Ketika bekerja di kantor atau perusahaan, Anda tidak akan jauh dari yang namanya surat. Ada begitu banyak macam-macam surat yang beredar di kantor, salah satunya adalah surat perintah kerja. Jika belum pernah membuatnya, pastinya Anda membutuhkan contoh surat perintah kerja sesuai ketentuan. Surat satu ini biasanya berkaitan dengan penyampaian perintah dari perusahaan kepada pihak tertentu. Tentunya dokumen ini memiliki format dan fungsi tersendiri sama seperti dokumen-dokumen lainnya.

Contoh Surat Perintah Kerja, Wajib Tahu!

Banyak orang mencari tahu bagaimana contoh surat perintah kerja, terutama para pegawai baru. Hal tersebut sangat wajar karena mungkin belum pernah melihatnya, apalagi membuatnya. Jika Anda masih asing dengan surat satu ini, kali ini disajikan pengertian, tujuan, manfaat, hingga contoh surat perintah kerja.

Pengertian

Perlu diketahui bahwa Surat Perintah Kerja atau juga disebut SPK merupakan suatu dokumen resmi yang memuat instruksi kepada individu ataupun kelompok agar melaksanakan tugas atau tanggung jawab tertentu. Maka dari itu, dokumen ini harus dibuat secara jelas, spesifik, terperinci, dan mudah dipahami.

Tugas yang termuat dalam SPK umumnya berkaitan dengan tugas-tugas perusahaan. Selain itu, bisa juga perintah pengerjaan proyek khusus yang berhubungan dengan kegiatan di suatu perusahaan tertentu.

Dalam SPK, tertuang secara jelas terkait rincian perintah yang harus diselesaikan, lokasi, jadwal, hingga nilai pekerjaan tersebut. Biasanya juga dilengkapi dengan keterangan lain jika memang diperlukan. Selain itu, terkadang SPK juga berisikan sanksi atau konsekuensi jika perintah yang diberikan gagal diselesaikan sesuai instruksi.

Banyak orang yang menganggap bahwa SPK sama seperti surat kontrak kerja, padahal keduanya jelas berbeda. Anda akan mengetahuinya berdasarkan penjelasan tujuan, manfaat, sekaligus contoh surat perintah kerja.

Surat kontrak kerja merupakan suatu dokumen perjanjian antara dua pihak, yaitu pekerja dengan pemberi kerja. Di dalamnya berisikan hal-hal mengenai syarat kerja, hak, hingga kewajiban di antara dua belah pihak.

Hal tersebut sudah jelas berbeda dengan SPK yang mengatur instruksi tertentu kepada pihak kedua. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa surat perintah kerja dan kontrak kerja merupakan dua jenis dokumen yang berbeda.

Tujuan SPK

Secara umum, tujuan dari SPK ialah memberikan rencana secara jelas dan ringkas terkait penyelesaian pekerjaan atau proyek tertentu. Hal tersebut penting sebagai media komunikasi antara berbagai pihak yang terlibat dalam proyek. Maka dari itu, diperlukan contoh surat perintah tugas bagi yang akan membuatnya untuk kali pertama.

1. Meningkatkan Efisiensi

Tujuan dari SPK ialah untuk menyediakan rencana penyelesaian suatu pekerjaan secara terperinci. Hal tersebut dapat membuat proses lebih sederhana, mengurangi penundaan, dan meminimalkan sumber daya yang terbuang.

2. Mengendalikan Biaya

SPK dapat membantu pelacakan tenaga kerja, material, sekaligus peralatan yang digunakan dalam pengerjaan proyek. Dengan demikian, proses identifikasi area-area yang biayanya dapat diefisiensi bisa lebih mudah dilakukan.

3. Memberikan Akuntabilitas

Keberadaan SPK akan menjadi catatan pekerjaan proyek yang dilakukan secara detail. Hal-hal mengenai kemajuan, analisis biaya, hingga pertanggungjawaban pekerja lebih mudah dilacak.

4. Memastikan Kualitas

Tujuan berikutnya dari surat perintah tugas adalah untuk memastikan bahwa setiap tugas dilakukan sesuai instruksi. Instruksi tersebut pastinya mengharapkan proses pengerjaan berstandar tinggi serta sesuai aturan.

5. Akurasi

Adanya SPK juga dimaksudkan untuk memastikan bahwa setiap pekerjaan dilaksanakan secara akurat dan berstandar tinggi. Hal tersebut karena SPK memuat perintah secara detail, termasuk standar kualitas dan instruksi keselamatan.

