Berbicara tentang crypto berarti berbicara tentang popularitasnya yang mengalami peningkatan selama satu tahun terakhir di Indonesia. Tidak hanya di Indonesia, hal ini juga rupanya terjadi di pasar internasional. Menurut data Kementerian Perdagangan, hingga akhir Mei 2021, jumlah investor aset crypto mencapai 6,5 juta orang. Jumlah ini rupanya meningkat lebih dari 50 persen dibandingkan dengan tahun 2020. Lantas, apa itu crypto?
Apa Itu Crypto?
Crypto merupakan mata uang digital yang menggunakan kriptografi sebagai jaminan. Kriptografi adalah metode yang digunakan untuk melindungi informasi dan saluran komunikasi dengan menggunakan kode. Adanya kriptografi membuat mata uang crypto tidak bisa dimanipulasi. Ini berarti, transaksi mata uang crypto tidak bisa dipalsukan. Pencatatan mata uang ini sendiri terpusat dalam sistem yang bernama teknologi blockchain.
Bagaimana Cara Kerja Crypto?
Dikutip dari Forbes, ada tiga kata kunci yang berkaitan langsung dengan cara kerja crypto. Tiga hal ini adalah digital, terenkripsi, dan desentralisasi. Artinya, crypto tidak seperti mata uang konvensional, yakni Dolar, Euro, atau Rupiah. Crypto tidak dikontrol oleh otoritas sentral jika dari sisi nilai yang tersebut. Ini membuat tugas kontrol dan kelola crypto dipegang oleh pengguna mata uang ini melalui internet.
Mata uang crypto pertama adalah Bitcoin. Prinsip crypto dijelaskan oleh Satosi Nakamoto dalam sebuah tulisan yang berjudul “Bitcoin: Sistem Uang Elektronik Peer to Peer” yang dipublikasikan di bitcoin.org. Dalam tulisannya, Nakamoto menyebutkan bahwa proyek aset crypto adalah sistem pembayaran elektronik dengan bukti kriptografi dan bukan kepercayaan. Bukti kriptografi ini berbentuk transaksi yang diverifikasi serta dicatat dalam program blockchain.
Ada Apa Saja Mata Uang Crypto?
Sebenarnya, ada 10.000 jenis mata uang crypto yang saat ini diperdagangkan. Namun di Indonesia, ada 229 aset crypto yang sudah terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Meski begitu, ada lima mata uang crypto terpopuler dengan kapitalisasi pasar terbesar menurut CoinMarketCap. Berikut adalah kelima mata uang crypto tersebut:
- Bitcoin
Bitcoin merupakan mata uang crypto dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia. Saat ini, total valuasi pasar Bitcoin adalah 671,78 miliar dollar AS atau sekitar Rp9.673,63 triliun. Jumlah ini setara dengan sekitar 43,34 persen dari total keseluruhan valuasi pasar aset crypto yang mencapai hampir 1,5 triliun dollar AS.
Pada tahun 2009, Bitcoin dikembangkan secara anonim lewat sebuah jaringan blockchain. April lalu, harga Bitcoin sempat menyentuh harga tertinggi di kisaran 64.000 dollar AS per keping. Hal yang membedakan Bitcoin dengan uang tradisional adalah jumlah yang terbatas, yaitu sebanyak 21 juta. Saat ini, jumlah Bitcoin di pasaran sebanyak 18,73 keping.
- Ethereum
Ethereum adalah sebuah perangkat lunak berbasis jaringan blockchain yang bisa diakses bebas. Aplikasi ini mempunyai aset crypto yang disebut sebagai Ether. Saat ini, Ether adalah mata uang crypto dengan kapitalisasi pasar yang besar, yaitu sebesar 261,58 miliar dollar AS. Jumlah ini merupakan 16,83 persen dari keseluruhan valuasi pasar mata uang crypto.
Perangkat lunak Ethereum dibuat untuk memperluas penggunaan blockchain di luar Bitcoin. Ia pun dapat digunakan untuk aplikasi yang lebih luas. Berbeda dengan Bitcoin yang jumlahnya terbatas, suplai Ethereum tak terbatas.
- Tether
Posisi ketiga dalam hal kapitalisasi pasar crypto terbesar ditempati oleh Tether. Total valuasi pasar Tether saat ini mencapai 62,89 miliar dolar AS dengan persentase 4,06 persen. Harga Tether dipatok dengan dollar AS dan ini membuatnya disebut sebagai stable coin. Patokannya terhadap dollar AS membuat Tether cenderung stabil dibandingkan mata uang crypto lainnya.
