Keju mozzarella merupakan keju lunak yang belum matang dalam proses pembuatannya atau bisa disebut dengan krim keju. Keju jenis ini sering digunakan dalam pizza dan masakan Italia lainnya. Di tanah kelahirannya, mozzarella di buat dari susu kerbau. Sementara itu, banyak juga keju mozzarella yang di buat dari susu sapi.
Mozzarella selalu menjadi favorit banyak orang karena teksturnya yang sangat lembut dan lembut yang mudah meleleh. Keju mozarella ternyata memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.
Mozzarella lebih rendah sodium dan kalori daripada kebanyakan keju lainnya. Maka tak heran jika banyak orang menganggapnya sebagai keju paling sehat karena nilai gizinya. Satu ons mozzarella mengandung niasin, riboflavin, tiamin, biotin, dan vitamin B6. Bahan-bahan yang berbeda ini sangat baik untuk kesehatan, seperti menyehatkan usus atau meningkatkan fungsi otak.
Jika Anda biasanya membeli keju mozzarella di toko kelontong biasa, kini Anda bisa membuatnya sendiri di rumah dengan resep yang praktis dan sangat mudah di ikuti.
Di bawah ini adalah informasi tentang cara membuat keju mozarella di rumah, enak dan nyaman
Cara Mudah Membuat Keju Mozarella
Bahan-Bahan yang diperlukan
- 10 liter susu segar
- 1/4 tablet rennet, dilarutkan dalam air
- 1/4 cangkir isi 50 ml
- 20 ml atau 20 gram asam sitrat (citric acid) di encerkan dengan air gelas (100 ml)
- 2 sendok makan (30 ml) garam termometer
Peralatan yang diperlukan
- 2 loyang (dengan ukuran berbeda agar loyang yang lebih kecil masuk ke loyang yang lebih besar)
- Kompor, baskom, tungku kayu, saringan santan (terbuat dari aluminium atau enamel).
Langkah Pembuatan Keju Mozarella
- Pasteurisasi susu dengan cara merebusnya hingga suhu 60 derajat Celcius dan menahannya selama 3 menit.
- Kemudian biarkan susu dingin (sekitar 35-40 derajat Celcius).
- Setelah dingin, campurkan asam sitrat yang diencerkan dengan air ke dalam susu. Campur dengan baik.
- Tutup panci susu dan diamkan selama 5 menit. Ini dikenal sebagai proses pengasaman. Susu asam ini membuatnya lebih mudah menggumpal menjadi dadih (dalam proses selanjutnya) dan untuk melelehkan dan meregangkan mozzarella setelah selesai di panggang.
- Setelah susu menjadi asam (bisa dicicipi), campurkan 1/4 tablet rennet yang sudah dilarutkan dengan air dingin. Aduk hingga rata beberapa saat.
- Biarkan susu beristirahat selama 1 jam. Susu cair dibagi menjadi 2 bagian: gumpalan seperti tahu (keju dadih) dan air bening kekuningan (whey). Proses koagulasi ini biasa disebut sebagai “koagulasi”.
- Setelah dadih menggumpal dengan kekencangan seperti tahu Jepang, potong dadih menjadi kubus. Jika gumpalan masih terlalu lunak seperti bubur, jangan di potong, tetapi diamkan selama 1-2 jam lagi untuk meningkatkan elastisitasnya.
- Setelah di potong-potong, tiriskan (buang) whey ini sebanyak-banyaknya sampai didihnya kasar.
- Sisihkan 3 sendok makan whey sebagai campuran larutan pembekuan Mozza.
- Siapkan baskom, isi dengan air dingin (di tambah es batu). Tambahkan 2 sendok makan garam dan 3 sendok makan whey, aduk hingga rata dan larut. Pertama-tama sisihkan di tempat yang dingin (sebaiknya di lemari es).
- Siapkan panci besar, isi dengan air sampai penuh dan didihkan.
- Siapkan panci kecil, isi dengan air sampai hampir penuh, dan tuang ke panci besar. Tunggu hingga air dalam panci kecil ini menghangat hingga sekitar 75 ° C. Pertahankan suhu ini agar tidak panas (dengan mengurangi api kompor)
- Letakkan saringan di atas panci kecil sampai bagian bawah saringan terendam air. Masukkan sebagian potongan quark (kurang lebih 250 gram) ke dalam ayakan, jangan terlalu penuh, cukup kasar saja agar quark bisa kita lipat dan tekan perlahan ke permukaan ayakan.
