Sebelum kredit pintar ajarkan cara menghitung bunga deposito, kamu harus faham dulu apa itu deposito. Perbedaan deposito dengan tabungan biasa? Apa konsep dan kebijakan yang ada pada deposito perbankan.
Apa Itu Deposito
Deposito adalah salah satu produk perbankan atau lembaga keuangan yang melayani penyimpanan uang dalam jangka waktu tertentu. Pihak bank akan memberikan imbalan berupa bunga yang lebih tinggi dari tabungan biasa.
Tabungan biasa bisa lebih fleksibel penarikan dananya, kapan saja bisa dilakukan. Berbeda dengan deposito, merupakan tabungan dengan jangka waktu yang ditentukan dan tidak boleh diambil selama masa tenor belum berakhir. Jika diambil sebelum waktunya akan beresiko penalti.
Deposito termasuk alternatif tabungan aman untuk tidak mudah ditarik oleh nasabah karena ada batas waktunya. Nasabah akan berusaha mengatur keuangan pribadinya untuk tidak mengambil tabungan depositonya. Selain itu ada iming-iming besar yaitu jaminan bunga yang lebih tinggi daripada tabungan biasa.
Bunga Deposito tidak bisa dicairkan sewaktu-waktu sehingga deposito mirip dengan investasi saham, obligasi dan reksa dana. Keuntungan deposito relatif lebih baik karena tidak mungkin terjadi kerugian yang menimpa nasabah. Maka dari itu deposito sering dipakai portofolio investasi.
Kebijakan Deposito
Minimal dana untuk tabungan deposito biasanya sekitar Rp8.000.000 – Rp10.000.000 (delapan sampai sepuluh juta). Tapi setiap bank mempunyai kebijakan yang berbeda-beda. Ada yang menetapkan minimal setoran Rp1.000.000 saja. Jangka waktu simpan atau tenor juga bermacam-macam yang ditawarkan, mulai 1 bulan hingga 24 bulan (2 tahun)
Semakin lama tenor yang dipilih nasabah maka bunga untung yang akan didapat juga lebih tinggi. Deposito adalah jenis investasi yang aman dan minim kerugian. Selain itu jaminan keamanan juga disediakan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Jika ingin deposito nasabah mendapat perlindungan LPS ada beberapa syarat yang harus dipenuhi yaitu; Dana yang disimpan di tabungan biasa dan deposito tidak boleh melebihi batas jaminan LPS (sekitar Rp2 milyar) dan bunga dari deposito tidak lebih tinggi dari bunga penjaminan.
Deposito itu ada 2 jenis yaitu Deposito Berjangka dan Sertifikat Deposito. Deposito Berjangka adalah dana simpanan yang hanya bisa ditarik oleh satu nasabah. Deposito ini tidak bisa diperjualbelikan, tidak bisa dipindah tangan dan hanya bisa dicairkan sesuai tempo yang ditentukan.
Adapun Sertifikat Deposito adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh bank dan bisa dicairkan oleh semua pihak yang memiliki sertifikat itu. Pemilik sertifikat ini bisa memperjualbelikan dan memindahtangankan surat berharga itu.
Cara Menghitung Bunga Deposito
Jika kamu ingin membuat tabungan deposito pahami dulu cara menghitung bunga deposito. Supaya kamu semakin semangat menabung dan tidak ragu dengan keuntungannya. Informasi tambahan yaitu walaupun dana yang disimpan di tabungan deposito semakin banyak akan memberikan untung bunga yang lebih tinggi, tapi kamu juga dikenai biaya pajak sesuai jumlah tertentu,
Ketentuan deposito di atas Rp7,5 juta akan dikenai Pajak Penghasilan (PPh) sekitar 20%. Di bawah dari Rp7,5 juta tidak kena potongan pajak sama. Bagaimana cara menghitung bunga deposito yang didapat?
Contoh kasus:
Rena dan Reni adalah dua bersaudara yang sama-sama ingin membuka tabungan deposito. Rena ingin membuka deposito dengan nominal dana Rp4 juta dan saudaranya Reni ingin membuka tabungan deposito dengan nominal Rp8 juta.
