Data science adalah salah satu pekerjaan dengan pertumbuhan tercepat di era teknologi seperti sekarang ini. Setiap industri memiliki pertanyaan mendesak yang dapat dijawab oleh big data, mulai dari proses bisnis, organisasi, hingga lembaga pemerintah. Hal ini karena di era digital ini, terdapat informasi yang jumlahnya tidak terbatas yang dapat diurutkan, dianalisis dan diterapkan untuk berbagai tujuan.
Pertanyaan-pertanyaan yang muncul karena adanya big data seperti, bagaimana suatu bisnis dapat mengklasifikasikan data pembelian untuk membuat rencana pemasaran? Bagaimana pemerintah dapat menggunakan pola perilaku masyarakat dalam menentukan kebijakan? Semuanya hanya dapat dianalisis dan ditafsirkan oleh seorang ahli data science, yang dilatih untuk mengumpulkan, mengatur dan menganalisis data.
Keahlian data science dapat diperoleh melalui pendidikan formal melalui bangku perkuliahan, seperti jurusan yang berkaitan dengan ilmu komputer, matematika dan statistik. Selain itu, juga dapat belajar melalui pendidikan non-formal seperti pelatihan-pelatihan dan sertifikasi data science yang saat ini sudah menjamur.
Apa yang dilakukan seorang ahli data science?
Pada dasarnya, ahli data science adalah seseorang yang mengumpulkan dan menganalisis data dengan tujuan untuk menarik suatu kesimpulan. Biasanya data disajikan dalam bentuk gambar atau visual, sehingga pola data dapat terlihat lebih jelas dibandingkan dengan data yang disajikan hanya dalam bentuk angka. Pola data tersebut dibuat melalui algoritma dan pemrograman yang disusun oleh ahli data science.
Jadi, secara singkat pekerjaan data science adalah praktik mencari makna dalam sejumlah data besar.
Tanpa disadari, ilmu data science telah diaplikasikan dalam banyak bidang. Contoh pertama seperti operator seluler, dapat memberikan promo-promo dan penawaran harga paket data yang berbeda pada setiap pengguna. Hal ini didasarkan pada data penggunaan data seluler pelanggan sebelumnya. Selain itu, operator seluler juga dapat merancang proses bisnis dan upaya pemasaran baru untuk mempertahankan pelanggan dan menarik pelanggan baru.
Contoh lainnya adalah iklan yang sering muncul di smartphone. Jenis iklan yang muncul akan disesuaikan dengan preferensi dan riwayat aktivitas yang dilakukan pada smartphone. Hal ini memungkinkan iklan yang muncul akan sesuai dengan minat pemilik smartphone tersebut.
Apakah data science dan statistik sama?
Data science dan ilmu statistik dapat terlihat mirip, namun keduanya merupakan dua bidang ilmu yang berbeda. Walaupun kedua bidang tersebut menggunakan keterampilan yang sama dan tujuan yang sama terkait data, namun keduanya memiliki karakteristik yang berbeda.
Bidang ini merupakan bidang ilmu baru, yang berkaitan erat dengan komputer dan teknologi. Seorang ahli mengakses informasi dalam jumlah yang besar, menggunakan kode untuk memanipulasi data, dan memvisualisasikan angka dalam format digital.
Pada sisi lain, ilmu statistik menggunakan teori-teori statistik yang telah ada dan lebih berfokus pada pengujian hipotesis. Dengan kata lain, bidang ini merupakan pengembangan dari ilmu statistik yang berkembang dengan meningkatnya penggunaan komputer.
Bagaimana cara menjadi seorang ahli data science?
Menjadi seorang ahli data science dapat diperoleh melalui pendidikan formal maupun pendidikan non-formal. Berikut adalah beberapa proses yang dapat dilakukan.
- Gelar akademik di bidang data science
Cara pertama dan paling menjanjikan adalah menempuh pendidikan perkuliahan di bidang yang berkaitan dengan bidang ini. Jurusan-jurusan yang dapat dipilih seperti ilmu komputer, sistem informasi, matematika, statistik, dan bisnis. Selain itu, beberapa universitas di luar negeri juga telah membuka jurusan khusus ini.
Setiap universitas biasanya memiliki klasifikasi yang berbeda. Jadi sebelum memilih salah satu jurusan tersebut, lebih baik pelajari terlebih dahulu kurikulum pada masing-masing jurusan.