- Tekan quark dengan hati-hati dengan spatula (pisau kayu) dan lipat selama sekitar 10 menit.
- Setelah 10 menit, dadih berubah tekstur dan menjadi lumer, lentur dan melar (elastis). Periksa elastisitasnya dengan meremasnya dan menariknya ke atas. Jika bisa menempel seperti permen kapas, mozzarella pasti sudah matang.
- Masih di rendam dalam air panas pada filter. Bentuk mozzarella menjadi bola (dengan sedikit “memutar”), angkat dan segera rendam dalam larutan beku.
- Maksud dari perendaman ini adalah agar mozzarella akan mengeras dan tetap berbentuk bola. Jika Anda tidak membekukannya, mozzarella akan jatuh ke samping dan sulit untuk ditangani.
- Simpan mozzarella dalam freezer selama 3 jam. Setelah 3 jam mozzarella siap untuk topping pizza.
- Jika ingin lebih lama, ambil bola mozzarella, masukkan ke dalam kantong plastik dan simpan di freezer.
- Mozzarella akan bertahan hingga 1 bulan lebih lama jika di simpan di dalam freezer. Jika mozzarella di simpan di rak di luar freezer, maka akan lebih cepat basi (berbau apek) dan hanya akan bertahan sekitar 2 minggu.
Manfaat dari Keju Mozarella bagi Kesehatan
1. Menyehatkan Usus
Manfaat keju mozzarella yang pertama adalah baik untuk menjaga kesehatan usus. Hal ini karena mozzarella dikenal dengan kandungan bakteri yang berperan sebagai probiotik, termasuk strain Lactobacillus casei dan Lactobacillus fermentum.
Penelitian pada hewan dan manusia menunjukkan bahwa probiotik ini dapat meningkatkan kesehatan usus, meningkatkan kekebalan, dan melawan peradangan dalam tubuh.
Fosfor dalam mozzarella juga penting untuk pencernaan yang optimal dan fungsi ginjal yang baik. Kalsium dalam mozzarella juga dapat mengurangi risiko kanker usus besar.
2. Meningkatkan Fungsi Otak
Manfaat keju mozzarella selanjutnya adalah meningkatkan fungsi otak. Kita semua mungkin tahu bahwa mozzarella merupakan sumber protein yang sangat penting bagi kesehatan tubuh.
Asam amino yang membentuk protein membantu dalam sintesis neurotransmitter untuk otak dan memiliki dampak langsung pada fungsi kognitif serta suasana hati, nafsu makan, tidur, dan kesehatan mental secara keseluruhan.
Meskipun mozzarella tinggi lemak jenuh, ia juga mengandung asam lemak tak jenuh omega-3 dan omega-6 dalam jumlah yang sehat, kadar kolesterol rendah, dan vitamin B12 tingkat tinggi.
Sementara omega-3 dan 6 secara fisik merupakan bagian dari susunan otak, kolesterol dan vitamin B12 membentuk perisai mielin yang mengelilingi ujung sel saraf.
3. Dapat Menyehatkan Tulang
Sebagai produk susu, kandungan kalsium pada keju mozzarella juga cukup tinggi.
Selain itu, mozzarella mengandung vitamin A, D, dan E yang larut dalam lemak.
Ketiga vitamin ini berperan besar dalam pertumbuhan tulang dan penyerapan kalsium.
Kadar kalsium yang tinggi juga baik untuk menjaga kesehatan tulang dan melindungi email gigi.
Ternyata, mozzarella juga mengandung 13 persen jumlah fosfor harian yang direkomendasikan, lho!
4. Dapat Mencegah Terjadi Anemia
Orang yang mengalami anemia atau kekurangan darah merah terlihat pucat, lelah, bahkan sulit bernafas. Hal ini disebabkan oleh kekurangan oksigen dalam tubuh.
Karena itu, mengkonsumsi mozzarella dalam jumlah yang cukup dapat mengatasi anemia. Selain itu, mozzarella juga mengandung sodium yang bisa membuat tekanan darah naik lebih normal.
Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi dan tips lain yang bermanfaat.