Sebagai manusia, tentu kita harus memenuhi kebutuhan duniawi. Setidaknya ada tiga kebutuhan yang harus dipenuhi, seperti tempat tinggal, pakaian, dan makanan. Untuk memenuhi kebutuhan ini, diperlukan juga sebuah usaha. Salah satunya adalah dengan bekerja atau working. Lalu, apa itu workaholics?
Dalam dunia kerja, workaholics bisa dikatakan sebagai pecandu kerja. Mereka bisa mementingkan pekerjaannya lebih dari aspek kehidupan yang lain. Workaholics ini tidak hanya terdapat pada pekerjaan saja. Para penggila karier di dunia juga bisa dijuluki sebagai workaholics. Bahkan tidak jarang pula seseorang menganggap bahwa ia adalah orang satu-satunya yang mampu mengerjakan hal tersebut.
Bagi sebagian orang, kecanduan bekerja ini dinilai sebagai salah satu hal negatif karena menyampingkan banyak hal. Walau begitu, ada juga yang mengatakan bahwa workaholics adalah hal positif untuk dunia kariernya.
Perbedaan Workaholics dan Pekerja Keras
Setelah mengetahui apa itu workaholics, berikutnya adalah perbedaannya dengan banyak yang menyatakan bahwa workaholic adalah hal yang sama persis dengan bekerja keras. Apakah hal tersebut benar? Sayangnya, dua hal ini memiliki sedikit perbedaan yang mencolok. Berikut adalah beberapa poin yang menjadi perbedaan antara workaholics dan pekerja keras.
Pertama, workaholics adalah orang yang benar-benar candu sehingga melupakan hal lainnya. Bahkan dia rela untuk terus bekerja agar tidak merasa tersaingi. Berbeda dengan pekerja keras yang lebih fokus dalam memaksimalkan kinerja. Walau begitu, pekerja keras tetap meluangkan waktu untuk menjalani aspek kehidupan lainnya, seperti keluarga, sahabat, dan lain sebagainya.
Kedua, workaholic adalah seseorang yang menjunjung tinggi nilai pekerjaan. Dia akan berusaha untuk meraih posisi tertinggi dalam karier yang dijalankan. Jika sesuatu terjadi di luar dugaan dan menghalangi, justru hal tersebut akan membuat workaholic akan semakin menggebu-gebu. Sedangkan pekerja keras sendiri cenderung tenang dan memiliki batasan tersendiri.
Ketiga, workaholic cenderung memiliki efek tertekan apabila tidak bekerja. Baginya, bekerja adalah candu yang sifatnya sama seperti narkotika. Sedangkan pekerja keras adalah seorang yang bekerja demi target tertentu dalam kehidupannya. Selain itu pekerja keras juga memiliki cara lain untuk bersenang-senang selain bekerja.
Tanda-tanda Workaholics
Workaholic bisa dikatakan sebagai kelainan yang membuat penderitanya merasa candu terhadap hal-hal berbau pekerjaan yang digambarkan dengan berbagai tanda-tanda. Orang seperti apakah yang cocok dikatakan sebagai workaholics? Apa saja tanda-tanda dari penderita kecanduan kerja?
- Terobsesi untuk sukses tentang hal yang berkaitan dengan pekerjaan
- Mementingkan pekerjaan dibandingkan urusan pribadi
- Paranoid jika dinilai kurang selama bekerja
- Menggunakan bekerja sebagai pelarian dari masalah, rasa bersalah, hingga depresi. Hal ini dikarenakan bekerja adalah segalanya
- Menghabiskan waktu berjam-jam di tempat bekerja sekalipun sedang tidak dibutuhkan
Dampak Negatif Workaholics
Selanjutnya adalah perihal akibat yang menjadi kekhawatiran utama. Kekhawatiran ini muncul karena adanya efek tekanan dan candu pada workaholics. Lalu, apa saja poin dampak negatif yang akan terjadi apabila seseorang mengalami kecanduan bekerja.
1. Kesehatan Fisik
Poin pertama adalah hal yang paling umum terjadi, yaitu soal kesehatan fisik. Bagi seorang pekerja, fisik adalah hal utama mengingat dibutuhkannya energi dalam jumlah banyak. Apalagi jika memiliki jam kerja padat atau jadwal lembur. Ketika hal ini terjadi, maka dibutuhkan pula energi tambahan yang akan menyebabkan tubuh menjadi lemas.
