Sejak masuknya kasus Covid-19 di Indonesia pada Maret 2020, berbagai upaya penanganan pandemi Covid-19 telah dilakukan, baik oleh pemerintah, institusi swasta, maupun masyarakat umum. Meskipun berbagai upaya penanganan pandemi yang dilakukan telah perlahan-lahan membuahkan hasil, masyarakat diimbau untuk terus waspada akan ancaman transmisi varian baru dari virus Covid-19 yang datang dari dalam maupun luar negeri. Ini dia Ciri Demam Berdarah.
Meskipun penanganan pandemi Covid-19 masih menjadi fokus utama sektor kesehatan saat ini, bukan berarti masyarakat boleh bersikap lengah atas ancaman dan gejala penyakit menular lainnya, seperti ciri demam berdarah.
Berdasarkan data Laporan Kementerian Kesehatan di tahun 2020, jumlah kasus demam berdarah mencatat peningkatan di tengah pandemi Covid-19. Pada bulan Juni 2021, data nasional menunjukkan adanya peningkatan kasus demam berdarah sebanyak 6.417 kasus dari bulan Mei 2021 hingga Juni 2021.
Selain itu, jumlah kematian akibat demam berdarah pun meningkat dari 98 kasus pada Mei 2021 menjadi 147 kasus pada Juni 2021. Kondisi ini juga diikuti dengan meningkatnya jumlah kabupaten dan kota yang terjangkit menjadi 387 kabupaten dan kota.
Dengan meningkatnya kasus demam berdarah secara signifikan di tengah pandemi, maka penting bagi masyarakat untuk senantiasa menjaga kebersihan dan kesehatan diri dengan menerapkan protokol kesehatan dan tindakan 3M agar terhindar dari ancaman penyakit demam berdarah selama pandemi.
Nah, untuk membantu Anda mencegah penyakit demam berdarah, simak penjelasan mengenai pengertian, penyebab, dan ciri demam berdarah berikut ini.
Baca Juga: Cara Mengecek Kepesertaan BPJS Kesehatan 2022
Apa Itu Penyakit Demam Berdarah dan Apa Saja Penyebabnya?
Penyakit demam berdarah dengue (DBD) adalah suatu penyakit endemi akut yang disebabkan oleh virus dengue. Penularan terjadi ketika virus dengue masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, yaitu nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Penyakit ini umumnya ditemukan di daerah tropis dan subtropis, khususnya ketika musim hujan yang menyebabkan udara lembab. Di Indonesia sendiri, terdapat empat jenis virus penyebab demam berdarah, di antaranya adalah virus DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4.
Selain itu, meski dapat disebabkan oleh gigitan nyamuk dari dua jenis genus Aedes, masing-masing genus memiliki kecenderungan penularan di kondisi yang berbeda. Misalnya, nyamuk Aedes aegypti biasanya menularkan virus di daerah perkotaan, sementara nyamuk Aedes albopictus cenderung menularkan virus di daerah pedesaan.
Selain disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes, terdapat beberapa faktor lainnya yang dapat menyebabkan terjadinya penularan virus dengue, yaitu musim hujan yang lama, daya tahan tubuh yang buruk, dan lingkungan yang kotor, misalnya disebabkan oleh tumpukan sampah yang dibuang sembarangan.
Bagaimana Penularan Virus Demam Berdarah Terjadi?
Sebagaimana telah diketahui sebelumnya, penyakit demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang dibawa masuk oleh nyamuk Aedes masuk ke dalam aliran darah manusia. Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua jenis nyamuk Aedes membawa virus dengue. Seekor nyamuk Aedes dapat terinfeksi virus dengue apabila nyamuk itu sebelumnya telah mengisap darah manusia yang mengalami viremia, yaitu kondisi akibat tingginya kadar virus dalam tubuh.
Setelah nyamuk Aedes tersebut mengisap darah manusia yang mengalami viremia, virus dengue akan masuk ke dalam tubuh nyamuk dan berkembang biak selama masa inkubasi 8-12 hari. Setelah masa inkubasi selesai, nyamuk dapat mulai menginfeksi manusia dengan virus dengue lewat gigitannya.
Virus dengue yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk kemudian mengalir ke dalam darah manusia dan menginfeksi sel-sel tubuh yang sehat. Setelah 4-15 hari setelah gigitan nyamuk terjadi, gejala dan ciri demam berdarah baru akan muncul.
Baca Juga: Coba 7 Cara Mengatasi Badan Lemas Ini!
Bagaimana Mengenali Ciri Demam Berdarah?
