Bensin merupakan salah satu bahan bakar yang cukup banyak digunakan oleh masyarakat, terutama untuk kendaraan bermotor. Bensin ini berasal dari minyak bumi, cairan hitam yang dipompa dari perut bumi. Untuk mendapatkan hasil berupa bensin, dibutuhkan proses pemisahan tersendiri. Nah, sudahkah kamu tahu bensin dipisahkan dengan minyak bumi dengan cara apa?
Ternyata bensin dipisahkan dengan minyak bumi dengan cara yang beragam. Proses pemisahan tersebut memerlukan rangkaian proses dengan titik didih yang berbeda. Untuk mengetahui selengkapnya mengenai proses pemisahan tersebut, berikut sudah ada rangkaian penjelasannya. Mari simak!
Baca juga: 6 Tahapan Belajar Mengemudi di Kursus Stir Mobil
Proses Pembentukan dan Pengolahan Minyak Bumi
Sebelum lebih jauh mengetahui bensin dipisahkan dengan minyak bumi dengan cara apa, akan lebih baik jika kamu juga mengetahui seluk belum mengenai pembentukan dan pengolahan minyak bumi. Kedua proses ini akan dijelaskan lebih lanjut berikut.
1. Proses Pembentukan Minyak Bumi
Minyak bumi mulanya berasal dari pelapukan berbagai macam sisa organisme, seperti hewan, tumbuhan, dan jasad renik yang sudah tertimbun lumpur dalam waktu sangat lama hingga jutaan tahun. Lumpur itu nantinya akan berubah menjadi batuan sedimen berpori dan sisa organisme tersebut akan bergerak ke tekanan rendah atau mengendap di dasar laut.
Kemudian, akan menghasilkan bintik minyak dan gas yang terakumulasi di batuan kedap. Dari sinilah nantinya akan menjadi deposit minyak bumi. Oleh karena minyak bumi terbentuk dari sisa organisme, minyak bumi disebut dengan bahan bakar fosil.
2. Proses Pengolahan Minyak Bumi
Dalam proses untuk memperoleh minyak bumi, diperlukan proses pengeboran. Pertama-tama, minyak bumi yang diperoleh biasanya bercampur dengan gas alam. Saat dipisahkan dari gas alam, minyak bumi akan berbentuk cairan kental hitam serta berbau yang disebut dengan minyak mintah atau crude oil.
Baca juga: Cara Menemukan Bengkel Mobil Terdekat
Minyak mentah tersebut pastinya belum bisa dimanfaatkan, sehingga harus melalui prose refining atau pemurnian dengan cara distilasi bertingkat. Distilasi bertingkat dilakukan dengan memisahkan komponen-komponen campuran yang didasarkan pada perbedaan titik didih. Dengan begitu, nantinya akan diperoleh komponen dengan rentang titik didih tertentu atau disebut dengan fraksi-fraksi minyak bumi, salah satunya bensin.
Bensin dan Minyak Bumi dipisahkan dengan Cara Apa?
Nah, dari penjelasan sekilas mengenai proses pengolahan minyak bumi, bisa diketahui proses pemurnian dibutuhkan untuk mendapatkan bahan bakar seperti bensin. Namun, proses pemurnian hingga membentuk fraksi-fraksi ini tidak hanya terbatas pada satu cara.
Langsung saja, penjelasan lengkap mengenai bensin dipisahkan dengan minyak bumi dengan cara apa bisa diketahui lewat penjabaran berikut.
1. Distilasi
Cara pertama yaitu dengan proses distilasi. Secara definisi, distilasi adalah cara pemisahan campuran komponen zat yang didasarkan pada titik didih. Biasanya, proses distilasi menggunakan menara distilasi atau kolam.
Minyak mentah akan dimasukkan ke dalam tangki, lalu dipanaskan dalam suhu kurang lebih 350 derajat celcius. Minyak yang menguap akan melalui pubble cups dan minyak cairnya akan turun ke bagian bawa. Residu akan terbentuk pada fraksi minyak mentah yang tidak menguap. Residu yang dihasilkan diantaranya berupa lilin, aspal, dan paraffin. Jenis-jenis residu tersebut mempunyai rantai karbon lebih dari 20.
Dari hasil pemisahan dengan proses distilasi inilah akan didapatkan beberapa fraksi minyak bumi. Beberapa diantaranya bensin, gas alam, petrol eter, minyak tanah, ligroin, solar, dan pelumas. Fraksi-fraksi yang dihasilkan ini ada yang berwujud cair, padat, dan gas.
