Apa itu Dividen Saham?

25 Oct 2024 by Laruan, Last edit: 29 Oct 2024

Dividen saham itu sebenarnya salah satu cara menarik bagi perusahaan untuk memberikan penghargaan kepada para pemegang sahamnya. Nah, bayangkan kamu punya saham di sebuah perusahaan, dan tiba-tiba, alih-alih memberikan uang tunai, perusahaan itu malah kasih kamu lebih banyak saham. Keren kan? Ini yang disebut dividen saham.

Baca juga: Cara Mulai Investasi Saham Agar Bisa Untung di Masa Depan

Dividen saham itu secara sederhana bisa diartikan sebagai pembagian laba perusahaan kepada para pemegang saham, tapi bukan dalam bentuk uang, melainkan dalam bentuk saham tambahan. Jadi, kalau kamu punya 100 lembar saham, lalu perusahaan memutuskan untuk membagikan dividen saham 10%, berarti kamu akan mendapatkan tambahan 10 saham lagi. Tentu, total investasimu tetap sama secara nilai, tapi jumlah saham yang kamu miliki bertambah.

Biasanya, perusahaan yang membagikan dividen saham adalah perusahaan yang sudah stabil, yang merasa “oke, kita sudah cukup untung, sekarang kita kasih reward ke para pemegang saham”. Tapi nggak semua perusahaan melakukan ini, terutama yang sedang berkembang pesat. Mereka lebih sering menggunakan laba yang dihasilkan untuk mengembangkan bisnis ketimbang dibagikan sebagai dividen. Jadi, jangan heran kalau perusahaan teknologi startup jarang kasih dividen, mereka masih butuh uang untuk ekspansi.

Jenis-Jenis Dividen yang Perlu Kamu Tahu

Nah, selain dividen saham, sebenarnya ada beberapa jenis dividen lain yang juga sering dibahas dalam dunia investasi.

  1. Dividen Tunai (Cash Dividend) – Ini yang paling umum. Kamu bakal terima uang tunai yang langsung masuk ke rekening. Biasanya ini langsung ditransfer ke akun bank atau akun broker kamu. Sederhana dan langsung kelihatan hasilnya.
  2. Dividen Saham (Stock Dividend) – Seperti yang kita bahas di awal, dividen ini dalam bentuk saham tambahan. Kamu dapat tambahan saham, bukan uang tunai.
  3. Dividen Properti (Property Dividend) – Ini jarang banget terjadi. Dalam kasus ini, perusahaan memberikan aset fisik sebagai dividen, misalnya properti atau barang lain yang mereka miliki.
  4. Dividen Interim (Interim Dividend) – Ini dividen yang diberikan sebelum akhir tahun buku perusahaan, biasanya berdasarkan perkiraan laba yang akan mereka dapatkan. Jadi semacam “uang muka” dari dividen tahunan.
  5. Dividen Spesial (Special Dividend) – Dividen ini jarang keluar dan biasanya terjadi kalau perusahaan punya keuntungan ekstra besar yang tidak mereka duga. Misalnya, setelah menjual aset besar atau ada pemasukan besar tak terduga.

Baca juga: 10 Harga Saham Termahal di Indonesia Terbaru 2023

Cara Kerja Dividen Saham

Dividen saham itu sebenarnya lebih ke strategi perusahaan untuk memberi reward ke pemegang saham, tapi di sisi lain tetap mempertahankan likuiditas atau kas perusahaan. Karena apa? Karena dengan memberikan saham tambahan, perusahaan nggak harus mengeluarkan uang tunai. Tapi, harus diingat, ketika dividen saham dibagikan, harga per lembar saham biasanya akan turun. Kenapa? Karena total nilai perusahaan sama, tapi jumlah saham yang beredar jadi lebih banyak.

