Diantara karya sastra yang ada, puisi kerap dianggap sebagai yang paling sulit dibuat. Pasalnya cara menulis puisi berbeda dengan menulis pada umumnya. Selain itu, tak semua orang bisa memahami puisi.
Akan tetapi, sebenarnya semua orang bisa menulis puisi karena puisi sendiri merupakan karya yang berfungsi mengekspresikan perasaan dan pikiran penulisnya secara imajinatif. Untuk membantu Sobat Pintar memahami cara menulis puisi yang benar, artikel ini akan membahas tentang hal-hal penting yang harus kamu ketahui dulu.
Syarat Membuat Puisi
Sama seperti novel, prosa, dan karya sastra lainnya, puisi juga punya syarat tertentu yang harus dipenuhi dalam penulisannya. Aturan membuat puisi ini harus kamu pahami agar hasilnya menjadi baik dan benar sesuai dengan standar umum yang berlaku. Adapun syarat-syaratnya adalah:
- Bahasa yang digunakan lebih padat dari karya sastra lainnya
- Rima atau sajaknya harus teratur
- Bersifat simetris
- Mempunyai makna konotatif
- Terdiri dari gatra (kesatuan sintaksis) yang berisi 4 – 5 suku kata.
- Memiliki tema tertentu
- Menggunakan diksi yang bagus
- Memaksimalkan penggunaan majas
- Mengandung imajinasi
Baca juga: Cara Menjadi Penulis Online Yang Handal
Cara Menulis Puisi
Sekarang Sobat Pintar telah mengetahui apa saja membuat puisi yang baik dan benar. Di bagian ini kamu akan belajar bagaimana cara menulis puisi dari awal sampai akhir hingga bisa dinikmati oleh pembaca atau pendengar.
Secara umum penulisan puisi dibagi menjadi beberapa langkah, yaitu menentukan ide, memilih tema, membuat judul, menentukan kata kunci, pemilihan kata (diksi) dan rima, perwajahan atau topografi, dan mengembangkan puisi. Supaya lebih jelas, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Menentukan ide
Dalam dunia kepenulisan, termasuk puisi, ide merupakan jiwa sehingga kehadirannya tidak bisa dihilangkan. Bahkan hal paling penting dalam panduan cara menulis puisi ini adalah ide, sebab tanpa ide tidak akan ada puisi yang lahir.
Ide harus ditentukan sebelum Sobat Pintar mulai menulis puisi. Dengan begitu, kamu akan mempunyai batasan yang jelas saat menulis. Di samping itu, Sobat Pintar juga tidak akan kehilangan fokus dan melantur kemana-mana.
Memilih tema
Tema adalah unsur penting lain yang tidak boleh dihilangkan dari sebuah puisi. Biasanya tema dipilih setelah ide ditentukan dengan tujuan agar Sobat Pintar bisa lebih mudah dalam memilih judul, kata kunci, dan juga diksi.
Usahakan kamu memilih tema yang paling diminati di masa awal-awal belajar menulis puisi. Sebab dengan meminati tema yang ditulis, Sobat Pintar akan lebih menikmati proses menulis puisinya.
Membuat judul
Tak bisa dipungkiri, judul dalam tulisan apapun akan sangat berpengaruh pada minat baca orang lain. Jika judul puisimu terdengar menarik, minat pembaca untuk membacanya akan semakin besar.
Jika diumpamakan, judul itu seperti permata paling indah yang dipajang di etalase toko-toko perhiasan. Hampir semua orang yang lewat akan tertarik pada permata itu dan bagi yang hobi mengoleksi mungkin akan bertanya lebih jauh kepada penjaga tokonya.
Dengan kata lain, buatlah judul semenarik mungkin agar puisimu menarik perhatian banyak orang. Namun ingat, judul yang dibuat juga harus sesuai dengan tema. Oleh karena itu, pastikan judulnya tidak menyimpang terlalu jauh.
Misalnya kamu akan membuat sebuah puisi dengan tema guru, maka kamu bisa membuat judul dengan nama guru, kelebihannya, dan lain-lain.
Menentukan kata kunci
Setelah mendapatkan ide, tema, dan judul yang sesuai, langkah berikutnya dari cara menulis puisi adalah menentukan kata kunci yang berhubungan dengan judul dan juga tema. Misalnya, jika kamu ingin membuat puisi dengan tema guru, kata kuncinya bisa “jasa”, “ilmu” atau “pelajaran”.
Kata kunci ini nantinya akan dikembangkan menjadi larik (baris dalam puisi yang bisa terdiri dari satu kata, frase, atau kalimat). Bahkan Sobat Pintar bisa mengembangkan satu kata kunci menjadi satu bait.