- Binance Coin
Binance Coin tercatat sebagai mata uang crypto yang menempati posisi keempat dalam hal kapitalisasi pasar. Total valuasinya adalah sebesar 52,69 miliar dollar AS. Binance Exchange adalah platform pencipta Binance Coin yang mendagangkan aset crypto berdasarkan volumenya. Jumlah aset Binance Coin dibatasi hanya 200 juta token. Berbeda dengan mata uang crypto lainnya, Binance hanya bisa ditransaksikan dengan mata uang crypto lain.
- Cardano
Pada posisi kelima, ada aset crypto Cardano dengan valuasi sebesar 45,82 miliar dolar AS dan persentase 2,96 persen dari keseluruhan valuasi pasar mata uang crypto. Mata uang crypto ini diluncurkan sejak tahun 2017 dan dikembangkan oleh salah satu pencipta Ethereum, yakni Charles Hoskinson. Jaringan blockchain Cardano diciptakan sebagai alternatif atas Ethereum.
Apa Itu Mining Crypto?
Mining crypto dalam bahasa Indonesia berarti menambang crypto. Mining crypto merupakan sebuah proses pemecahan masalah matematika yang rumit. Oleh karena itu, proses ini sering diibaratkan sebagai proses menambang emas. Proses pemecahan masalah matematika ini merupakan bentuk upaya untuk menambah blok baru dalam sistem transaksi crypto yang disebut dengan blockchain.
Bagaimana Cara Melakukan Mining Crypto?
Bagi Anda yang merupakan penambang crypto pemula, berikut adalah beberapa cara melakukan mining mata uang crypto:
- Lakukan Penambangan Crypto di Pool Mining
Salah satu cara melakukan penambangan crypto adalah dengan menambang di pool mining. Cara ini cukup sederhana. Anda hanya perlu menggabungkan kekuatan dengan penambang lain dalam suatu pool untuk melakukan mining crypto. Nantinya, Anda akan berbagi imbalan untuk hasil yang diperoleh dari mining crypto tersebut.
Melalui cara ini, Anda harus mendaftarkan diri ke sebulan kolam atau pool. Lalu semua penambang yang ada di pool tersebut setuju untuk berbagi imbalan Bitcoin berapapun dengan anggota kolam lain.
- Melakukan Mining Crypto di Cloud Mining
Metode penambangan Bitcoin ini tidak perlu memiliki alat komputasi yang canggih. Anda bisa menggunakan layanan penyedia cloud mining. Contohnya adalah Genesis Mining, Hashflare, Hashing24, dan lain sebagainya. Keuntungan dari mining ini adalah Anda tidak perlu punya pengetahuan mendalam tentang hardware mining. Namun cara menambang satu ini punya risiko yang tinggi.
- Solo Mining sebagai Cara Penambangan Crypto
Anda juga bisa melakukan mining crypto dengan cara solo mining. Cara mining satu ini membuat Anda tidak harus membagi pendapatan Anda dengan orang lain. Namun Anda perlu menyediakan berbagai peralatan canggih seperti PC, motherboard, kartu grafis, hard drive, RAM, dll. Selain itu, Anda pun harus mempunyai daya listrik besar dan menyelesaikan algoritma matematika rumit untuk menghasilkan Bitcoin.
Biasanya, solo mining dilakukan oleh mereka yang sudah ahli, karena hal ini tidak mudah dilakukan oleh para pemula. Anda bisa menggunakan hardware ASIC (Application Specific Circuit Chips) untuk melakukan mining crypto. Anda juga perlu menggunakan software mining Bitcoin. Contohnya adalah Bitcoin Miner, BTC Miner, Easy Miner, CG Miner, dan BFG Miner.
Itulah beberapa hal tentang crypto dan cara melakukan mining terhadap mata uang tersebut. Memang ada banyak hal yang perlu Anda pelajari dan perhatikan sebelum mulai melakukan mining. Oleh karena itu, pastikan Anda sudah ada dalam keadaan siap dan berpengetahuan sebelum mulai melakukan kegiatan mining.
Tidak hanya itu, modal Anda untuk mining pun perlu mencukupi. Saat Anda berhasil melakukan mining crypto, kelak mata uang digital ini bisa menjadi aset yang berharga untuk Anda.