Kebutuhan akan Work life balance sudah ada sejak dulu, dimana karyawan yang sudah memiliki keluarga cenderung memilih untuk berhenti kerja dan fokus pada keluarga sebagai salah satu pilihan karena tidak ada alternatif pilihan lain selain harus pergi kekantor atau keluarga.
Dengan adanya Perkembangan teknologi dan dipercepat dengan adanya pandemi covid19 telah merubah semuanya, termasuk gaya hidup, gaya bekerja, dan gaya manajemen perusahaan maupun pribadi. Saat ini perusahaan merubah arah bekerja tidak lagi full work from office menjadi work from home. Karyawan juga harus beradaptasi dengan kondisi yang ada. Work from home juga bukan hal yang mudah dilakukan dimana bekerja tidak lagi sesuai jam kerja 8 jam sehari, bahkan bisa menjadi 24 jam sehari dan harus siap berkoordinasi setiap saat.
Meningkatnya kebutuhan serta ketatnya persaingan kadang membuat perusahaan memaksa karyawan memaksa bekerja cukup keras demi mendapatkan hasil yang maksimal. Hal tersebut tidak jarang akan menimbulkan stress dan burnout serta turnover yang tinggi di perusahaan tersebut. Dimana karyawan merasa tidak nyaman lagi untuk bekerja karena kehilangan waktu bersama keluarga.
Menurut Brough work-life balance adalah presepsi individu dimana aktivitas dalam pekerjaan dan kehidupan nonkerja itu dapat berjalan bersama dan mendorong pertumbuhan pribadi sesuai dengan prioritas hidup individu. Selain itu juga menciptakan worklife balance adalah penilaian subjektif individu terhadap keselarasan aktivitas pekerjaan dan non pekerjaan serta kehidupan secara umum.
Work-life balance menurut para ahli secara umum adalah suatu keadaan di mana seseorang dapat mengatur dan membagi antara tanggung jawab pekerjaan, kehidupan keluarga dan tanggung jawab lainnya. Kondisi tersebut membantu agar tidak terjadi konflik antara kehidupan pribadi dengan pekerjaan.
Seseorang yang tidak menciptakan work life balance akan mencapai titik jenuh pada kondisi pada saat sudah tidak ada lagi yang akan dicapai atau pada saat menghadapi situasi beban kerja yang sangat besar. Dimana banyak hal di abaikan dan di korbankan untuk hanya fokus pada pekerjaan saja. Biasanya lambat laun kinerjanya akan menurun dan akan mengalami kondisi stres apabila tidak segera diatasi.
Fakor – faktor yang mempengaruhi work life balance:
- Nilai comfort, kenyamanan membuat seseorang lebih memahami dengan apa yang dilakukannya setiap hari dan membuat seseorang dapat mengatasi konflik yang terjadi. Contohnya yaitu pegawai dapat mengatur ruangan kerja atau meja kerja, sehingga membuat nyaman pegawai dalam menyelesaikan pekerjaanya.
- Nilai religious, dengan cara yakin kepada Tuhan, seseorang akan mampu untuk melakukan refleksi diri dan menerima kondisi. Contohnya sebelum melakukan suatu pekerjaan, pegawai dapat melakukan ibadah seperti doa, shalat atau lain sebagainya.
- Nilai achievement dimana seseorang dapat memanfaatkan pengetahuannya untuk dapat membantu dan menyelesaikan masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dengan fleksibel. Contohnya pegawai dapat mengatur jadwal kerja dari pemahaman manajemen waktunya, sehingga waktunya kerja dapat diselesaikan dengan fleksibel dan cepat
Manfaat dari worklife balance adalah :
- Sehat secara fisik dan mental
Seseorang yang bisa seimbang dalam kehidupan pekerjaan dan diluar pekerjaan akan mempunyai kesehatan yang baik dan emosi yang terkendali, karena dia menggunakan waktunya dengan baik untuk menjaga kesehatan tubuh dengan makanan bergizi, olahraga yang cukup, dan juga istirahat yang baik. Bahkan mereka memiliki waktu untuk jalan-jalan dan bersosialisasi dengan baik dengan banyak orang dan banyak kalangan. Orang yang Sehat secara fisik dan mental akan dapat berpikir positif, optimis, dan bijaksana dalam menghadapi situasi dan pekerjaan apapun.
2. Memiliki Performa kerja yang tinggi
Worklife balance akan membuat seseorang lebih luas memandang segala permasalahan, mendapatkan ide segar, dan juga luas pemikiran dan mau belajar banyak hal sehingga akan meningkatkan kinerjanya. Banyak ide baru dan solusi yang tepat dapat di berikan oleh orang-orang yang menciptakan work life balance. Inovasi baru dapat tercipta dari lingkungan kerja yang terdiri dari orang-orang yang menciptakan work life balance.
3. Fokus dalam bekerja
Work Life Balance membantu seseorang bisa fokus karena semua pekerjaan, kehidupan keluarga, sosial dapat berjalan dengan baik. Semua kebutuhan dasar manusia untuk aktualisasi diri dan sosialisasi akan membuat seseorang merasa bersemangat dan bergairah dalam bekerja. Hal ini akan membuat seseorang bisa fokus dalam bekerja karena mendapatkan dukungan dari orang-orang disekitarnya.