Pemilihan diksi (kata-kata) dan rima
Pada dasarnya puisi merupakan sebuah karya yang terdiri dari sekumpulan kata-kata indah. Maka, langkah dari cara menulis puisi yang berikutnya adalah memilih diksi (kata-kata). Diksi dalam puisi bisa menjadi identitas tersendiri yang khas.
Sobat Pintar bisa menggunakan diksi yang sederhana dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, kamu juga boleh menggunakan diksi yang jarang didengar oleh orang-orang. Namun, usahakan tetap memperhatikan rima.
Rima sendiri adalah bunyi yang dihasilkan oleh kata atau huruf dan menjadi unsur penting dalam puisi. Dengan rima yang tepat, puisi yang kamu buat akan terdengar indah dan menarik. Ada beberapa jenis rima yang bisa kamu gunakan, misalnya seperti a-a-a-a, a-b-a-b, a-a-a-a, dan lain sebagainya.
Baca juga: 4 Cara Membuat Essay Agar Mudah Dipahami Pembaca
Perwajahan atau topografi
Perlu Sobat Pintar ingat, puisi bisa ditulis dengan berbagai bentuk. Contohnya mengikuti bentuk benda-benda tertentu seperti gentong air, botol minuman, dan lain sebagainya.
Selain itu, menurut buku Seri Asyiknya Berbahasa: Ayo Menulis Puisi, bentuk puisi juga bisa berarti bahwa baris puisi tidak selalu dimulai dengan huruf kapital serta diakhiri dengan tanda titik. Hal-hal inilah yang akan menentukan pemaknaan pembaca terhadap puisi yang kamu buat.
Mengembangkan puisi
Langkah terakhir dalam cara menulis puisi adalah mengembangkannya menjadi lebih indah dan enak dibaca. Caranya bisa dengan menyusun ulang kata-kata yang sudah Sobat Pintar buat atau mengubah konstruksi majas, bait, diksi, maupun rimanya.
Tahap ini penting dilakukan agar Sobat Pintar dapat mengevaluasi puisi yang sudah dibuat. Dengan begitu, tidak menutup kemungkinan puisi tersebut akan diterima dengan baik oleh pendengar dan pembaca.
Contoh Puisi yang Benar
Setelah mengikuti setiap langkah yang sudah dijelaskan di atas, Sobat Pintar bisa langsung mulai proses menulis puisi. Jika kamu memerlukan referensi, beberapa contoh puisi yang benar di bawah ini bisa dijadikan inspirasi.
Selamat Tinggal
oleh Chairil Anwar
Perempuan….
Aku berkaca
Ini muka penuh luka
Siapa punya?
Kudengar seru menderu
-dalam hatiku?-
Apa hanya angin lalu?
Lagu lain pula
Menggelepar tengah malam buta
Ah…!!
Segala menebal, segala mengental
Segala tak kukenal
Selamat tinggal…!!
Tak Sepadan
oleh Chairil Anwar
Aku kira
Beginilah nanti jadinya:
Kau kawin, beranak dan berbahagia
Sedang aku mengembara serupa Ahaasveros
Dikutuk sumpah Eros
Aku merangkak dinding buta
Tak satu juga pintu terbuka
Jadi baik kita padami
Unggunan api ini
Karena kau tidak’kan apa-apa,
Aku terpanggang tinggal rangka.
Layar di Laut
oleh Mikhail Yuryawitj Lermontow
Putih layar itu dan sepi
Pada biru abadi berkabut;
Lari dari apa di pangkalan sendiri?
Apa dicari dalam yang baru?
Ombak-ombak menggila dan angin melulung
Dan tiang-tiang gemeretakan
Sayang! Ia bukan meluputi sial
Pun bukan memburu kemajuan.
Di bawahnya: arus, gelombang lazwardi,
Di atasnya: dada emas mentari.
Tapi ia, pemberontak-mengajak badai
Seakan ada damai di dalam badai
Musim Semi Hanya Sebentar
Oleh Luis De Gongora Y Argote
Musim semi tidak kekal, gadisku
Musim semi tidak kekal
Jangan kau biar dirimu disemu waktu
Jangan oleh usia muda kau ditipu:
Waktu dan remaja menjalin karangan
Dari pada kembang yang mudah layu
Musim semi tidak kekal, gadisku.
Musim semi tidak kekal
Mudah saja melayang usia kita
Dan dengan nafsu rampok di sayapnya,
datang kembali mengusik kita makan
Setan-setan jorok dan jahat.
Musim semi tidak kekal, gadisku.
Musim semi tidak kekal.
Jika sangkamu: lonceng kehidupan
Mengklenengkan pagi hari bagimu,
Maka lonceng malam yang klenengan
Mengakhiri segala sukamu
Baca juga: Tips Menulis Kreatif di Blog dan Contohnya
Artikel tentang Cara menulis puisi ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.