Apa itu financial distress?
Financial distress, atau ketidak cukupan finansial adalah kondisi dimana suatu perusahaan atau individu tidak dapat menghasilkan pendapatan yang cukup sehingga tidak bisa memenuhi atau membayar kewajiban finansialnya.
Hal ini umumnya disebabkan oleh biaya yang tinggi, sebagian besar aset yang tidak likuid, atau pendapatan yang dipengaruhi terhadap penurunan ekonomi.
Bagi individu, ketidakcukupan finansial dapat timbul dikarenakan penganggaran yang buruk, pengeluaran yang berlebihan, beban hutang yang terlalu tinggi, atau kehilangan pekerjaan.
Jenis-Jenisnya
Ada 5 jenis ketidakcukupan finansial yaitu:
- Economic failure. Kondisi dimana pendapatan perusahaan tidak mampu menutupi beban atau biaya perusahaan, termasuk beban biaya modal.
- Business failure. Kondisi dimana perusahaan yang harus menghentikan seluruh aktivitas operasional agar mengurangi kerugian.
- Technical insolvency. Kondisi perusahaan yang tidak bisa memenuhi kewajibannya yang sudah jatuh tempo.
- Insolvency in bankruptcy. Suatu kondisi nilai buku dari seluruh total kewajiban melebihi nilai aset pasar perusahaan.
- Legal bankruptcy. Kondisi dimana perusahaan tidak dapat membayar utang dan dinyatakan bangkrut secara hukum.
Penyebab terjadinya ketidakcukupan finansial bagi perusahaan
Tidak menutup kemungkinan bagi perusahaan mengalami ketidakcukupan finansial, bahkan perusahaan yang dikelola dengan baik sekali pun.
ketidakcukupan finansial dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut:
1. Situasi di luar kendali perusahaan
Situasi ekonomi tidak terduga dapat mengakibatkan penurunan pendapatan perusahaan. Contohnya saja dalam masa pandemi Covid-19 dan kebijakan PSBB oleh pemerintah, banyak usaha dan toko offline yang terkena dampaknya.
2. Kenaikan suku bunga yang signifikan
Sebuah perusahaan bisa saja mengambil pinjaman besar dengan tingkat bunga yang dapat disesuaikan. Dalam situasi tertentu, kenaikan suku bunga yang tajam dapat secara signifikan meningkatkan biaya perusahaan untuk membayar kembali pinjamannya.
Hal inilah yang akhirnya menyebabkan masalah keuangan bagi perusahaan atau organisasi.
3. Kegagalan manajemen
Sering kali sebuah perusahaan mengalami ketidakcukupan finansial akibat kegagalan manajemen. Para eksekutif mungkin membebani perusahaan secara finansial dengan meminjam uang untuk mendanai operasional.
Jika uang pinjaman tidak menghasilkan peningkatan pendapatan atau keuntungan dengan cukup cepat, maka perusahaan mungkin mulai berjuang untuk memenuhi pembayaran utangnya.
4. Strategi pemasaran yang buruk
Keputusan buruk terkait pemasaran atau penetapan harga juga dapat menyebabkan ketidakcukupan finansial bagi perusahaan.
Kampanye iklan mahal yang tidak mendatangkan penjualan, atau perubahan yang tidak efektif pada produk atau struktur harga dapat menyebabkan hilangnya penjualan.
Penganggaran yang buruk, ketidakmampuan untuk menagih piutang pada waktu yang tepat (yang dapat menyebabkan masalah arus kas yang parah), dan praktik akuntansi yang buruk adalah pemicu potensial lainnya dari kesulitan keuangan.
Penyebab terjadinya financial distress pada individu
Financial distress dapat dialami oleh individu juga. Banyak orang berjuang secara finansial dengan mengharapkan gaji namun tetap mengalami kesulitan keuangan.
Sama halnya dengan perusahaan, pemicu ketidakcukupan finansial pada individu dapat disebabkan oleh manajemen keuangan yang buruk.
Di bawah ini adalah beberapa pemicu ketidakcukupan finansial yang paling umum terjadi pada individu:
1. Kehilangan atau berkurangnya pendapatan
Siapa saja bisa mengalami penurunan pendapatan secara tiba-tiba. Contohnya, ketika perusahaan gulung tikar yang mengakibatkan individu tersebut dipecat sehingga menganggur dan tidak mendapat penghasilan.
Dalam situasi krisis ekonomi yang parah, kondisi keuangan bisa menjadi semakin sulit dimana Sobat Pintar harus berjuang untuk membayar pengeluaran sehari-hari seperti biaya sewa rumah, listrik, makanan, dan lainnya.