Umumnya, gejala atau ciri demam berdarah muncul setelah 4-15 hari setelah gigitan nyamuk dan dapat berlangsung selama 10 hari. Ciri demam berdarah biasanya pada anak dan orang dewasa menyerupai penyakit flu, namun bisa berkembang menjadi semakin parah apabila tidak cepat ditangani. Beberapa ciri-ciri penyakit demam berdarah adalah sebagai berikut:
- Demam tinggi mencapai 40 derajat Celcius;
- Nyeri kepala berat;
- Nyeri pada sendi, otot, tulang;
- Nyeri pada bagian belakang mata;
- Nafsu makan menurun;
- Mual dan muntah;
- Ruam kemerahan setelah 2-5 hari demam;
- Sakit perut;
- Kelelahan;
- Pendarahan dari hidung, gusi, atau di bawah kulit.
Kasus demam berdarah yang tidak cepat ditangani dapat berujung pada kematian, khususnya pada anak. Gejala dan ciri demam berdarah pada anak yang mematikan dikenal dengan sebutan Dengue Shock Syndrome (DSS).
Kondisi DSS adalah ciri demam berdarah yang paling parah dan harus segera mendapatkan penanganan medis khusus. Pada dasarnya, gejala DSS meliputi seluruh ciri demam berdarah disertai dengan shock yang meliputi ciri-ciri berikut:
- Pendarahan tiba-tiba dan terus menerus pada bagian tubuh yang memiliki lubang;
- Tekanan darah yang menurun drastis;
- Denyut nadi melemah;
- Kebocoran pembuluh darah;
- Kegagalan fungsi organ tubuh.
Jika Anda atau anak Anda mengalami ciri demam berdarah dan DSS sebagaimana disebutkan di atas, segera periksakan diri ke rumah sakit terdekat agar mendapatkan penanganan medis yang diperlukan.
Baca Juga: Buah yang Mengandung Vitamin D Untuk Hindari Covid
Tips Mencegah Penyakit Demam Berdarah Selama Pandemi
Setelah mengetahui pengertian, faktor penyebab, dan ciri demam berdarah, berikut beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk mencegah penyakit demam berdarah selama pandemi Covid-19:
- Gunakan Produk Pengusir Nyamuk dengan Konsentrasi DEET Tinggi
Salah satu cara mencegah penyakit demam berdarah yang efektif adalah dengan menggunakan produk pengusir nyamuk yang memiliki konsentrasi dietiltoluamida (DEET) yang tinggi, setidaknya 10 persen. Namun, Anda juga disarankan memilih produk pengusir nyamuk dengan kadar yang lebih tinggi untuk menghindari paparan nyamuk yang lebih lama.
- Siapkan Perangkap dan Kelambu Nyamuk di Sekitar Hunian Anda
Anda dapat menggunakan perangkap dan kelambu nyamuk yang dipasang di sekitar hunian Anda, seperti kamar tidur, kamar mandi, atau dapur. Selain itu, pastikan Anda juga memberikan insektisida pada perangkap dan kelambu nyamuk yang Anda miliki untuk membunuh nyamuk dan serangga lainnya yang memasuki ruangan.
- Hindari dan Bersihkan Genangan Air
Nyamuk Aedes hidup dan berkembang di genangan air. Oleh karena itu, Anda harus selalu memastikan bahwa lingkungan di sekitar hunian Anda bebas dari genangan air apapun.
- Pastikan Kebersihan Pakaian yang Digunakan Sehari-Hari
Selama pandemi Covid-19, kebersihan diri dan lingkungan sekitar harus senantiasa diperhatikan. Selain menjaga penerapan protokol kesehatan, hindari menggantung pakaian bekas yang berpotensi menjadi tempat singgah nyamuk Aedes. Kemudian, pastikan Anda juga langsung mencuci pakaian yang digunakan setelah beraktivitas.
Demikian pengertian, faktor penyebab, ciri demam berdarah, dan tips mencegah penularan penyakit demam berdarah yang perlu Anda ketahui. Di masa pandemi seperti saat ini, jangan sampai Anda lengah akan ancaman penyakit menular lainnya. Pencegahan penyakit menular seperti demam berdarah dapat Anda lakukan beriringan dengan upaya pencegahan penularan virus Covid-19, seperti mematuhi protokol kesehatan saat beraktivitas, memenuhi asupan nutrisi dengan makanan sehat dan bergizi, serta rutin mengkonsumsi multivitamin agar daya tahan tubuh tetap terjaga.
Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.