4. Tidak Stress
Seseorang yang menciptakan work life balance akan terhindar dari stress karena dia memiliki lingkungan positif yang mendukung, sehingga beban kerja tidak menjadi beban yang berat dan membebani dengan adanya support sistem yang baik dari keluarga dan lingkungan.
Tips Menciptakan Worklife Balance
- Mempunyai tujuan yang jelas tentang Pekerjaan
Tujuan bekerja akan sangat menentukan seseorang dalam melakukan pekerjaan dan bagaimana seseorang menjalani pekerjaannya. Tujuan pekerjaan ada yang bertujuan untuk karir, aktualisasi diri, kebanggaan, dan juga tujuan lain yang setiap orang berbeda-beda. Yang sering terjadi adalah tujuan pekerjaan yang hanya berorientasi kepada material akan menciptakan kerja tidak seimbang karena hanya mengejar materi. Apabila kehidupan kerja sudah tidak seimbang terjadi maka sebaiknya mereview kembali tujuan dan makna bekerja lebih dalam dan luas lagi sehingga kehidupan pekerjaan lebih sehat antara pekerjaan keluarga, dan sosial.
- Membuat Prioritas pekerjaan dan kehidupan
Setiap orang mempunyai prioritas kehidupan yang berbeda dalam pekerjaan, keluarga, dan sosial. Tapi setiap orang mempunyai kebutuhan untuk memberikan perhatian kepada keluarga, pekerjaan dan lingkungan dengan baik. Untuk itu penting sekali mengenali dan memprioritaskan pekerjaan, keluarga, dan sosial pada porsi yang benar dan sesuai. Orang yang profesional adalah orang yang bisa mengerjakan pekerjaan lebih cepat atau tepat waktu dengan hasil yang baik, bukan orang yang membutuhkan waktu lama dan lembur untuk menyelesaikan pekerjaan. Sehingga waktu yang lain bisa digunakan untuk waktu bersama keluarga, bersosialisasi, dan melakukan kegiatan keagamaan atau lainnya.
- Refreshing pribadi maupun bersama
Pekerjaan sampai kapanpun tidak akan ada habisnya dan waktu tidak bisa diulang serta diputar kembali, itulah yang harus disadarkan dalam pikiran. Kadang kita terbawa arus dan suasana bahwa pekerjaan harus selesai semua sehingga kita menghabiskan 24 jam hanya untuk mengerjakan, padahal begitu pekerjaan satu selesai akan menyusul yang lain, jadi pastikan pekerjaan yang diselesaikan sesuai dengan yang semestinya dan yang bisa untuk besok, minggu depan atau bulan depan jangan diselesaikan sekarang karena akan membuat seolah-olah pekerjaan tidak akan ada habisnya. Begitu pula untuk merencanakan liburan dan refreshing sangat penting karena hal itu akan myrecharge energy kita untuk bisa bekerja lebih bersemangat lagi.
- Bekerja Cerdas dan sesuai Prioritas
Untuk seseorang yang memiliki kapasitas kerja yang besar kadang bisa mengerjakan banyak hal dalam waktu bersamaan sehingga banyak sekali project atau tawaran pekerjaan yang menjanjikan bonus atau reward, dan hal ini kadang membuat seseorang tidak lagi mengukur batas kemampuan sehingga akhirnya sulit membuat prioritas dan mengabaikan waktu untuk istirahat, keluarga dan mulai hanya fokus kerja. Sebaiknya buat prioritas dan pilih pekerjaan yang benar – benar memberikan dampak positif bagi kehidupan pribadi.
- Selesaikan pekerjaan semua di kantor
Pekerjaan sebaiknya diselesaikan di kantor dan jangan sekali-kali membawa pekerjaan ke rumah karena itu akan membuat kita semakin terhanyut dalam pekerjaan dimana tidak ada batas waktu saat pekerjaan dilakukan dirumah. Bila itu WFH pastikan membuat aturan jam kerja yang jelas sehingga tidak mengambil waktu kebersamaan dengan keluarga. Karena kalau itu menjadi kebiasaan akan membuat keseimbangan hidup di rumah menjadi terganggu, akan ada komplain dari keluarga yang ini akan menimbulkan konflik yang akan menciptakan masalah baru,
- Membuat To Do List harian dan disiplin melaksanakannya
To do List harian aktivitas sepanjang hari akan membantu mengingatkan dalam melaksanakan seluruh aktivitas sepanjang hari dan tidak tertarik melakukan aktivitas-aktivitas yang tidak mendukung pekerjaan, maupun kegiatan penting dalam kehidupan kita. Dengan to do list juga bisa mengevaluasi hal-hal apa yang tidak efektif dan berjalan baik selama ini yang mungkin membuat kehidupan tidak seimbang. Membuat Goal yang jelas untuk Kehidupan Pribadi, Pekerjaan, Keluarga,Sosial
Seseorang yang tidak work life balance bisa disebabkan belum mempunyai goal yang jelas akan hidupnya untuk pekerjaan, keluarga, pribadi dan sosialnya. Dengan goal yang jelas dalam semua aspek akan menggerakkan kita untuk bisa mewujudkannya semua dengan waktu yang ada 24 jam sehari.
Kredit pintar menjadi solusi untuk mewujudkan impian keluarga menikmati liburan, pendidikan, dan kebutuhan lain dengan perencanaan yang baik. Proses cepat dan cicilan ringan membuat semua kebutuhan terpenuhi dan keseimbangan hidup terwujud.
Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi dan tips lain yang bermanfaat.