- Mengikuti pelatihan dan program sertifikasi
Selain pendidikan formal di universitas, pelatihan-pelatihan dan program sertifikasi data science sudah menjamur, termasuk di Indonesia sendiri. Namun, pelatihan tersebut hanya dapat berfungsi sebagai pengembangan diri saja.
Artinya adalah, untuk menjadi seorang ahli dibidang ini, seseorang harus telah menguasai ilmu dasar yang diperlukan seperti pengetahuan bisnis, ekonomi, ilmu sosial dan matematika. Pelatihan dan program sertifikasi tersebut berfungsi sebagai pengembangan ilmu dasar yang telah dimiliki. Biasanya pelatihan dan sertifikasi bidang ini juga berlangsung cukup lama dan membutuhkan biaya yang cukup tinggi.
Dari beberapa sumber lembaga pelatihan dan sertifikasi bidang ini di Indonesia, pelatihan dan sertifikasi data science membutuhkan biaya sekitar Rp. 18.000.000,- hingga Rp. 42.000.000. Biaya tersebut tergantung pada paket kelas yang dipilih, mulai dari paket dasar, paket ahli, atau paket lengkap. Waktu pelatihan juga beragam mulai dari satu bulan hingga 6 bulan.
Memilih pekerjaan sebagai ahli data science
Keahlian ini dibutuhkan oleh hampir setiap bisnis dan organisasi. Banyak ahli bidang ini memilih spesialisasi keahliannya seperti bisnis, pemasaran, keuangan, pertahanan negara, analisis kebijakan pemerintah, dan masih banyak lagi. Semuanya kembali lagi pada dasar ilmu yang dimiliki sehingga spesifikasi tersebut dapat disesuaikan.
Melihat pekerjaan seperti ini, sangat identik dengan gaji yang besar. Jika dibandingkan dengan profesi sejenis seperti pengembang aplikasi, pengembang web, atau ahli analisis statistik, memiliki rentang gaji yang lebih tinggi. Rentang gaji ahli data science di Indonesia sendiri berkisar antara Rp. 8.000.000,- hingga Rp. 10.000.000,- per bulan untuk tingkat junior, dan sekitar Rp. 65.000.000,- hingga Rp. 100.000.000,- per bulan untuk tingkat profesional. Tentunya rentang gaji tersebut berbeda pada setiap perusahaan.
Gaji tinggi tersebut bukan tanpa alasan. Seorang ahli merupakan salah satu faktor penentu untuk meningkatkan kinerja keseluruhan baik itu perusahaan bisnis, organisasi maupun pemerintahan.
Pada sisi lain, gaji sebesar itu juga tidak dapat diperoleh oleh sembarang orang. Seorang ahli data science harus memiliki beberapa keterampilan pokok, seperti kemampuan analisis data, komunikasi, ekstraksi dan transformasi data, pemrograman, visualisasi data, dan keterampilan di bidang spesialisasi seperti ilmu bisnis, ekonomi, politik, maupun sosial.
Seorang ahli dibidang ini harus memiliki rasa ingin tahu tinggi yang mendorong pembelajaran terus-menerus. Selain itu, juga didukung dengan kreativitas, kemampuan fokus, perhatian yang tajam dan ketelitian terhadap detail-detail terkecil.
Gaji tinggi di pekerjaan ini juga memiliki tantangan yang tinggi. Selain harus menguasai kemampuan-kemampuan di atas, dunia teknologi yang terus berkembang juga akan berpengaruh terhadap bidang pekerjaan ini. Seorang ahli data science tidak dapat hanya terpaku pada pengetahuan yang dimiliki sekarang, melainkan juga harus mempelajari sistem dan perangkat lunak baru agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan teknologi.
Kesimpulan
Jadi, apakah menjadi seorang ahli data science menjanjikan? Jawabannya adalah tergantung masing-masing orang. Melihat kemampuan yang harus dimiliki, memang tidak mudah menjadi seorang ahli dibidang ini. Namun, semuanya dapat diperoleh melalui belajar.
Berbicara mengenai pelatihan data science membutuhkan biaya yang cukup tinggi. Pinjaman online dari kredit pintar dapat menjadi solusi untuk mengikuti pelatihan dan sertifikasi. Tentunya pinjaman tersebut dapat dikembalikan dengan cara cicilan dari gaji yang diperoleh setelah menjadi ahli dibidang ini.
Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi dan tips lain yang bermanfaat.
Silakan membaca 