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia harus beristirahat setidaknya 8 sampai 9 jam dalam satu hari. Istirahat ini ditujukan untuk memulihkan energi setelah bekerja seharian. Selain itu, hal ini juga berfungsi untuk mengistirahatkan otot dan pikiran dari aktivitas dunia. Bagi seorang workaholics yang sudah candu dengan bekerja, hal ini bisa dianggap sepele.
Ketika sudah dianggap sepele inilah kondisi fisik mulai terganggu. Tubuh yang terlalu lelah akan membuat seseorang mudah terjangkit penyakit. Salah satu yang sering terjadi adalah tifus. Selain itu, kondisi ini bisa berakibat buruk ke penyakit berbahaya lainnya.
2. Kesehatan Mental
Dalam pengertian apa itu workaholics sudah dijelaskan bahwa kondisi ini terjadi akibat candu. Ditambah lagi dengan kondisi tertekan apabila penderita tidak bekerja dalam kurun waktu satu hari atau lebih. Kondisi ini tentu akan sangat berpengaruh terhadap kondisi mentalnya. Beberapa contoh masalah mental yang rawan terjadi pada penderita workaholic adalah depresi, lelah emosi, sinisme, bahkan hingga Obsessive Compulsive Disorder atau OCD.
OCD sendiri adalah sebuah gangguan dalam bidang psikologis yang membuat penderitanya merasa khawatir dan takut tanpa alasan pasti. Hal ini disebabkan oleh rasa obsesinya terhadap suatu hal. Dalam workaholics, hal ini berarti obsesi terhadap pekerjaan.
3. Ancaman Produktivitas
Produktivitas adalah sebuah daya, kemampuan seseorang untuk bekerja atau melakukan kegiatan lainnya. Jika ada yang beranggapan bahwa workaholics mampu menaikkan produktivitas, maka itu adalah kesalahan besar. Hal ini dikarenakan kondisi tubuh yang terus menurun akibat terlalu terobsesi dalam bekerja. Baik kondisi fisik maupun mental, keduanya penting dalam urusan pekerjaan.
Solusi Dalam Mengatasi Kecanduan Kerja
Workaholic adalah situasi yang cukup merugikan bagi penderitanya. Jika Sobat Pintar sedang terikat dengan situasi ini, ada baiknya segera melepaskan diri. Ajak teman dan keluarga untuk bekerja seperlunya dengan memperhatikan kesehatan. Untuk terlepas, berikut adalah beberapa cara mengatasi kecanduan kerja dengan mudah.
1. Atur Jam Kerja
Cara mengatasi kecanduan kerja yang pertama adalah mengatur jam kerja terlebih dahulu. Jam kerja adalah patokan waktu dimana Sobat Pintar harus mulai dan mengakhiri pekerjaan. Manajemen waktu ini akan sangat berguna untuk mengurangi situasi workaholic dalam diri seseorang. Jika sudah membuat jadwal, jangan lupa untuk membiasakan diri.
2. Menjaga Kesehatan
Jika sudah mengatur jam, maka jangan lupa pula untuk menjaga kesehatan. Jagalah kesehatan ini dengan cara melakukan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna, berolahraga, dan lain sebagainya. Bisa dibilang poin ini menjadi pilihan wajib untuk memulihkan kondisi fisik yang turun akibat candu kerja.
3. Menyegarkan Tubuh
Selain menjaga kesehatan, tidak adalah salahnya untuk menyegarkan tubuh setelah bekerja. Lakukanlah kegiatan ini setiap kali libur atau dalam kurun waktu tertentu. Sobat Pintar bisa melakukannya dengan mengunjungi tempat wisata seminggu atau sebulan sekali. Hal ini berguna untuk menyegarkan otak setelah dipaksa bekerja selama masa workaholic berlangsung.
4. Bersosialisasi
Salah satu dampak buruk dari workaholic adalah kurangnya sosialisasi yang terjadi. Hal ini bisa terjadi karena terlalu asyik untuk bekerja sehingga lupa menjalin komunikasi dengan teman, saudara, atau siapa pun orangnya. Selama masa pemulihan ini, cobalah untuk berkomunikasi dengan orang lain. Poin ini dilakukan untuk membangun kembali jiwa sosial yang sempat hilang.
Itulah penjelasan tentang apa itu workaholics beserta informasi terkait di dalamnya. Karena dampak yang cukup berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari, ada baiknya situasi candu kerja ini dihindari. Bekerjalah sesuai dengan kemampuan dan batas tubuh agar tidak terjadi suatu hal yang tidak diinginkan. Istirahatlah apabila pekerjaan sudah selesai untuk mengembalikan energi yang keluar.