Ilmu agribisnis termasuk dalam salah satu kajian ilmu yang memiliki perkembangan pesat, khususnya di Indonesia. Tentunya, sebagai salah satu bisnis yang memiliki basis di bidang usaha pertanian atau usaha lain untuk mendukungnya. Baik itu pada sektor hulu maupun sektor hilir.
Ilmu ini seringkali dikaitkan dengan beragam ilmu, termasuk ilmu ekonomi. Untuk Anda yang penasaran terkait agribisnis di Indonesia, simak ulasan berikut.
Baca juga: Apa Itu Tanihub? Mengenal Startup Inovatif Bagi Petani
Mengenal Pengertian Agribisnis Menurut Ahlinya
Ada beberapa pengertian agribisnis menurut para ahli yang bisa Anda ketahui, yaitu sebagai berikut.
- Menurut E. Paul Roy
Agribisnis adalah sebuah proses pengaturan dari beberapa sub sistem yang sama-sama dapat mempengaruhi. Misalnya terkait penyediaan input pertanian, pemrosesan hasil pertanian, produksi pertanian, hingga pemasaran dari hasil pertanian itu sendiri.
- W. David Downey dan Steven P. Erickson
- David Downey dan Steven P. Erickson menyatakan dalam Saragih 1998, bahwa agribisnis adalah salah satu pekerjaan yang berkaitan dengan perlakuan komoditi pertanian yang memiliki arti luas.
Salah satunya mencakup keseluruhan dari rantai mata produksi, pemrosesan input dan keluaran produksi atau agroindustri. Bahkan, termasuk dalam pemasaran masuk dan keluar pertanian, maupun kelembagaan pendukung pekerjaan itu sendiri.
- John H. Davis dan Ray A. Goldberd
Agribisnis adalah total keseluruhan dari seluruh operasi yang terjebak dalam pengerjaan maupun distribusi suplai pertanian. Dalam hal ini termasuk juga operasi produksi dalam bidang pertanian, hingga penyimpanan, pemrosesan, dan distribusi komoditas pertanian serta lainnya.
- G.L Cramer dan C.W. Jensen
Sementara G.L Cramer dan C.W. Jensen memberikan definisi bahwa agri bisnis merupakan salah satu pekerjaan yang kompleks. Sebab, mencakup industri pertanian, pemasaran hasil pertanian, hasil olahan produk pertanian dan industri manufaktur.
Tak hanya itu, agri bisnis juga seringkali melakukan distribusi untuk bahan pangan maupun serat-seratan pada customernya.
- Jose D. Drilon Jr.
Agribisnis adalah seluruh pekerjaan yang memiliki kaitan dengan manufaktur maupun distribusi dari fasilitas produksi pertanian.
Tak hanya itu, pekerjaan ini juga memiliki kaitan dengan kegiatan usaha tani, pemrosesan dan penyimpanan. Bahkan hingga distribusi produk pertanian maupun produk lain yang masih berhubungan dengan produk tani.
Fungsi dan Manfaat Agribisnis yang Harus Anda Tahu
Ada beberapa fungsi dan manfaat agribisnis yang bisa Anda ketahui, yaitu:
- Dapat meningkatkan pendapatan dari para produsen.
- Mampu menambah penyerapan tenaga kerja berpengalaman dan profesional.
- Meningkatkan pertumbuhan devisa negara.
- Menumbuhkan jumlah agroindustri.
- Memberikan dukungan terhadap tingkat keberhasilan pembangunan di bidang pertanian.
Bagi negara Indonesia, ilmu ini dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan penggunaan teknologi baru serta canggih. Tak hanya itu, ilmu ini juga dapat memberlakukan efisiensi pada semua bidang agar mampu menekan modal dalam produksi.
Sehingga, sektor pertanian di Indonesia dapat menghasilkan keuntungan yang jauh lebih besar. Salah satunya dengan memprioritaskan komoditas unggul itu sendiri.
Baca juga: Cek Biaya Universitas Gadjah Mada Setiap Fakultas
Ruang Lingkup dari Ilmu Agri Bisnis yang Harus Anda Pahami
- Pengadaan dan Distribusi Sarana Prasarana Produksi
Agri bisnis memiliki fungsi yang sangat penting, terutama dalam pengadaan serta distribusi sarana dan prasarana produksi. Dalam hal ini termasuk benih, pupuk, bibit, pestisida, pakan hewan ternak, bahan bakar, obat tanaman, hingga lembaga dalam pengkreditan.