Contoh sederhana, bayangkan kamu punya kue utuh, dan ada 10 orang yang mau kue itu. Kalau kamu potong kue itu jadi 10 bagian, setiap orang dapat satu potong kue. Nah, bayangkan kalau tiba-tiba ada 5 orang lagi datang, dan kamu harus bagi kue itu jadi 15 bagian. Setiap orang sekarang dapat potongan kue yang lebih kecil, kan? Tapi, kue itu sendiri nggak jadi lebih besar. Hal yang sama berlaku di dividen saham.

Ada beberapa tanggal penting yang kamu harus tahu terkait dividen:

  • Tanggal Pengumuman: Ini adalah tanggal di mana perusahaan bilang “Hei, kita mau bagi dividen loh!”. Di sini, perusahaan mengumumkan berapa besar dividen yang akan dibagikan.
  • Tanggal Ex-Dividend: Ini penting banget. Kalau kamu beli saham setelah tanggal ini, kamu nggak berhak dapetin dividen. Jadi, pastikan kamu udah punya saham sebelum tanggal ini kalau mau dapat dividen.
  • Tanggal Pencatatan: Perusahaan akan mencatat siapa saja pemegang saham yang berhak dapat dividen pada tanggal ini. Jadi, meskipun kamu punya saham sebelum ex-dividend, kalau kamu jual sebelum tanggal pencatatan, dividen bakal diberikan ke pemilik saham yang baru.
  • Tanggal Pembayaran: Nah, ini yang ditunggu-tunggu. Pada tanggal ini, dividen dibayarkan kepada pemegang saham yang berhak.

Kebijakan Perusahaan Terkait Dividen

Perusahaan sebenarnya punya kebijakan masing-masing soal dividen. Ada yang rutin membayar dividen setiap tahun, ada juga yang hanya membayar saat kondisi keuangan mereka lagi bagus. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti profitabilitas, pertumbuhan, kebutuhan modal, dan stabilitas pendapatan.

  • Perusahaan yang menguntungkan biasanya lebih sering membayar dividen. Kalau labanya besar dan stabil, mereka merasa bisa bagi keuntungan tanpa mengganggu operasional bisnis.
  • Perusahaan yang masih berkembang cenderung menahan laba untuk diinvestasikan kembali ke bisnis. Mereka butuh dana buat ekspansi, jadi lebih jarang bagi dividen.
  • Kebutuhan modal juga jadi faktor penting. Kalau perusahaan mau ekspansi besar-besaran atau investasi dalam proyek jangka panjang, mereka mungkin memilih untuk menahan laba.
  • Stabilitas pendapatan memengaruhi kebijakan dividen. Perusahaan dengan pendapatan stabil lebih mungkin bagi dividen secara konsisten.

Keuntungan dan Risiko Dividen Saham

Sekarang, mari kita bahas keuntungan dan risikonya. Di satu sisi, dividen saham bisa jadi cara yang baik untuk meningkatkan jumlah saham yang kamu miliki tanpa harus beli lagi. Kamu bisa melihat ini sebagai potensi pertumbuhan jangka panjang, apalagi kalau harga saham naik di masa depan.

Dari sisi pajak, dividen saham juga bisa lebih menguntungkan dibanding dividen tunai, tergantung aturan pajak di negara kamu. Di beberapa negara, dividen saham nggak langsung dikenakan pajak sampai kamu menjual saham tersebut.

Namun, ada juga risikonya. Dilusi saham bisa jadi salah satu kekurangannya. Ketika jumlah saham bertambah, nilai per saham jadi lebih kecil. Ini artinya, kepemilikan kamu dalam perusahaan jadi sedikit berkurang nilainya. Selain itu, volatilitas harga saham juga bisa meningkat setelah pembagian dividen, terutama jika ekspektasi pasar nggak terpenuhi.

Akhirnya, bagi yang ingin likuiditas langsung, dividen saham mungkin terasa kurang menguntungkan dibanding dividen tunai. Kamu harus menjual saham jika ingin menguangkan keuntungan tersebut.

Baca juga: Investor Saham, Simak 5 Kelebihan Aplikasi Data Saham Indonesia

Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.

Kredit Pintar - pinjaman online yang terdaftar di ojk
29 Oct 2024
mobile-close
Pinjam kilat 50 juta!Download