Keduanya sama-sama memilih deposito dengan tenor 3 bulan. Bunga yang ditentukan oleh pihak bank 7,5% untuk tenor 3 bulan.
Belum jatuh tempo 3 bulan tabungan deposito, mereka ingin menghitung berapa keuntungan bunga yang akan didapat dari dana deposito mereka. Cara menghitung bunga deposito mereka dapat dilakukan dengan sederhana menggunakan rumus berikut:
- Bunga untuk tabungan Deposito kurang dari Rp7,5 juta (masa tenor dalam hitungan bulan)
Bunga Deposito = Jumlah tabungan x bunga pertahun x masa tenor : 12
- Bunga untuk tabungan Deposito Rp7,5 juta atau lebih (Masa tenor dalam hitungan bulan)
Bunga Deposito = Jumlah tabungan x bunga pertahun x 80% x masa tenor : 12
- Catatan: muncul pengalian 80% di rumus penghitung bunga tabungan deposito Rp7,5 juta ke atas adalah persentase keuntungan yang sudah dikurangi pajak 20%.
- Contoh untuk tenor 12 bulan bunga deposito yang akan di dapat ialah 7,5%. Jika tabungan deposito jumlahlahnya Rp7,5 juta atau lebih maka keuntungan bungan 7,5% harus dikurangi 20% yaitu sebesar 1,5%. Sehingga keuntungan bunga deposito yang didapat dengan tenor 12 bulan ialah 6%.
- Menghitung bunga deposito perbulan milik Rena:
Bunga yang akan didapat oleh Rena perbulannya = Rp4 juta x 7,5% x 3 : 12 = Rp75.000
- Menghitung bunga deposito perbulan milik Reni:
Bunga yang akan didapat oleh Reni perbulannya = Rp8 juta x 6% x 3 : 12 = Rp120.000
Dari rumus cara menghitung bunga deposito perbulan kita akan bisa menemukan berapa pendapatan bunga deposito per hari atau terjatuh tempo milik Rena dan Reni.
- Contoh menghitung pendapatan perhari bunga deposito milik Rena dan Reni:
Kita tahu bahwa setiap bulan Rena mendapat bunga sebesar Rp75.000 dan Reni Rp120.000. Jika kita asumsikan bahwa dalam 1 bulan itu ada 30 hari, maka kita tinggal membagi jumlah bunga per bulan dengan jumlah hari dalam satu bulan.
Rp75.000 : 30 = Rp2.500
Rp120.000 : 30 = Rp4.000
Jadi pendapatan bunga perhari Reni dan Reni dengan tabungan deposito masing-masing adalah Rp2.500 untuk Rena dan Rp4.000 untuk Reni.
- Contoh menghitung pendapatan per jatuh tempo bunga deposito milik Rena dan Reni:
Kita tahu bahwa setiap bulan Rena mendapat bunga sebesar Rp75.000 dan Reni Rp120.000. Kalau tenornya adalah 3 bulan, maka kita tinggal mengalikan jumlah bunga perbulan dengan jumlah masa tenornya.
Rp75.000 x 3 = Rp225.000
Rp120.000 x 3 = Rp360.000
Jadi pendapatan bunga perjatuh tempo Reni dan Reni dengan tabungan deposito masing-masing adalah Rp225.000 untuk Rena dan Rp360.000 untuk Reni.
Apakah setelah melihat perhitungan bunga dari tabungan deposito anda berminat untuk membuka tabungan? Jika ingin memulai berinvestasi bisa melalui tabungan deposito yang terjamin keamanannya.
Semua harus dipertimbangkan matang-matang dan disesuaikan dengan kebutuhan. Jangan mudah tergiur dengan iming-iming bunga yang tinggi atau jaminan masa tua, tanpa melihat lembaga keuangan mana yang menawarkan itu.
Cek dan cari informasi yang lengkap ketika hendak berinvestasi. Supaya terhindar dari penipuan dan penyesalan di kemudian hari.
Kurang lebih begitu cara menghitung bunga deposito. Yang terpenting fahami rumusnya setelah itu kamu bisa menghitungnya dengan kalkulator atau manual.Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi dan tips lain yang bermanfaat.