2. Cracking (Perengkahan)
Cara berikutnya bensin dipisahkan dengan minyak bumi dengan cara cracking atau perengkahan. Dalam metode cracking ini, proses pemecahan dilakukan pada fraksi minyak bumi dengan jumlah atom C yang besar untuk membentuk bensin.
Proses cracking atau perengkahan dilakukan dengan reaksi pyrolysis. Istilah tersebut diketahui berasal dari bahasa Yunani di mana ‘pyr’ berarti api dan ‘lysis’ berarti pemecahan atau perengkahan. Sehingga, bisa dikatakan juga jika pyrolysis adalah proses pemecahan panas.
Pada mulanya, di proses cracking, termal alkana dilewatkan di ruang yang dipanaskan di suhu tinggi. Lalu, di sini akan terjadi alkana rantai pendek, alkena, serta hidrogen. Sebagai modifikasi cracking termal, proses cracking uap dilakukan dengan mencampurkan hidrokarbon dengan uap. Kemudian, dipanaskan di suhu 700-900 derajat celcius dan didinginkan secara cepat.
Proses tersebut memiliki fungsi untuk menghasilkan pereaksi hidrokarbon, seperti propilerna, etilena, butadiene, siklopentadiena, serta isopropena. Sementara itu, untuk menghasilkan atau memproduksi bensin, proses cracking katalitik pun dilakukan. Minyak bumi dengan titik didih tinggi akan dicampur dengan silica alumina dalam suhu 400-550 derajat celcius.
Dalam proses tersebut akan memperbaiki kualitas bensin karena bisa menghasilkan alkana dan alkena dengan rantai bercabang banyak. Hasil tersebut mengindikasikan sebagai bahan bakar yang mempunyai oktan tinggi, sehingga tergolong berkualitas baik.
3. Reforming
Selain 2 proses yang sudah disebutkan di atas, ada pula cara lainnya yaitu bensin dipisahkan dengan minyak bumi dengan cara reforming. Reforming adalah perubahan bentuk molekul bensin dengan mutu kurang baik (memiliki rantai karbon lurus) untuk menjadi bensin dengan mutu yang baik (memiliki rantai karbon yang bercabang).
Kedua jenis mutu bensin yang disebutkan tersebut mempunyai molekul sama, namun strukturnya berbeda, oleh karenanya disebut sebagai isomerasi. Dalam hal ini, proses reforming umumnya menggunakan pemanasan atau katalitas.
4. Polimerasi
Proses pemisahan bensin dengan minyak bumi juga bisa dilakukan dengan polimerasi. Polimerasi adalah sebuah proses penggabungan molekul-molekul kecil supaya menjadi molekul besar. Bentuk penerapan polimerasi di pengolahan minyak bumi seperti penggabungan senyawa isobutene dan isobutana. Dengan penggabungan tersebut akan menghasilkan bensin dengan kualitas tinggi atau isooktana.
5. Adsorpsi
Bensin dipisahkan dengan minyak bumi dengan cara adsorpsi melibatkan sebuah cairan atau gas yang berikatan dengan padatan atau cairan yang lain untuk membentuk lapisan tipis di permukaannya. Adsorpsi secara khusus dilakukan untuk mendapatkan komponen berat gas. Dari proses ini, dihasilkan bensin yang berasal dari gas bumi arang aktif.
6. Absorpsi
Satu lagi cara lain dalam memisahkan bensin dengan minyak bumi yaitu dengan cara absorpsi. Bensin dipisahkan dengan minyak bumi dengan cara absorpsi dilakukan untuk memisahkan komponen dengan titik didih tinggi dengan gas. Minyak gas dipakai untuk menyerap gasoline alami yang berasal dari gas basah.
Gas tersebut berasal dari tank penyimpanan yang diperoleh dari pemanasan matahari dan diserap ulang oleh tanaman-tanaman. Tujuan lain dari dilakukannya absorpsi adalah untuk mengabsorpsi hidrokarbon fraksi ringan dan memperbaiki kapasitas dari absorpsi minyak gas.
Jadi, itulah berbagai cara yang bisa ditempuh untuk memisahkan bensin dengan minyak bumi. Bensin dipisahkan dengan minyak bumi dengan cara-cara di atas pastinya membutuhkan proses yang tidak sebentar dan hasil yang didapatkan pun bervariasi. Ada bensin yang dihasilkan dengan mutu kualitas terbaik, namun ada pula bensin yang dihasilkan dengan mutu yang kurang baik.
Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.