Sobat Pintar pernah dengar tentang badai matahari? Apa saja efeknya jika badai ini menyerang bumi, ya? Ada kabar yang mengatakan bahwa badai ini akan mengancam bumi, bahkan disebut-sebut badai juga bisa mengakibatkan kiamat untuk keberlangsungan aktivitas internet!
Mengenal lebih lanjut mengenai badai matahari
Badai matahari adalah peristiwa peningkatan radiasi yang terjadi secara mendadak di matahari. Kejadian ini terjadi berupa ledakan dengan skala yang besar dikarenakan ukuran matahari yang besar.
Dilansir dari LAPAN, badai matahari terjadi ketika matahari melontarkan semburan energi yang sangat besar dalam bentuk semburan dan lontaran massa korona, lapisan terluar matahari. Fenomena ini mengirimkan aliran muatan listrik dan medan magnet menuju bumi dengan kecepatan sekitar tiga juta mil per jam.
Dampak badai matahari
Menurut Johan Muhamad, seorang peneliti Pusat RIset Antariksa, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), badai ini akan menyebabkan gangguan pada kondisi di atmosfer, terutama di ionosfer maupun geomagnet bumi. Skala yang ditimbulkan dari gangguan ini berbeda-beda dan dapat mengganggu teknologi luar angkasa.
Seorang profesor dari Universitas California Irvine Bernama Sangeetha Joyothi mengatakan bahwa badai ini dapat menyebabkan kiamat untuk keberlangsungan aktivitas internet. Selanjutnya menurut Sangeetha, akan ada gangguan besar pada internet di jaringan kabel bawah laut.
Selain itu menurut Sangeetha, badai ini langka bisa juga mematikan sebagian infrastruktur secara global. Hal lain yang bisa terjadi dikarenakan badai ini adalah pemadaman yang bisa memakan waktu hingga berbulan-bulan.
Dalam makalah penelitian yang ditulis Sangeetha berjudul “Solar Superstorms: Planning for an Internet Apocalypse”, dijelaskan bahwa jika badai ini terjadi maka dapat menimbulkan terjadinya badai geomagnetik pada atmosfer bumi. Partikel magnetik tersebut akan masuk ke dalam bumi dengan kecepatan jutaan kilometer per jam.
Selanjutnya, menurutnya infrastruktur yang ada di bumi belum mampu dalam menghadapi badai ini yang ekstrem. Sehingga bisa memiliki efek “kiamat internet” pada belahan utara, termasuk di dalamnya negara Amerika Serikat dan Inggris. Efek yang terjadi adalah hilangnya koneksi internet terlebih dahulu dikarenakan wilayah tersebut menjadi wilayah yang paling rentan terhadap badai matahari ekstrem.
Pendapat lainnya diungkapkan oleh profesor ilmu komputer dari Institute Technology Georgia, Atlanta Bernama Umakishore Ramachandran. Berbeda dengan yang diungkapkan oleh Sangeetha, menurut Kishore belum tentu akan terjadi kiamat internet.
Lebih lanjut menurutnya jika ada repeater gagal maka akan ada web yang secara otomatis mengubah rute lalu lintas dengan rute berbeda yang masih bisa beroperasi. Lebih lanjut menurut Umakishore, dampak badai ini paling hanya terhadap kecepatan internet yang akan berkurang karena terjadi lonjakan kemacetan, tetapi tidak mungkin akan menjadi bencana.
Dilansir dari LAPAN, berdasarkan laporan NASA, perubahan jangka pendek dalam radiasi matahari tidak memiliki cukup kekuatan untuk memberikan pengaruh jangka panjang terhadap iklim bumi. Perubahan berkelanjutan dalam pancaran matahari yaitu perubahan yang terjadi selama beberapa dekade atau abad, berpotensi memiliki efek pada sistem iklim bumi.
Para ilmuwan setuju bahwa siklus matahari dan perubahan jangka pendek yang terkait dalam penyinaran tidak dapat menjadi kekuatan utama yang dapat mendorong perubahan iklim bumi.
Prediksi puncak badai matahari
Badai matahari yang ekstrem pernah terjadi pada tahun 1859 dan 1921. Badai ini yang terjadi pada tahun 1859 disebut dengan “Carrington Event” yang menyebabkan kabel telegram terbakar hingga aurora yang biasanya hanya bisa terlihat di kutub, dapat terlihat juga di Kolombia.
Badai yang terjadi pada tahun 1921 merupakan salah satu badai matahari yang paling signifikan. Badai yang dinamakan “New York Railroad Superstorm” ini memiliki dampak yang cukup membuat kacau kehidupan.
Pada saat itu dikatakan bahwa efek yang terjadi adalah ledakan sekering listrik, padamnya jalur kereta api, dan juga padamnya sistem telegraf bawah laut.
Pada tahun 1989 pernah terjadi badai matahari yang bisa dibilang kecil tetapi dampaknya cukup besar. Pada bulan Maret 1989, Provinsi Quebec di Kanada mengalami peristiwa kehilangan tenaga listrik selama sembilan jam.
Di tahun 2003 juga pernah terjadi badai dengan intensitas rendah tapi cukup untuk menghancurkan program antariksa Jepang.
Dilansir dari situs LAPAN, LAPAN memprediksi bahwa siklus matahari akan mencapai puncak pada tahun 2022. Pada puncak siklus tersebut, aktivitas matahari kemungkinan akan semakin meningkat sehingga memicu terjadinya badai matahari.
Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.