6.Komunikasi Lebih Baik

Seperti diketahui bahwa surat merupakan salah satu media komunikasi yang sering digunakan dalam perusahaan. SPK juga termasuk media untuk menjalin komunikasi yang lebih baik dengan pemangku kepentingan yang terlibat.

7. Monitoring

Tujuan lainnya dari surat perintah tugas ialah untuk melacak proses pengerjaan secara terperinci. Mulai dari material yang digunakan, peralatan yang diperlukan, jam kerja, hingga efisiensi biaya.

Manfaat SPK

Berdasarkan berbagai tujuan dari surat perintah kerja, dapat disimpulkan bahwa dokumen ini memiliki manfaat besar bagi perusahaan. Bagaimana tidak, segala hal tentang instruksi pengerjaan tugas atau proyek tercantum secara jelas di dalamnya.

Dengan adanya SPK, manfaat yang diharapkan adalah suatu pekerjaan atau proyek dapat diselesaikan secara efektif, efisien, dan berstandar tinggi. Dengan demikian, biaya dapat dikendalikan, keselamatan terjamin, dan kualitas terjaga.

Inilah Contoh Surat Perintah Kerja

Ada banyak sekali contoh surat perintah kerja berdasarkan kepentingannya. Mulai dari SPK tentang pengembangan perumahan, pengadaan buku, penimbunan lahan, pengadaan barang elektronik, keperluan teknis, dan masih banyak lagi. Secara umum, format setiap suratnya sama, hanya saja berbeda dari sisi instruksinya. Sebagai gambaran, berikut disajikan satu contoh surat perintah kerja yang bisa dijadikan acuan dalam membuatnya.

Cara Membuat Surat Perintah Kerja, Begini Panduannya

Setelah mengetahui contoh surat perintah kerja, kali ini akan dijelaskan cara membuat SPK termasuk komponen di dalamnya. Dengan begitu, Anda dapat membuat SPK secara baik dan benar sesuai format.

1. Kop Surat

Cara membuat surat perintah kerja yang perlu dilakukan adalah memastikan keberadaan kop surat. Kop berada di sebelah atas yang memuat berbagai macam informasi perusahaan, mulai dari nama, logo, alamat, hingga nomor telepon.

2. Nomor Surat

Setelah kop surat, format SPK yang benar adalah memuat nomor surat yang berbeda dengan lainnya. Perbedaan nomor ini demi mempermudah bagian administrasi dalam menyortir berbagai jenis surat yang beredar di kantor. Setelah disortir, surat akan diarsip sesuai ketentuan sebagai dokumentasi ketika terjadi kehilangan.

3. Identitas Penerima

Langkah berikutnya adalah memasukkan identitas penerima, baik kepada perseorangan, kelompok, atau perusahaan lain. Jangan lupa untuk menjelaskan identitas penerima secara detail, mulai dari nama lengkap, jabatan, alamat, hingga nomor telepon dari setiap pihak yang tercantum. Hal tersebut sangatlah penting sebagai catatan siapa saja pihak yang terlibat dalam pengerjaan tugas atau proyek tertentu. Selain itu, pencantuman identitas secara lengkap akan menghindari terjadinya kesalahpahaman dalam pemberian instruksi.

4. Isi Perintah

Cara membuat surat perintah kerja berikutnya adalah dengan menuliskan bagian terpenting, yakni isi perintah. Anda harus menuliskan perintah atau instruksi secara jelas dan terperinci pada bagian ini. Mulai dari lokasi tugas, jadwal, dan hal-hal yang harus dikerjakan dari awal sampai akhir.

Tidak hanya itu, jelaskan juga sanksi atau hukuman yang akan diterima jika perintah atau instruksi tidak dilakukan secara benar. Cantumkan juga rincian upah yang akan diperoleh penerima tugas di bagian isi. Anda bisa melihat contoh surat perintah kerja sebelumnya sebagai referensi bagian isi yang benar sesuai format. Anda bisa mengganti bagian isinya sesuai dengan arahan dari atasan.

5. Tanda Tangan

Hal terakhir yang harus diperhatikan adalah tanda tangan agar surat tersebut resmi dan sah secara hukum. Pada umumnya, SPK perlu ditandatangani beserta meterai Rp10.000.

Surat perintah kerja memang sangatlah penting dalam setiap perusahaan sehingga harus dibuat dengan jelas dan terperinci. Anda dapat membuatnya sesuai format pada contoh surat perintah kerja yang terdapat pada penjelasan sebelumnya.

Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech berizin dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman daring bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.

Contoh Surat Perintah Kerja dan Cara Membuatnya