2. Biaya pengeluaran tak terduga
Pengeluaran besar tak terduga seperti jika jatuh sakit, memperbaiki mobil rusak, atau mengalami musibah dapat menjadi pemicu umum dari ketidakcukupan finansial.
3. Perceraian
Perceraian adalah salah satu pemicu ketidakcukupan finansial yang paling sering terjadi. Faktanya, perceraian merupakan beban finansial yang sering dialami kedua belah pihak sehingga.
4. Kegagalan dalam mengelola keuangan
Bahkan orang yang berpenghasilan tinggi pun bisa mengalami ketidakcukupan finansial jika gagal mengelola uangnya dengan baik.
Pengeluaran melonjak yang menyebabkan tagihan kartu kredit tinggi dapat menyebabkan seseorang kesulitan secara finansial. Penting halnya untuk menganggarkan dan mengelola uang Sobat Pintar dengan hati-hati.
Cara mencegah
Berikut ini adalah beberapa cara bagi Sobat Pintar maupun perusahaan agar terhindar dari ketidakcukupan finansial:
Buat anggaran dengan mempertimbangkan kondisi pasar
Membuat anggaran berdasarkan proyeksi penjualan, pendapatan, dan pengeluaran yang tidak realistis dapat menyebabkan masalah finansial yang mungkin tidak dapat Sobat Pintar atasi.
Tidak mudah mengurangi pengeluaran ketika penjualan sedang tidak bagus, apalagi jika Sobat Pintar memiliki kontrak dengan proyeksi budget yang tidak benar.
Perencanaan anggaran yang tidak benar dapat menyebabkan kesalahan dalam menentukan harga atau arus kas.
Sebaiknya Sobat Pintar membuat beberapa anggaran tahunan yang dapat menunjukkan proyeksi penjualan dan pengeluaran yang berbeda agar bisa membuat perencanaan berdasarkan situasi.
Tentukan arus kas dengan benar
Arus kas adalah perputaran uang masuk dan keluar pada bisnis Sobat Pintar. Sebuah anggaran biasanya mencatat penjualan dan pengeluaran sesuai dengan pembukuan, bukan ketika uang benar-benar sampai di tangan Sobat Pintar.
Jadi sebaiknya Sobat Pintar lebih jeli dalam membuat laporan arus kas. Buat laporan arus kas bulanan dan perbarui saat Sobat Pintar menerima uang dan membayar tagihan untuk memastikan Sobat Pintar tidak menguras rekening bank Sobat Pintar untuk sementara atau memaksimalkan kredit Sobat Pintar, yang menyebabkan kesulitan keuangan bisnis Sobat Pintar.
Hindari Manajemen Hutang yang Buruk
Manajemen hutang atau pengelolaan kredit yang buruk dapat menyebabkan kesulitan keuangan.
Jika Sobat Pintar terlambat membayar pinjaman kredit dapat berdampak pada bunga yang harus Sobat Pintar bayarkan. Terlebih lagi, hal ini dapat merusak nilai skor kredit Sobat Pintar sehingga akan lebih sulit mendapatkan kredit baru.
Beberapa cara lain yang dapat membantu Sobat Pintar mengatasi masalah ketidakcukupan finansial adalah:
- Restrukturisasi hutang. Pembayaran hutang dengan ketentuan yang lebih ringan dibanding pembayaran hutang sebelumnya yang bersumber pada konsesi dari kreditur. Tujuannya adalah untuk memberikan tenggang waktu pada debitur untuk memperbaiki kondisi keuangannya.
- Menjual sebagian aset. Cara ini dapat dilakukan untuk mendapatkan dana agar bisa membayar hutang. Aset seperti tanah, kendaraan, mesin atau peralatan lainnya.
- Reorganisasi perusahaan. Bagaimanapun juga kinerja perusahaan bergantung pada individu yang bekerja di dalamnya. Melakukan reorganisasi perusahaan dengan merekrut karyawan handal mungkin dapat menyelamatkan perusahaan.
- Merger Perusahaan. Melakukan merger merupakan salah satu langkah untuk terlepas dari ketidakcukupan finansial.
Setiap perusahaan maupun individu tentu tidak mengharapkan terjadinya ketidakcukupan finansial. Maka dari itu dibutuhkan pengelolaan keuangan yang baik agar terhindar dari kesulitan keuangan tersebut.
Sobat Pintar butuh pinjaman kredit atau dana untuk mengembangkan bisnis Sobat Pintar? Bisa melalui Kredit Pintar.
Kredit Pintar adalah aplikasi penyedia dana pinjaman tanpa agunan secara online dan telah terdaftar dan diawasi oleh OJK, sehingga aman untuk digunakan.
Segera download aplikasi Kredit Pintar di Play Store untuk mendapat kredit atau pinjaman dana untuk keberlangsungan bisnis Sobat Pintar!