Obligasi merupakan salah satu alat surat utang yang bisa dipakai untuk investasi. Meskipun begitu, masih banyak yang belum tahu apa itu obligasi. Artikel ini akan membahas mengenai apa itu obligasi, jenis obligasi dan lain sebagainya.
Dewasa ini, tren investasi sudah kian meningkat. Anak-anak muda perlahan sudah mulai membuka diri untuk melakukan investasi.
Ini merupakan dampak dari masifnya pemberitaan dan perbincangan perihal investasi. Namun, bagi orang yang baru memulai berinvestasi, terkadang masih awam dengan beberapa istilah dasar, yang satu di antaranya adalah obligasi.
Oleh karenanya, untuk mengetahui pengertian dan jenis-jenis, dan contoh obligasi, Sobat Pintar dapat simak penjelasan detailnya melalui artikel di bawah ini, ya!
Apa itu Obligasi
Obligasi merupakan surat utang yang diterbitkan oleh entitas pemerintahan atau perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Dalam bahasa sederhananya, obligasi kerap disebut sebagai surat utang. Penerbit surat utang mengakui telah berhutang pada pembeli obligasi sesuai dengan waktu jatuh tempo yang telah disepakati.
Penerbit obligasi sebagai pihak yang berutang. Adapun pemegang obligasi sebagai pihak yang memberikan utang.
Sistem ini bertujuan untuk menghimpun dana dari masyarakat untuk memiliki obligasi sebagai sumber pendanaan.
Salah satu pembiayaan dari dana tersebut sebagian merupakan defisit anggaran belanja dalam APBN. Obligasi juga bisa diproses untuk transaksi jual beli seperti halnya dengan saham. Meskipun begitu, obligasi memiliki perbedaan dengan saham.
Sederhananya, obligasi adalah surat utang yang bisa diperjual belikan. Pembeli akan dapat keuntungan berupa bunga atau kupon.
Baca Juga Yuk, Mengenal Lebih Dalam soal Utang Jangka Pendek
Dalam obligasi berisi tanggal jatuh tempo pembayaran utang beserta bunganya. Bunga atau kupon ini yang nantinya akan diberikan penerbit obligasi kepada pemegang obligasi.
Pihak penerbit obligasi biasanya akan merilisnya dengan menggunakan sistem lelang, penerbitan khusus, atau penjaminan emisi. Secara umum, pembuatan obligasi dilakukan ketika sebuah perusahaan membutuhkan dana.
Rincian terkait besarnya dana ditentukan oleh perusahaan sendiri. Demikian pula tentang jatuh tempo, besaran bunga, dan lain sebagainya.
Adanya bunga dalam obligasi juga termasuk sebagai ucapan terima kasih kepada pemberi utang karena telah meminjamkan dana untuk proyek perusahaan.
Di Indonesia, obligasi merupakan surat utang jangka panjang. Obligasi juga terdaftar di Bursa Efek dan bisa dipakai oleh pembeli sebagai salah satu instrumen investasi.
Jenis-jenis Obligasi
Berikut ini adalah jenis-jenis obligasi yang perlu kamu ketahui.
1. Obligasi Korporasi
Obligasi korporasi merupakan jenis obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan swasta nasional termasuk juga BUMN dan BUMD
2. Obligasi Pemerintah
Obligasi jenis kedua ini merupakan obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah. Di Indonesia, obligasi ini diterbitkan setiap satu tahun sekali dengan nama ORI (Obligasi Negara Ritel).
3. Obligasi Daerah
Obligasi daerah adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah daerah. Obligasi jenis ini bertujuan untuk membantu pemerintah daerah dalam melakukan pembangunan.
Keuntungan dan Kekurangan Berinvestasi dalam Obligasi
Setelah mengetahui apa itu obligasi dan jenis-jenis obligasi., kamu perlu juga mengetahui apa keuntungan dan kekurangan ketika memutuskan untuk berinvestasi di obligasi.
Hal ini penting karena akan memberikan kamu gambaran terkait karakteristik obligasi dan akan semakin memudahkan untuk mempertimbangkan untuk memilih obligasi sebagai instrumen investasi.
Keuntungan Berinvestasi Obligasi
Berikut ini beberapa keuntungan dari berinvestasi obligasi yang perlu kamu ketahui selain pengertian apa itu obligasi. Secara umum, obligasi memiliki risiko yang lebih aman ketimbang saham.
Berikut ini adalah keuntungannya:
1. Mendapatkan Kupon atau Bunga
Kupon atau bunga ini merupakan salah satu hal yang menjadi daya tarik para investor untuk berinvestasi di obligasi. Tingkat kupon atau bunga di obligasi bisa lebih tinggi dari bunga Bank Indonesia. Juga lebih tinggi daripada deposito.
2. Capital Gain
Mendapatkan capital gain, yaitu keuntungan dari penjualan aset modal yang memiliki harga lebih tinggi.
3. Imbal Hasil
Tingkat imbal hasil yang sudah diperhitungkan pada masa awal investasi.
4. Banyak Pilihan
Investor bisa memilih seri efek bersifat utang yang bisa dipilih oleh investor di pasar.
5. Jaminan Keamanan
Pemilik obligasi sudah dijamin keamanannya. Hal itu tercantum dalam UU 24 Tahun 2022 tentang Surat Utang Negara. Maka dari itu, pemegang obligasi pasti dibayar dengan mendapatkan bunga atau kupon.
6. Bisa digunakan untuk Jaminan
Surat utang bisa Anda jadikan sebagai jaminan ketika mengambil pinjaman ke bank atau membeli saham di bursa efek.
Kekurangan Berinvestasi dalam Obligasi
Selain keunggulan, berinvestasi obligasi juga memiliki kekurangan. Di bawah ini adalah beberapa kekurangan yang ada dalam obligasi yang perlu Anda ketahui:
1. Risiko Likuiditas
Meskipun obligasi merupakan surat utang yang ada jaminan keamanannya, akan tetapi masih ada potensi likuid atau susah untuk dijual kembali di pasar. Hal ini disebabkan karena jarang ada investor yang mau.
2. Risiko Maturitas
Risiko kedua ini biasanya sering terjadi pada obligasi korporasi terkait masa jatuh tempo obligasi. Semakin lama jatuh tempo obligasi, semakin tinggi risiko tersebut. Investor bisa menghindarinya dengan meminta surat utang yang jatuh temponya lebih pendek.
3. Risiko Default
Risiko ini juga hanya terjadi pada obligasi obligasi korporasi yang disebabkan karena gagal bayar, biasanya karena perusahaan bangkrut. Obligasi tidak dijamin oleh pemerintah berbeda dengan obligasi pemerintah. Risiko ini biasanya gagal
Perbedaan Saham dan Obligasi
Setelah mengetahui apa itu obligasi, penting juga untuk mengetahui perbedaan saham dan obligasi.
Saham dan obligasi memiliki tujuan yang sama yaitu sebagai sarana mendapatkan modal atau dana untuk keperluan perusahaan.
Baca Juga Inilah Jenis dan Syarat Pinjam Uang di Pegadaian
Adapun perbedaan saham dan obligasi adalah, pemilik saham memiliki hak atas keuntungan perusahaan dan hak suara. Sedangkan pemegang obligasi hanya memiliki status sebagai pemberi utang.
Perbedaan saham dan obligasi yang lain adalah bahwa pemilik saham berhak dapat keuntungan perusahaan (dividen). Sedangkan obligasi berbentuk sebuah pinjaman yang yang dibayarkan beserta dengan bunganya.
Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.