Sementara pelaku agri bisnis yang berada pada lingkup ini bisa termasuk perorangan maupun lembaga. Misalnya, koperasi, perusahaan swasta, maupun pemerintahan.
- Pengelolaan dan Pemasaran
Ruang lingkup ilmu agri bisnis ini termasuk dalam rangkaian yang berasal dari segala aktivitas pengumpulan macam-macam produk hasil tani, pengelolaan, penyimpanan, hingga penyalurannya.
Produk pertanian yang diproduksi umumnya akan disalurkan kepada konsumen dalam maupun luar negeri. Untuk pelaku usaha tani dalam ruang lingkup ini terdiri dari distributor, pedagang, pengemas dan pengolahan.
- Usaha Tani
Dalam hal ini, terdapat beberapa kegiatan yang meliputi produksi pertanian dari berbagai hasil pangan, sayuran, buah-buahan, kebun, tanaman hias, bunga, serta hewan ternak.
Para pelaku usaha tani dalam lingkup ini terdiri atas petani, pelaku usaha tanaman hias, hewan ternak, usaha tambak, dan lainnya.
Beberapa Prospek dalam Agribisnis
Prospek dalam agri bisnis yang ada di Indonesia terdiri dari:
- Tanah Indonesia relatif subur dan cocok untuk ditanami berbagai macam tanaman pangan.
- Iklim yang bersahabat serta memiliki resiko kecil dalam mengalami bencana.
- Lokasi Indonesia yang ada di garis khatulistiwa serta memiliki iklim tropis dapat membuat para petani mudah mendapatkan sinar matahari cukup untuk mengembangkan tanamannya.
- Terdapat banyak aliran sungai, saluran irigasi, hingga bendungan yang sangat berlimpah.
Dari beberapa prospek di atas, dapat disimpulkan bahwa negara ini memiliki lahan pertanian yang subur serta luas. Sehingga, mengembangkan agri bisnis di Indonesia merupakan salah satu cara terbaik agar mampu menguatkan sistem perekonomian, terutama di bidang pertanian.
Perkembangannya di Indonesia
Umumnya, perkembangan agri bisnis di Indonesia terdiri dari beberapa fase, yaitu:
- Fase Konsolidasi
Fase ini terjadi pada tahun 1967 sampai 1978 dengan pertumbuhan pada sektor pertanian sebesar 3,39 persen. Pada fase ini, terdapat tiga kebijakan penting dari pemerintah, yakni:
- Intensifikasi atau penggunaan teknologi.
- Ekstensifikasi atau perluasan area dengan cara melakukan konversi hutan yang sudah tidak produktif.
- Diversifikasi atau penganekaragaman dalam usaha agri bisnis untuk menambah pendapatan para petani.
- Tumbuh Tinggi
Fase tumbuh tinggi terjadi pada tahun 1978 sampai 1986 yang mana agri bisnis dalam sektor pertanian mencapai hingga 5,7 persen lebih. Sementara itu, sektor produksi pangan, peternakan, perikanan dan perkebunan mencapai angka produksi hingga 6,8 persen.
- Dekonstruksi
Fase ini terjadi pada tahun 1986 sampai 1997, dimana sektor pertanian mulai turun hingga di bawah 3,4 persen. Hal ini terjadi karena tidak ada tindakan dari perumusan kebijakan akibat anggapan telah mencapai swasembada pangan.
- Krisis
Selanjutnya, fase kritis terjadi pada era krisis moneter, yaitu pada tahun 1997 hingga 2001. Pada masa ini, nilai tukar rupiah mendapatkan lonjakan tinggi pada dolar Amerika, sehingga membuat komoditas ekspor pada sektor pertanian menjadi lebih tinggi.
- Desentralisasi
Fase desentralisasi dalam perkembangan agri bisnis terjadi dari tahun 2001 hingga saat ini. Maksudnya, transisi politik membuat banyak peraturan daerah dibuat serta menimbulkan beberapa penyimpangan administrasi. Bahkan, korupsi pun kerap terjadi yang membuat timbulnya biaya tambahan agar bisa menjalankan birokrasi pemerintahan.
Baca juga: Cara Mengatasi Kemiskinan dengan Peluang Wirausaha
Itulah informasi lengkap mengenai agri bisnis yang harus Anda ketahui secara keseluruhan. Tentunya, peluang kerja di bidang ini sangat luas dan bisa menjadi salah satu pilihan studi saat Anda masuk perguruan tinggi. Namun, jika Anda kekurangan biaya untuk pendidikan tersebut, maka bisa mengajukan pinjaman online hanya di Kredit Pintar.
Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech terdaftar dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya.