Zaman terus berubah dan banyak aspek dalam kehidupan pun turut berkembang. Tidak terkecuali perihal masalah keuangan dulu dan sekarang. Perubahan zaman membuat banyak hal dalam bidang finansial pun mau tidak mau harus ikut menyesuaikan. Namun, apakah perbedaan masalah keuangan di masa lalu dan sekarang ini memberikan banyak keuntungan? Yuk cari tahu lewat penjelasan perbedaan masalah keuangan dulu dan sekarang berikut ini.
Layanan Perbankan yang Semakin Berkembang
Layanan perbankan adalah salah satu bagian dari aspek keuangan yang mengalami perubahan dulu dan sekarang. Sebelum memasuki era digital seperti sekarang ini, tentu kita belum mengenal berbagai layanan digital dalam perbankan. Segala jenis transaksi keuangan lewat perbankan dulu hampir seluruhnya harus dilakukan di cabang bank terdekat atau melalui ATM bank terdekat.
Baca juga: Cara Ambil Uang di Atm BCA Tanpa Kartu, Sangat Mudah!
Namun, di masa sekarang ini saat era digital sudah menguasai berbagai aspek kehidupan, layanan perbankan pun semakin diperbarui. Masalah keuangan dulu dan sekarang dalam sektor perbankan ini memang erat kaitannya dengan hadirnya internet. Setidaknya ada 4 layanan perbankan yang hadir di era digital, diantaranya:
- Internet Banking
Internet banking adalah jenis layanan perbankan yang memungkinkan nasabah untuk melakukan transaksi dengan memanfaatkan jaringan internet. Transaksi dengan internet banking akan diproses melalui website bank.
Nasabah dapat mengakses layanan ini melalui PC, laptop, tablet, maupun smartphone. Selain melakukan transaksi, layanan internet banking juga dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan informasi mengenai tabungan, rekening deposito, mutasi rekening, dan masih banyak lagi.
- Mobile Banking
Berbeda dengan internet banking yang berbasis website, mobile banking adalah layanan perbankan yang berbasis aplikasi. Jadi, segala bentuk transaksi, informasi, hingga pembelian tiket dapat kamu lakukan hanya dengan menginstall aplikasi di smartphone.
- SMS Banking
SMS banking juga bisa diakses melalui ponsel tetapi dengan format SMS atau pesan singkat. Untuk melakukan transaksi, nasabah bisa mengirimkan SMS dengan format yang telah ditentukan oleh bank. Nantinya, transaksi akan diproses oleh bank dan akan ada notifikasi jika transaksi berhasil.
- Phone Banking
Terakhir, ada layanan phone banking yang memungkinkan nasabah mendapatkan informasi dan melakukan transaksi dengan menghubungi nomor telepon dari bank. Tidak jauh berbeda dari layanan perbankan digital lainnya, phone banking menghadirkan fitur berupa transaksi seperti pembayaran dan informasi perbankan berupa informasi suku bunga, informasi produk bank, dan lain sebagainya.
Sistem Pembayaran Tunai vs. Non Tunai
Dari masa ke masa, sistem pembayaran transaksi terus mengalami perubahan. Dulu, untuk melakukan sebuah transaksi, sistem barter digunakan oleh masyarakat. Sistem barter merupakan bentuk pertukaran barang atau jasa untuk mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan. Lambat laun, sistem barter pun mulai tergantikan dengan alat tukar yang lebih efisien yaitu uang.
Di Indonesia sendiri, penggunaan uang tunai sebagai alat pembayaran telah digunakan sejak zaman penjajahan Belanda. Uang pun terus digunakan hingga masa kini. Namun, sejak era digital dan penggunaan internet yang semakin marak, sistem pembayaran secara elektronik atau non-tunai pun mulai digunakan. Perubahan sistem pembayaran ini juga turut menunjukkan perbedaan masalah keuangan dulu dan sekarang.
Sistem pembayaran ini umumnya menggunakan aplikasi seluler yang kerap disebut dompet elektronik. Cara pembayaran dilakukan dengan scan QR code dengan bantuan kamera digital. Perkembangan seperti ini juga secara tidak langsung menunjukkan pengaruh internet dan aplikasi seluler dalam aspek keuangan.
Baca juga: 9 Mata Uang Paling Tinggi di Dunia!
