seorang gaslighter juga akan mengupayakan segala cara untuk menghindari tanggung jawab atas kesalahan yang mereka perbuat. Sehingga, pasangannya akan merasa bingung dan frustasi karena rasa sakit yang dia rasakan tidak diakui oleh pelaku.

Kebiasaan melimpahkan tanggung jawab kesalahan kepada pasangan juga membuat korban menjadi sulit bangkit atau pulih dari penindasan atau kekerasan yang mereka terima.

6. Pelaku Sering Menggunakan Rayuan Sebagai Senjata

Merayu memang menjadi hal yang lumrah bagi pasangan. Tapi, seorang gaslighter menggunakan cara ini untuk memanipulasi pasangannya. Biasanya, pelaku akan merayu, bersikap baik, atau mengatakan kalimat yang ingin korban dengar agar korban mau mengikuti kemauannya.

7. Pelaku Sering Memutar Balikkan Fakta

Sudah menjadi rahasia umum bahwa tindakan manipulatif biasanya disertai dengan memutarbalikkan fakta. Biasanya, pelaku menggunakan cara ini saat pasangannya ingin mendiskusikan suatu masalah di masa lalu. 

Sebagai contoh, bisa saja suatu hari pelaku mendorong korban ke dinding. Saat korban ingin membahasnya langsung, pelaku terus berusaha untuk menunda pembahasan tersebut. Dan jika akhirnya dibahas, pelaku akan memutar balikkan fakta yang ada.

Bisa saja pelaku mengatakan bahwa saat itu dia berniat menenangkan korban yang hampir terjatuh atau alasan lainnya. Fakta versi pelaku ini terus diulang-ulang sehingga korban mulai meragukannya ingatannya atas kejadian tersebut.

Apa Itu Gaslighting, Ciri-Ciri, dan Cara Mengatasinya

Cara Menghadapi Pelaku Gaslighting

Umumnya, pelaku gaslighting mengincar korban yang terlihat lemah atau tidak stabil secara mental. Mereka mengetahui bahwa orang semacam ini memerlukan validasi dari orang lain agar bisa stabil. Karena itu, orang-orang yang tidak stabil cenderung mudah menjadi target seorang gaslighter.

Meskipun begitu, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan jika Anda terlanjur terjebak dalam hubungan toxic bersama seorang gaslighter.

1. Selalu Identifikasi Masalah yang Ada

Untuk menghadapi seorang gaslighter, Anda perlu fokus pada masalah yang ada. Jangan membahas hal lain yang membuat salah satu pihak merasa benar dan pihak lainnya merasa salah.

2. Selalu Pastikan Kebenaran yang Ada

Kadang kala, Anda perlu mencatat atau merekam pembicaraan yang Anda lakukan dengan seorang gaslighter. Dengan cara ini, Anda dapat mengetahui permasalahan yang ada secara lebih objektif. Dan tidak bergantung pada persepsi pelaku gaslighting saja.

3. Coba Cari Tahu Apakah Pasangan Anda Seorang Gaslighter

Selain ciri-ciri gaslighting yang sudah disebutkan, seorang gaslighter juga selalu merasa bahwa dirinya benar dan Anda yang salah. Jika hal ini terjadi berulang dan terus menerus, besar kemungkinan pasangan Anda sedang melakukan gaslighting kepada Anda.

4. Belajar Melatih Mental

Untuk menghadapi seorang gaslighter dibutuhkan mental yang kuat. Pelaku bisa saja melakukan segala cara untuk membuat dirinya selalu benar. Karena itu, Anda perlu melatih mental Anda, menenangkan pikiran, mendorong perbaikan pola pikir, dan berusaha berpikiran positif.

Kadang kala, Anda juga perlu melakukan visualisasi mengenai hubungan Anda ke depannya. Apakah Anda akan melanjutkan hubungan tersebut atau menyelesaikan. Bayangkan juga apa yang akan terjadi jika Anda mengambil jarak dengan orang tersebut.

5. Rasakan Perasaan Anda

Seorang gaslighter tidak akan membiarkan Anda memiliki perasaan dan pikiran Anda sendiri. Mereka akan berusaha membuat Anda selalu meragukan diri Anda. Dengan begitu, mereka dapat menguasai Anda dan membuat Anda bergantung pada sudut pandangnya.

Karena itu, Anda perlu merasakan segala hal yang Anda rasakan. Jangan biarkan orang lain mengontrol perasaan Anda sendiri.

6. Seringkali, Tidak Apa Untuk Menyerah

Dalam beberapa hubungan, ada kalanya Anda memang harus menyerah. Dan itu tidak apa. Menjalani hubungan dengan seorang gaslighter bisa sangat menyakitkan. Apalagi jika orang tersebut adalah seseorang yang sangat dekat atau berkerabat dengan anda.

Namun, tidak apa untuk menyerah. Anda bisa menjauh dari segala hal yang membuat Anda lelah. Dan jika diperlukan, Anda bisa kembali lagi saat diri Anda sudah lebih siap dan merasa lebih baik.

Itulah beberapa hal mengenai gaslighting yang perlu Anda ketahui. Mulai dari ciri ciri gaslighting hingga cara menghadapinya. Jika Anda merasa hal tersebut terlalu berat, tidak ada salahnya untuk meminta bantuan tenaga profesional seperti psikiater, psikolog, atau terapis.

Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.

24 Jun 2022
mobile-close
Pinjam kilat 50 juta!Download