Minat Investasi yang Berbeda
Selanjutnya, bentuk masalah keuangan dulu dan sekarang dapat dilihat pada minat investasi yang berbeda. Investasi berupa properti seperti tanah, rumah, dan bangunan lainnya begitu diminati dulu. Namun, sekarang ini, masyarakat justru lebih memiliki minat pada investasi saham dan komoditas.
Rendahnya minat masyarakat terhadap investasi properti membuat harga properti pun juga semakin tinggi. Oleh karenanya, tidak sedikit masyarakat terutama generasi millennial yang merasa kesulitan untuk membeli rumah maupun tanah.
Kemudian, terkait dengan pembelian saham, di masa lalu pembelian dilakukan menggunakan papan manual dan kertas. Transaksi juga harus dilakukan dengan tatap muka di lantai Bursa Efek Indonesia. Lalu, nasabah juga diharuskan untuk menelepon pihak broker jika ingin melakukan order saham. Namun, berbeda dari masa lalu, di masa sekarang pembelian saham bahkan bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja dengan bantuan ponsel pintar.
Saat ini sudah banyak aplikasi pembelian saham yang membuat Anda bisa membeli saham tanpa harus repot-repot ke BEI. Proses penarikan pun tidak kalah mudah dan dana bisa ditransfer secara langsung ke rekening Anda. Kemudahan seperti ini yang turut membuat minat investasi masyarakat juga meningkat dalam hal investasi saham.
Aktivitas Belanja yang Berganti ke Marketplace
Salah satu bentuk perbedaan masalah keuangan dulu dan sekarang dapat terlihat pada sistem belanja yang mulai berganti ke lokapasar atau marketplace. Pada masa dulu, segala aktivitas belanja dilakukan secara offline dengan transaksi yang nyata.
Pembeli akan mendatangi pasar, supermarket, maupun minimarket untuk melakukan pembelian. Pembeli dapat melihat secara langsung barang yang diinginkan dan melakukan transaksi dengan pembeli maupun kasir.
Baca juga: Ketahui Perbedaan Marketplace dan Ecommerce
Akan tetapi, di masa sekarang, aktivitas belanja telah berubah dengan hadirnya marketplace. Melalui marketplace, pembeli bisa membeli barang meski tanpa mendatangi toko secara langsung. Pembeli dapat melihat semua produk yang ada di toko online dan melihat ketersediaan stok.
Meskipun transaksi dilakukan secara virtual, barang akan tetap dikirimkan dengan bantuan kurir. Model sistem belanja seperti ini sangat disenangi oleh masyarakat sekarang. Oleh karenanya, tidak jarang sedikit demi sedikit penjual pun mengalihkan proses penjualan secara online.
Hadirnya Pinjaman Online
Di masa dulu, mendapatkan pinjaman tunai bisa dikatakan tidak semudah sekarang ini. Pinjaman dalam jumlah besar umumnya hanya diberikan oleh bank maupun lembaga keuangan lainnya. Dibutuhkan syarat-syarat tertentu untuk bisa mendapatkan pinjaman tersebut. Bahkan, tahapan yang harus dilalui pun tidak mudah.
Namun, semenjak era digital ini, pinjaman secara offline sedikit demi sedikit tergantikan dengan pinjaman online. Pinjaman secara online dapat diajukan dengan bantuan aplikasi-aplikasi atau platform pinjaman online. Syarat yang dibutuhkan secara umum lebih mudah dan proses pencairan dapat dilakukan dengan cepat.
Mengajukan pinjaman online dapat dilakukan melalui perusahaan platform pinjaman online seperti Kredit Pintar. Proses pinjaman dapat dilakukan hanya dengan melampirkan kartu identitas dan dokumen pendukung lewat aplikasi saja. Jika pinjaman disetujui maka akan segera dicairkan dalam hitungan menit.
Baca juga: Cara Pembayaran Pinjaman Kredit Pintar
Jadi, seperti itulah macam-macam perbedaan masalah keuangan dulu dan sekarang yang kerap ditemukan. Semua perbedaan tersebut sedikit banyak dipengaruhi oleh internet dan penggunaan aplikasi-aplikasi seluler. Di satu sisi, banyak kemudahan yang bisa didapatkan dengan adanya perubahan ke era digital. Namun, masyarakat juga harus waspada dengan segala tantangan yang bisa saja muncul dari perubahan ini.
Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.